August 21, 2007

Bourne Si Agen Amnesia

Akhirnya tuntas sudah perjalanan si David Webb a.k.a Jason Bourne, kembali ke kampung halamannya di New York, setelah mengalami petualangan menegangkan dan membingungkan dalam film trilogi The Bourne Identity, The Bourne Supremacy dan The Bourne Ultimatum. Trilogi ini diadaptasi dari novel karangan Robert Ludlum yang juga berupa trilogi.

2 film pertama aku tonton di Bioskop TransTV, yang disiarkan berbarengan dengan film ketiga di bioskop 21.

Film ketiga ini aku tonton saat acara double-date dengan pasutri muda: Arief dan Pika, malam minggu kemaren di Malang Town Square.

bourne_ultimatum.jpgInti cerita film ini adalah ... hmm... ini bukan review, resensi, spoiler, dan sejenisnya, hanya sekedar kesan secara keseluruhan.

Seorang agen CIA yang ikut program Treadstone, namun gagal dalam sebuah misi pembunuhan di atas kapal. Untuk menutup jejak, pemilik program hendak membunuh si Bourne ini. Tapi karena Bourne memiliki kemampuan di atas rata-rata, pengejaran dan pembunuhan atas dirinya selalu gagal.

Yang mengesankan dalam diri Bourne adalah kemampuannya untuk survive, meski dia mengalami amnesia, lupa siapa dirinya. Yang dia tau adalah dia punya kemampuan spy, bisa bahasa banyak negara, dan ahli bela diri Aikido (eh, bener Aikido ya? *sotew* )

Dalam film yang dipenuhi aksi beladiri dan tembak-tembakan ini, tidak ada satupun adegan ketawa-ketiwi, semuanya berwajah tegang dan penuh curiga.

Kalo adegan duel tangan kosong, gerakannya cepat dan gentle, langsung hadap-hadapan. Das des das des.

Aksi kejar-kejaran dan bikin kacau jalanan, keluar masuk negara, gonta-ganti passport, analisa keadaan yang cermat, trik-trik dan manuver yang mengesankan banyak mewarnai film ini.

Untuk tau siapa dirinya, Bourne mengejar pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab, yang kebetulan para petinggi CIA. Dalam kegelapan identitas dirinya, dia juga dikejar para pembunuh bayaran, CIA dan polisi lokal.

Akhir dari perjalanan adalah ketika program Treadstone berhasil dibongkar ke publik, dan Bourne serta Nancy kembali ke Amerika.

Hal-hal menarik dari film ini:
- Apakah agen Jason Bourne adalah saingan agen James Bond? (sama-sama inisial JB)
- Wajahnya Nancy kalo diperhatikan mirip dengan wajah Bourne, apakah mereka jodoh? ;))

Jadi, satu lagi produk Amerika digandrungi oleh masyarakat Indonesia, satu lagi orang menikmati dibohongi sutradara.

August 20, 2007

Merchandise Gajah Dari Oki

Baru bangun tidur sebelum makan pagi (berarti belum mandi, gosok gigi, dan lain sebagainya yang mendahului), datang sebuah paket kecil dari Oki melalui ekspedisi TIKI. Segera cari obeng dan tang untuk membongkar peti. Dan isinya adalah ini:



Mug dan pin Kampung Gajah.

Terimakasih Oki.

buat para homok Malang:
- mug cuman 1, kalahkan aku dulu dalam 10 jurus kalo mau ngambil itu
- datang dan ambil pin ke kantorku, jumlahnya lebih dari cukup kok buat kalean

August 17, 2007

Upacara Lewat YM

Karena gak ada tempat buat upacara, kita melewatkan detik-detik proklamasi di depan Yahoo! Messenger.

17/Aug/2007 10:01:41 AM Aryo Sanjaya (elang526): upacara ndek tipi
17/Aug/2007 10:01:48 AM Aryo Sanjaya (elang526): jam 10 pas
17/Aug/2007 10:01:54 AM Aryo Sanjaya (elang526): saiki penembakan meriyam
17/Aug/2007 10:02:20 AM green***d: sep aku lagi hormat senjata iki
17/Aug/2007 10:02:25 AM Aryo Sanjaya (elang526): kamerane sampe kepyur
17/Aug/2007 10:02:45 AM green***d: yo mesti to
17/Aug/2007 10:02:55 AM green***d: lah meriam seng ditembak
17/Aug/2007 10:03:28 AM Aryo Sanjaya (elang526): proklamasi
17/Aug/2007 10:03:52 AM green***d: wah seng moco peyok
17/Aug/2007 10:04:06 AM green***d: kune aku wae seng moco
17/Aug/2007 10:04:14 AM green***d: kudune aku wae seng moco
17/Aug/2007 10:05:23 AM green***d: ayo ndongo
17/Aug/2007 10:05:44 AM Aryo Sanjaya (elang526): njaluk ndang rabi
17/Aug/2007 10:05:59 AM green***d: amin
17/Aug/2007 10:06:05 AM green***d: lah aku njaluk opo kiro2?
17/Aug/2007 10:06:16 AM Aryo Sanjaya (elang526): haduh, sing nggowo hendikem yo peyok, mosok digeser cepet pol, suwe pisan

Lanjutkan membaca "Upacara Lewat YM" »

August 16, 2007

Bendera Lusuh

Pagi ini aku baru masang bendera merah putih di depan rumah, satu hari menjelang ulang tahun negara ini. Amat sangat telat dibandingkan dengan masa kecilku dulu di desa, yang setiap rumah sudah (wajib) masang bendera satu minggu sebelum tanggal 17, dan diturunkan lagi satu minggu setelahnya. (kalo malam dimasukkan rumah sih)

Di desaku dulu ada petugas kelurahan yang keliling desa, ngecek benderanya sudah terpasang dengan baik dan benar atau tidak, dalam kondisi bersih apa tidak, cukup tinggi apa tidak, dan berbagai syarat lain. Kalo tidak sesuai, bendera beserta tiangnya akan dicabut dan dilempar ke dalam rumah. (ini terjadi pada tetanggaku).

Bukan cuma bendera dan tiangnya yang dipermasalahkan, tapi pagar harus sudah berwarna putih bersih, entah menggunakan cat bagi si kaya, atau dilaburi gamping bagi yang kurang mampu.

Masalahnya gak semua warga desa itu orang mampu, yang buat makan keseharian aja ngepas. Biasanya disiasati oleh yang bersangkutan dengan patungan bersama tetangga di belakang rumahnya. Kalo tidak punya tetangga, terpaksa meminjam (uang/bendera) dari yang punya.

Feodal sekali kayaknya, membuat warga seakan terjajah oleh aparat sendiri. Entah kalo sekarang, apakah masih seperti itu. Sudah lama tidak mudik dalam rangka 17 Agustusan.

Karena acara 17 Agustus selalu disambut dengan stressing seperti itu, menjadikan hari kemerdekaan seakan sesuatu yang sakral.

Dulu aku sering merinding kalo lagu kebangsaan Indonesia dikumandangkan dalam upacara, dan juga lagu 17 Agustus yang hanya terdengar setahun sekali itu.

Tapi itu dulu.

Sekarang nampaknya sudah tidak segegap gempita dulu. Apakah ini pertanda rasa nasionalisme yang menurun?

Meski definisi nasionalisme sendiri masih dipertanyakan bahkan oleh koh purba ini, namun ada sesuatu yang berbeda dengan masa lalu dalam menghadapi hari kemerdekaan.

Di diskusi radio yang aku dengarkan selama perjalanan pagi tadi, salah satu cara mengukur tingkat nasionalisme bangsa ini adalah ketika dihadapkan dengan bangsa lain. Misalnya saat pertandingan sepak bola piala asia kemaren, semangat nasionalisme dan perasaan cinta tanah air dari berbagai elemen bangsa akan muncul.

Atau saat ajang olimpiade biologi di Kanada, dimana tim Indonesia meraih medali emas. Di sana bendera merah putih dikibarkan, menandakan masih kuatnya nasionalisme tim itu membawa nama Indonesia.

Pada masa kemerdekaan dulu, semangat nasionalisme terlihat jelas karena ada bangsa lain yang sedang dihadapi dalam perang.

Kalo masa sekarang, hanya pada even tertentu saja.

Tapi gimana dengan hari kemerdekaan, namun masang bendera saja telat, benderanya lusuh karena sudah lama dicari dan ketemu di bawah jemuran, lalu diikat pada sebatang bambu kusam yang tidak seberapa tinggi, diikat dengan seutas kawat, nempel pada pagar besi. Seperti terlihat di bawah ini:



Anyway, Dirgahayu Republik Indonesia, aku bangga jadi wargamu.

August 10, 2007

Matikan HP Plis

Manusia adalah tempat salah dan lupa.
Tapi kalo salah terus, itu berarti sengaja.
Dan kalo lupa terus, itu berarti sengaja.

Sudah kesekian kalinya, hampir setiap sholat jum'at selalu ada HP yang bunyi.

Kenapa harus saat sholat? kok gak pas ketika masih khotbah aja?
Lebih ideal lagi kalo sebelum masuk masjid HP di-silent, atau lebih baik lagi di-turn-off, sediakan waktu buat Tuhan.

Sudah jelas tertulis di atas pintu masjid tulisan hitam di atas putih: "Matikan Handphone"

Kalo soal mengganggu, bagiku sih tidak mengganggu, aku masih bisa khusyuk kok, meskipun dengan jelas terdengar deringan ringtone berulang-ulang sampe kemudian mati dengan sendirinya. (lho, ngaku khusyuk tapi masih perhatikan bunyi HP).

Tapi bagi orang lain, bisa jadi bunyi yang berulang-ulang itu mengganggu konsentrasi sholat. Yang tadinya membayangkan siksa neraka malah mbayangkan ringtone itu bawaan HP apa ya, Nokia apa Siemens?

Masih untung selama ini ringtone yang bunyi standar semua, ndak ada yang pake Kucing Garong atau Atas Nama Cinta atau sejenisnya. Bisa keringat dingin tuh yang punya.

Lagian orang yang nelpon itu apa ndak mikir, bahwa yang ditelponnya sedang dalam masa jum'atan? Mbok ya dipikir.

*lagi sensi*

Halaman: « 28 29 30 31 32 33 34 [35] 36 37 38 39 40 41 42 ... 88 »

[depan]

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 5.01


Aryo Sanjaya

Sindikasi