December 29, 2006

Airsoft Gun

Setelah dituduh oleh Arie kalo saya adalah intel wannabe, maka dengan ini saya menyatakan pembelaan diri, bahwa tuduhan Arie itu adalah palesu belaka, tanpa alasan, palesu pol wes poko'e, dan tidak benar sama sekali. Yang benar saya adalah FBI wannabe ;))

-------------------------------------------------------------------- 

Ndak lah, saya ndak pingin jadi agen sirri kok. 

Sejak kecil saya memang senang bermain dengan senjata, baik itu senjata tajam maupun senjata tumpul api. Tapi semua itu hanyalah senjata replika atau mainan. Hanya beberapa yang merupakan senjata betulan, misalnya mandau (senjata khas Kalimantan), belati (pisau milik Polisi Militer), double-stick, dan sapu.

Di antara senjata tersebut, yang sering saya pegang adalah pistol.

Saat sedang serius programming, rasanya kurang lengkap kalo tidak pegang senjata ini. Pistol plastik yang saya ambil dari dagangan di toko mainan ibuku, sejak aku masih awal kuliah dulu, masih ada sampai sekarang. Sebelumnya juga sering ngambil pistol dari toko, tapi pistol ini adalah yang paling awet.

Pistol ini yang kemaren dilihat oleh Arie, sewaktu dia nyasar ke Malang.

Tapi dia belum tau, kalo saya juga punya pistol yang lebih serius, yaitu Airsoft Gun BERETTA M945.

Meski tergolong kids toy, namun ini bukanlah mainan anak-anak. Syarat usia harus 18 tahun ke atas. Bayangkan, film biru aja syaratnya usia 17 tahun ke atas ;))

Untuk memiliki senjata ini, ada aturan tertulis dan tidak tertulis (etika). Hal ini dikarenakan jika digunakan dengan tidak bertanggung jawab, senjata ini dapat menyakiti orang lain. Bahkan jika terlalu parah, kemungkinan kepemilikan senjata ini akan dilarang, atau minimal akan semakin dibatasi. Tentu saja hal ini jangan sampai terjadi, mengingat banyak pemilik lainnya yang sudah berusaha sebaik mungkin dan bertanggung jawab dalam menggunakan Airsoft ini.

Beberapa etika dasar:

  • Jangan menggunakan/memperlihatkan senjata di tempat umum
  • Jangan pernah mengarahkan senjata ke orang lain, meskipun kita yakin tidak ada peluru di dalamnya
  • Kosongkan peluru (lepaskan magazine) dan kunci triggernya sebelum senjata disimpan
  • Jangan biarkan senjata ini dibuat mainan oleh anak anda, terutama bagi anda yang belum punya anak

Panduan selengkapnya dapat dilihat di Pedoman Airsoftgunner.

Data BERETTA M945 Metal Airsoft BB Guns:

  • 1:1 real scale
  • Full BERETTA trademarks
  • Black colour
  • Metal Barrel (inner) about 700g in weight
  • Metal Slide , Frame (high quality plastic)
  • Metal Trigger
  • Metal Hammer
  • Working metal safety catch
  • High powered single action spring gun (one shot per cock)
  • 260 fps with .12 gram BBs, 220 fps with .20 gram BBs
  • Magazine capacity: 12 pellets (Removeable)
  • 50 of 0.12 gram BBs included
  • Quality Heavy Weight Construction with high quality plastic and Metal Parts
  • Grip and Frame made by thick plastic
  • Extremely Realistic in Appearance and Feel

Gambar:

 Airsoft Gun

December 27, 2006

Liburan Virtual

Gara-gara koneksi internet Indonesia yang sedang sekarat (meminjam istilah detikinet.com), pekerjaan di kantor banyak yang terlantar. Maklum saja, kita sebagai internet company, tentu saja ketergantungan pada koneksi internet teramat tinggi. Dan kalau terjadi down seperti ini, vital deh.

Kebetulan ini adalah hari pertama masuk kantor, setelah liburan Natal kemaren. Lha karena kita di kantor relatif nganggur, seakan-akan ini adalah lanjutan liburan yang kemaren, hanya saja kita sekarang ada di kantor.

Permasalahan yang terjadi sebenarnya simple, yaitu salah satu koneksi kita ke link internasional terputus di Taiwan karena di sana ada gempa.

Bahkan beberapa ISP yang menggunakan satelit, juga mengalami kendala yang sama, karena satelitnya pada akhirnya juga melewati jalur fiber optik yang putus tersebut.

Untuk memperbaiki koneksi yang terputus itu akan memakan banyak waktu, berhari-hari. Tapi kemungkinan akan ada jalur alternatif yang digunakan. Tergantung hasil pertemuan para petinggi ISP yang akan rapat darurat besok jam 9 pagi. 

Ah, entah memang belum pernah terpikirkan, atau memang kita belum mampu untuk konek langsung ke backbone internasional. Yang jelas dengan kejadian ini, semoga akan ada banyak perbaikan pada infrastruktur perinternetan kita. Aamiin.

Jadi, besok liburan di kantor lagi? ;)) 

December 25, 2006

Belajar Dari Berbagai Sumber

Sudah akrab di telinga kita quote ini: "lihatlah apa yang dinasehatkan, jangan lihat siapa yang menasehati"

Quote itu sudah menjadi konsumsi publik, serta banyak pula yang meyakini kebenarannya. Didukung berbagai macam kisah menarik, salah satunya seperti yang diceritakan di postingan Getting The Point oleh Ryo Saeba, di mana Imam Ghozali mendapat masukan yang bijak dari seorang perampok.

Kisah Imam Ghozali itu memang ngetren di kalangan pesantren, sehingga secara tidak langsung quote itu juga sudah lama aku dengar.

Meskipun sudah banyak yang meyakini kebenaran quote di atas, dan merasa sudah menerapkannya, namun terkadang masih saja terselip ketidakcocokan, dimana kita lebih melihat orangnya ketimbang nasehatnya.

Ketika orang yang memberi nasehat itu cocok dengan feeling kita, nasehatnya kita ambil. Tapi begitu ada ketidakcocokan, nasehatnya kita abaikan. Padahal muatan, ilmu dan maksud nasehat tadi masih sama.

Ketika seorang dai sedang berdakwah kita mau meresapi setiap ucapannya, tapi begitu dia berpoligami maka tidak lagi kita mau mendengar dakwahnya. Jadi selama itu kita hanya melihat orangnya, bukan nasehatnya.

Contoh lain, kita sering tanpa sengaja memakan mentah omongan orang yang kesohor, dan mengabaikan sama sekali omongan orang yang di pinggiran.

Orang akan lebih memperhatikan petuah sang seleb, ketimbang ocehan si bondet.

Ya, tentu saja, nasehat sang seleb lebih berkualitas, ada dasarnya, tahu apa yang sedang dan akan diomongkan, sedangkan ocehan si bondet cuma asal njeplak, dilandasi pengalaman yang sempit.

Jangan salahkan sang seleb kalo blognya lebih rame orang berkomentar, dibandingkan blog si bondet yang cuma dikunjungi oleh Bot Crawlernya Google. 

Ya, wajar saja, sang seleb lebih terlihat dari banyak sudut, sedangkan si bondet terjepit di pojok.

Jika ditanyakan kepada tiap individu, apakah penganut ajaran "melihat yang dinasehatkan" atau "melihat siapa yang menasehati", rasanya kok banyak yang memilih ajaran yang pertama. Tapi dalam pelaksanaannya, apakah tetap seperti itu?

Memang bagi tiap individu itu, tidak ada salahnya lebih mendengarkan omongan sang seleb ketimbang si bondet. Tapi dengan menskip ocehan si bondet, berarti telah melewatkan informasi yang mungkin berharga di waktu yang tidak diketahui, dan untuk orang yang belum diketahui.

*sekedar mengingatkan diri sendiri, untuk belajar dari berbagai sumber* 

December 19, 2006

Monitor Menclek

Sebenarnya sejak membeli laptop ini, kejadian negatif bukan saja kutukan tanpa alasan, tapi juga tampilan tanpa batas, alias tampilane menclek, dengan kata lain tampilan layar monitorku tidak pada posisinya.

Berikut ini skrinsutnya:

Perhatikan bahwa tampilan agak banyak tergeser ke kanan. Informasi lebar layar bukan lagi 1024x768, tapi 1280x960. Cape deh.

Aku yakin itu adalah permasalahan hardware, karena kejadiane gak mesti. Kadang bener kadang gak bener. Makanya setiap me-restart laptop, bawaannya H2C saja, berdoa agar monitor tampil sebagaimana mestinya.

Ketika sudah menclek gitu, biasane butuh beberapa kali restart baru monitornya normal lagi. Bisa cuma sekali restart, bisa juga 1 jam beberapa kali restart. Dan hari ini adalah rekor menclek terlama, bahkan saking lamanya, aku nekat memposting ini, karena meski kejadian error ini sudah sejak 2005 yang lalu, baru kali ini aku dibuat kesal todemax.

Tapi jika sudah benar, dia tidak akan menclek sampe nanti direstart. Makanya kalo aku matikan laptop, tidak dalam posisi Off. Laptop hanya masuk ke posisi Stand-By. Sehingga nanti kalo dihidupkan lagi langsung mak clap, gak ada proses booting.

Masalahnya kalo ada modifikasi sistem, seperti Update Windows, Update Engine Antivirus, yang mengharuskan proses restart, maka siap-siap horor lagi deh.

Sudah mencoba browsing cari solusi permasalahan ini, tapi sampai saat ini tetap nihil. Kebanyakan yang mbahas ini situsnya Jepang.

Beginilah nasib beli barang selundupan. Hmm, bukan ilegal, hanya temen TKI dari Jepang bawa ini dari sana. No technical support, no licensed Windows. 

Pernah aku bawa ke teknisi di kantorku, lha kok direstart mbolak-mbalik gak mau menclek. Ngelu deh, teknisinya gak bisa mendiagnosa.

Solusi yang terpikirkan, beli replacernya. 

Solusi lainnya? 

December 18, 2006

Nonton Eragon

Sabtu di-SMS sama Penyu, Minggu malam diajak nonton bareng di Dieng Plaza. Rencanae mau nonton Eragon, jam 8 malam, bersama arek-arek dari gerombolan sini.

Malem Senin jam 7 aku sudah standby di Dieng. Aku pikir masih ada waktu longgar buat si Penyu untuk curhat. Lha ternyata aku malah datang paling duluan.

Aku telpon Penyu, dia baru berangkat dari rumahnya. Aku telpon Venus malah gak diangkat, yang lalu dia SMS kalo masih di Sumberpucung, gak bisa ikut. Apa-apaan ini?

Pingine maen game dulu di Fantasia, lha kok ternyata tempatnya sudah digusur. Berarti aku sudah lama gak ke Dieng nih.

Karena studionya udah buka, aku beli karcis duluan, lalu masuk ke Studio 1. Aku gak mau ketinggalan awal cerita, yang kadang menentukan.

Sebelum film dimulai, datanglah Penyu, Ula dan Ambar. Aik gak bisa ikut karena alasan tidak suka film fantasi. Ada-ada saja.

Animasi grafis di film ini, dan jalan cerita secara keseluruhan sangatlah bagus, namun menurutku ada sesuatu yang kurang ketika menonton film ini, yaitu pop-corn. Blas gak ada camilan. Lupa beli sih.

Eragon 

Ketika melihat poster film ini, aku jatuh hati pada pedang yang dibawa Arya, seorang peri cewek yang berhasil membawa kabur telur naga dari sang raja. Melihat pedang itu, aku pikir akan ada pertarungan yang spektakuler. Ya, memang ada, tapi cuman sebentar, itupun sebagai adegan penutup film ini.

Pengangkatan cerita yang diambil dari novel ini terkesan maksa, seakan dipercepat. Seakan-akan ingin memuat banyak hal dalam waktu yang terbatas 2 jam. Jadinya banyak hal yang mudah ditebak.

Contohnya ketika Eragon disuruh beli roti di suatu perkampungan, ada orang asing yang mengintainya. Nah, pada saat Eragon nekat masuk ke penjara untuk membebaskan Arya, aku sudah nebak kalo Eragon akan mengalami kesulitan dan ditolong orang asing yang berkerudung tadi. Simple.

Novelnya sendiri adalah bagian dari trilogi, mungkin filmnya juga, karena jalan ceritanya yang masih menggantung. Arya pasti akan pacaran sama Eragon.

Namun menilik dari judulnya, karo trilogi biasanya mempunyai sub-judul, kayak Lord of The Ring: Return of The King. Sedangkan Eragon, ya Eragon saja.

Kalaupun trilogi, semoga seri keduanya lebih banyak lagi adegan spektakuler, pertarungan naga, dan romantis. 

Halaman: « 38 39 40 41 42 43 44 [45] 46 47 48 49 50 51 52 ... 88 »

[depan]

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 5.01


Aryo Sanjaya

Sindikasi