Nemu SIM Card
Setelah semuanya bersih dan taft jadi ringan, segera sampahnya aku buang. Namun karena ada beberapa catatan yang konfidensial, misalnya fotokopi katepe beserta panduan menggores tanda tanganku, semua catatan itu harus aku musnahkan dulu.
Setelah pinjam korek api dari Bunali yang sedang mengagumi rambutnya, kertas-kertas mulai aku bakar di dalam kotak sampah.
Ketika sedang membakar itulah, aku menemukan sekeping SIM card Simpati di dalam kotak sampah. Bersih dan masih mulus, kelihatannya belum lama dibuang.
Iseng aku ambil dan bersihkan dari noda yang melekat, lalu aku pasang di HP-ku. Nyalakan.
"Inactive SIM"
Walah, sudah kobong rupanya. Padahal tadi belum kena api kayaknya. Uh, pasti dibuang karena masa tenggangnya sudah habis.
Iseng v.2, aku buka SIM Contacts. Lah, cuman ada nomor-nomor servis Simpati. Gak menarik, lha wong aku Indosat minded.
Iseng v.3, aku buka Inbox SMS-nya. Jreng... berisi 4 Incoming SMS. Dari kalimatnya, rupanya semua itu SMS dari suami si pemilik SIM card.
Pesan yang tertulis dalam SMS menandakan mereka sedang tidak dalam satu daerah, saling kangen, dan membicarakan serta menyalurkan aktifitas cinta mereka melalui SMS. Private (dan norak) dan dewasa banget deh pokoknya, gak mungkin aku tulis di sini.
Segera setelah dibaca, SIM card aku keluarkan dan patahkan lalu aku buang lagi.
Moral of the story:
- musnahkan SIM card sebelum dibuang, meski sudah expired
- jangan merekam aktifitas private dalam SMS, kecuali untuk segera dihapus lagi, atau disimpan ke dalam PC

Komentar Terbaru