November 22, 2013

Orang Arab

Suatu ketika saya secara kebetulan satu lift dengan seorang Arab di sebuah hotel di Mekkah, berdua saja, saat kami sedang naik menuju ke kamar masing-masing.

Dia membuka percakapan dengan menanyakan "kenapa orang Indonesia lebih suka makan menggunakan sendok, mestinya ikut sunnah Nabi yang makan dengan tangan"

Aku jawab, "bisa jadi karena jenis makanan kami yang mengharuskan kami pakai sendok"

"Tapi katakan pada bangsamu untuk menggunakan jari tangan saat makan, banyak berkah dan kenikmatan setelahnya" (sambil mempraktikkan menjilati jari-jari tangan kanannya seperti orang yang selesai makan)

"Hmm, ya ya", jawab saya sambil mikir bagimana cara memberitahu bangsaku.

Lanjutkan membaca "Orang Arab" »

October 23, 2013

Juri Juga Manusia

Beberapa waktu yang lalu tim kami sempat mengikuti festival industri kreatif (http://www.increfest.com) yang digelar di Bandung. Salah satu produk kami menjadi finalis 7 besar dalam bidang software, yang berkesempatan untuk menang pada acara yang disponsori oleh Kementrian Perindustrian.

Hal yang menarik adalah saat talkshow bersama semua peserta lomba, dengan perwakilan dari pemerintah (Kemenperin), dari media (MNC TV), dan dari pihak pengusaha.

Dalam bincang-bincang tersebut, salah satu peserta menyampaikan fakta bahwa meskipun produk mereka menang lomba-lomba yang digelar pemerintah seperti Increfest ini, tetapi tidak ada satupun yang dapat diimplementasikan di dunia nyata.

Sebab pada dunia nyata, proyek pemerintah yang besar harus melalui proses tender. Sedangkan para pemenang tender adalah mereka yang memang sudah siap di bidang tender, cara mengolah dokumen, cara menyusun spesifikasi, dan bahkan cara-cara yang akhirnya hanya itu-itu saja pemenangnya. Hal tersebut menyebabkan para pemenang lomba yang belum tentu siap ikut proses tender selalu kalah, padahal produknya bagus-bagus dan mestinya bermanfaat.

Lanjutkan membaca "Juri Juga Manusia" »

January 27, 2013

Qasidah Waqtissahar

(Lirik diambil dari http://www.liriksolawat.com/2010/12/وقت-السحر-waktu-larut-malam/ yang sudah tidak aktif)

وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا

Waktu larut malam adalah saat termuliakannya keadaan orang orang suci, dan pada waktu itu pula semakin pemurah Sang Maha Mulia dengan anugerah untuk mereka yang menepati janji untuk mengunjungiNya (shalat malam),

كَمْ مِنْ سَقِيْمٍ بِهَذَا الْوَقْتِ نَالَ الشِّفَا وَكَمْ بِهِ اِتَّصَلْ مِنْ عَبْدٍ بِالْمُصْطَفَى

Berapa banyak orang-orang yang dimurkai dan ditimpa musibah yang di waktu larut malam itu (mereka bermunajat padaNya) maka mereka mendapatkan kesejukan dan pencabutan atas musibahnya, dan berapa banyak banyak pula para hamba yang termuliakan dengan terhubung hatinya dengan sang Nabi SAW,

وَقَابَلَتْهُ الْمَوِاهِبْ ظَاهِرًا وَالْخَفَا وَنَازَلَتْهُ لَطَائِفْ خَيْرِ مَنْ لَطَفَا

Maka ia disambut dengan anugerah-anugerah yang terlihat dan yang tersembunyi (permasalahan dunia dan akhiratnya), dan turunlah untuknya kasih sayang dan kelembutan kelembutan dari yang sangat Indah kelembutanNya,

عَنِ الْمَسَاوِي وَكُلِّ الذَّنْبِ فَضْلاً عَفَى وَبَارِقِ الْفَضْلِ وَاْلإِ حْسَانِ لُهْ رَفْرَفَا

Dari kehinaan kehinaan dan setiap dosa, anugerah maafNyapun melimpah, dan pijaran cahaya kemuliaan dan keluhuran untuknya terus bercahaya indah,

وَحَسْبُهُ جُوْدُ مَوْلاَنَا الْعَلِي وَكَفَى وَهَاهُنَا الْقَوْلَ يَا أهْلَ الْفَهُمْ قَدْ وَقَفَا

Maka cukuplah kedermawanan Tuhan kita Yang Maha Tinggi dan Maha Mencukupi segenap hambaNya, dan sampai di sinilah wahai yang memahami, terhenti ucapan dan kata-kata.

مَنْ ذَايُعَبِّرْ عَنِ الْغَوْثِ إِذَا وَكَفَا ياَرَبِّ زِدْنَا عَطَايَا يَارَبِّ زِدْ تُحَفَا

Siapakah pula yang mampu menggambarkan kemegahan curahan hujan rahmatNya bila sedang melimpah, wahai Tuhan tambahkan bagi kami pemberian pemberian, wahai Tuhan kami tambahkanlah sesuatu yang berharga,

وَاعْطِفْ عَلَيْنَا فَإِنَّكَ خَيْرَ مَنْ عَطَفَا وَاعْلِي لَنَا فِي رِحَابِ الْعِزّ ِبِكْ غُرَفَا

Maka berlemah lembutlah pada kami, sungguh engkau sebaik-baik yang berlemah lembut, dan limpahkanlah kemuliaan bagi kami dengan sambutan kemegahan kamar kamar istanaMu,

وَصَلِّ دَأْبًا عَلَى أحْمَدُ وَالِهَ الشُّرَفَا وَالصَّحْبِ أَهْلِ الْهُدَى وَمَنْ بِهِمْ إِقْتَفَا

Dan limpahkanlah shalawat selalu atas Nabi Muhammad SAW dan keluarganya yang mulia, beserta para sahabatnya dan para pembawa petunjuk dan semua yang mengikuti jejak mereka,

وَالْحَمْدُ اللهِ رَبِّي حَسْبُنَا وَكَفَى

Dan segala puji bagi Allah Tuhanku, Yang Maha Melindungi kami dengan kecukupan.

Enhanced by Zemanta

Lanjutkan membaca "Qasidah Waqtissahar" »

October 14, 2012

Hitungan Neptu Bukan Klenik

hitungpasaran.pngSekilas mengenai perhitungan Neptu, yang merupakan warisan luhur dari pendahulu kita, sebagai ilmu titen (sama dengan sistem kalender yang lain) memberikan penanda pada setiap hari dan pasaran, berupa angka, sebagai ancar-ancar tentang pengaruh dari hari-hari tersebut terhadap manusia yang lahir di hari itu, aktifitas di hari tersebut, dan banyak hal lain lagi yang dapat diuraikan dengan ilmu Neptu.

Dengan adanya ancar-ancar dari nilai Neptu tersebut, manusia dapat memanfaatkan sebagai informasi tambahan jika akan melakukan sesuatu, menilai sesuatu, pada hari-hari tertentu.

Sama dengan ancar-ancar di kalender Masehi, misalnya bahwa bulan Oktober adalah dimulainya musim hujan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mempersiapkan lahan pertaniannya.

Tidak ada yang klenik di kedua hal tersebut.

Contoh lagi, misalnya seseorang lahir di neptu A, maka akan memiliki karakter yang telah dititeni bersifat, misalnya, pemarah. Jika menikah dengan seseorang di neptu B, yang memiliki karakter pemarah pula, maka dikhawatirkan akan sering terjadi cekcok.

Karena hanya bersifat informasi, implementasi di kehidupan nyata tetap diserahkan kepada manusianya, mau diteruskan atau tidak. Mau tetap marahan atau tidak, dan lain sebagainya.

Nah, di sini mulai timbul permasalahan, ketika ada banyak kesalahpahaman dan kepentingan yang terlibat dalam penerapan perhitungan Neptu.

Lanjutkan membaca "Hitungan Neptu Bukan Klenik" »

September 17, 2012

Sebab dan Akibat

Jika berpijak pada akal, maka hukum tertinggi yang dapat diterima oleh manusia adalah hukum sebab akibat. Segala sesuatu akibat yang terjadi merupakan dampak dari suatu sebab. Misalnya:

  • Benda jatuh karena gravitasi
  • Kayu hangus karena terbakar api
  • Manusia kaya karena rajin menabung
  • dan seterusnya.

Urutan kejadian sebab dan akibat ini sering disebut dengan logika.

Sedangkan kemampuan akal dalam bentuk logika ini adalah terbatas, baik dari masing-masing manusia (individu), maupun manusia secara keseluruhan (kesadaran bersama pada lingkungan tertentu, atau jaman tertentu).

Akal memerlukan belajar, penelitian, dan data-data untuk menambah informasi, kemudian digunakan sebagai pengetahuan baru untuk meningkatkan kemampuan akal. Dengan adanya kemampuan untuk bertambah inilah membuktikan bahwa akal manusia tidak maksimal, karena ternyata masih ada hal untuk ditambahkan. Jika sudah maksimal tentunya sudah tidak dapat bertambah lagi. Sesederhana itu.


Lanjutkan membaca "Sebab dan Akibat" »

Halaman: « 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ... 88 »

[depan]

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 5.01


Aryo Sanjaya

Sindikasi