October 14, 2007

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Ucapan seperti itu deras mengalir melalui jalur maya jaringan seluler Indonesia, terutama menjelang Ramadhan dan terlebih lagi di hari Idul Fitri dan sekitarnya.

Ada bagusnya tradisi ini dibudayakan (atau budaya ini ditradisikan?), meramaikan kemeriahan hari besar umat Islam sedunia, yang -idealnya- mencapai kemenangan melawan hawa nafsu sebulan penuh. Kembali suci dari dosa terhadap Alloh (dengan ibadah dan pendekatan diri selama Romadhon) dan suci dari dosa terhadap sesama manusia (dengan saling memaafkan kesalahan).

Pengiriman ucapan berupa SMS dapat menjalin ukhuwah dengan rekan dekat, atau menyapa rekan jauh yang bahkan mungkin kita sudah lupa kalo namanya masih ada dalam entri address book hape kita. Sangat positif tentu saja.

Namun ada 2 hal yang kadang salah kaprah dalam proses permintaan maaf tersebut:
1. Menganggap meminta maaf sebelum masuk bulan Romadhon itu adalah WAJIB, dan yang kedua,
2. Menganggap ucapan maaf dalam kalimat itu sudah mewakili permintaan maaf yang sesungguhnya.

Lanjutkan membaca "Mohon Maaf Lahir dan Bathin" »

October 13, 2007

Mudik Lebaran

1 Syawal 1428 H

Akhirnya... ngeblog lagi. Selama bulan Ramadhan ini kegiatan blogging mendadak terhenti, meski sebenernya gak ada maksud untuk itu, tapi entah mengapa nulis jadi kaku, ide jadi buntu, imajinasi jadi gak mutu, dan ... ga tau.

Karena kantor mulai meliburkan karyawannya tanggal 12 Oktober, ya tanggal itu pula aku baru bisa mudik. Meski sebagian besar warga kota Malang merayakan Idul Fitri tanggal 12, tidak begitu merisaukan bagiku, yang harus mendengar gema takbir di tanah rantau.
Yang merisaukanku justru orang yang kuatir adanya perpecahan dalam umat muslim karena perbedaan, tapi justru membesar-besarkan kekuatirannya itu, yang mana malah beresiko menimbulkan apa yang dikuatirkannya. Ruwet deh. Beda ya beda, no offense dong. Sudah sering terjadi di Indonesia, ummatnya rukun tapi justru pemimpinnya yang ruwet, yang lalu ummatnya jadi ikut 'perang' juga.

Yang nyeleneh, banyak kalangan yang sebenernya mantep lebaran tanggal 13, tapi punya keyakinan bahwa kalau sudah mendengar takbir maka tidak boleh puasa. Jadi mereka lebaran tanggal 13 tapi tanggal 12 sudah tidak berpuasa. Aneh dong.

Dalam hadits disebutkan, kalau di tanggal 29 belum melihat hilal, puasanya digenapkan 30 hari. Jadi kalo yakin lebaran tanggal 13, tanggal 12 harusnya tetep puasa. Terserah bagi yang meyakini puasa 29 hari itu bertakbir atau tidak, gak ngaruh harusnya. (confirmed by Side-A)

Yang lebih ngawur, dia yakin puasa itu 30 hari, tapi karena 29 sudah ada yang lebaran, dia memilih tidak berpuasa ke-30, dan berniat menggantinya di kemudian hari. Ini kan aneh, menjalankan keyakinan orang lain terhadap keyakinan sendiri.

Ah, cukup deh mbahas perbedaan :)

Tanggal 12 Oktober itu aku berniat mudik ke Kendari, yang entah sudah berapa tahun aku gak pulang kesana. Seingatku sejak bikin SIM B1 di tahun 1999, sudah gak pernah kesana lagi. Tapi kayaknya pernah sih beberapa kali setelahnya. *pikun, ga ada dokumentasi pula*

Lanjutkan membaca "Mudik Lebaran" »

September 22, 2007

Sahur Bersama: Operasi 1


Para member milis **sensor** akhirnya jadi juga melaksanakan rencana sahur bersama saudara kita yang belum beruntung, yang tertidur di pinggir jalanan kota Malang, baik itu gelandangan, tukang becak, dan para homeles lainnya. Tepatnya sih bukan sahur bersama, melainkan membagikan makanan untuk bekal sahur mereka.

Berkumpul dari gathering point jam 11:30 malam pas, dan setelah mempersiapkan nasi bungkus ke dalam plastik kresek, jam 12 lebih sedikit kita bergerak menyusuri jalanan malam kota Malang.

Tim dibagi menjadi 4 mobil, dengan daerah operasi yang berbeda. Namun karena kita gak disiplin pada peraturan, dimana setiap bertemu orang tertidur pinggir jalan kita bangunkan dan diberi nasi, akhirnya saat sampai di daerah operasi, kita sudah kehabisan stok.

Untuk ke berikutnya, sebaiknya diprioritaskan di daerah tujuan, karena jumlah orangnya lebih banyak, yang kalau tidak cukup justru menjadikan suasana yang tidak mengenakkan.

Ok, ntar malam siap kelayapan lagi.
 
Tim Operasi 1:
  1. Aryo
  2. Ferdhie
  3. Yudhi
  4. Ambar
  5. Isdah
  6. Arief
  7. Teddy
  8. Rizal
  9. Ipang
  10. Hesti
  11. Boim
  12. Joko

Skrinsut:



Mbungkusi nasi ke dalam kresek





Briefing ;)

More pics: http://picasaweb.google.com/aryo.sanjaya/SahurBersama
Some pics are taken from: http://picasaweb.google.com/ariefbayu/AcaraSedekahSahurC167


September 14, 2007

Edisi Ramadhan - Apa isi kulkasmu

Why

Nerima panggilan dari Maru Ndoweh

Who

Yang baca blog ini

When

Pas ramadhan dong

What

Baca titlenya

How

  1. Ambil gambar isi kulkasmu/lemari makanan/meja makan
  2. Posting di blog/milis
  3. Pingback ke posting ini (cuman buat tracking aja, jadi saya bisa liat - optional)
  4. Summon temen mu untuk ngikut

Mine:

Memanggil: Joy, Rita, Aik, Doddie, Arief dan Endah.

September 10, 2007

Nomor Daur Ulang

Istilah lainnya adalah nomor recycle, reuse, turnaround, dan nama-nama sejenis lainnya. Intinya yaitu penggunaan kembali nomor-nomor ponsel (telepon seluler) yang sudah expire, hangus terbakar dan dianggap sudah dilupakan oleh sejarah, sehingga aman digunakan sebagai nomor baru. Dipack baru lagi, dan dijual di toko lagi.

Keuntungan dari metode ini adalah provider seluler dapat menghemat pembengkakan jumlah nomor yang dimilikinya, tidak harus menciptakan kombinasi nomor baru, tapi cukup mengais dari area kematian nomor-nomor ponsel.

Kelemahannya, jika jarak antara nomor mati dan dihidupkan kembali memiliki jangka waktu yang terlalu pendek, maka bisa terjadi kesalahpahaman antara pemilik baru nomor itu dengan penelepon yang berniat menghubungi pemilik lama.
Dan di Indonesia entah jangka waktu recycle yang terlalu pendek, atau memori pengguna ponselnya yang terlalu panjang, sehingga kasus salah paham seperti itu sering terjadi.

Kalau di luar negeri... gak tau berapa lama jangkanya.

Kalo kesalahpahaman antara 2 orang (atau lebih) tersebut segera terklarifikasi maka dapat meminimalkan dampak negatifnya. Tapi jika terus berlanjut, hubungi dokter akan terasa mengganggu sang pemilik baru, terutama jika si penelepon masih ada masalah dengan pemilik lama.

Tadi malam saja aku sudah dua kali mengalami kesalahan tersebut, dan baru menyadarinya tadi pagi.

Yang pertama, nomor IM3 area Malang milik temenku Dwi, ternyata sudah berganti pemilik dengan seorang cowok di Jakarta Selatan. Setelah sedikit eyel-eyelan bahwa ini nomornya temenku dan dia bersikukuh dia beli sendiri di toko, kita sepakat kalo ini salah sambung.

Kedua kalinya aku bermaksud menghubungi adik sepupuku lewat SMS, minta dijemput nanti kalo sampai Demak, tapi malah dibalas dengan sayang-sayangan dari seberang sana. Pingin tak tendang nih anak, pikirku.

Sewaktu ketemu dia tadi, dia gak paham dengan SMS yang aku bicarakan, karena gak merasa mendapat SMS dari aku.
Rupanya dia sudah ganti nomor, dan nomor yang lama sudah dia dipatah-patahkan. Tapi kok sudah aktif lagi dengan pemilik yang lain? padahal dia memusnahkan nomor lamanya baru beberapa bulan yang lalu.

Parah deh.

Nomor HP-ku yang hilang di Semarang juga sudah ada pemilik barunya, entah itu dia miliki secara fisik SIM cardku (dan HP-ku?) atau dia beli sebagai nomor recycle. Jaraknya gak ada 2 bulan.

Moral of the story: salah sambung itu wajar terjadi di perponselan Indonesia.
Halaman: « 26 27 28 29 30 31 32 [33] 34 35 36 37 38 39 40 ... 88 »

[depan]

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 5.01


Aryo Sanjaya

Sindikasi