May 30, 2007

Tukang Ngadu

Setelah lama tidak membuka halaman MP-ku, aku dikabari sama mas Fajar, bahwa bukutamu-ku di MP kena hack. Segera aku meluncur ke TKP, dan benar, halaman MP-ku diwarnai dengan kotak hitam menutupi sebagian besar tampilan. Fiuh.

Kemudian aku login untuk menghapus entry hack itu. Lha ternyata ndak semudah di angan. Lha wong tampilane ketutup sama kotak hitam, gimana mau menghapus?

Pake hardway, aku viewsource halaman bukutamu, ketemu URL berisi script dan token untuk hapus entry hack. Kemudian aku jalankan, dan hilang deh kotak hitamnya.

Setelah aku lihat, ternyata yang ngisi adalah user ini. (sekarang udah gak ada usernya).

Di entri bukutamu, user iseng ini juga mengisikan URL MP-nya Enda, sang mantan Bapak Blog Indonesia. Mungkinkah si hackmepliz itu anak buahnya Enda, atau Enda lagi usil ? *tebar gosip*

Ketika aku masuk ke situs si hackmepliz, di sana isinya hanya umpatan cacian dari user yang pernah di-hack. SOKORR!™

Lha daripada mengumpat, aku mending laporkan user iseng ini ke Customer Service MP, dan hasilnya, user itu dihapus. Berikut ini email dari CS-nya:

Hi,

Thank you for reporting this user. The user account has been deleted.

Cyndi

Yeah, dengan dihapus akun MP si hackmepliz, tidak membuat sifat hacking dirinya jadi hilang, tapi minimal aku bisa balas dendam, hihihi.

Fenomena lapor-melapor seperti ini sempat bikin heboh blogsphere Indonesia, ketika Nenda dan Wadehel melaporkan 1 atau lebih situs yang ikut lomba ngadutrafik 2007. Bedanya, aku lapor ini karena aku dirugikan secara pribadi.

Duluuu sekali, waktu internet masih berdarah-darah (istilahnya pak Adi Prasaja), aku pernah melaporkan account di Geocities yang menampilkan gambar porno wanita berjilbab. Sempat menghebohkan juga saat itu (di suatu forum), dan banyak yang berusaha menghack halaman Geocities user tersebut. Tidak ada yang berhasil. Dan hanya beberapa saat setelah laporanku, account tersebut hilang dari jagad internet.

Banyak yang bilang, kenapa tidak dibiarkan saja, toh user itu tidak merugikan kita.

Ok, kerugian itu mungkin di pembahasan lain, tapi meskipun kita melaporkan puluhan kali, kalo misalnya user itu tidak melanggar aturan si penyedia (MP, Geocities, WP, dsb) pasti tidak akan dihapus oleh pengelolanya. 

So, bukan salah pelapor. 

*kenapa aku merasa bakal disalahkan?* ;))  

May 26, 2007

Kue Ultah Terkecil

di ultahku maksudnya, hihihi...

 

Makasih buat Phi. Semua kado itu dari dia, karena ultahku mulai dari tanggal 17 sampai 26 Mei ;))

May 25, 2007

Miskol Mbuh

Masih berhubungan dengan SMS Mbuh yang dulu, tapi sudah tidak berupa SMS lagi.

Mulai dari aku tidak mau membalas SMS dan mengangkat telponnya, sampai menit terakhir tadi, 'dia' rajin miskol.

Pagi 2 kali, siang 2 kali, sore, malam, dan yang pasti: tengah malam, sekitar jam 1 jam 2.

Awalnya memang niatnya baik, yaitu mengingatkan aku untuk sholat malam. Pernah telponnya tak angkat, tapi di sana hanya diam saja.

Ok, sampai saat ini aku memang tidak pernah meminta agar 'teror'nya ini dihentikan, karena aku memang tidak merasa terganggu. Hanya aneh saja, mosok dengan cara seperti itu dakwahnya? Aku rasa kalo orang lain setiap hari dimiskol seperti itu, akan terganggu juga.

Dan aku putuskan untuk mempublish nomornya, mungkin saja 'dia' bisa mendapatkan teman yang lebih banyak lagi untuk hari-harinya. 081615169369.  

May 15, 2007

The Log of The Journey

Note: ini sebenarnya bukan postingan blog, hanya catatan perjalanan perdana bersama si Taft, Malang - Demak PP. Daripada kasian postingan ini ada di folder draft sendirian selama beberapa hari, jadi tak posting aja ;))

Malang to Demak: 

  1. Berangkat jam 15:30 dari Malang, Rabu 9 Mei 2007, bersama Phi (Aprida), Penyu (Isdah) dan Pithes (Irfan). Ketiganya adalah Aries.
  2. Sesuai ritual, seperti biasanya isi bahan bakar dulu di SPBU Pendem, Junrejo, Batu.
  3. Jam 18:00 berhenti sebentar di Ngoro, Jombang, karena panel indikator suhu dan solar mendadak anjlok ketika lampu dinyalakan. Aneh deh. Tapi mesin dimatikan dan dinyalakan lagi, sudah kembali normal.
  4. Jam 17:30 berhenti di Rawon Iga Sapi, Perak, Jombang. Butuh waktu sekitar setengah jam untuk makan dan pipis.
  5. Jam 19:00 sudah keluar Kertosono, mengalami gangguan di roda belakang sebelah kiri. Rupanya sekrup roda banyak yang kendor, nyaris lepas. Membahayakan!
  6. Di dalam kota Nganjuk, dikira dicegat polisi, tapi ternyata hanya dialihkan ke arah jalan lain karena ada Si Komo lewat. Sebagai info, sebelum berangkat, surat mutasi mobil masih belum jadi, dengan artian, perjalanan ini adalah tanpa STNK.
  7. Dengan berdebar melewati kawasan rawan di sepanjang hutan Caruban. Maksudnya rawan cegatan polisi.
  8. Jam 20:30 sampai di Madiun, mampir di SPBU untuk isi solar, dan baru diketahui bahwa radiator mengalami kebocoran hebat. Berhenti dulu untuk mengisi air radiator.
  9. Hampir keluar dari Jawa Timur, ketika mesin tiba-tiba mengalami overheat. Langsung parkir di pelataran rumah makan yang unknown, untuk memeriksa mesin. Radiator semakin parah bocornya, sampai kosong. Karena belum diketahui sumber masalahnya, kita hanya bisa isi air radiator sebanyak-banyaknya. Disinilah ada tragedi pembunuhan ikan mbolo (ikan kecil di air kolam), yang hampir ikut masuk ke dalam radiator. Isdah, kamu vandalis sejati!
  10. Nekat jalan, dan tepat di perbatasan Jatim-Jateng, air radiator habis lagi. Mulai dari jam 23 sampai 24 lebih sedikit kita sibuk ngurusi radiator bocor. Emm... yang sibuk sih Pithes dan Penyu, aku tidur dalam mobil.
  11. Setelah agak yakin, kita melanjutkan masuk Sragen.
  12. Pertama kali ketemu SPBU, kita cek lagi, dan benar, air kosong lagi. Tapi kali ini dapat diketahui penyebabnya, yaitu selang air ada yang kendor. Teknisi 3 (Isdah) dengan sigap segera pinjam obeng ke salah satu mobil yang juga berhenti di SPBU. Selang dibetulkan, penyakit radiator selesai.
  13. Setelah tidur beberapa menit, jam 02-an kita lanjutkan masuk kota Sragen. Kali ini Isdah yang nyetir mobil. Aku tidur.
  14. Bingung jalan menuju Purwodadi. Setelah tanya petugas SPBU yang kemudian disambung minta petunjuk ke tukang becak, kita kembali ke jalan yang benar. Setir kembali aku pegang. Isdah hibernate.
  15. Jam 03 lebih sekian, kita mulai masuk Purwodadi. Kendali mobil dibawa Isdah lagi, dengan gaya brutal melewati jalanan berombak di kawasan bukit Purwodadi. Ngantuk jadi hilang, tapi tetap bisa tidur.
  16. Jam 04 lebih, kita sudah meninggalkan Purwodadi, melewati Godong dan Dempet, lalu mendekati Demak.
  17. Jam 06 kurang, kita sudah sampai di kampung halamanku. Total 13 jam Malang Demak. New record.

Lanjutkan membaca "The Log of The Journey" »

May 4, 2007

Din

"Din"

"Tit"

"Tot"

(entah gimana nuliskan bunyi klakson, apa perlu diuploadkan MP3-nya aja ya?)

Meskipun suaranya simple dan pendek, nada tunggal yang keluar dari perangkat elektronika pada kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor, kap... eh, ndak ding) ini punya beragam makna, antara lain:

  • "Ayo cepat"
  • "Minggir kau"
  • "Silakan duluan"
  • "Makasih ya"
  • "Saya duluan ya"
  • "Eh..."
  • "Halo cewek/cowok"
  • "Bukakan pintu dong"
  • ...

Dalam kondisi yang berbeda, nada tunggal ini bisa memiliki arti yang berbeda. Namun sayang tidak semua pengguna klakson bisa mengendalikan tangannya dalam menekan klakson. Asal ada yang tidak sesuai dengan keinginannya di jalan, langsung aja main pencet klakson. Tidak perduli dengan perasaan orang yang jadi sasaran klakson.

Beberapa kali aku hampir mengalami insiden psikis di jalanan, gara-gara klakson. Ya, aku paling sensitif kalo diklakson tanpa alasan yang jelas.

Pernah hampir bentrok dengan bapaknya Hesti karena aku diklakson panjang saat dia akan nyalip aku. Tak balas dengan menaikkan gas (tak blayer, lha tak balas pakai klakson juga percuma, dia bawa mobil aku bawa motor). Dia bales mepet aku. Aku percepat motorku dan memposisikan motorku di depan mobil dia, lalu aku jalan perlahan. Kapok.

Ketika aku 'ngalah' dengan agak menepikan motor, dia nyalip aku, lalu jendela mobil dibuka, yang muncul malah wajahnya si Wendy, pacarnya Hesti. Lha.

Lalu hal-hal kecil di banyak kesempatan lain, kalo aku diklakson dengan ngawur, tak bales klakson balik, atau mblayer ke yang ngelakson, jadinya dia bete.

Memang tidak semua pengguna jalan seperti aku. Dan mungkin juga ada yang lebih parah sensitifnya. 

Bahkan kalau mau ngelamar masuk jadi sopir di agen travel dan sejenisnya, tesnya adalah nyopir dengan meminimalkan mencet klakson, atau tidak sama sekali. Menyamankan penumpang.

Hari ini aku ke kantor tanpa mencet klakson. Maklum, lulusan agen travel Surabaya-Demak PP ;))  

So guys, use your horn conservatively 

Halaman: « 32 33 34 35 36 37 38 [39] 40 41 42 43 44 45 46 ... 88 »

[depan]

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 5.01


Aryo Sanjaya

Sindikasi