Pengendara Espass
Gimana rasanya seandainya kamu tanpa sebab yang jelas, gak pernah ketemu orang itu, tiba-tiba dia memaki kamu dengan kalimat "bodoh", "tolol", dan sejenisnya?
Aku tadi sore mengalaminya, hiks.
Kejadiannya sewaktu aku pulang dari kantor, ketika melewati perempatan jalan Kaliurang. Ketika traffic light berwarna hijau, kita semua mulai berjalan. Dan dari sebuah espass yang berjalan di sebelah kananku terdengar makian. Aku yang jalannya lebih duluan, sempat menolah. Aku pikir, yang di sebelahnya cuman aku. Lalu aku perlambat motorku agar bisa lihat sopirnya.
Ternyata cewek dengan tampang kusut, dengan semangat membentak-bentak dan melotot ke aku.
Di sebelahnya ada seorang lagi (gak jelas cewek/cowok), duduknya terlalu mepet dengan kaca pintu yang sudah buram, yang ditutup separo sehingga wajahnya gak begitu jelas.
Di bagian belakang aku gak tau ada orang lagi apa tidak.
Analisaku begini:
Aku memang termasuk pengendara cepat, dalam artian gerakan motor. Tapi aku bisa membedakan mana cepat dan mana ngebut. Itu sudah aku jalani sejak pertama kali belajar naik motor, dan berlaku juga saat aku nyetir mobil.
Dari keluargaku sendiri sudah paham, bahwa meskipun cepat, tapi teratur. Antara nekan gas, ngerem, gerakan belok, aku pastikan semuanya oke, dan penumpang merasa nyaman atas semua itu.
Rambu-rambu lalu lintas aku taati, klakson, lampu sen, aku yakin sesuai dengan yang seharusnya.
Dan selama ini belum pernah ada kejadian yang sampai membuat orang marah karena menganggap aku ugal-ugalan.
*upss, pernah beberapa kali ding, tapi itu kasuistis, karena ngejar someone*

Komentar Terbaru