« Awal Adalah Akhir | Depan | Sangkan Paraning Dumadi »

Manunggaling Kawula Gusti

Aku ini adalah diriMu
Jiwa ini adalah jiwaMu

Rindu ini adalah rinduMu
Darah ini adalah darahMu

itu katanya syair Dewa

Coba kita kembali ke Layer 0

Bagian manakah dari dirimu yang bukan dariNya?

Tapi jangan kotori Nur Ilahi dengan bejatnya nafsumu

Karna itu sucikanlah,
dan tegapkan langkah,
untuk menuju status,
Manunggaling Kawula Gusti


TrackBack

TrackBack URL for this entry:
http://mahesajenar.com/git/movabletype/mt-tb.cgi/3

Ada 469 komentar

DHANI R pada December 15, 2006 4:06 PM menulis:

TIDAK AKAN MENGENAL ALLAH SEBELUM MENGENAL DIRINYA SENDIRI, MARILAH KITA SEMUA MENGAJI DIRI AGAR KITA DAPAT MENJADI MANUSIA SEJATI DAN SAMPAI KEPADANYA

Aryo: Ya, karena pada hakekatnya, kita juga berasal dari Alloh

Balas Komentar Ini
enal pada May 18, 2009 9:29 PM membalas DHANI R:

MAS DHANI ,SALAM KENAL

Balas Komentar Ini
saif pada June 3, 2009 11:58 PM membalas DHANI R:

Hong ilaheng sengkareng bawono langgeng

Balas Komentar Ini
Bara Api Neraka untuk mu pada October 3, 2009 7:32 AM membalas saif:

Maksude mantra kue si apa?
aduh bikin aku ngantuk saja tauuuuuu

Balas Komentar Ini
cah gendeng pada October 30, 2010 9:40 PM membalas Bara Api Neraka untuk mu:

hong wilaheng bawono sekareng njawoto nilangkung inggih

Balas Komentar Ini
Eric Naga 91 pada October 31, 2009 7:45 AM membalas saif:

Apaan tuh ?

Balas Komentar Ini
fajar pada March 12, 2012 12:04 PM membalas saif:

itulah kuasa Allah

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 2:14 AM membalas DHANI R:

Maaf. Tetapi menurut cerita Tuhan kita bersusah payah menyatakan kita di dunia ini. Kenapa kah kita dengan senang dan rela hati untuk pecahkan amanah kita untuk hidup yang nyata ini dan mati untuk kembali kepada yang ghaib?

Kalau kita sudah bertekad bahawa yg hidup pasti mati, janganlah lagi kita menoleh kiri dan kanan bila melewat jalan. Jangan berlari dari ditimpa kemalagan. Bibir ngampang berkata tapi pada saat nazak, tiada siapa yg sanggup mati. Sudah diketahui berapa ramai orang yg telah mati mahu hidup semula untuk membuat kebaikkan.

Balas Komentar Ini
Jayusman pada August 31, 2009 7:48 AM membalas Manusia Biasa:

nunsewu....!!!hidup tu hanya sebuah gambaran sja...gak ada yang nyata ato wujud,karna wujud tuh milik Allah,apa ndak gto y....... ;)

Balas Komentar Ini
satthrya pada May 4, 2013 12:59 AM membalas Jayusman:

NJEH LERES ~O)

Balas Komentar Ini
Syeh Siti pada November 1, 2009 4:49 PM membalas Manusia Biasa:

Dari gaya bahasanya kamu memang dari kampung malaysia.... aduuuhh komentar kamu terlalu mentah dan sok tau ( mungkin begitu sikap orang kampung kamu ya). Maaf komentar kamu tidak laku disini,simpan aja komentar kamu tu untuk oleh-oleh orang kampung kamu ....

Balas Komentar Ini
nguntil pada January 30, 2010 10:38 AM membalas Syeh Siti :

ngomong opo seee???

koyo ngerti ae...

Balas Komentar Ini
tanpa huruf.tanpa angka.tanpa simbol pada September 7, 2010 6:50 PM membalas Syeh Siti :

kini manusia pada mulai mengaku dirinya akan kepintaran yg secuil itu....emangnya tuhan itu SIMBOL...KALIMAT....BAHASA

Balas Komentar Ini
BEMBENG pada December 28, 2010 8:04 PM membalas tanpa huruf.tanpa angka.tanpa simbol:

______________________KOSOOOOONG***

Balas Komentar Ini
Aries Bolang pada May 6, 2011 1:57 AM membalas BEMBENG:

KOSONG 121

Balas Komentar Ini
BEMBENG pada December 28, 2010 8:04 PM membalas tanpa huruf.tanpa angka.tanpa simbol:

______________________KOSOOOOONG***

Balas Komentar Ini
fajar pada March 12, 2012 12:08 PM membalas tanpa huruf.tanpa angka.tanpa simbol:

Allah itu Awal ya akhir, ya Ha, ya nga.

Balas Komentar Ini
Hamba pada November 10, 2010 8:42 PM membalas Syeh Siti :

Kenapa hina orang begitu rendah sekali. Kamu sudah hebat ke? Jika sudah hebat jgn begitu dong, ikut resmi padi, makin berisi makin tunduk, jgn ikut resmi lalang, menjalar tak karuan arahnya.

Firman: "Jika kau berkehendak tiada ujud Aku, tapi jika Aku berkehendak maka ujud Aku"

Hadis: "Orang yang mengucap kufur, yang tak mengucap kafir"

"Bagaimana unta hendak masuk ke lubang jarum"
Cari ertinya bila dah dapat beritahu kehebatan mu.

Balas Komentar Ini
Aries Bolang pada May 6, 2011 2:01 AM membalas Hamba:

JANGAN BANYAK BICARA,
PAKAI ITU YANG bENAR NYA

MASA' KOSONG MASIH BICARA ?

Balas Komentar Ini
fajar pada March 12, 2012 12:11 PM membalas Aries Bolang:

isi adalah kosong kosong adalah isi, wong pinter iku sakjatine bodho

Balas Komentar Ini
siswanto pada December 27, 2011 2:26 AM membalas Hamba:

tiada orang hebat bagi aku,,, semua sama,,, maka janganlah merasa anda paling hebat,, alloh_lah yang maha tau

Balas Komentar Ini
edhie pada June 30, 2012 12:40 AM membalas Hamba:

coba anda tanya sama diri anda sendiri sudahka anda menjadi yg anda komentarkan ??
mari kita kembali kesejarah,,,,,pada Rasul menerima Ayat 1 yaitu "IQRO'" (BACALAH) pada saat itu Rasul sendiri binggung,,apa yg mau dibaca?
jd ALLAH ciptakan Bumi&langit untuk dipelajari oleh manusia,gak salah manusia blajar utk jati diri/kaji diri.inilah yg dinamakn Ayat yg Tersirat,,,,klw anda gak setuju silahkan komentari.

Balas Komentar Ini
ma'sum pada November 17, 2010 9:16 PM membalas Syeh Siti :

apa iya mas jika orang ang tidak tau tidak boleh diberi tau?????????/
namun bisakah orang yang tidak tau lebih tinggi derajatnya disisi Allah dari pada orang yang tau????????

Balas Komentar Ini
samid pada September 28, 2011 11:33 PM membalas ma'sum:

tinimbang ribut2,eker2an,bantah2an,gontok2an,akhirE kur ndadekake mangkelE atinE wong liyo,mending ayo ngopi bareng2....?
^_^

Balas Komentar Ini
samid pada September 28, 2011 11:45 PM membalas Syeh Siti :

wong ndi ae podho kabeh bro,sami mawon.
peace,love,'n smile please....
^_^

Balas Komentar Ini
siswanto pada December 27, 2011 2:10 AM membalas Syeh Siti :

bukan_x aq sok tau juga neng,,,,,,,,,,,,!!! smw insan boleh berpendapat, nggk perlu ikut campur urusan orang,,,,,,,,,!! tau mungkin lebih tau soal hidup,,,,, matur thank you ,,,,,!!!!!!!!!!!!

Balas Komentar Ini
Buyut Semar pada July 23, 2010 9:17 AM membalas Manusia Biasa:

Salam kenal...Begitu Dalam Makna dari kalimat yang kakang tulis diatas....smoga dapat dijadikan pedoman bagi si pembaca amien...

Balas Komentar Ini
siswanto pada December 27, 2011 2:18 AM membalas Manusia Biasa:

sebelumnya aq minta maaf,,,,,,,,!! bukankah hidup di dunia ini hanya untuk menjalani hukuman,,,,,,!! ingatkah anda dengan ceritera kanjeng nabi adam as, beliau adalah orang pertama yang diturunkan di bumi ini,, jadi kita hidup ini hanya untuk menanam kebaikan

Balas Komentar Ini
fajar pada March 12, 2012 12:07 PM membalas Manusia Biasa:

itulah kuasa Allah
kita hanya sebagai wayang yang bisanya manut sang dalang

Balas Komentar Ini
satthrya pada May 4, 2013 12:56 AM membalas Manusia Biasa:

tuhan g mungkin susah NN\ PAYAH, yg bner dngan pnuh RAHASiA,MF SBLUM na

Balas Komentar Ini
agus pada September 2, 2009 12:37 PM membalas DHANI R:

MEBGKAJI ITU BAGAI MENAFSIR SESUATU YANG DALAM BAYANGAN HANYA BIAS CAHAYA MENGENAL DIRI BUKAN LAH MUDAH JANGAN SAMPAI MENGENAL DIRI ITU MENYERPAI WUJUD SEPERTI DIRI TAPI DISITU JIN YANG MENJELMA MENYURPAI WUJUD KITA

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 6:06 PM membalas DHANI R:

jalanya gmana mass,saiia ingin bertemu dengan alloh saat saya mash ada di dunia ini,saiia rela menutup tujuh pintu tujuh syurga untuk bertemu dengannya.

Balas Komentar Ini
wayang pada August 23, 2010 8:05 PM membalas liar:

tata hati kita,mari jawab partanyaan ini;
1.kita ada di dunia ini krn siapa?
2.kita terbuat dari apa?
3.kita dicipta utk apa?
4.jika mati kita akan kembali kmn?
perbanyak membaca al-fatihah insya allah km dpt bartemu dgn-Nya

Balas Komentar Ini
wong gendeng pada November 8, 2011 6:42 PM membalas liar:

berkelakuanlah seperti orang gila pasti anda akan berjumpa dengan tuhan anda, logikanya kalau anda gila pasti tidak akan bertemu manusia, lalu bertemu siapa??? coba dulu baru tahu, atau kalau nggak, berkelakuanlah seperti bayi yg baru dilahirkan (lebih enak) dijamin anda tidak akan bertemu manusia lagi, lalu bertemu siapa??? yg anda cari

Balas Komentar Ini
pro bono pada January 14, 2010 11:29 AM membalas DHANI R:

Bagaimana kalau di balik, kita tdk akan mengenal jati diri kita sebagai manusia (the creation) sebelum kita mengenal siapa sebenarnya Allah kita (the creator)dan baru setelahnya, Dia akan menjelaskan secara komplet, kita (manusia) itu seperti apa, bagaimana dst-nya. Mengapa.. karena kacamata kita sudah minus (we are the sinner), jalan yang kita lurus ternyata ujungnya jurang.

Balas Komentar Ini
Aryo Sanjaya pada January 15, 2010 12:54 PM membalas pro bono:

Kalau menurut saya, dibalik atau tidak, konsepnya tetap sama, hanya konteksnya yang berbeda.

Untuk mengetahui mana atas, kita harus tau dulu mana bawah. Begitu juga sebaliknya.
Untuk bisa mengatakan apa itu hidup, harus tau dulu apa itu mati. Begitu juga sebaliknya.

Ketika seseorang sudah memahami dirinya, tau bahwa dia ada, pasti tau ada yang membuat dia ada.
Jika dia tau bahwa dia lemah, pasti tau ada yang membuat dia kuat.
Haditsnya: "Man arafa nafsahu, faqod arofa robbahu", barang siapa memahami dirinya, akan memahami juga siapa yang memeliharanya.

Begitu juga jika dia memahami siapa sebenarnya Alloh, tentu akan mengenali juga dirinya sebagai bagian dari ciptaan Alloh.

Sedikit dari saya :)

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 18, 2010 2:32 PM membalas Aryo Sanjaya:

Memang rasio kita sebagai manusia mengatakan sepertinya begitu, kita sepertinya merasa mampu dan punya kekuatan sendiri untuk mengenal, mengontrol, dan menguasai diri kita sendiri, sdh tahu mana jahat, mana baik dsb-nya, tapi banyak kenyataan di kehidupan ini manusia kadang tidak tahu jalan keluarnya, dan tidak tahu mengapa saya lakukan hal itu. "Ingin ku berbuat baik,jahat juga yang ku lakukan".

Balas Komentar Ini
Abdullah pada October 14, 2010 2:53 PM membalas Pro Bono:

I agree with ur opinion, kang mas. Maha Besar Alloh yang telah menciptakan satu rasa pada diri kita yaitu rasa AKU. Kita sering merasa :
Aku ada
Aku yang melakukan
Aku yang mampu berusaha segala af'al
Aku dan sebagainya.

Balas Komentar Ini
Aries Bolang pada May 6, 2011 2:08 AM membalas Aryo Sanjaya:

AKU BUKAN DI HURUF DAN BUKAN DI AKSARA

Balas Komentar Ini
siswanto pada December 27, 2011 2:34 AM membalas pro bono:

sebelumnya maaf,, kenapa harus dibolak balik,, emang kaya goreng tempe,

Balas Komentar Ini
abdullah pada April 10, 2010 9:54 AM membalas DHANI R:

man arofa nafsahu faqod arofa robbahu

Balas Komentar Ini
satria pada April 5, 2011 4:47 AM membalas abdullah:

maaf,jangan cuma bisa mengucap hadist memang benar yg kalian ributkan barang siapa tak kenal dirinya makan tak kenal tuhannya. tp menurut saya tdk cukup hanya dengan mengenal diri tapi kita jg harus bisa merasakannya krn kita ada krn rasa tanpa itu takan ada kita yg di sebut manusia...

Balas Komentar Ini
Gus Mat pada April 25, 2010 9:04 PM membalas DHANI R:

Man sopo wong ketemu karo awake dhewe,bakalan ketemu karo Gusti Allah ne..

Balas Komentar Ini
ndadi pada May 26, 2010 3:54 PM membalas DHANI R:

kita bisa mengenal allah lewat kebiasaannya, yang jelas sudah tertulis dalam kitab-kitabnya. apa kebiasaan allah.... >:D

Balas Komentar Ini
shigit pada October 21, 2010 2:39 PM membalas DHANI R:

caranyaaaa?

Balas Komentar Ini
ma'sum pada November 17, 2010 9:13 PM membalas DHANI R:

maaf, mau tanya nich????????
dr kalimat (aq adalah Allah dan Allah adalah aq).
apa iya Allah menyembah Allah????????
sedang aq manusia......
tlong penjelasan yang sejelas jelasnya?????

Balas Komentar Ini
lukman pada November 28, 2010 3:08 PM membalas DHANI R:

man arafa nafsahu fakod arafa robbahu

salam

Balas Komentar Ini
gading pada January 22, 2011 7:55 PM membalas DHANI R:

alloh lebih dekat dari pada hitamnya mata,..barang siapa mencari Tuhannya maka lain dari tubuhnya akan mnejauh...

Balas Komentar Ini
ki achenk pamungkas pada February 3, 2011 1:33 AM membalas DHANI R:

kita ini ibarat ikan yang haus akan air,padahal ikan itu sejatinya ada didalam air itu sendiri.kpn ikan sadar bahwa ia dlm air.....? begitulah kita..setiap saat kita bingung dg tuhan,padahal kita berada dlm kebesaranNYA...sehingga nanti ketika kita sudah dlm beranda menuju kuburan,barulah kita sadar bahwa selama ini kita bersama dg ALLAH.setiap saat kita lupa dan sering menyembongkan diri dg dalih al-qur'an dan hadist,sehingga kita mengganti posisi tuhan dlm menghukum hambanya semisal menghukum sesama bahwa ini salah itu benar.kita Lupa bahwa didalam diri kita masing2 ada 2 sifat ketuhanan dan 2 sifat kemanusia'an,buktinya ALLAH menciptakan kejadian hanya 2 adaNYA. Lamgit-Bumi..sorga-neraka..Tuhan dan Hamba..?! mari kita kembali ketujuan awal alasan penciptaan diri kita..dlm referensi yg pernah sy dengar...;"AKU mrnciptakan Alam beserta isinya tiada lain hanya utk mengenalKU".tiada tugas lain yg lbh wajib dari itu..Khayyun da'im La Ya muutu abada." Bersambung...............................................................!

Balas Komentar Ini
agus widodo pada May 8, 2012 3:59 PM membalas ki achenk pamungkas:

maaf mas.alangkah bagusnya jika kita tidak mengumbar rahasia langit sembarangan. saya tahu mas mungkin udah nyampai.tapi diforum umum ini dibaca banyak orang.tak perlu membahas air.

Balas Komentar Ini
didik ardoma pada February 16, 2011 2:07 AM membalas DHANI R:

memang benar man arafa nafsahu faqad arafa robbahu.klo tidak kenal dirinya maka tdk akan mengenal tuhannya, seperti yang tertulis serat dewo ruci, bima mencari jati dirinya...

Balas Komentar Ini
guntur yosea pada April 26, 2011 12:19 PM membalas DHANI R:

salam silaturahim teriring doa dan harapan semoga dalam pembelajaran kita lewat tulisan ini, kita bisa mengambil manfaatnya untuk meningkatkan keikhlasan kita bersama dalam beribadah bersembah sujud kehadiratNya Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Balas Komentar Ini
Aries Bolang Banjarmasin pada May 6, 2011 1:53 AM membalas DHANI R:

Mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap
Diam Bukan Berarti Tidak Berbuat
Ilmu Bukan Untuk Di Bicarakan Tapi DiPakai

Nyaman aja Mencari Bilah
Adanya Bilah Dalam Buluh
Nyaman Aja Mencari Allah
Adanya Allah Di Dalam Tubuh

Balas Komentar Ini
Aries Bolang Banjarmasin pada May 6, 2011 1:53 AM membalas DHANI R:

Mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap
Diam Bukan Berarti Tidak Berbuat
Ilmu Bukan Untuk Di Bicarakan Tapi DiPakai

Nyaman aja Mencari Bilah
Adanya Bilah Dalam Buluh
Nyaman Aja Mencari Allah
Adanya Allah Di Dalam Tubuh :)

Balas Komentar Ini
santi pada May 11, 2011 9:46 AM membalas DHANI R:

tp yg pelu kt ingat kt bukanlah tuhan

Balas Komentar Ini
nizar pada May 12, 2011 6:53 PM membalas DHANI R:

betull,,karena ALLAH tidak jauh dari pada ddiri kita,,bahkan DIA lebih dekat dari urat nadi kita

Balas Komentar Ini
Zhahiliyah pada August 2, 2011 10:26 PM membalas DHANI R:

Seseorang belum mengenal Tuhan sebelum seorang manusia, mau membaca, mempelajari, memahami,melaksanakan, mensyiarkan dan melestari kan, karena dengan 6 M diatas, seorang manusia langsung berkata-kata dengan tuhannya
Surat 042 ASY-SYURA Ayat 051
>
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir [1348] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
>
dengan 6 M diatas pasti Tuhan akan mengenalkan diriNYA kepada manusia
=> perlu dicoba dan dibuktikan

Balas Komentar Ini
bagas pada August 6, 2011 9:31 PM membalas DHANI R:

hakeketnya manusia hidup di alam dunia hanyalah bagaikan mayat_mayat yang hidup berjalan!!!!!!!!

Balas Komentar Ini
heinz pada August 17, 2011 8:25 AM membalas DHANI R:

hono rip wening suci

Balas Komentar Ini
abdul latief pada April 8, 2012 4:22 PM membalas DHANI R:

saya setuju hakekatnya kita memang berasala dari Allah tapi yang saya tidak mengerti adalah apakah kita dari Allah dalam artinya zatNYA atau hanya sebagai mahlukNYA yang yang terbetuk sebagai mahlukNYA saja. mohon di jelaskan karena saya ini hanya orang awam terima kasih

Balas Komentar Ini
agus widodo pada May 8, 2012 3:44 PM membalas DHANI R:

metode dalam mencapai makrifat billah ada 2 macam secara garis besar. bisa mengenal diri dulu baru Tuhan atau mengenal Tuhan dulu baru mengenal diri.Tuhan akan membuka hijapnya bagi hamba yang dikehendakinya.Tapi bagaimana kita mengenal Tuhan kita,kalau kita sendiri gak mau mencari....?

Balas Komentar Ini
rofi pada May 22, 2012 11:44 PM membalas DHANI R:

kata Y allah dlam tubuh ,,dmna t4 berdiam Y allah di dlam tubuh???

Balas Komentar Ini
wans anwarsutiardi pada August 4, 2012 8:20 PM membalas DHANI R:

sir budi ciptarasa
dari ta'da kembali pada ta' da
kuring abdi,abdi kuring mna abdi na kuring???????

Balas Komentar Ini
Asep Awaludin pada March 21, 2007 2:06 PM menulis:

saya sngt se7 sekali atas komentar dhani,sesungguhnya manusia secara hakikatnya tercipta nur nabi MUHAMMAD sedangkan nur itu berasal dari ALLAH SWT sendiri.hal dpt diperkuat dari hadits nabi"ana ahmadu bilamim"itu artinya ahad,jadi jasad manusia terdpt Tuhan,untuk mengenaliNYA kita harus mengenali diri sendiri..

Balas Komentar Ini
Adit pada April 11, 2007 3:20 AM menulis:

Memang apa yg dikomentari dani adalah benar adanya.Tapi cara dan metode adalah yang terpenting.Semua tahu tentang wacana tersebut,dan yang menjadi pertanyaan apakah bisa kita melaksanakan hal tersebut..bagaimana cara mengenal diri kita...? dan apakah cukup kita hanya mengenal diri kita..?

Aryo:
Mungkin ketidakcukupan itu akan terjawab setelah kita mengenal diri kita?

Balas Komentar Ini
crow pada April 27, 2007 1:36 AM menulis:

kalo wes manunggal ya fana, hakekatnya semuanya sama , semuaanya ya satu kesatuan, ga ada baik , buruk , kaya , miskin, wali , penjahat , semua mahluk manunggal dengan gusti allah, yang beda cuma ada yang sadar kalo dirinya manunggal, ada pula yang ga sadar, hakikatnya, ya nikmati aja hidup ini selama kamu enjoy, besok kalo dah mati yo balik ke yang maha tunggal,

Balas Komentar Ini
segawon pada March 23, 2009 4:43 AM membalas crow:

apa yang kamu ketahui tentang mati? apakah saat ini kamu merasa hidup?seberapa dalam kamu ketahui dunia kemanunggalan?

Balas Komentar Ini
alfaraday pada April 27, 2009 8:30 PM membalas segawon:

Saat hidup di dunia kita adalah bangkai mati yang diperdaya jasad jasmani dan nafsu. Maka dari itu nafsu lah penguasa diri saat kita di dunia. Ketika dikuasai nafsu, jasmani kita tunduk kepada nafsu dan kita selalu terpana dengan yang fana karena kuasa nafsu kita. Padahal sejatinya bhatin dan sir kita menangis dan ingin melepaskan diri dari nafsu yaitu dengan mati inanlillahi wa innalillahi rojiun dengan melebur dan menyatu kembali pada sir illahi yang suci tanpa nafsu dan bangkai jasad jasmani. Saat itulah kita hidup abadi selamanya. Masalahnya bagaimana caranya selama kita ada di dunia fana ini kita tidak dikendalikan nafsu??? Dan bagaimana agar kita rela berpisah dengan nafsu yang begitu kuat mempengaruhi jasad kita???

Balas Komentar Ini
hendrig pada May 9, 2009 3:58 PM membalas alfaraday:

kosong adalah isi dan isi adalah kosong

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 18, 2010 9:33 PM membalas alfaraday:

Memang manusia itu seperti kuburan yang menganga, dari luar tampak putih dan bersih seperti baru dikapur, padahal di dalamnya yang ada hanya tulang dan belulang.

Iman manusia seperti tomat, habis tobat kumat, tobat lagi kumat lagi.

Orang yang merasa diri suci justru tidak suci, orang yang merasa diri belum berbuat baik (tidak suci)malah lebih baik. Yang pertama diibaratkan seperti kulit kaki, biarpun menginjak kerikil tajam tdk akan berasa karena sdh kebal. Yang kedua diibaratkan seperti bola mata yang bersih dan peka, ada dosa sedikit saja sudah tahu dia berbuat salah.

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 18, 2010 9:37 PM membalas alfaraday:

Memang manusia itu seperti kuburan yang menganga, dari luar tampak putih dan bersih seperti baru dikapur, padahal di dalamnya yang ada hanya tulang dan belulang.

Iman manusia seperti tomat, habis tobat kumat, tobat lagi kumat lagi.

Orang yang merasa diri suci justru tidak suci, orang yang merasa diri belum berbuat baik (tidak suci)malah lebih baik. Yang pertama diibaratkan seperti kulit kaki, biarpun menginjak kerikil tajam tdk akan berasa karena sdh kebal. Yang kedua diibaratkan seperti bola mata yang bersih dan peka, ada dosa sedikit saja sudah tahu dia berbuat salah.

Saat sembahyang, selalu duduk paling depan, ingin dianggap paling penting & paling taat, tapi begitu di luar dan di masyarakat bisa berubah menjadi monster.

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 18, 2010 9:46 PM membalas alfaraday:

Memang manusia itu seperti kuburan yang menganga, dari luar tampak putih dan bersih seperti baru dikapur, padahal di dalamnya yang ada hanyalah tulang dan belulang.

Iman manusia seperti to-mat, habis tobat kumat, and then tobat lagi terus kumat lagi.

Orang yang merasa diri suci justru tidak suci, orang yang merasa diri belum berbuat baik (tidak suci)malah lebih baik. Yang pertama diibaratkan seperti kulit kaki, biarpun menginjak kerikil tajam dia tdk akan berasa sakit karena kulitnya sdh tebal dan kebal . Yang kedua diibaratkan seperti bola mata yang bersih dan peka, kena debu sedikit saja sudah kelilipan (tahu dia berbuat salah atau dosa).

Saat sembahyang, biasanya selalu duduk paling depan, ingin dianggap paling penting & paling taat, tapi begitu di luar atau di masyarakat atau di tempat kerja bisa jadi "monster" lagi dan bisa bilang : oh no...money is money atau bilang bisnis is bisnis atau bilang : itu urusan elo bukan urusan gue..

Balas Komentar Ini
wayang pada August 23, 2010 9:17 PM membalas alfaraday:

jika mas alfarady sdh tahu sejatinya manusia hidup itu adl bangkai mati,siapa yg menggerakkan kita,NAFSU??
siapa nafsu??hingga pny kekuatan menggerakkan kita??intinya kita hrs sadar "BILLAH";bahwa kita yg menggerakkan adl Allah,dgn begitu insya allah kita tdk akan terperdaya nafsu duniawi/nafsu syetan,dgn sadar "BILLAH"insya allah kita akan selalu mengerjakan semua perintahlNya & menjauhi semua larangan-Nya......amin

Balas Komentar Ini
Apalah arti sebuah Nama pada December 13, 2010 9:17 PM membalas segawon:

yang kita jalani sekarang adalah alam kematian
hidup yang sebenarnya adalah hidup setelah kematian
yaitu hidup untuk selamaya dan takan pernah mengenal mati yaitu hidup sekali untuk selamanya..

Balas Komentar Ini
agus widodo pada May 8, 2012 3:50 PM membalas segawon:

jika manusia bisa menjalani urip sak jeroning mati dan mati sakjeroning urip maka manusia itu wis diarani khaos fukus wekasan wakisun.sempurno uripe. wis ora biso mbedakne asem asin pahit lan legi.opo maneh mati urip.kabeh mau podo.

Balas Komentar Ini
nizar pada June 11, 2009 2:50 PM membalas crow:

ya betul itu!!! saya setuju sekali itu ?!!! ;;)

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 6:00 PM membalas crow:

apakah untuk mencapai kemanunggalan itu mudah??

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 21, 2010 4:13 PM membalas liar:

Tergantung....dan hati-hati...pak , mau manunggal dgn siapa...?

Bicara Konsep Manunggalling, jangan melihat dari kacamata dunia Fisik/tubuh/nyata/bisa dilihat dsb-nya, karena konsep ini sebenarnya adalah konsep yg terjadi di dalam Dunia Roh...

Gambaran (sisi dunianya/sehari-harinya) manunggal itu adalah seperti ini : Keinginan luhur 2 orang manusia (sepasang kekasih) yang ingin membentuk sebuah(1) wadah/persekutuan, yg disebut:KELUARGA, ini namanya PERKAWINAN, ditandai dgn simbol yang tampak yaitu: cincin kawin/mahar, dan simbol yang tdk tampak (ada di dalam hati) adl: janji suci & kesetiaan sejati, seperti halnya cincin kawin yang bentuknya bulat (tdk berujung) menggambarkan kasih setia yg tdk ada habis-habisnya, dan hanya bisa "dipisahkan" oleh kematian saja.

Jadi dari Sisi Duniawinya adl: tubuh fisik mereka tidak berkurang yaitu tetap ada 2 tubuh (misalnya: ada si Budi (sbg suami) & tetap ada si Tuti (sbg istri),
Tapi secara sisi rohaninya :"Mereka bukan lagi 2 melainkan 1 atau istilahnya " mereka telah menjadi 1 kesatuan".(dan sang Suami adalah Imam/pemimpin bagi sang Istri).

Di dalam dunia roh yang terang, konsep Manunggaling adalah momentum "bersatunya" atau berkenannya roh Allah yang Maha Tinggi untuk "tinggal/menaungi" di dalam dirinya sebagai "Imam yang Agung" , yg memimpin roh manusia tsb (yang penuh dgn dosa itu) untuk memperbaharui imannya/membimbing/mengingatkan serta memelihara dia di kehidupannya sehari-hari agar lebih baik dan bisa memahami Hikmat dan Kebijaksanaan yg daripada Allah saja (The Truth from Heaven)- ini adalah Anugerah Khusus. Dan orang ini akan mengalami pengalaman yg indah dengan Allah sepanjang hidupnya. Bukan artinya.. selanjutnya orang itu akan terlepas dari masalah dunia.. tidak, tapi dia akan selalu dikuatkan saat masalah2 hidup menerpa dia, dgn cara dia selalu memandang kepadaNYA (ini yg disebut Lahir Baru/menjadi manusia baru), kacamatanya yg dulu "MINUS" telah ditanggalkan/di perbaharui, dan cara dia memandang hidup ini pasti akan sangat berbeda (totally different)dari sebelumnya.

Tips : Ingat selalu jangan memakai kacamata DUNIAWI (1+1=2), karena dunia "ROH" (1x1="1") it's far beyond from your Human Rationality, jauh melampaui akal pikiranmu. Jadi jangan bilang kalau kamu tdk mengerti, tdk melihat/tdk menyaksikan atau tidak diterima akal sehat saya, maka kamu bilang itu salah/mustahil/tidak mungkin dsb-nya. Bagaimana mungkin otakmu yang kecil itu ingin mengerti kebijaksanaan SANG MAHA SEGALA-nya"? Bagaimana mungkin "si Meja" ingin menilai/mengerti maksud si sang "Tukang Kayu" pembuatnya??
Mintalah kepada DIA sang Penciptamu agar membimbingmu, pertama-tama tentunya dengan mengakui dosamu, merendahkan dirimu dan jangan tutup atau mengeraskan hatimu, jadilah seperti anak kecil (apa ciri-ciri anak kecil? :polos,jujur, banyak bertanya,tdk bisa bohong serta mau dibilangin) utk menerima kebenaranNya).

Jadi jangan terjebak dgn istilah2 lahiriah (duniawi): " bersatu, tinggal, menaungi" dsb-nya di atas, krn kosakata bahasa manusia sangat terbatas utk menggambarkan maksud dari sang Khalik (krn otak kita juga terbatas).

Untuk level tertentu : manusia masih bisa dipimpin oleh "HATI NURANI-nya" yang telah diberikan otomatis (Anugerah Umum) dan semua manusia dapat, sejak lahir.
Hati nurani murni yg tdk bisa bohong ini selalu mengingatkan kita, misalnya : jangan Membunuh, jangan mencuri, berzinah itu dosa, bahwa ada sang Pencipta dsb-nya. Semua agama (yg normal) di atas bumi ini pasti memerintahkan begitu dan setuju semua.Tapi zaman modern ini hati nurani manusia juga mulai rusak.


Kembali ke Konsep Manunggaling, konsep yg sama spt di atas (perkawinan/persekutuan di dunia Roh Terang), di dalam dunia roh kegelapan "dicontoh" juga oleh si syaiton (note: INGAT!!! si Syaiton ini selalu ingin menyamakan dirinya dgn Allah),
hanya effeknya yg berbeda, yaitu si-orang tsb. akan tambah jahat sesuai dgn "gurunya". Si Roh jahat ini juga akan "masuk" atau "merasuki" si orang yang "mengundang" dia "masuk". misalnya: saat seseorang ingin mencapai ilmu tertentu, dia harus menjalankan ritual2 yg telah disepakati/di ajarkan oleh si roh tsb. Dan sebelum menjalankannya dia harus menyerahkan/menyediakan MAHAR sbg persyaratan/simbol "perkawinan" si manusia dgn si roh jahat tsb. (istilahnya : Teken kontrak/perjanjian).

Apa itu mahar?, Mahar adl harga sesuatu tebusan yang "mahal" yang harus dibayarkan atau sebagai tebusan untuk mendapatkan sesuatu yg mahal pula. Dan mahar ini harus dipenuhi atau di bayar LUNAS, agar mencapai sesuatu (ilmu) yg dituju, biasanya yg tokcer adalah mahar Darah.

Kembali ke "Manunggaling di dunia roh jahat", contohnya sbb: saat kita bersekutu dgn jin
pernah kebayang ngak jika "1000 jin/mahluk halus "tinggal"/"bersekutu"/"menaungi" di dalam tubuh kamu... ini BISA... dan mereka tdk berdesak-desakan di dalam kamu.
Note: Jin/roh jahat dsb-nya juga bisa tinggal/menaungi benda2 mati (keris pusaka/cincin/batu dsb-nya)yg di "TUHAN"kan oleh pemujanya, atau mahluk hidup lainnya spt hewan atau pohon yg disembah/disajeni (note: apa itu sesajen?? sesajen adl persembahan/upeti sebagai simbol atas "PENAKLUKAN" si orang tsb kepadanya).
Tapi tempat yg paling "favorit" adl di dalam tubuh manusia.

Dan kemudian pada akhirnya kamu menjadi seperti "orang sakti" atau "Paranormal" atau "orang aneh (freak)atau" orang yg disegani/ditakuti", Itukah yg kamu cari???

Zaman modern begini, orang ingin segalanya "Instant" spt. Mie Instant, segalanya mau cepat matang tdk perlu susah2/repot2 dan dapat banyak rejeki (spt 1x jentikan jari ("ctak.." jadi..!!).

Akhirnya: hati-hati dgn "manunggaling" yg kamu cari, karena si Syaiton itu bisa "menyamar" seperti "Malaikat Terang" padahal dia adl. penipu ulung. Kalau sekali masuk perangkap susah utk kembali,kematian yg ditemui, apalagi kalau dia sudah bosan sama kamu (mungkin sdh tdk diperlukan lagi/atau sajenmu sudah kurang enak).

"Jalan yang kita kira lurus, ternyata ujungnya Jurang", jalan yg gampang ternyata menyesatkan.


Dalam dunia roh ada 2 kekuatan : Baik (Allah dan malikatnya dan Jahat (Syaiton dan malaikatnya).

Kalau tidak hati-hati, malah manunggal dengan setan, mau tau, banyak orang yang mencoba mencari jati dirinya dengan mencoba masuk ke dunia roh (berkomunikasi, minta nasehat dll) atau mencari ilmu dsb-nya dengan mendatangi tempat-tempat keramat keramat, seperti kuburan2

Balas Komentar Ini
setres pada May 29, 2011 10:06 AM membalas Pro Bono:

udah lo koyok sudah tau malaikat atau setan aja,kita hidap ini dibohongi, kalau bisa kita cepat2 aja mati. surga dan neraka juga tidak ada, gua udah telp kok kesana.disana yang ada hanya kedamaian. kalau ngak percaca mati aja dulu.

Balas Komentar Ini
jody pada October 1, 2010 12:31 PM membalas liar:

bukalah mata batinmu....maka kau akan mendapat jalan tuk kembali padanya....!!!

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 19, 2010 10:09 AM membalas crow:

Kalau ngak ada baik, ngak ada jahat berarti ngak ada sorga ngak neraka dong..., ngak ada pahala ngak ada dosa/hukuman, ya... udah kita seenake dewe aja.., dan Allah juga ngak perlu ngasih aturan macam-macam ke manusia atau janji-janji sorga dong... atau lebih parah lagi.. yaitu ngak ada Allah ngak ada Syaiton...mungkin yang ada hanyalah AKU.. dewe...

Balas Komentar Ini
ryanu13 pada May 7, 2007 9:15 AM menulis:

WaALLAHI Bathinul insan,al insanu Dhahirullah....bukti adanya kamu itu adalh bukti adanya AKU.

Balas Komentar Ini
grandy pada May 8, 2007 8:36 AM menulis:

Allah dekat dengan kita lebih dekat daripada urat nadi berarti allah ada dalam diri kita
Allah ada dimana-mana berarti dimana pun tempatnya pasti ada allah
Allah maha esa berarti allah hanya ada satu, tunggal
lalu bagaimanakah konteks sesungguhnya allah?untuk siapakah dia? ^:)^ ^:)^ ^:)^

Balas Komentar Ini
Duki pada March 6, 2009 12:53 AM membalas grandy:

yang perlu diketahui adalah allah tidak berciri artinya allah tidak terkait dengan sesuatu baik itu tempat, ruang, waktu, jarak, kuantitas tetapi Allah adalah maha pencipta segala sesuatu itu. lalu bagaimana jika Allah di nisbatkan dengan keberadaan di dalam diri, atau menunjukkan jumlah. apakah itu tidak merupakan bagian dari mencirikan Allah?

Balas Komentar Ini
segawon pada March 23, 2009 4:48 AM membalas Duki:

apakah yang kamu maksudkan adalah sebuah bentuk tajalli?kalau iya berarti kamu salah tafsir. tugasmu bukan bertajalli melainkan tajalla ,yaitu menampakkan sifat sifat dari allah.

Balas Komentar Ini
macan pada July 3, 2009 1:03 AM membalas grandy:

Allah tidak berciri...

Balas Komentar Ini
Darwis pada June 15, 2007 8:04 PM menulis:

boleh-boleh saja untuk karya dhani itu, tapi apa nggak terlalu vulgar? bagaimana dengan mereka orang-orang awam? apa nantinya mereka malah nggak salah tafsir? kalo salah tafsir kan bisa bahaya...

Aryo:
Iya, harus ada tahapannya

Balas Komentar Ini
darbut pada December 9, 2008 3:32 PM membalas Darwis:

bukankah tahapan yang sebenernya adalah marifat dulu ?seperti yang di ajarkan syeikh siti jenar,kenali dulu diri mu

Balas Komentar Ini
eko prasetyo pada September 12, 2009 4:52 PM membalas darbut:

yg betul ya kenali tuhanmu dulu....baru dirimu...tuhan number one....

Balas Komentar Ini
DEXBI pada January 17, 2011 10:14 AM membalas eko prasetyo:

betul....betul...betul....

Balas Komentar Ini
Mugiono Nugroho pada June 22, 2007 2:37 PM menulis:

memang benar kita harus tau ilmu hakikat, karna jika syariat tanpa hakikat itu kosong tetapi jika hanya hakikat saja tanpa syariat itu adalah cela/sombong.
mari tetap tegakkan syariat
save our aqidah

Balas Komentar Ini
hadi waseso pada August 13, 2007 7:39 AM menulis:

betul semua akan kembali kepadaNya, baik yg baik maupun yg jahat. Tp ingat proses kembalinya tidaklah sama antara yg baik dan jahat. Mnrt saya, reinkarnasi itu ada. Sy ambil referensi atas dasar kepahaman sendiri dr al-quran surat 79 ayat 1-14 (msh banyak lainnya) disitu bgmn malaikat menyabut nyawa, ada yg umurnya tepat waktu, ada yg diperpanjang ada pula yg dipendekin. Insya Alloh.

Balas Komentar Ini
Purwanto pada September 28, 2007 2:06 PM menulis:

Saya jadi tertarik dengan apa yang dipermasalahkan dari seorang syekh siti jenar. Kebenarannya seperti apa ? dari sekian banyaknya informasi yang beredar selalu saja ndak ada yang sama plek, malah jadi membingungkan...syukur2x ada keturunan syekh yang akan bicara mengenai kebenarannya

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 5:57 PM membalas Purwanto:

apa yang di katakan dalam sejarah syieh siti jenar ialah benar,hanya saja syieh siti jenar menerangkan agama tanpa dinding pembatas

Balas Komentar Ini
jenar81 pada April 9, 2012 1:52 PM membalas liar:

apakah benar begitu, bro? masak dia berani mengaku Tuhan?

Balas Komentar Ini
Jengah pada February 13, 2010 8:41 PM membalas Purwanto:

Apa sih rasanya di luar badan? tubuh yang mati tapi otomatis selalu baru memperbaharui tanpa kita ketahui. lalu kita ni sebenarnya apa? ditumpangi badan yang siang malam selalu minta tuk dirawat....

Balas Komentar Ini
Purwanto pada September 28, 2007 2:06 PM menulis:

Saya jadi tertarik dengan apa yang dipermasalahkan dari seorang syekh siti jenar. Kebenarannya seperti apa ? dari sekian banyaknya informasi yang beredar selalu saja ndak ada yang sama plek, malah jadi membingungkan...syukur2x ada keturunan syekh yang akan bicara mengenai kebenarannya

Balas Komentar Ini
tohari pada October 5, 2007 3:34 PM menulis:

alam semesta beserta isinya,langit bumi semua ciptaan Alloh,Dia menciptakan dan menyatu ke dalam 'semua makhluk',Maha Suci Alloh,hanya hati yg suci yg dapat merasakan-Nya,hanya hati yg ikhlas yg dapat mencapai ridhlonya,dunia terlalu buruk tuk d perjuangkan,tetapi indah jika dpt memetik ayat-ayat..

Balas Komentar Ini
chakrabhairawa pada October 12, 2007 9:10 AM menulis:

AKU BERKEHENDAK, AKU ADA
Aku adalah TUHAN bagi diriku, Perjalanan hidupkulah AGAMA-ku, Masa lalu adalah KITAB SUCI-ku, Leluhurkulah para NABI-ku, Caraku menjalani hidup adalah IBADAH-ku, Dimana Aku hidup itulah TANAH SUCI-ku, dan Aku beriman hanya pada KEHENDAKKU.....

Balas Komentar Ini
ekat pada October 3, 2011 12:31 PM membalas chakrabhairawa:

dalam sekali,,,salam!!!

Balas Komentar Ini
DANI KR pada November 7, 2007 1:10 PM menulis:

kalo anda pengen tau caranya kijab anda harus terbuka kalo anda hanya memakai akal tidak mungkin bisa, sepintar apapun manusia selama masih sebatas akal fikiran tidak mungkin menjangkauNya, anda kan percaya TUHAN YANG SATU ADA DI MANA2. Saya sama bodohnya dengan anda jadi maaf sebelumnya saya tidak ada maksud apa2 dan saya hanya saling mengisi dan tdk ingin berdebat.... mungkin lebih baik lewat email. BACALAH DIRI SENDIRI, itu pesan saya, jangan se kali2 membaca orang lain. AL qiro'anna

Balas Komentar Ini
ARIES PARAHARA pada June 13, 2009 2:53 PM membalas DANI KR:

benar sekali mas ..saya suka mas yang terpancing dengan orang yang sok tau diajak saling mengisi tapi malah saling mencaci dan membaca orang lain bukan diri sendiri

Balas Komentar Ini
wayang pada August 27, 2010 6:19 PM membalas DANI KR:

aku sependapat dgn mas dani,drpd kita berdebat mencari/mengenal Allah lbh baik kita melihat diri/kelakuan kita sendiri,pantaskah kita ini di sebut "MANUSIA" yg kehendaki oleh-Nya.
-sudah hilangkah rasa ke-aku-an kita?
-sudah hilangkah rasa iri dengki kita?
-sudah baikkah kita kpd org yg mencelakai kita?
mari kita merenung dan menangis,meresapi arti kata:

"PANTASKAH KITA disebut MANUSIA"

Balas Komentar Ini
Pulanggeni Galing Wijaya pada November 22, 2007 2:53 PM menulis:

Manunggaling kawulagusti itu adalah salah satu cara/ilmu untuk mencari jati diri aku dan sang penciptaku,..selain itu harus lebih diperdalam dan ditinggikan wawasannya bahwa makna rahasia kita sebelum ada, diciptakan ada dan setelah ada ini,pasti sang pencipta punya maksud dan kebutuhan, apa itu ? kalau kamu sudah tahu maknamu jadi ada maka kamu akan tahu maknanya jadi adanya semua ini....sebab sang penciptamu dan sang pencipta semuanya tidak pernah membatasi rasa ingin tahu rahasia kahanan gumelar tanpa batas ini selama manusia punya cita - cita bermakna baik dan belajar tanpa batas...

Balas Komentar Ini
aswar pada December 6, 2007 12:49 AM menulis:

sesungguhnya sejatinya diri kita adalah gusti allah...!!!?? "Allah Nur langit dan bumu...."(Ar-Rum 30). Yang awal dan wajib bagi setiap hamba adalah mengenal Allah dengan sebenar-benarnya mengenal..
Kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal Gusti Allah...

Balas Komentar Ini
Eko pada June 25, 2009 11:01 AM membalas aswar:

Bang kalau ngasih contoh yang benar ngapah ayatnya...Kan dilihat banyak orang...Dan jangan pernah berhujah jika hanya berdasarkan hawa nafsu belaka...Itulah ujian kita didunia yang serba 2(dual)isme...Salam [-(

Balas Komentar Ini
Pramono pada December 6, 2007 3:48 PM menulis:

Allah maha meliputi segalanya; baik-buruk, mu'min-kufur, siang-malam, bumi-langit .. semua diliputiNYA. Tiada yg lepas dari kuasaNYA. Allah ada di dalam setiap kita & makhlukNYA..disetiap molekul, atom bahkan intinya, ada Allah .. sehingga logikanya, setiap makhlukpun ada didalam DIA.

Balas Komentar Ini
ARJUNA pada May 30, 2009 12:27 PM membalas Pramono:

tul!semua alam semesta ciptaan ALLAH YG MAHA TUNGGAL BAIK DRI YG TERKECIL MAUPUN YG TERBESAR SEMUA BRADA DLM DRI ALLAH(KEKUASAANNYA) JDI HAKIKAT ALLAH GAK BISA DI SAMAKAN ATAU DI BATASKAN. KLO DISAMAKAN ATAU DI BATASKAN DLM ARTI MENEMPAT RUANG DAN WAKTUITULAH YG DI NAMAKAN KUFUR. *-:)

Balas Komentar Ini
Pramono pada December 6, 2007 4:06 PM menulis:

Manunggaling Kawula Gusti (Tauhidul wujud), adalah bentuk totalitas penyerahan diri dari setiap makhluk (kawula) kepada tuhannya. Shg.. saat mendengar dgn telingaNYA, melihat dgn mataNYA, begitu juga setiap langkah gerak dan pikirnya adalah karenaNYA.

Balas Komentar Ini
iswahyudi pada December 31, 2007 5:49 PM menulis:

Aku Allah
kamu allah
Dia Allah
Kita Allah
Kalian Allah
Semua adalah Allah.
Inilah paham tauhid yang ditawarkan oleh Allhallaj dan Syeikh siti jenar. Paham ini sangat revolusioner. Kelompok agama pro kemapanan menghukumi sesat terhadap paham ini. Pelan2 tapi pasti ia akan menguasai dunia dan membuat perdamaian. Ketika paham ini berkuasa kiamat akan datang. Kiamat bagi para agamawan yang menggunakan agama untuk kekuasaan duniawi.

Al hallaj dan Syeikh siti jenar membuat kemasan baru untuk meneruskan misinya. Sebagai paham tauhid yang terakhir.

Balas Komentar Ini
dava alfarisi pada March 25, 2009 3:44 PM membalas iswahyudi:

kalau benar aku allah,kamu allah.
mengapa aku dan kamu punya anak?
sedangkan dalam al quran surat al ikhlas di terangkan"lam yalid walam yuulad"allah tidak beranak dan tidak di perananakan.
jadi kalau aku allah,kamu allah.jadi allah punya anak dong,
ada yang bisa ngejelasin dulur?
:)

Balas Komentar Ini
denny pada July 24, 2009 3:48 PM membalas dava alfarisi:

tidak semudah itu memahami ma`rifat. diperlukan sejumlah tahapan. kalau tidak, bisa sesat dan menyesatkan. dan perlu waktu lama untuk memahami siapa diri kita sebenarnya. Makanya,semua ini dikenal juga dengan ilmu rahasia.
mudahnya begini : mengenal Allah (kalau boleh saya asumsikan) adalah seperti orang yang belum tahu 1 + 1 itu = 2. Bagi yang sudah tahu, ya sudah. diam saja.
kenapa mesti syariat tetap di jalankan. sebab kalo tidak, semua orang tidak akan mengenakan baju,,,kan bisa repot.
coba saja...suatu saat bila Anda mengenal diri, Anda akan menemukan pengalaman spiritual bahwa segala ini adalah tidak ada. hanya Dia...dan itu Rahasia....SEMOGA

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 6:16 PM membalas dava alfarisi:

maav,jngan di lihat dari manusianya,untuk meyakini semua ini adalah perbendaharaan dari alloh,tapi lihat di dalam diri manusia itu ada siyapa yang hidup

Balas Komentar Ini
jenar81 pada April 9, 2012 1:57 PM membalas liar:

kalau anda berkenan, boleh kah anda unutk mnegungkapkannya? ^:)^

Balas Komentar Ini
eko prasetyo pada September 12, 2009 4:28 PM membalas iswahyudi:

Klo ngaku Aku adalah Alloh...Dan Alloh adalah AKu...apa bedanya ma fir'aun kang.....wajib dibunuh....

Balas Komentar Ini
wahyu pada January 5, 2008 10:40 PM menulis:

menurut saya Manunggaling kawula gusti artinya adalah menyatunya antara sifat manusia dengan sifat Tuhannya yang merupakan manifestasi perwujudan tunggal dari sebuah substansi kebendaan.

Balas Komentar Ini
anwar pada January 9, 2008 8:22 PM menulis:

ada empat ilmu tertinggi, tauhid,penyatuan, perjumpaan,dan perpisahan.ada yang mengerti?

Balas Komentar Ini
anwar pada January 9, 2008 8:35 PM menulis:

Ada empat ilmu tertinggi, tauhid, penyatuan, perjumpaan, perpisahan. Ada yang mengerti?. Kata-kata ini mengandung teka-teki!.

Balas Komentar Ini
Abu Syaffa pada January 14, 2008 1:10 PM menulis:

Hati-hati kawanku, jangan sampai salah menyembah walaupun anda merasa telah kasyaf...hati-hati dengan "merasa", jangan sampai terpeleset. salam.

Balas Komentar Ini
NAWAWI pada January 21, 2008 11:23 PM menulis:

ALLOH TAALA itu DZAT SIFAT ASMA AF'AL. MUHAMMAD itu Wujud Ilmu Nur Syuhud. ADAM itu Bumi api air angin. Lha saya ini Air mani madzi wadi maningkem. :)>- :)>-

Aryo:
weh, ngelu aku.

Balas Komentar Ini
Ken Wong Ateleng pada February 10, 2008 7:42 PM menulis:

Untuk dapat memahami makna manunggaling kawula gusti maka kita harus tahu sangkan paraning dumadi dan untuk memahami sangkan paraning dumadi maka kita harus mengerti dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dan untuk mengerti tentang semua itu leburkanlah jiwa raga dan ruh kita ke dalam semesta alam ini

Aryo:
simple, tapi berat :p

Balas Komentar Ini
piyantun dusun pada February 25, 2008 5:13 AM menulis:

saya bodoh klo ad yang merasa pintar jangan lah kmu menggurui yang lain tetapi jadikan kepintaran mu untuk mengaja umat taqoruban illah..........
salam

Balas Komentar Ini
coco pada March 6, 2009 9:42 PM membalas piyantun dusun:

apa maksudnya taqorrubah ilallah??

Balas Komentar Ini
efsilon muchjin pada March 1, 2008 5:56 PM menulis:

dengan MKG ini kita dapat menyatu dgn Allah (menghadirkan Allah dalam diri kita) namun utk menghadirkan Dia kalau kita masih ada delusi tdk akan bisa

Balas Komentar Ini
aswar pada March 3, 2008 7:51 PM menulis:

punten banget... saya jadi Ngga ngerti Gusti Allah???? Apasih yang dimaksud Zat, sifat

Balas Komentar Ini
hendra pada March 17, 2008 3:28 PM menulis:

tuhan menjawab shaolat itu bukan untuk aq, zakat itu bukan untuk aq... yg aq mau... kembalikan hak milik q.

tolong jelas kan apa mksd dari kata itu ?? soalnya saya pernah mendengar ???

trmkasih

Balas Komentar Ini
mardiyanto pada March 22, 2008 11:46 AM menulis:

konsep manunggaling kawula gusti menurut saya begini' kawula disini adalah batur [ pembantu ] dan gusti adalah majikan ,jadi begini kalau kita tidak pernah berusaha utk lebih baik kita tak akan pernah jadi gusti sebaliknya gusti kalau bermalas - malasan akan jadi kawula , and than haruslah kita menyadari bahwa kita manusia mempunyai sifat kawula dan gusti semestinya kita dapat mempersatukannya untuk jelasnya marilah kita berkaca pada diri kita masing - masing
[DHELOK GITHOKE DEWE-DEWE]!!!!!

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 12, 2011 9:58 PM membalas mardiyanto :

assalamualaikum..wr.wb
bener sekali apa yang disampaikan ama jenengan...leres niku deloken jitokmu dewe.....

Balas Komentar Ini
noto pada March 22, 2008 8:24 PM menulis:

>:) wah.. aku malah ndak ngerti..

Balas Komentar Ini
piyantun dusun pada March 26, 2008 1:39 AM menulis:

maaf bagi yang belum mengerti jangan dipaksakan karena sesungguhnya kadar manusia itu dan fungsinya berbeda pula tapi tetap yakin lah kamu suatu saat nanti kamu akan merasakan seperti apa yang mereka rasakan barang siapa mencari niscaya akan diketemukan amiiiiiiiiiiin

Balas Komentar Ini
Samiaji pada March 29, 2008 10:12 PM menulis:

Salam

Saya sangat bahagia karena bisa bergabung dengan saudara sejalan dan sepengertian, yang berarti tau jalan asal dan usul, mengerti akan makna hidup dan kehidupan. menjadi perekat dan semoga bisa memayu hayuning bawana. Amin.

Balas Komentar Ini
whong pada April 1, 2008 11:19 PM menulis:

Dibuat mudah saja,Manunggaling kawula gusti itu suatu kewajiban untuk dijalani sesuai dengan kekuatan kadarnya, hidayahnya bagi: "sosok manusia dewasa".
Mengapa demikian.......?
Coba direnungkan asal-usul kita ini (bagi yang udah punyak anak). Coba lihat anak kita yg masih jabang bayi, seakan ada dua sosok tua dan sosok muda.
Badan bayi.....bagaikan manusia muda yang ringkih badannya, tidak bisa berpikir, dan bahkan seakan awam tentang dunia.Coba lihat pandangan matanya yang berbeda cara pandang manusia dewasa.
Namun.... seakan ada kekuatan lainnya...yang menuntun sang jabang bayi..agar lebih beradaptasi dilingkungan dunia barunya.....orang menyebutnya naluri...

Tapi naluri itu sebenarnya adalah kekuatan tuhan sang pencipta alam yang terikut dalam sang jabang bayi (bukan Tuhan sebenarnya).

Jadi....itu yang disebut Gusti....yaitu tuannya sang jabang bayi. Disebut tuan karena lebih tua keberadaannya....dan juga sebagai penuntun dikala sang jabang bayi masih ringkih.

Disini ada istilah tua dan muda,tua itu yang kekuatan tuhan yg menuntun bayi disebut Gusti.Muda itu adalah bayi + pikiran sang bayi, yg masih muda, dan harus tunduk kepada tuannya. kalau tidak tunduk maka akan cepat mati bayi tsb. Kita sebut sebagai Kawula.....karena harus tunduk.

Nah.....manakala sang bayi beranjak baliq....pikiran akan menguasai badan bayi....kebohongan, pengingkaran...akan mulai mewarnai setiap jengkal hidupnya.....artinya mulai lupa diri.......dan tidak mengenal sang tuan yang telah melindunginya.....menjaganya......mengayominya.....

Kita melupakannya........adalah laknat yang akan didapat......

Oleh karena itu terus wajib untuk tunduk kembali kepada tuannya atas kesadaran pikirannya. Beda dengan bayi tunduk pada tuannya, karena tidak atas kesadaran pikirannya.

Untuk kembali tunduk diperlukan proses menghamba kepada tuannya (bukan Tuhan ya), melalui lelaku, entah agama, entah cara-cara yang lainnya.

Yang artinya lelaku yang menuju pengenalan diri yaitu hamba dan tuan..........

Hasilnya adalah manusia yang menjalankan : MANUNGGAL ING KAWULA GUSTI...... yaitu menyatu dalam kahanan kawula dan gustinya.

Selanjutnya akan dapat dengan mudah mengenal dat (buka fisik) Tuhan (Allah)......dijawa mengatakan Gusti Allah (beda dengan Gusti)......

Jadi hal itu, bukan pengakuan/penyatuan sebagai/dengan allah atau tuhan..........Salah besar itu.

Dan pada akhirnya akan menjalani lelaku kesucian dalam setiap jengkal kehidupannya.

Trims

Balas Komentar Ini
sasuto pada November 8, 2011 4:56 PM membalas whong:

bertele2 om,yg penting pemahamannya aja dlu lah,,

Balas Komentar Ini
sasuto pada November 8, 2011 4:56 PM membalas whong:

bertele2 om,yg penting pemahamannya aja dlu lah,,

Balas Komentar Ini
Bavo pada April 12, 2008 3:05 PM menulis:

Manunggaling kawulo gusti adalah merupakan puncak ngelmu kabatinan. Manungso yang sudah sampai taraf ini dalam penampilan , ucapan dan tindakannya bersumber pada kebenaran illahi, sehingga mampu mencerminkan Gusti Yang Maha Luhur. Dalam dia terlihat kemuliaan Tuhan (Gusti), tetapi dia bukan Tuhan, karena Tuhan ada dalam dia . Orang yang sudah sampai pada taraf ini hidupnya sudah melampaui pengaruh ayat-ayat kitab suci, agama , nabi apalagi hanya kekuasaan duniawi (harta, kekuasaan, kehormatan) yang dia sembah hanya Gusti Allah Pencipta Langit dan Bumi menyembah selain Dia ( ayat-ayat kitab suci, agama , nabi apalagi hanya kekuasaan duniawi (harta, kekuasaan, kehormatan)adalah menyembah berhala (kafir).

Balas Komentar Ini
Hidayat pada August 13, 2009 10:07 PM membalas Bavo:

Asalamualaikum....Saya setuju kita hanya menyembah AL Kholik. Nabi dan ayat suci juga dari Al Kholik untuk manusia sebagai petunjuk dan pembeda dari orang-orang mengaku marifat dan menggunakan atau mengatasnamakan ilmu marifat untuk memperdaya manusia lainnya.setahu saya belum ada manusia yang menyamai marifatnya Nabi Muhammad SAW.Ingat banyak kasus mengaku nabi dan mendapat hidayah hanya karena mimpi atau di datangi makhluk halus yang mengaku utusanNya.

Balas Komentar Ini
Noviyanto pada April 13, 2008 11:14 AM menulis:

saya setuju dengan pendapat mas Bavo.....

Balas Komentar Ini
Cendoll pada April 19, 2008 10:46 AM menulis:

manunggaling kawula gusti, menurut saya adalh suatu ajaran yg benar...akn ttp bergantung pd tiap orang dlm mengaplikasikannya

Balas Komentar Ini
yanuar pada April 22, 2008 5:44 PM menulis:

ternyata inilah kolom yang selama ini aku cari-cari. seperti yang dikatakan syeh abdul qodir jaelani... terbanglah menuju ilmu hakikat dengan sayap kanan al quran dan sayap kiri al hadist, karena barang siapa meninggalkan syariat, maka itu adalah kebohongan dari syetan.

Balas Komentar Ini
MR Green pada August 29, 2011 4:17 PM membalas yanuar:

masalahnya kan KATANYA bagai mana kalau yg nyampaikan itu setan nya dengan dompleng dalil itu wah kan ndjelebut kita gan

Balas Komentar Ini
shiro pada April 28, 2008 1:31 AM menulis:

mari kita berdoa "pada saat ini kita yakin bahwa pada kita terdapat suatu badan sukma dari tiupan ilahi, yang hanya mengenal; kebahagian dan selalu indah.
kita adalah satu kesatuan dari yang Esa maka dari itu segala apa yang kita perlukan sekarang dan seterusnya akan diberikan kepada kita"

ideal tuhan mencipta adalah manunggal dengan mahluknya, semua tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita harapkan, disitulah jati diri manusia.

disinilah menjadi "manusia sempurna"

Balas Komentar Ini
Abdullah pada May 13, 2008 2:53 PM menulis:

Manunggal dalam artian Apa??
Mesti tahu
Maunggal iku uwake banget
iso dengan Asma'
sifat
dzat
Manuggal dalam penyaksiannya??
atau?? apa???
Bingung kang ????
Aku wong cilek.

Aryo:
Sing wong gede kuwi SBY ;))


Balas Komentar Ini
henry roshan pada August 31, 2009 4:46 PM membalas Abdullah:

ehm...manunggal?
manunggal tu ksatuan sdang kan tunggal tu satu..... untuk mengenal kholik harus knal dlu sm diri ..... diri sndri bukan diri kholik.... karnanya kholik tiada bs di UMPAMA kan ( laysa kamismilihi )

tiada bs disamakan dngan apapun
:-?

Balas Komentar Ini
Anto pada May 28, 2008 7:38 PM menulis:

Dilihat dari ilmu kebahasaan, Manunggaling Kawula Gusti itu sama dengan Rasulullah. Kata "Rasulullah" itu, tergolong kata majemuk, karena terdiri dari 2 kata yang kalau pun dipisah, 2 kata tersebut masih tetap akan punya arti sendiri-sendiri yang mandiri, tidak perlu digabung dengan kata-kata lainnya. Kalau proses "penggabungan" 2 kata dalam kata majemuk kita sebut dengan "menyatukan" atau "memanunggalkan", maka Manunggaling Kawula Gusti, memang bisa kita sepadankan dengan, "penyatuan", "penggabungan", atau "pemanunggalan" dari kata "Rasul" dan kata "Allah" dalam kata majemuk "Rasulullah" yang ada pada kalimat kedua syahadat. Karena kata majemuk itu menunjuk pada "sesuatu" yang baru, dan bukan semata penggabungan dari 2 hal, maka kata "Rasulullah" juga menunjuk kepada sesuatu yang baru, yang bukan hanya rasul, juga bukan hanya Allah. Tapi, merujuk pada hasil penggabungan antara keduanya. Makanya, Rasulullah itu bukan Muhammad dan bukan pula Allah, tetapi sesuatu yang muncul, akibat dari penggabungan keduanya. Kalau Muhammad Bin Abdullah yang manusia itu juga tidak bisa disebut sebagai Allah, maka kita, yang manusia pun tidak sepatutnya menyatakan diri sebagai Allah. Apalagi, Kalau kita menyatakan bahwa Allah memanifestasikan dirinya dalam diri kita. Bagaimana mungkin, sesuatu yang Maha Besar bisa memanifestasi dalam sesuatu yang kecil dan penuh keterbatasan seperti kita. Sekali lagi, kita (manusia) bukan Allah. Allah pun tidak memanifestasikan diri-Nya dalam diri kita. Mungkin, hal yang paling logis adalah bukan Allah, dalam dzat-Nya yang bermanisfes dalam diri kita. Yang bermanifestasi dalam diri kita itu hanyalah atributnya-Nya saja.Karena hanya altribut-Nya saja, maka, sekali lagi nggak patut kita menyatakan bahwa diri kita adalah Allah.Apalagi, Nabi Muhammad pun hanya menyatakan dirinya sebagai Rasulullah saja dan bukan Allah itu sendiri.
"Hanya Allah lah yang mengetahui yang sebenarnya. Sedang kita hanya pandai memperselisihkannya saja".

Balas Komentar Ini
Wong Aneh pada May 29, 2008 10:40 PM menulis:

Kalau udah mengenal tuhan/ manunggaling kawula gusti,, pasti gak mau lagi berdebat, banyak bicara yang gak perlu tentang tuhan.. benar gak??? he.he.he..

Balas Komentar Ini
eko prasetyo pada September 12, 2009 4:49 PM membalas Wong Aneh:

jaman nabi gk ada yg heboh soal manunggaling kawulo gusti....yg penting shlat,ngaji...dan semuanya ada dalilnya....perkataan syech,ulama,kyai tidak bisa dijadikan dalil..tapi perkataan ulama membutuhkan dalil....ati2 ngmg soal agama..klo gk tau dasarnya mending diam...

Balas Komentar Ini
DHANI R pada June 3, 2008 8:32 AM menulis:

Sebenarnya ilmu itu terbagi tiga, pertama ilmu untuk umum yaitu ilmu yang memang harus disebarkan kepada khalayak demi mengetahui benar atau salah sesuatu, kedua ilmu yang dicari yaitu ilmu yang seseorang harus mencari karena keinginannya sendiri, seperti seorang sarjana hukum yang darus dicari yaitu ilmu hukum, dan yang ketiga yaitu ilmu yang dirahasiakaa yang berarti bahwa seseorang yang telah mengetahui benardan salah haruslah mencari ilmu yang sebernarnya sehingga apa yang telah dirahasiakan dapat terungkap dan menjadi kebaikan untuk dirinya maupun umat, manungggaling kawula gusti adalah proses untuk meraih ilmu yang dirahasiakan agar manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, wslm

Balas Komentar Ini
DHANI R pada June 3, 2008 8:32 AM menulis:

Sebenarnya ilmu itu terbagi tiga, pertama ilmu untuk umum yaitu ilmu yang memang harus disebarkan kepada khalayak demi mengetahui benar atau salah sesuatu, kedua ilmu yang dicari yaitu ilmu yang seseorang harus mencari karena keinginannya sendiri, seperti seorang sarjana hukum yang darus dicari yaitu ilmu hukum, dan yang ketiga yaitu ilmu yang dirahasiakaa yang berarti bahwa seseorang yang telah mengetahui benardan salah haruslah mencari ilmu yang sebernarnya sehingga apa yang telah dirahasiakan dapat terungkap dan menjadi kebaikan untuk dirinya maupun umat, manungggaling kawula gusti adalah proses untuk meraih ilmu yang dirahasiakan agar manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, wslm

Balas Komentar Ini
DHANI R pada June 3, 2008 8:42 AM menulis:

Sebenarnya ilmu itu terbagi tiga, pertama ilmu untuk umum yaitu ilmu yang memang harus disebarkan kepada khalayak demi mengetahui benar atau salah sesuatu, kedua ilmu yang dicari yaitu ilmu yang seseorang harus mencari karena keinginannya sendiri, seperti seorang sarjana hukum yang darus dicari yaitu ilmu hukum, dan yang ketiga yaitu ilmu yang dirahasiakaa yang berarti bahwa seseorang yang telah mengetahui benardan salah haruslah mencari ilmu yang sebernarnya sehingga apa yang telah dirahasiakan dapat terungkap dan menjadi kebaikan untuk dirinya maupun umat, manungggaling kawula gusti adalah proses untuk meraih ilmu yang dirahasiakan agar manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, wslm

Balas Komentar Ini
fathur rozak pada May 6, 2014 8:18 AM membalas DHANI R:

Ilmu iku opo wae yg prnah qt lkukan n prnh qt saksikn, ngaji laku luwih becik. Jujur jujur jujur, ikhlas pati ing rogo, sabar, jgn prnh jd yg nmr satu. Jdila angka sblm nol. Smg smwa yg mbhas ini mnjdi org miskin biar bs nympek, atau org kdunyan yg hnya terjbak dlm teori ksong. Salam

Balas Komentar Ini
Mbah Jogo pada June 10, 2008 11:57 AM menulis:

buat diriku yang pelupa :

Perbedaan itu Rahmat.
Perdebatan tanpa iman itu sesat.
Wacana itu ilmu.


Syariat Ilmu adalah Sarana baginya
Hakikat Ilmu untuk menjaga dirinya
Makrifat Ilmu bisa menyelamatkan Dunia dan Akhiratnya.

Tidak ada Ilmu yang salah.
Salah dan benar akan timbul karena perbedaan cara mensikapinya dan mengartikannya.
Karena salah dan benar itu milik Allah Yang Maha Tahu. sebagai pemisah dihari pembalasan.
hai sang pelupa ! renungkan.

Balas Komentar Ini
Mbah Ahmad Suwiji pada February 26, 2009 8:24 AM membalas Mbah Jogo:

Assallamuallaikum, manusia ibarat bathok -Jw ( Tempurung) yg diisi apapun akan menerima dan isi merupakan karomah Allah SWT tergantung amal dan ibadahnya dan itupun hak Allah SWT mutlak, misal : sama-2 satu jurusan dengan kendaraan yang sama hanya beda tempat duduk hasilnyapun akan berbeda !!!!
Apapun yang ditawarkan Imam kepada umatnya kalo sudah melenceng dari Al Qur'an dan As Sunnah jelas sudah mendekati bid'ah maka segera lari aja dari pada jadi penghuni neraka jahanam.
Sederhana saja :- Shalatlah seperti shalatku- demikian salah satu sabda Baginda Rasullullah.
Kalo shalat aja sudah timbul persepsi yang beraneka macam gimana cara komunikasi yang baik dan benar dengan Allah, ingat dalam Al Qur'an : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya ( QS 50:16 )
Wassallam

Balas Komentar Ini
hendrig pada May 9, 2009 3:56 PM membalas Mbah Jogo:

two thumbs up for u

Balas Komentar Ini
Mustafid pada June 17, 2008 1:12 PM menulis:

Hamba Manunggal dengan Tuhan?

Oleh KH. A. Nawawi Abd. Djalil*

Baru-baru ini Masyayikh, Habaib dan Syuriah PCNU se-Pasuruan Raya (Bangil, Kota dan Kabupaten Pasuruan) mengeluarkan Maklumat Bersama mengenai seruan dan upaya yang harus dilakukan dalam rangka menyelamatkan masyarakat dari penyalahgunaan pemahaman akidah wahdah al-wujud yang juga sering dikenal dengan istilah manunggaling kawula gusti. Bagaimana sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah menjelaskan mengenai konsep tersebut?

Ketahuilah, mustahil Allah SWT manunggal dengan makhluk-Nya. Begitu pula mustahil Allah SWT bersemayam pada salah satu makhluk-Nya. Dua hal ini tidak bisa diterima oleh nalar sehat, baik dalam lingkup betul-betul terjadi atau hanya sekedar mungkin terjadi.

Imam al-Rāzi dalam al-Muhasshal fi Ushūl al-Dīn mengatakan: “Sebuah persoalan penting: Maha Pencipta tidak menyatu dengan yang lain. Sebab, dua hal yang menyatu, bila keduanya masih sama-sama ada maka berarti ada dua hal bukan satu. Bila keduanya sama-sama tidak ada maka tidak menyatu, tapi yang terjadi adalah hal lain. Bila salah satunya tidak ada sedang yang satunya ada maka juga tidak bisa menyatu, sebab sesuatu yang tidak ada tidak bisa menyatu dengan sesuatu yang ada.

Pakar hukum terkemuka, Abū al-Hasan al-Mawardi, dalam al-Hāwī al-Kabīr, dalam serangannya terhadap keyakinan orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa Allah menyatu dengan Nabi Isa, beliau berkata: Orang yang memiliki pandangan hulūl (inkarnasi Tuhan) atau ittihād (menya-tunya Tuhan-makhluk) tidak bisa disebut muslim secara syarīat, bahkan juga sudah tidak dinamakan muslim.

Tidak ada gunanya menyucikan Tuhan namun masih meyakini bahwa Tuhan bersemayam atau menyatu dengan makhluk-Nya. Klaim menyucikan Tuhan dengan cara semacam ini merupakan kekafiran. Bagaimana mungkin tauhid bisa dikatakan sah bila masih berkeyakinan bahwa Allah bersemayam pada makhluk (Isa a.s.) yang terlahir dari seorang Maryam.

Model persemayaman itu bisa berupa sifat yang bersemayam di benda. Dan, dengan demikian mereka berpandangan bahwa Tuhan berupa sifat. Bisa pula persemayaman berbentuk saling manyatunya berbagai benda. Dan, dengan demikian berarti Tuhan itu benda.

Bila Tuhan dikatakan bersemayam secara total, maka berarti Tuhan terbatas dalam sosok manusia serta berawal dan berakhir. Jika dikatakan hanya sebagian diri Tuhan saja yang bersemayam, maka berarti Tuhan itu terbagi-bagi atau menjadi unsur-unsur. Semuanya ini tidak benar dan kebohongan besar.

Al-Qādlī `Ayyādl dalam kitab al-Syifā menyatakan bahwa orang Islam sepakat menghukumi kafir para pengikut hulūl dan orang yang memiliki keyakinan bahwa Tuhan bersemayam pada seseorang seperti anggapan sebagian kaum “sufi”, kebatinan, Kristiani, dan Qarāmithah (sempalan kelompok Syiah).

Di bagian lain dalam kitab yang sama beliau juga menyatakan bahwa tidak dika-takan makrifat kepada Allah orang yang menyerupakan Allah dengan sesuatu yang lain atau menyifati bahwa Allah memiliki bentuk sebagaimana halnya orang-orang Yahudi. Begitu pula orang yang punya anggapan bahwa Allah bisa bersemayam, berpindah dan melebur dengan raga makh-luk sebagaimana ucapan orang-orang Kris-tiani.

Penjelasan al-Qādlī `Ayyādh dikutip oleh Imam an-Nawāwiy dalam Syarh Muslim.

Mengenai ayat:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masīh putera Maryam.” (QS: al-Mā’idah: 72)

Al-Baidlāwiy dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa ini adalah ucapan orang-orang keturunan Isrā’il (Ya`qūb) yang mengatakan bahwa Allah melebur pada makhluk-Nya.

Mengenai kelanjutan ayat tersebut:

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?” (QS al-Mā’I-dah: 74)

Al-Baidlawi menyatakan bahwa maksud ayat itu adalah “mengapa mereka tidak ber-taubat dengan cara berhenti dari akidah yang menyimpang itu dan memohon ampun kepada Allah dengan bertauhid yang benar dan menyucikan Allah dari “melebur” dan “bersemayam” setelah adanya pengakuan keesaan Allah dan peringatan keras dari Nabi Isa sendiri.

Syaikh `Izzuddīn ibn `Abd a-Salām dalam al-Qawā'id al-Kubrā menyatakan:

“Orang yang beranggapan bahwa Tuhan itu bersemayam pada salah satu tubuh manusia atau sesuatu yang lain maka dia adalah kafir. Sebab, dasar syarīat mentoleransi kelompok Mujassimah (paham personifikasi Tuhan) hanyalah karena kebiasaan masyarakat yang melakukan personifikasi Tuhan sebab nalar me-reka tidak menjangkau akan keberadaan sesuatu tanpa dimensi. Paham ini berbeda dengan hulūl (inkarnasi Tuhan). Paham ini tidak biasa dimiliki oleh masyarakat dan tidak terlintas dalam hati orang-orang bernalar sehat, maka tidak ada toleransi.

Mengomentari pernyataan Ibn `Abd al-Salām itu, Jalaluddīn al-Suyūthiy menga-takan:

“Maksud Ibn `Abd al-Salām adalah bahwa tidak ada khilāf (beda pendapat) tentang kafirnya aliran hulūl, sebagaimana khilāf dalam hal kafirnya aliran Mujassimah. Beliau memastikan kafirnya aliran hulūl secara ijmā` (tanpa khilāf), meskipun untuk kelompok Mujassimah masih ada khilāf.

Al-Hāfizh Abū Na`īm al-Ashbihāniy mengatakan pada bagian awal kitab al-Hilyah:

“Berikutnya, aku betul-betul memohon pertolongan kepada Allah SWT dan aku penuhi permintaan Anda untuk menulis kitab yang memuat (kisah) para tokoh-tokoh terkemuka dan imam kelompok sufi, berbagai lapisan ahli ibadah, serta tokoh yang menjadi kiblat mereka, sejak masa shahābat, tābi`īn, pasca tābi`īn dan generasi berikutnya yang memahami betul berbagai ajaran agama, hakikat, menyelami ahwāl (berbagai tingkatan yang dicapai sufi dalam pengembaraan batinnya) dan tarekat, dan para moralis dan tarekat yang benar. Juga para “penghuni taman” yang menjauhkan diri dari urusan berbau duniawi, tidak termasuk dalam kelompok yang suka bersilat lidah, melebih-lebihkan persoalan, suka mengklaim, mereka-reka, pemalas, orang-orang frustasi yang pakaian dan ucapannya berlagak ulama, tapi akidah dan perilakunya menyimpang. Hal itu penting, karena Anda telah mendengar pernyataan pedas kami dan para pakar fiqh dan atsār (pendapat para pendahulu) di berbagai wilayah dan kota perihal orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai kelompok sufi, padahal mereka adalah orang-orang fasik dan bejat, aliran Mubāshiyah dan hulūl yang kafir itu. Mencela dan mengingkari para pembohong tidaklah mengurangi kemuliaan orang-orang taat dan baik, tidak pula menurunkan ketinggian derajat orang-orang pilihan yang selalu berbuat kebajikan”.

Penulis Mi'yār al-Murīdīn berkomentar:

“Ketahuilah, sumber kekeliruan paham ittihād dan hulūl itu adalah faktor kebodohan mereka mengenai ajaran pokok (ushūl al-dīn) maupun ajaran detail agama (furū) dan kedang-kalan pengetahuan mereka. Nabi dan para ulama terdahulu memperingati agar kita waspada terhadap para ahli ibadah yang tak berilmu. Orang yang tidak memiliki ilmu lebih dahulu, maka segala perilaku dan ibadahnya tidak akan berhasil dan tidak sah.

Sahl al-Tustāriy mengatakan: “Hindarilah berteman dengan tiga macam orang: penguasa otoriter yang lalai, para pembaca Qur’an yang suka mencari muka, dan orang-orang “sufi” yang tak berilmu. Renungkan, jangan sampai terjatuh dalam kekeliruan, sebab agama ini jelas sekali”. Sahl juga berkata: “Ketahuilah, memang ada ulama menggunakan term ittihād, tapi yang dimaksud adalah hakikat tauhid. Ittihād dalam pandangan mereka itu adalah tauhid paling dalam. Tauhid adalah mengetahui Yang Maha Satu dan Maha Esa.

Hal ini yang kemudian dipahami secara salah oleh orang-orang yang tidak bisa menangkap maksud kata ittihād yang digu-nakan oleh ulama itu. Mereka meng-gunakan kata ittihād tersebut bukan pada makna yang semestinya. Akhirnya mereka sesat.

Al-Tustariy berpendapat bahwa bukti dari kebatilan paham kemanunggalan kawu-la-Gusti itu adalah bahwa menyatunya dua makhluk saja sudah tidak mungkin. Dua orang manusia tidak bisa yang satu menjadi yang lain karena esensi keduanya berbeda, sebagaimana sudah maklum. Apalagi antara manusia dan Tuhan, perbedaan esensinya jauh lebih besar (absolut). Jadi, paham ittihād itu adalah batil dan ditolak oleh syara`, nalar sehat dan budaya--berdasarkan ijma` para nabi, wali, tokoh-tokoh sufi, serta ulama dan umat Islam yang lain.

Ittihād bukanlah aliran kaum sufi. Yang meyakini ittihād hanyalah orang-orang eks-trem yang tidak memiliki cukup ilmu dan memiliki nasib yang jelek. Keyakinan me-reka itu mirip dengan orang-orang Nasrani (Kristiani) yang membuat opini batil bahwa unsur kemanusiaan Isa menyatu dengan unsur ketuhanan Allah.

Sedangkan orang-orang yang mendapat perlindungan dari Allah SWT mereka meno-lak paham ittihād dan hulūl tersebut, meskipun kata ittihād kadang mereka gunakan. Tapi yang mereka maksud dengan kata ittihād itu adalah menghapus keberadaan dirinya dan mengukuhkan keberadaan Allah SWT.

Al-Tustariy juga mengatakan bahwa kata ittihād kadang juga dipakai dalam arti sirnanya hal-hal yang tidak sesuai dan bertahannya hal-hal yang sesuai, sirnanya pengaruh duniawi dari diri dan bertahannya kerinduan terhadap urusan akhirat, musnahnya sifat-sifat tercela dan bertahannya sifat-sifat terpuji, lenyapnya keraguan dan bertahannya keyakinan, hilangnya kelalaian dan bertahannya dzikr, ingat Allah (bersambung).

* Penulis adalah Mustasyar PCNU Kabupaten Pasuruan. Diadaptasi dari buku beliau berjudul Benteng Pertahakan Akidah (Penerbit Cipta, 2006)

Terlepas dari pandangan yang ada marilah kita bersama-sama berupaya ntuk mencoba memahami hakikat kita sebagai manusia untuk mencari kemakrifatan Tuhan. Marilah bermuhasabah...............
Perbedaan adalah rahmat!!!!!!!!!!
yang harus dijujung tinggi

Balas Komentar Ini
Jala Sutra pada April 28, 2009 1:21 AM membalas Mustafid:

Yah,... Disinilah letak keindahannya. Disaat orang melakukan sholat tapi g tau makna dan tujuannya. sehingga lentera itu belum bisa menerangi jiwanya. dan diapun selalu terkungkung di alam pikiran, dan dengan kebutaan hatinya,... diapun telah berani menilai dan menganggap bahkan menyalahkan suatu golongan,.... yang sebenarnya semua itu adalah hak dan kuasa Allah...?
kita punya nurani dan kita juga punya jasad. saat ini yang terpenting adalah "gimana baiknya sekarang dan gimana baiknya untuk besok"
dan berusaha tuk kembali dan mengembalikan
"diri "kita dengan sebaik-baiknya. dengan begitu,... tiada lagi perbedaan dan tiada pula perselisihan. dan yang ada adalah kelanggengan. >:D

Balas Komentar Ini
satriojati pada May 13, 2009 2:28 PM membalas Mustafid:

"Ketahuilah, mustahil Allah SWT manunggal dengan makhluk-Nya. Begitu pula mustahil Allah SWT bersemayam pada salah satu makhluk-Nya. Dua hal ini tidak bisa diterima oleh nalar sehat, baik dalam lingkup betul-betul terjadi atau hanya sekedar mungkin terjadi."


Mohon ijin
Tetapi mengapa kita (manusia) boleh memustahilkan ALLAH?
Mengapa kita (manusia) merasa dapat memahami ALLAH dengan nalar/akal sehat?
Mengapa masih ada keraguan, bahwa ALLAH menyertai Musa, sehingga tongkatnya bisa membelah lautan? Dengan nalar, pasti hal itu tidak dapat diuraikan dan diterima.

Juga, Maria yang dalam keadaan perawan tetapi hamil oleh Roh Suci ALLAH, apakah hal ini juga diragukan? Dengan nalar, pasti hal ini tidak bisa diuraikan.

Bagaimana dengan nasihat, agar kita berdoa yang baik bagi orang-2 yang memusuhi kita? Dengan nalar, ya kita berdoa agar musuh-2 kita dibalas yang sepadan, kalo perlu lebih mengenaskan.

Bagaimana kita harus mengasihi musuh-2 kita? Ini ajaran dari mana? Pasti tidak masuk di akal. Tetapi saya percaya, ada AJARAN seperti itu. Saya percaya AJARAN ini sangat luhur dan suci.

Mohon tambahan pengetahuan, matur nuwun.

Balas Komentar Ini
wong cilik pada May 14, 2009 12:43 PM membalas Mustafid:

Apa itu kafir?(karepe pikir) padahal Allah tidak bisa dipikir.kenalilah dirimu maka kau akan mengenal siapa TuhanMu. Yang namaya manusia ya manusia yang dibekali pikiran, angan-angan,hati.dan ketiga itu adalah bawaan manusia hidup di dunia fana.jika ingn jumpa dengan Tuhanmu Tinggalkan dunia maka kau akan jumpa dengan Tuhanmu alias matilah(kosongkan pikiran, angaan-angan, hati)biarlah rasa itu mengalir dengan sendirinya maka kau akan mengetahuiNya.
baik dan buruk adalah cobo godo,ibaratsurga dan neraka adalah coba goda manusia. apakah benar manusia itu bener-bener ikhlas menyembahnya?seandainya surga dan neraka tak pernah ada, masihkah manusia menyembahnya????????

Balas Komentar Ini
Eko pada June 25, 2009 1:20 PM membalas Mustafid:

Lihat QS. Al-Hijr:29, y bang... Maksudnya apa y...

Balas Komentar Ini
ghost pada July 15, 2009 8:31 PM membalas Mustafid:

Kunci utama dalam hidup adalah menggunakan akal dan fikiran untuk menemukan hati dan berjalan sesuai nurani. disaat kita telah memenangkan pertempuran melawan nafsu, maka terbukalah hijab,.. dan sesungguhnya perbedaanlah yang membuat segala sesuatunya menjadi indah. tidak ada salah dan tidak ada benar, ... tidak ada kafi dan tidak ada muslim,... karena semua hanyalah milik Allah.
Dunia hakikat itu sangat luas,... dan hanya diperuntukkan bagi orang2 yang terpilih,.... karena semua memiliki qodrat dan kemampuan yang berbeda.
dan semua terasa sangat indah karena-Nya

Balas Komentar Ini
nDaplun pada June 25, 2008 10:53 AM menulis:

lare banyumas tumut gabung nggih? syariat, hakikat, tarikat, marifatullah nda bisa dipisahkan lho,, adanya cuma di jiwa dan hati yang luhur serta niat yang ikhlas karena Allah semata, manunggal dalam ketauhidan mungkin lebih paasss yo....

Aryo:
Hehehe, sip, setuju sekali


Balas Komentar Ini
Lukman pada July 1, 2008 9:41 PM menulis:

dear mas aryo,
dimana saya bisa dapatkan literatur atau buku ( kitab ) manunggaling kawula gusti ?

Balas Komentar Ini
Rd.Surangga Atmawijaya pada July 6, 2008 12:58 PM menulis:

Utamaning sarira puniki /
Angrawuhono jatining solat /
Sembah lawan pujine /
Jatining solat iku /
Dudu ngisa tuwin magerib /
Sembayang araneka /
Wenange puniko /
Lamun aranono solat /
Pan minangkan kekembanging solat daim /
Ingaran tata krama //
Endi inggaran sembah sejati /
Aja nembah yen tan katingalan /
Temahe kasor kulane /
Yen siro nora weruh /
Kang sinembah ing dunyo iki /
Kadi anulup kaga /
Punglune den sawur /
Manuke mangsa kenaa /
Awekasa amangeran adam sarpin /
Sembahe siyo-siyo //
Pangakbetine ingkang utami /
Nora lan waktu sasolahire /
Punika mangka sembahe /
Meneng muni piniko /
Sasolahe raganireki /
Tan simpang dadi sembah /
Tekeng wulunipun /
Tinja turas dadi sembah /
Iku ingaranan niyat kang sejati /
Puji tan papegatan /
Terjemahan :
Unggulnya diri itu mengetahui hakekat sholat / Sembah dan pujian / Solat yang sebenarnya bukan mengerjakan solat isa atau magerib / Itu namanya sembayang / apabila disebut solat / maka itu hanyalah hiasan dari solat daim/ hanyalah tata krama //
Manakah yang disebut solat sesungguhnya / janganlah menyembah kalo tidak tau yang disembah / akibatnya akan direndahkan martabat hidupmu / apabila engkau tidak mengetahui yang disembah didunia ini / engkau seperti menyupit burung / pelurunya disebar tapi tidak ada burung yang kena / akhirnya hanya menyembah adam sarpin / penyembahan yang tiada berguna //
Kebaktian yang unggul iu tidak mengenal waktu / semua tingkah lakunya itulah sembayangnya / diam, bicara, dan semua gerak-gerik badannya merupakan sembayang / hingga wudu, tinja dan kencingnya pun merupakan sembayang / itulah yang disebut niat sejati / pujian yang tak putus-putusnya //

Balas Komentar Ini
wijaya pada May 5, 2009 11:02 PM membalas Rd.Surangga Atmawijaya:

Aku setuju kang mas..pokonya setuju...ju...buanget.

Balas Komentar Ini
adi pada August 13, 2010 12:36 PM membalas Rd.Surangga Atmawijaya:

apakah anda sudah menyaksikan cahaya Allah,seperti di surat an-nur itu ?

Balas Komentar Ini
JPS soeroedjie Kepanjen pada July 8, 2008 12:37 AM menulis:

SIRRULLOH DZATULLOH SIFATILLOH WUJUDULLOH ASMA'ULLOH AF'ALULLOH Tetep langgeng tan kenane owah "Yg wajib bagi umat manusia pertama kali itu harus MA'RIFAT kpd ALLOH TA'ALA kemudian BERTAUHID Teruuuss namanya IMAN KpdNYA. Dan setelah itu baru Rukun iman yg lain kemudian rukun islamnya. JANGAN BICARA TAUHID Kalau blm MA'RIFAT sbb tanpa ma'rifat bagaimana akan bertauhid. MAN LAM YADZUQ LAM YA'RIF sopo sing durung ngrasa'no yo durung weruh. OJO KESUSU NYALAHNO LIYAN. Mugo2 sing durung weruh, diweruhno lan sing durung ngrasakno ndang diwehi iso ngrasakno AAAAAMIIIIIN.

Balas Komentar Ini
riqi pada April 30, 2009 1:30 AM membalas JPS soeroedjie Kepanjen:

opo sih tauhid iku lan opo sih marifat iku nyun penjelasan lan penjabarane

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 12, 2011 10:36 PM membalas JPS soeroedjie Kepanjen:

leres banget pak ......

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 12, 2011 10:37 PM membalas JPS soeroedjie Kepanjen:

leres banget pak ......

Balas Komentar Ini
budi mulya pada October 15, 2011 9:39 PM membalas JPS soeroedjie Kepanjen:

assalamualaikum. mohon izin menyampaikan pendapat. Pokok agama islam yang sudah di ajarkan oleh nabi adalah iman, islam dan ihsan. Kita tidak diajarkan dan tidak dicontohkan oleh nabi tentang hal-hal tersebut. Ketika Jibril datang ke rasullullah dan mengajarkan rukun iman dan islam, maka itulah yang kita harus ikuti. tiada hal tentang makrifat dan semacamnya. yang merupakan ajaran dari pencetus ajaran tarekat dan sufisme. Baca riwayat muhasibbi dan semua tarekat. itu semua jauh setelah Rasullullah mengajar iman dan islam. Kewajiban manusia adalah beribadah. Mari sama-sama kita membetulkan Aqidah kita terlebih dahulu. Pokok keimanan lah yang terpenting, bukan hal-haltersebut diatas. Bila Kita sudah bersyahadat maka sudah yakinlah Tiada Tuhan Selain Allah, dan kita juga yakin bahwa Dia adalah sendiri. Tidak mujngkin ia bersemayam dimana-mana tempat. ingin kenal Allah, maka wajib kenal dengan sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah. Pahami surah al ikhlas, insyaallah yang gelap akan terang, yang kabur akan jelas dan yang bathil akan kelihatan bathil. Semoga Allah menjaga semua hati-hati yang suci dari Akidah yang telah terkotori dengan fahaman yang salah.
Wallahu alam.
Baca (Membongkar kesesatan tareqat)

Balas Komentar Ini
saunan pada July 23, 2008 5:02 PM menulis:

Hidup itu ber prosses,....
Syareat ~ Tarekat ~ Hakekat ~ Ma'rifat,..
Syahadat tanpa Iman ~ Sholat tanpa Tauhid ~ Wafat tanpa Ma'rifat,...
Belajar , belajar , belajar,..
Nikmati hidup ini apapun yg terjadi,..
Enjoy man , be cool,...
Always do the best,..

Balas Komentar Ini
darbut pada December 9, 2008 3:19 PM membalas saunan:

mas mas aku ini orang yang masih bau kencur,tapi menurutku bukakankah adalah :
Tarekat - hakekat - marifat - syareat,bukankah marifat yang sesungguhnya adalah syareat yang sempurna ? :)>-

Balas Komentar Ini
sulis pada July 31, 2008 2:42 PM menulis:

Ketika manusia dalam menjalani hidupnya sudah bisa menyatakan bahwa segala yang dilakukannya sudah terungkapkan dalam makna ~ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN` maka manusia sudah kehilangan kemanusiaannya. Kehilangan kemanusiaan ini bisa menjadi dua arah yang kontroversial. Menjadai BIADAB Atau BERADAB. Biadab bila manusia tidak mengakui tanggung jawab. Beradab karena menghilangkan klaim eksistensi diri dalam segenap kehidupannya. Ikhlas hanya menjadi suruhan, hamba, wakil, utusan, dan penyampai yang amanah. Jadi Manunggaling kawulo Gusti bisa dikatakan bila manusia sudah mati. Manusia sebagai citra cetakan manifestasi Tuhan sudah tidak menyatakan eksistensi. semua BISMILLAH. MANUSIA SUDAH TIDAK MENCETAK NASIBNYA SENDIRI. Tapi nasibnya sudah diserahkan isinya kepada Sang Pencipta yang Maha KReatif membentuk karya kehidupan. MATI SAJRONING URIP. Yak`e.....wong yo isih podo ajare... :D

Balas Komentar Ini
darbut pada December 9, 2008 3:26 PM membalas sulis:

mohon petunjuknya ya mas iki arep sharing wae.
bagaimana kita mau manunggaling kalau mesti menunggu mati dulu baru manunggaling,sedangkan kita tidak pernah mati,setau ku mesti di buktikan dulu selagi kita hidup bahwa kita ikhlas

Balas Komentar Ini
MCOSHINODA pada August 12, 2008 8:35 PM menulis:

IMAM ALI BERKATA:PINTU ILMU ITU ADA DI MARIFATULLOH DI DALAM PENJABARAN:KALAMMULLOH,DZAT ASMA DAN SIFATNYA ITU ADALAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI HAMBA DAN WAKILNYA DARI(MAHKLUK)SEISI ALAM INI DAN MANUSIA GAGAH DAN NALAR DALAM MENGHADAPI NAFSU YG ADA DI DALAM DIRINYA DAN TAUHIDNYA ITU DI AWAL DARI PONDASI SHADAT :NIAT,UCAPAN,PERBUATAN.YG PENTING DI PAKAI ILMUNYA."Sesungguhnya JIWA itu seperti KACA,sedangkan ILMU seperti LAMPU,dan HIKMAH ALLAH laksana MINYAKNYA.Bila LAMPU itu BERCAHAYA,maka anda HIDUP,Bila LAMPU menjadi GELAP,maka anda tergolong MATI."riwayat:SALAF"U"SHOLLEH DAN APA BILA KITA MENUJU KE "Tiadalah masa itu kecuali musim BUNGA bila musim BUNGA telah tiba maka datanglah pada ANDA suatu CAHAYA dan CAHAYA."riwayat:(SALAF)

Balas Komentar Ini
mualaf pada August 23, 2008 5:03 PM menulis:

sy megenal islam menemukan kata/arti/makna yg belum sy ketahui, dr seseorang yang biasanya disebut "kyai" (tidak sy sebutkan namanya) kata/arti/makna itu adalah manusia hidup hanya sekali, mati pun sekali maka dari itu maknai hidup dan mati, dengan sebenar-benarnya hidup dan mati, tlng yang tau beri penjelasan

Balas Komentar Ini
mantan kyai pada September 3, 2008 5:38 PM menulis:

wihdatul wujud???

Balas Komentar Ini
M EFENDI PRATAMA pada March 15, 2009 9:00 PM membalas mantan kyai:

NOPO INGKANG JENENGAN NGERTOSI KALEH WIGDATUL WUJUD

Balas Komentar Ini
segawon pada March 23, 2009 4:53 AM membalas mantan kyai:

apa yang anda ketahui tentang "wahdtul wujud"?itu bukan ajaran boss. ;) ;)

Balas Komentar Ini
umar pada September 8, 2008 11:17 AM menulis:

Asslmkm.u saudaraku Rd.Surangga Atmawijaya.bgmankah laku yang yang harus ditempuh sesuai dengan uraian anda? kl berkenan mohon sharing lwt umar_mar78@yahoo.co.id

Balas Komentar Ini
budiono pada September 13, 2008 4:55 PM menulis:

Sholat untuk menyembah beribadah kepada_Nya bukan berarti menggerakkan anggota badan....karena sesungguhnya hati yang sholat...

Dzikir untuk menyebut nama_Nya bukan berarti menggerakkan bibir dan tangan.....karena sesungguhnya dzikir ada dalam hati....

semua apa yang Qta kerjakan tidak semestinya lewat jasmani.......gerakan2 itu hanya sebagai simbol........

sesungguhnya yang nyata dan benar adalah semua lewat hati...........

"MANUNGGALING KAWULA GUSTI"

Balas Komentar Ini
ad irawan pada September 15, 2008 4:16 PM menulis:

Ketenangan hati adalah segala-galanya.
Jadilah pahlawan bagi dirimu
Berjuang kehendak Nafsu
Kibarkan semangat jihat, membela kebenaran didalam hati
Musuhmu berada dalam dirimu
Semoga kita sekaku dilindungi olehnya
Amin…………….!!!!!!!

Balas Komentar Ini
fhyaqp pada September 16, 2008 10:59 PM menulis:

wlmauwvtbouucsbhvzthabtmdgpwid

Balas Komentar Ini
delta pada October 11, 2008 12:10 PM menulis:

Saya Orang Sunda Broo Ikut Gabung... Salam Bwat Semua Kawan Sejalan Kalo Bisa Mending Dibikin Forum Biar yang Awam Gag terlalu Bingung Bro...Aku deh yang register paling duluan..kasih kabar aja ya broo..

Balas Komentar Ini
Salik pada October 11, 2008 2:14 PM menulis:


Asal "Jakarta" kembali ke "Jakarta".........
gimana pulang ke "jakarta" tau "jakarta" jg belum...
jd tau dulu sama "jakarta"nya baru bisa pulang kampung ke "jakarta"..........
Tahapannya 1. kenal dulu ama "Jakarta"
2. akrab ama "Jakarta"
3. menyatu dg "Jakarta"

Itupun bagi orang yang ingin tau tanah kelahirannya,bagi yg ga pengen mgkn betah aja di perantauan...
Jadi yang paling pokok adalah merubah pola pikir kita tentang Tuhan,carilah dahulu pemahaman dengan memperhatikan diri dan alam semesta,dan tetapkan tujuan yg satu,sambil lihat, dengar dan rasakan pasti akan kau dapatkan sesuatu,jg terbelenggu oleh istilah/bahasa...bebaskan/merdekakan pikiran krn kebenaran hrs dibenarkan oleh diri seutuhnya bukan kata kyai/ortu/buku/kitab dll
contoh : di koran diberitakan bahwa api panas lalu kita datang ketempat adanya api tsb lalu kita menyaksikan wujud api itu setelah melihat lalu kita memegang api tsb dan terasa panasnya maka sempurnalah berita koran ttg api itu kpd diri kita ini...

semoga apa yang saya tulis ada gunanya utk yg lain,mohon kalo pendapat saya ada yg salah mohon diluruskan,krn saya masih pencari juga. Wassalam



Balas Komentar Ini
pak beliau pada January 1, 2009 9:38 PM membalas Salik:

ketika iman di pertanyakan

Balas Komentar Ini
enal pada May 18, 2009 9:27 PM membalas Salik:

mas salik salam kenal dari ku ENAL 010

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 12:43 AM membalas Salik:

Cerita Kejadian Manusia terbuka pada tahun 2000 (tahun dua ibu/dua rab(bi). Cerita ini dibuka oleh Sunan Kalijogo 2000 tentang pencarian manusia. Karna pada tahun itu perjanjian Iblis utk menyesatkan anak cucu Adam hingga akhir zaman tamat.Iblis pula dgn bersahaja atau sengaja membuka segala rahasia kejadian manusia.Akhir zaman pun bermula pada tahun 2000.

Ilmu yang dicari2 selama ini lengkap tapi sayang tak ramai yg bertanya. Sudah disuruh oleh Nabi Muhd "Tuntut Ilmu" tapi semuanya hanya "Menuntut Ilmu" sahaja.

Kesimpulannya, bukanlah harus dipersoalkan ayam atau telur yang terdahulu, tetapi sebenarnya idea dari akal utk menjadikannya.

Setiap hari kita berdoa dan berusaha utk 'selamat' iaitu tidak mati tapi akhirnya mati juga. Adakah itu 'selamat'?


Facebook - Gugun Sakthi Raden Mas

Balas Komentar Ini
gunawan pada October 28, 2008 7:07 PM menulis:

syareat
tarekat
hakekat
marifat
marifatullah

huwallah
hu allah
allah hu

dari jasad ke muhammad
dari muhammad menuju ahmad
ahmad kembali kepada ahad
ahad adalah akhir untuk menuju ad

dzat kembali kpada dzatullah
sir kembali kpada sirullah
nur kembali kepada nurrullah

manunggaling kawulo gusti

Balas Komentar Ini
Gus Mat pada April 25, 2010 9:07 PM membalas gunawan:

msh ada nurin ala nurin..
tidak hanya berhenti pada wadhatil wujud..

Balas Komentar Ini
Nugraha Adi Pratama pada November 1, 2008 7:04 PM menulis:

Salam kenal Mas Aryo Sanjaya, saya tertarik dengan konsep Manunggalin Kawula Gusti ini tapi msh minim pengetahuan. Bisa minta tlg dijelaskan? email saya ngeblues@gmail.com. Terima kasih perhatiannya

Balas Komentar Ini
osaka pada November 28, 2008 10:02 PM menulis:

mas-mas,aku cah buta gelap alam jagad raya, kaki lumpuh, tangan lemah, ora duwe tenaga, suka nangis.
mas.....
iki sedulurmu jaluk tolong.
lagi golek mripat kanggo ningali keabadian.
lagi golek rasa sing bisa jadi keyakinan kanggo kekutan batin
muara hanyalah cerminan hulu.
gerakan badan hanyalah cerminan batin.
sopo sing sa benere sejati.
apa kehendaku sejatine Kehendak-Nya
terus nopo
akeh kemungkinan kehendak dalam satu keberadaan
nopo sing sejati iku sing dipilih
(kehendak kang maujud)
mas.....
aku golek wedo(simbol/jgn dimaknai secara dohir)
kanggo mata ben aku weruh balikku lan yakin aku ora tersesat jalan.
urip tanpa mata(ilmu/kehadiran tuhan).
sperti berdiri dialam kegelapan sing ora pernah dilewati ora ono bayangan ngarep buri dalam bentuk dohir maupun batin.
mas-mas sik nasihati ku opo makna sariat, marifat, hakikat. lan iku ajari aku konsep sing dipahami mas manungaling kawula gusti terus ajaranne (konsep ketuhanan) alhalaj, ibnu arroby, lan mulla sadra.
iki emailku:mematerikanKebahagian@mail.com; berhalaDunia@gmail.com: sodaenak@gmail.com tak tunggu jawbmu

Balas Komentar Ini
osaka pada November 28, 2008 10:07 PM menulis:

mas-mas,aku cah buta gelap alam jagad raya, kaki lumpuh, tangan lemah, ora duwe tenaga, suka nangis.
mas.....
iki sedulurmu jaluk tolong.
lagi golek mripat kanggo ningali keabadian.
lagi golek rasa sing bisa jadi keyakinan kanggo kekutan batin
muara hanyalah cerminan hulu.
gerakan badan hanyalah cerminan batin.
sopo sing sa benere sejati.
apa kehendaku sejatine Kehendak-Nya
terus nopo
akeh kemungkinan kehendak dalam satu keberadaan
nopo sing sejati iku sing dipilih
(kehendak kang maujud)
mas.....
aku golek wedo(simbol/jgn dimaknai secara dohir)
kanggo mata ben aku weruh balikku lan yakin aku ora tersesat jalan.
urip tanpa mata(ilmu/kehadiran tuhan).
sperti berdiri dialam kegelapan sing ora pernah dilewati ora ono bayangan ngarep buri dalam bentuk dohir maupun batin.
mas-mas sik nasihati ku opo makna sariat, marifat, hakikat. lan iku ajari aku konsep sing dipahami mas manungaling kawula gusti terus ajaranne (konsep ketuhanan) alhalaj, ibnu arroby, lan mulla sadra.
iki emailku:mematerikanKebahagian@mail.com; berhalaDunia@gmail.com: sodaenak@gmail.com tak tunggu jawbmu

Balas Komentar Ini
abian pada December 21, 2008 5:36 AM menulis:

Klo Allah menyatu dgn kita trus kita berzina, Allah lemah dong?kalah sama syaitan.padahal Allah maha sempurna.trus banyak sekali jumlah tuhan karena ada pada individu2 yang muslim dan kafir. yang ada di qur'an menurut pemahaman para ulama Allah bersama kita dimana pun berada adalah ILMUNYA.zat dan sifatnya Allah telah menetapkan sendiri sesuai dengan kesempurnaanNYA.dan tentulah berbeda dengan mahluk.untuk mencapai itu, apa yang diajarkan nabi ya kerjakan,jika tidak ya hindari( dalam masalah agama). menurut saya dari pada buat pantun2 baikan kita fahami qur'an dan telusuri sirah nabi serta belajar manhaj yang benar.jadi klo salah bukan kita yang membuat2 kata2 itu.

Balas Komentar Ini
abian pada December 21, 2008 5:55 AM menulis:

duh..Allah itu maha sempurna dan berbeda dengan mahlukNYA.dari pada berpuisi mending fahami qur;an dan sunnah, pelajari manhaj dan baca buku aqidah sebelum yang lainya,

Balas Komentar Ini
ryanu13 pada December 31, 2008 2:51 AM menulis:

wahai para saudaraku...janganlah mengadili sebuah persepsi dengan berlebihan.lakukanlah apa yang telah ALLAH kehendaki itu terjadi kepadamu,karena ALLAH itu AR RAHMAN dan AR RAHIM.marilah kita saling meninggikan dan memuliakan ,tidak hanya umat manusia namun juga seisi alam yang slalu ingin beribadah kepada ALLAH...karena seisi alampun ingin di sempurnakan ibadahnya oleh makhluk yang dikatakan paling mulia.maka sudahkah kita mengukur sejauh mana kemuliaan kita hingga bisa memuliakan yang lain???
tidak di katakan prabu silih wangi itu orangnya,namun sifat dan perilakunya lah yang ihlas meninggikan dan mengangkat derajat seisi alam karena silih itu saling wangi itu mengangkat derajat,ilmu dan ibadahnya.temukanlah dulu guru yang mursyid karena hanya dialah yang mampu membuka hijab..

Balas Komentar Ini
pak beliau pada January 1, 2009 9:15 PM menulis:

saya kira ini adalah fenomena saat ini aja

Balas Komentar Ini
pak beliau pada January 1, 2009 9:33 PM menulis:

saya pernah dengar istilah MANUNGGALING KAWULO GUSTI dari perguruan Ilmu Sejati

saya agak sedikit dapat gambaran dari bukunya agus mustofa yang berjudul TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL

kalimat ALLAHU AKBAR ": ALLAH MAHA BESAR "TIADA TEMPAT DI SUDUT LANGIT MANAPUN ATAU LANGIT SAF TUJUH, ALAM AKHIRAT PUN YANG MAMPU MEWADAHI ZAT ALLAH ( dikutip dari AGUS MUSTOFA "BUKU TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL")

apapun surga ,neraka ,langit ,dimensi ,waktu, ,alam ,akhirat ,bumi, bahkan dilangit sudut manapun adalah TENGGELAM DIDALAM ALLAH

mohon pendapat

Balas Komentar Ini
Rekno HP Windaya pada January 1, 2012 12:47 AM membalas pak beliau:

saran saya pelajari dan adalami alquran cari guru yang akidahnya telah teruji jangn mudah percaya pda tokoh yang mengaku shaleh padahal ia tidak menjalankan perintah perintah ALLOH dalam alquran

Balas Komentar Ini
Fath pada January 6, 2009 4:40 PM menulis:

"Man Arrofa Nafsahu, Faqod Arrofa Robbahu"

Balas Komentar Ini
Joko Umbaran pada January 12, 2009 8:32 PM menulis:

Manunggaling Kawula Gusti, dalam konteks Theologi Barat dikenal Transendensi dan Imanensi Gusti Allah.
Transendensi Allah biasa disebut Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar). Sedangkan Imanensi Allah yang berarti Tuhan beserta kita. Karena sifat Tuhan yang serba "Maha" sehingga kita tidak bisa menangkap atau merasakan ke-beradaan Tuhan. Tetapi Tuhan yang Imanen, Tuhan beserta kitalah yang bisa kita rasakan, dan bisa kita pahami apa kehendaknya. Jadi, setiap langkah kita, setiap tindakan kita selalu dalam bimbingan dan tuntunan Illahi. Kita bisa merasakan karya kebesaran karya Tuhan. Tangan Tuhan berkarya melalui diri kita manusia. Kita adalah Pengejawantahan dari Tuhan dan kita bukanlah Tuhan. Itulah Makna Manunggaling Kawula Gusti sebagaimana yang diajarkan oleh Sjech Siti Jenar.

Balas Komentar Ini
KiPetheng Dhedhet pada January 23, 2009 5:02 PM membalas Joko Umbaran:

Jika boleh saya sampaikan, Manunggaling kawulo gusti pengertiannya bisa dianalogkan dengan KALAU ADA NAMA PASTI ADA YANG PUNYA NAMA. Contoh : jika ada nama Joko Umbaran maka saat nama itu dipanggil maka Mas Joko pasti menoleh atau menyaut. itulah gambaran sesungguhnya ajaran MKG.dalam diskusi2 tentang MKG masih banyak yang belum paham siapa ALLAH itu dan dimana kedudukannya.(padahal ALLAH itu kan sebuah nama, jika ada nama pasti ada yang punya nama)lebih disayangkan lagi masih banyak orang yang beribadah (sholat/sembahyang/berdoa)tapi tidak tahu/tidak yakin kemana ibadah itu ditujukan karena tidak tahu dimana kedudukan Allah.inilah ibadah yang sia-sia seperti halnya orang berkirim surat tapi tidak dituliskan/tahu alamat tujuannya sampaikah surat (ibadahnya) itu??

Balas Komentar Ini
allie pada May 16, 2009 10:19 PM membalas KiPetheng Dhedhet:

Nuwun sewu, Ki. Yang memberi nama itu kan manusia, to? Tuhan tak pernah mengenalkan nama-Nya secara langsung. Ingat bahwa istilah "Allah" merupakan sebutan orang Arab untuk menyebut "Tuhan". Sebutan ini sudah ada jauh sebelum alquran turun, jauh sebelum agama Islam muncul.
--
sebelum Alquran diturunkan, lebih tepatnya lagi sebelum Kanjeng Nabi Muhammad saw dilahirkan sudah ada nama "Abdullah", ayahanda Nabi. Nama Abdullah itu (katanya) artinya "Hamba Allah". Artinya: ...... (panjenengan bisa menyimpulkan sendiri).
--
Nah, istilah Gusti Allah di Jawa itu tak lain pengaruh dari agama Islam yang notabene berisi penuh muatan lokal budaya Arab, terutama bahasanya.
--
Ttg pendapat Ki peteng bhw ada "kalau ada nama pasti ada yang punya nama", sy kok agak ragu. Kita kenal nama jaka tarub, bawang-brambang, ciung wanara, dll tokoh dongeng tapi kan itu tak nyata? hanya cerita. Kita yang menciptakan nama itu dan belum tentu ada tokoh "nyatanya".
Makaten rumiyin, Ki.Nuwun.

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 16, 2010 10:13 PM membalas KiPetheng Dhedhet:

bagus dan selalu bagus perumpamaan itu,salam kenal selalu utk'mu.......

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 19, 2010 11:26 AM membalas Joko Umbaran:

Dear Pak Joko Umbaran, Good...Very Good, simple, lugas dan kena.
Just for Sharing:
Allah Beserta Kita (Manunggaling) (bersatunya...) adalah saat dimana kita, manusia yang penuh dosa, bejad dan penuh dgn kekurangan ini (yang sebenarnya tidak layak ini, yang patut diganjar masuk neraka), sadar akan kelemahan diri serta mau merendahkan diri untuk mendapatkan kebenaranNYA, sehingga DIA (Roh Maha Suci) itu mau masuk ke dalam hidup orang itu, as a leader (pemimpin) untuk memimpin Ruh Manusia itu mencapai Hikmat dan Kebijaksanaan (the truth) sepanjang hidup hayatnya. Untuk kondisi Manunggaling ini sering disebut orang misalnya: "Kekasih Allah" (bayangkan saat dulu di mana kita jatuh cinta pertama kali sama pacar, ngak nelpon 1 jam saja kayaknya menunggu 1 tahun, rindu berat, kangen,pengennya ngobrol terus, maunya curhat terus) begitulah kira-kira gambarannya.

Di awal-awal proses ini sampai level tertentu diperlukan usaha/inisiatif dari manusia( yaitu tobat), setelahnya adalah inisiatif Allah sendiri yang "rela" untuk masuk ke dalam hidupnya. (yang tahu hati manusia itu ya.. Allah sang pencipta itu sendiri), kadang jatuh..lalu bangkit lagi, tapi tdk akan dibiarkan terpuruk. Imannya akan bertumbuh terus-menerus hari demi hari, dari arang akan ditempa terus shg menjadi Intan.

Saat meninggal, orang seperti ini akan mendapatkan upahnya di sorga, dia (roh)nya akan mengalami proses Manunggalling ke-2 (The Ultimate Manunggaling) yang disebut: Pengantin Allah.

Kadang manusia yang merasa suci, mengatakan bahwa dia telah menemukan Allah dan kebenaranNya, boro-boro... nyari anaknya yang hilang aja belum tentu mampu, apalagi mencari Allah yang begitu Suci, yang ada adalah ya..tadi..itu.. ini murni inisitiaf Allah yang "rela" dan "mau" untuk kita temukan atau Allah-lah sebenarnya yang mencari kita...asal kita mau merendahkan diri.

Orang yang mengandalkan kemampuan dirinya sendiri diibaratkan seperti: menaiki tangga berjalan otomatis yang sedang turun (tahukan.. seperti di Mall-mal), kecapaian sendiri (ngos-ngosan, berusaha naik (mencapai sorga) tapi ngak naik-naik, wong tangganya jalannya turun koq), trus frustasi dan mulai menyalahkan Allah, "Kenapa Allah engkau memberikan cobaan yang demikian berat.." , atau mulai bilang Allah itu tak ada (doesn't exist), terlalu jauh, empty, kosong dst-nya.

Tapi orang yang mau mengandalkan Allah dalam hidupnya adl seperti: dia menaiki lift konveyor mendatar (contohnya seperti di Airport Cengkareng), tanpa terasa dia akan di bawa sampai ke tujuan di ujung sebelah sananya, memang kadang jatuh karena imannya masih seperti anak kecil, gampang minta tolong (imannya belum dewasa) sering, berteriak minta tolong pada Allah, tapi tetap akan di bawa sampai ke sana (sorga) asal masih berada di lift konveyor itu, karena konveyor tersebut di program menuju sorga.

Balas Komentar Ini
adam indramayu pada January 14, 2009 11:53 AM menulis:

Hampir semua agama mengenal istilah Tuhan, Tuhan yang maha esa, tuhan yang maha adil, welas asih dlsb. Apakah Allah yang kita maksud, sama seperti Tuhan yang mereka maksud? Kalo kita benarkan bahwa semua akan kembali kepada Allah, berarti tidak ada perbedaan antara kristen yahudi islam hindu budha dan agama lainnya? karena mereka juga akan kembali kepada dzat yang menciptakan mereka? hanya jalan syariat saja yang berbeda dan pada hakikatnya adalah sama? tolong adakah yang bisa menjelaskan?

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 2:02 AM membalas adam indramayu:

1. Allah ada dimana2
2. Allah tempatnya di Arasyh (tertinggi diatas)
3. Allah lebih dekat dgn kita dari urat leher kita

Mungkin juga ada di Akal(Otak). pernah dengar Allah ngomong? Kedengaran dilubuk hati dari minda. Semua orang juga punya otak. Hanya manusia yg bisa meninggikaNya (berdiri). Juga ada diri yg lagi satu bila 'berdiri'.

Yang nyata bisa dilihat hanya satu, mungkin yg lagi satu ghaib? Seperti Islam disuruh kita bersatu. Islam juga menyatukan agama2 yg lain. Ada juga ciri2 penyembahan agama lain dalam solat kita. Tapi arti solat adalah bersatu atau menyatukan yg nyata dgn yg ghaib supaya tidak berpisah? Karna kalau berpisah artinya gagal dan mati. Bila sukses, hancurlah yg batil, timbulah kebenaran yg nyata, belum ada nama hanya panggilanNya sahaja RajaManusia atau TuhanManusia seperti dalam surah terahir.

Balas Komentar Ini
Henry pada January 19, 2009 8:16 PM menulis:

Maaf numpang tanya ....ada yang bisa mengajarkan tentang manunggaling kawulo gusti/wihdatul wujud di sekitar mojokerto?...info, petunjuk dan bimbingan dari anda yang mengetahuinya sangat saya harapkan, sebelum dan sesudahnya makasih....

Balas Komentar Ini
tino 82 pada January 21, 2009 4:39 PM menulis:

seperti bro Henry...
barangkali ada yg tau, dimana saya bisa belajar kpd orang yg "mengerti" ?? karena setau saya, pembelajaran ini hrs didampingi oleh orang yg mengerti!!!

thx b 4, saya sangat mengharapkan bantuan informasi dr anda semua....
nb : posisi saya di jawa timur

Balas Komentar Ini
MUKSON-nguling pada January 22, 2009 6:09 PM menulis:

(~~)"...sing jelas gusti allah iku karepe dhewe thok "(yg jelas TUHAN maunya sendiri!!)

Balas Komentar Ini
pur wanto pada August 7, 2009 7:43 PM membalas MUKSON-nguling:

nak manungugal karo gusti urung tentu ,tapi nak karo jem utowo setan wes mesti. lak yo ngonoleh kang ....yg pasti kt terus selalu belajar....... :)

Balas Komentar Ini
Mursito pada January 25, 2009 4:17 PM menulis:

salam hormat,

saya orang yg baru saja mengenal internet dan membukan halaman ini, mungkin sudah menjadi kehendakNya karena selama ini sy pingin belajar mengenai MKG.
Mohon petunjuk apa ada yg bisa mengajarkan sy mengenai MKG di daerah Solo ?

Trm ksh.

Balas Komentar Ini
Henry pada January 28, 2009 12:45 PM menulis:

Assalamualaikum dulur - dulur.......gimana nih, kok tidak ada tindak lanjutnya? saya minta tolong diberikan jalan ataupun petunjuk kepada dulur - dulur yang mengerti dan bisa mengajarkan ajaran MKG tapi kok ga ada yang mau bantu.
Harap diingat ilmu ataupun pengetahuan yang disimpan tidak akan ada gunanya, akan lebih baik jika ilmu ataupun pengetahuan disebarluaskan dan diajarkan.
Apabila ada diantara dulur - dulur yang membaca tulisan ini dan berkenan untuk membagi ataupun mengajarkan ilmunya kepada saya, saya tunggu infonya di email saya "henry_8097@yahoo.co.id" sebelum dan sesudahnya terima kasih.

Balas Komentar Ini
Abi pada February 12, 2009 11:13 AM menulis:

Assalamu,alaikum saudaraku se iman
Semoga Allah meridloi & membukakan jalan buat kita yang sedang mencari jalan.
Ihdinashshiraathalmustaqiim shiraatalladziina an'amta 'alaihim ...
" lepaskanlah terompahmu, karena ini adalah tanah yang disucikan "

Balas Komentar Ini
hasanudin pada February 19, 2009 7:42 AM menulis:

sipakah yang dalam dirimu yang tidak bisa berbohong,yang selalu berkata jujur.siapakahhh???
coba itu renungkan baik2

Balas Komentar Ini
hasanudin pada February 19, 2009 7:44 AM menulis:

sipakah yang dalam dirimu yang tidak bisa berbohong,yang selalu berkata jujur.siapakahhh???
coba itu renungkan baik2

Balas Komentar Ini
Zahir Alif' pada March 14, 2012 6:07 PM membalas hasanudin:

Sirullah.

Balas Komentar Ini
Sakti alimun pada February 19, 2009 4:43 PM menulis:

Ssggh hamba dan tuhan bkanya dua, yg mnjadikan dua adlh pandangn yg keliru, org yg anggp dirinya lain dripada allah adlh sesat. Allah nama bgi aku. Aku bknx allah tp tdk lain dri allah adpun akuini allah maka tiada dosa bagiku

Balas Komentar Ini
Sakti alimun pada February 19, 2009 4:43 PM menulis:

Ssggh hamba dan tuhan bkanya dua, yg mnjadikan dua adlh pandangn yg keliru, org yg anggp dirinya lain dripada allah adlh sesat. Allah nama bgi aku. Aku bknx allah tp tdk lain dri allah adpun akuini allah maka tiada dosa bagiku

Balas Komentar Ini
Adam pada February 26, 2009 4:32 PM menulis:

Kalau sudah "Manunggaling Kawula Gusti" berarti : badan sesama hidup adalah badan kita, susah sesama hidup adalah susah kita, senang sesama hidup adalah senang kita. Jadi sudah tidak ada bedanya senang orang lain dengan senang kita, susah orang lain juga susah kita, karena Kita semua 1 badan menyatu, maka pantang untuk berbuat aniaya terhadap sesama, karena dengan berbuat aniaya pada orang lain, sama saja dengan menganiaya diri kita. Kita akan menyayangi sesama seperti kita menyayangi diri kita, sebagai mana Allah Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya , tanpa kecuali. Inilah kunci "Manunggaling Kawula Gusti".

Balas Komentar Ini
rohman pada March 6, 2009 12:44 AM menulis:

kalau tidak menggunakan akal lalu menggunakan apa?
sejauh mana akal kita terbatas? untuk memahami segala sesuatu ciptaan Allah kita perlu menggunakan akal. apakah akal kita terbatas ataukah kemauan untuk berfikir yang terbatas?? atau mungkin kita belum mengetahui hal tersebut sehingga menganggap akal terbatas? lalu apakah relevan jika anak yang masih duduk di bangku SD mengatakan akalnya terbatas untuk dapat memahami materi di bangku SMA?

Balas Komentar Ini
Dava_alfarisi pada March 6, 2009 8:54 PM menulis:

Syari'at itu ma pelajaran anak taman kanak-kanak atu.ayo kita bersyukur kpd 4jji,tanpa kurnia-Nya kita pasti menganggap MKG ajaran SESAT.padahal itu kunci untuk kita yang mati ini.

Balas Komentar Ini
arakoreng pada March 7, 2009 11:49 PM menulis:

untuk itulah !? . sesama makluk janganlah memangsa makhluk lain . sebab , you are is what do you eat . jika sapi , babi , ayam , kambing atau kerbau bahkan harimau ., berarti tabyat makhluk itu otomatis akan menyerupai yang di santap . itulah hukum alam ! .

Balas Komentar Ini
ryanu13 pada March 8, 2009 4:23 PM membalas arakoreng:

salam mas arakoreng..
maaf mas bukankah seisi alam ini di ciptakan untuk di ambil manfaatnya,dan semua pun ingin beribadah kepada ALLAH...kalo gak di makan bagaimana mereka akan beribadah???!!"tiada yg di ciptakan oleh ALLAH itu untuk sia-sia"....kalo saya boleh nelaah bahkan manusiapun di makan oleh cacing dan tanah??.

Balas Komentar Ini
ryanu13 pada March 8, 2009 3:42 PM menulis:

ALLAH itu Maha Adil...maka ada yg sudah di gariskan untuk bekerja dan berfikir,dan keduanya saling menuai manfaat.jadi bagi anda silahkan jalani apa yg sudah ALLAH gariskan kepada anda semua,karena sebaik2 hukum dan rukun Iman & Islam adlah bagaimana prakteknya bukan teori saja..!!!
suatu saat disaat yg sudah ALLAH tentukan maka setiap jiwa akan mempertanyakan bagaimana praktek dari rukun iman yg suci,Iman yg menyelamatkan dan di selamatkan...,bagi anda yg merasa sudah mengerti tentang keALLAHan anda apakah anda sudah bisa memindahkan gunung - gunung ???karena ALLAH Maha melakukan dan bisa !!!.

Balas Komentar Ini
neo pada March 11, 2009 2:27 PM menulis:

manunggal kawula gusti????

Balas Komentar Ini
neo pada March 11, 2009 3:04 PM menulis:

kita ketempataan dzat Alloh yang suci maka berhati-hatilah.tanyakan pada diri kita,dimana bagian diri kita yang tidak dapat berbohong...mulut kita dapat berbohong fikiran dapat menipu tapi hati...tidak akan pernah berbohong.selaraskan mulut.pikiran perbuatan dengan hati kita.jika sudah tidak perlu tengadah untuk meminta atau mengangkat tangan untuk berdoa karena Dia ada didalam dirikita lebih dekat dari urat nadi kita bahkan hembuskan nafas kita sudahkah kita menjadi hambanya yang benar..Katakanlah "tidak ada yang akan aku lakukan selain apa yang telah Alloh tetapkan". itulah kalimat tauhid atau yang kita sebut sahadat. barang siapa memegang kalimat sahadat Alloh menjaminkan kita untuk kesurga.pertanyaannya.sudahkah kita melakukan apa yang dia perintahkan dan tetapkan hanya hati kita yang bisa menjawabnya ......just one more thing untuk apa kita sholat karna siapa kita sholat pasti akan dijawab karna alloh menurut gw itu jawaban yang sallah..kita sholat untuk kita agar dapat lebih dekat dengannya kita sholat karna kita ingin diperhatikanNya.ingin bergantung kepadanya.Alloh adalah dzat yang berdiri sendiri tidak tergantung apapun bahkan siapapun termasuk kita jadi semua terserah kita mau dekat dengannya atau tidak yang pasti semua ada konsekwensinya

Balas Komentar Ini
suryo manggolo pada March 14, 2009 7:56 PM menulis:

ANA INA LILLAHI WA ANA ILLAIHIROJIUN......ANA INA HU...AKU adalah kamu tapi aku bukanlah KAMU, AKU menciptakan kamu agar kamu menjadi perpanjangan tangan-KU. mata-KU, kaki-KU,telinga-KU dan untuk melaksanakan kehendak-KU. tapi kamu tidak mempunyai wewenang untuk memfonis apalagi mengadili kepada umat-KU.AKU menjadikanmu sebagai kholifah di muka bumi KU agar sesuai dengan kehendak KU.

Balas Komentar Ini
M. EFENDI PRATAMA pada March 15, 2009 8:54 PM menulis:

tuhan tidak ada yang ada hanyalah allah, bila manusia mencari keberadaan allah, dari atas hinnga bawah bumi "sampek neng leng semut" itu tidak ada sampai matipun kalau mencari kebenaran maka itu tidak ada, allah adalah kita yang dalam artian allah dalam hati kita, manunggaling kawulo gusti juga bisa di artiakan kita sebagai umat islam kejawen haruslah manunggal bersatu sebagai hamba allah, manunggaling kawulo gusti juga dari nur allah yang diturunkan untuk nabi mihammad dan rohnya nabi muhammad di bagi untuk menciptakan adam ( kita sebagai kholifah dimuka bumi ) itulah salah satu jalan dari apa yang dinamakan manunggaling kawulo gusti. allah ada karena aku. aku ada karena allah. allah ada karena aku maksudnya bila aku masih hidup allah selalu dalam hatiku karena itu allah ada karena aku sedulurku keblat 4 limo pancer kakang kalas, kakang kawah, adi ari - ari

Balas Komentar Ini
Keboireng pada March 22, 2009 12:17 AM menulis:

Kebo prihatin semakin hari semakin banyak orang salah kaprah , agama bukanlah bahasan atau kajian agama adalah satu ketetapan mutlak bagi insan dari Yang Maha Suci , setiap mau berkata tentang agama periksa kesucian diri , setiap mau berbuat sucikan diri .... Kebo menghimbau yen ngertine cuma dari khabar sampai ( dengar dan mbaca ) mbok yao nyadar .........jaman sudah dianggap canggih ...mari kita sama sepakati bahwa Al Qur'an adalah Kebenaran ilahi selanjutnya setiap persoalan yang berkenaan dengan kata 'Tunggal " atau Ahad harusnya diukur dengan hati yang bulat (zero) nir pamrih , demikian halnya soal Akidah kita harus I'tiba pada panutan agung Rasulullah saw, singkirkan segala aliran faham dan jabatan , sekolah tinggi title panjang nggak laku dalam Tauhid karena Hudan atau petunjuk ilahi itu tidak dapat diukur dan dicari dengan materi apapun bentuknya ,manunggaling kawula gusti bagi keboireng itu baru tahap dasar tauhid , masih adalagi dasar Islam dan adalagi dasar Ihsan ...???

Balas Komentar Ini
Darmo pada April 11, 2009 6:28 PM membalas Keboireng:

Poso mas sekuatnya "sampai dapat menangkap suara hati" makan sekali saja pas maghrib, jangan bersetubuh, jangan bicara negative => niatnya mensucikan jiwa, lakukan dulu sretelah bisa membedakan kehendak akal dan kehendak hati/Ruh kita bicara lebih lanjut kontak saya 0899 8085 777,

Selama pusa mensucikan diri buka Alqur'an dari depan sampai belakang, pahami makna yang tersirat dan singkrinisasi judul dan isi.

Maaf bukan maksud mengajari, tapi yg namanya manusia biasa khilap dan lompat-lompat pemahamannya.

Terima kasih dan salam hormat.

Balas Komentar Ini
azmi pada March 22, 2009 12:22 PM menulis:

Aslmkm akhi (mahaesa),Saya ingin bertanyakan soalan yang bermain di fikiran saya,malah saya blum dapat kepastian jawapan yang menenangkan saya.Persoalan saya adalah tentang tauhid.saya ingin tahu kesimpulan tauhid di dalam diri kita diri adam.Dimana letak rahasia diantara 'jiwa & raga'diri di DALAM tauhid.
Maaf kalau soalan yang mungkin tidak pantas & mungkin mendatangkan ngak enak pada pembaca & mana2 pihak,saya mohon maaf seikhlasnya.

Wslm
Azmi

Balas Komentar Ini
ita pada March 23, 2009 7:50 PM menulis:

dlm satu bk ada yg mengatakan bhw mahesa jenar at syeh lemah abang itu mendustakan agama dg sihirnya n ajaran manunggaling kawilo gusti, tp satu bk laennya menyebutkan bhw sampe akhir hayatnya jasad syeh siti jenar mengeluarkan bau harum dan bercahaya,mknya oleh para wali utk menutupi at mempertegas aj syeh siti jenar salah mk jasadnya dimakamkan didlm masjid demak dan jasad diganti dg anjikng buduk yg mati dan mengeluarkan bau busuk dan di gantung di alon2. itu sebagian fersi mengenai syeh siti jenar,semakin banyak bc tentang syeh siti jenar,sy semakin bingung.....sebenarnya siapa syeh siti jenar itu?

Balas Komentar Ini
ita pada March 23, 2009 7:52 PM menulis:

dlm satu bk ada yg mengatakan bhw mahesa jenar at syeh lemah abang itu mendustakan agama dg sihirnya n ajaran manunggaling kawilo gusti, tp satu bk laennya menyebutkan bhw sampe akhir hayatnya jasad syeh siti jenar mengeluarkan bau harum dan bercahaya,mknya oleh para wali utk menutupi at mempertegas aj syeh siti jenar salah mk jasadnya dimakamkan didlm masjid demak dan jasad diganti dg anjikng buduk yg mati dan mengeluarkan bau busuk dan di gantung di alon2. itu sebagian fersi mengenai syeh siti jenar,semakin banyak bc tentang syeh siti jenar,sy semakin bingung.....sebenarnya siapa syeh siti jenar itu?

Balas Komentar Ini
Aryo Sanjaya pada March 23, 2009 8:54 PM membalas ita:

hehehe, yang dimaksud mungkin bukan mahesa jenar, tapi syeh siti jenar :)

Balas Komentar Ini
Ki Sabdopalon pada April 9, 2009 9:59 PM menulis:

Sejatinya tidak ada aku, tidak ada kamu, tidak ada alam semesta, tidak ada apapun. Segalanya seperti buih di atas air laut yang bergelombang. Muncul sebentar lalu lenyap. Yang ada dan selamanya ada adalah DIA.

Siapakah DIA itu? Aku yang tidak tahu DIA berarti tidak mengenal dirinya sendiri. Bertanyalah pada diri sendiri. Siapakah sebenarnya aku ini?

ki_sabdopalon@yahoo.com

Balas Komentar Ini
hendrig pada May 9, 2009 4:13 PM membalas Ki Sabdopalon:

AKU GUSTI ALLAH

Balas Komentar Ini
pur wanto pada August 7, 2009 7:29 PM membalas hendrig:

enggeh embah ROSO jenenga GUSTI ALLOH.nak aku hamba alloh

Balas Komentar Ini
dewa pada January 23, 2010 12:18 AM membalas hendrig:

kalau kamu Gusti Allah.....
aku akan mencarimu.....
manusia adlh manusia.....
kalau kamu ngaku Allah,aku akan mencarimu.....
HATI-HATI dengan HATI bro.....
jika kamu Allah Al Haq pasti sudah mengenal para hamba2-Nya dan mengenal sebenarnya siapa Sejatimu....
aku tunggu diMojokerto(Trowulan)makam Sayyid Jumadil Kubro......
hati2 dengan hati,bung......

salam utkmu para pengaku Allah...
AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
Roso pada April 11, 2009 6:19 PM menulis:

Sekedar untuk mengenal diri sendiri, Jasad (kawulo) & Ruh (Gusti)dua komponen utama makhluk hidup, manusia dilebihi Akal. Jasad terdiri beberapa unsur yang akan lenyap dan tidak berharga sama sekali setelah ditinggal Ruh / Zat Allah / Gusti. Bila kita ingin mengenal Ruh / Zat Allah / Gusti jangan akal-akalan, nakal, ngakali makhluk / orang lain. Berserah diri pada-Nya, Kelola pikiran kita ke hal yang positive, hilangkan rasa dendam, maafkan semua orang yang mungkin berbuat tidak baik pada anda, Sabar, Nrimo ing Pandum menuju Manunggaling Kawulo Gusti.

Untuk menuju hidup bahagia, menjelang tidur ajaklah pikiran anda untuk rilex "(otak-ku rilexlah), Berdoa "Mohon ijin pada ALLAH untuk Memprogram Ruh melakukan sesuatu sebelum kita secaraphisik melakukan", Berserah / Nrimo dengan Rilex kita menerima kenyataan akan hasil akhir dari usaha kita, INGAT tidak semua usaha / doa / permohonan diberikan atau dikabulkan "URIP SAk DREMO NGLAKONI", disesuaikan dengan Misi Ruh turun ke bumi yang sangat rahasia dan tak dapat ditembus oleh siapapun, yang bisa dibaca itu karakter.

Mohon maaf sekedar untuk mengisi.

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 12, 2011 11:45 PM membalas Roso:

leres sanget urip iku mek sak dermo......betul...betul,,,

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 12, 2011 11:48 PM membalas Roso:

leres sanget urip iku mek sak dermo......betul...betul,,,

Balas Komentar Ini
raden gunadi pada April 23, 2009 11:13 AM menulis:

Manunggaling kawulo gusti itu, memang sudah fitrah yang telah Allah tetapkan pada manusia sebagai ciptaannya. Itu terdapat dalam surat Al Baqarah yang berbunyi"... Aku dekat, bahkan lebih dekat dengan urat leher ..." Tapi yang penting dalam kehidupan ini adalah merespon sifat-sifat ilahi yang tercakup dalam Asmaul Husna dalam hablum minallah dan hablum minannas. Jika ini telah kita terapkan maka manusia seperti itulah yang menjadi rahmatan lil alamin. Tidak merusak, tapi menata siklus ekosistem kehidupan, sehingga tercipta kehidupan yang tentram, nyaman dan tenang dalam segala aspek. Mari kita mulai memahami makna manunggaling kamulo gusti dengan benar dalam realita kehidupan. Tidak ada yang perlu dipertentangkan dalam setiap perbedaan, karena masing-masing punya alasannya sendiri.
Yang benar-benar memahami manunggaling kawulo gusti akan memancarkan cahaya kedamaian dalam lingkung kehidupan. Pahami bahwa semua yang Allah ciptakan, memiliki fungsi dan tugasnya sendiri.

Balas Komentar Ini
cashalove pada April 29, 2009 10:23 AM menulis:

satu kata satu nama
ora ana aku kejaba gusti, ora ana gusti kejaba aku
untuk mengalahkan nafsu itu harus menggunakan akal, tapi pernah terbayang apa ndak kalo sebenarnya akal itu lebih licik, setiap hari kita lebih banyak menggunakan akal daripada nafsu, trus bagaimana dengan hati yang lebih peka.

Balas Komentar Ini
riqi pada April 30, 2009 1:19 AM menulis:

sik ta, opo wis kenal lan weruh Gusti Allah kok moro2 MKG, mandar manunggal karo jin.

Balas Komentar Ini
pur wanto pada August 7, 2009 7:40 PM membalas riqi:

nak manungugal karo gusti urung tentu ,tapi nak karo jem utowo setan wes mesti. lak yo ngonoleh kang ....yg pasti kt terus selalu belajar....... :)

Balas Komentar Ini
allie pada April 30, 2009 3:42 PM menulis:

Tak ada makhluk manapun yang bisa menyatu dengan tuhannya

Adalah ilusi batin dan pikiran belaka (ge-er)jika ada orang yang mengaku bisa menyatu dengan tuhan-nya
karena jika tuhan bisa diidentifikasi, dia pasti bukan tuhan yang sebenarnya

Tuhan manusia jelas jauh lebih tinggi derajatnya
Jika manusia mengaku menyatu dengan tuhan, entah maksudnya ia yang naik derajatnya ataukah tuhan yang (mengalah)turun derajatnya sehingga mereka kini sederajat..

Tuhan saya maha tinggi
Saya tak merasa perlu menyatu dengan-Nya
Saya bisa mengagumi-Nya tanpa harus bertemu
Yang saya yakini adalah, Tuhan saya bukanlah "sesuatu" yang bisa/perlu dijangkau pikiran

Tuhan saya bukanlah sesuatu yang pernah menyatu dengan manusia manapun..

(nuwun sewu nggih...)

Balas Komentar Ini
Aryo Sanjaya pada May 1, 2009 12:48 PM membalas allie:

Nampaknya pengertian "menyatu" ini yang perlu disamakan, karena beda mengartikan "menyatu" akan beda pula hasil pemikirannya.

"Aku meliputi segala sesuatu", firman Alloh.

Pasukan Demak menyatu dengan pasukan Banyubiru menumpas gerombolan perampok. Bukan berarti secara fisik mereka menjadi satu. Pasukan Demak ya tetap pasukan Demak, vice versa.

Tisu dimasukkan ke dalam air, akan menyatu dengan air. Tapi apakah tisu menjadi satu dengan air?
Tidak, tisu ya tisu, air ya air.

Demikian pula menyatu dengan Alloh.

Balas Komentar Ini
satriojati pada May 4, 2009 4:34 PM membalas Aryo Sanjaya:

Mas, salam kenal

Kebetulan nama anakku yang mbarep, 7th, juga aryo. Terus terang terinspirasi anak muridnya mahesa jenar.

"Mahesa Jenar melihat segala gerak-gerik Samparan dengan terharu. Ia memandang Samparan sebagai seorang anak yang hilang, dan kini sedang berusaha untuk kembali ke pangkuan kebenaran dan sedang berjuang untuk menebus segala dosa yang pernah dilakukan".

Saya merinding, jika berempati thd Samparan. Betapa bahagianya Samparan yang (mungkin) sudah menemukan 'dirinya sendiri (dalam kebenaran)', yang kemudian mati dalam dekapan Mahesa Jenar. Entahlah, tetapi itu tergolong jalan kematian yang indal. Mataku berkaca-kaca jika melewati bagian 'bacaan' tadi. Itu baru mataku, apalagi hati perasaanku.

Entah ada apa enggak ada hubungannya dengan topik MKG yang sedang dibicarakan di atas. NSSI (nogososro sabukinten) adalah buku favoritku.

salam kenal. :)

Balas Komentar Ini
Mujaidin pada May 13, 2011 12:31 AM membalas allie:

mohon maaf melihat...mendengar ...melaksanakan ...itupun..perlu bukti untuk memperdalam dan menambah apa yang blm kita ketahui....utowo nambah ilmu kaweruh....biar gak saling bersinggungan antara rasa ..karya dan cipta.mohon dipahami dulu.......diantara sesama.....semua agama/keyakinan mempunyai tujuan hanya satu slamatan fidunnya wall akhirat...atau kdamaian hidup di dunia antara sesama...menuju kematian...

Balas Komentar Ini
wijaya pada May 3, 2009 8:11 PM menulis:

sy selama ini menjalannkan syariat dan al hasil sy masih aja ada yg kurang,dan pada akhirnya sy belajar mengenai kemarifatan, krn sy pernah dengan bahwa sesungguhnya apabila kita ingin beragama harus ma'rifat dulu dg Allah."Awalludinni Ma'rifatullah" Awalnya beragama Ma'rifat dulu. (apakah kalimat tersebut benar..?) mohon apabila ada yg tahu so'al ini aga r dapat menolong sy. Trim's

Balas Komentar Ini
allie pada May 5, 2009 8:02 PM menulis:

Mas Aryo, Panjenengan tentu pirsa lakon dewa-ruci yg katanya guru sejatinya bima. Tapi dewa ruci bukan guru sejatinya satria2 lain. Tiap orang mestinya punya guru sejati masing2 yang mungkin berbeda jika berdasarkan lakon tadi. Tapi guru sejati itu bukan atau belum tuhan yang sebenarnya tuhan. Kalau saya(misalnya) sinau untuk bisa bertemu guru sejati saya dan berhasil, saya kok tak mau untuk mengakuinya sebagai tuhan.
Tuhan saya sempurna karena tidak bisa diindera atau "diperangkap" secara fisik maupun batin. Saya punya pepatah bahwa: jika gambaran kita tentang Tuhan sudah sedemikian gamblangnya, Nah..yakinlah bahwa gambaran kita itu SALAH! Gusti Allah ora mung semono.Makaten rumiyin, mas. Nuwun.

Balas Komentar Ini
satriojati pada May 6, 2009 8:54 AM menulis:

Terima kasih, saya boleh ikut nimbrung, para MKG'ers sedaya.
Apa MKG sejauh ini didiskusikan dalam 'frame' Islam/agama Islam saja?
Jika 'Tidak', kenapa MKG tidak atau kurang banyak didiskusikan dari sudut pandang yang lebih 'umum'?
MKG=manunggaling kawulo gusti, jelas bahasa jawa, bukan arab, yunani, ibrani, china, inggris, dll.
Lalu, apa boleh MKG dipandang dari sudutpandang 'kepercayaan lain'?
Misalnya laku Siddharta sang pangeran yang mencapai Buddha; Yesus -- yang konon lahir dari perawan Mariyam, -- yang nglakoni disalib, mati, dan bangkit lagi; dan lain-lain.
Mohon tambahan pengetahuan. Matur nuwun.

Balas Komentar Ini
hendrig pada May 9, 2009 3:50 PM menulis:

apa itu tullah?
bagi yg bs jwb tlg jwb n kirm k email sy

Balas Komentar Ini
Padma Kuntjara pada May 11, 2009 12:06 PM menulis:

Di KTP dan dimata keluarga aku beragama Islam.
Tapi diam-diam aku adalah seorang atheis.
Bukan lantaran tak percaya adanya gusti. Hanya aku masih bingung. Leluhurku adalah orang-orang yang lekat 'Jawa'nya. Terakhir aku turut kawan-kawanku mencari 'pegangan' (entah apa bisa dibilang ilmu). Kejawen dan ada yang menggunakan do'a berbahasa Arab.
Kadang aku merasa seperti aku pernah hidup dijaman dahulu. dimana kota belum terbentuk. dimana masih banyak pepohonan semacam hutan di sekelilingku. dimana tak ada alat transportasi bahkan semacam becak atau andongpun. rasa kangen itu lekat sekali di hati. seperti benar-benar pernah aku jalani. bahkan bisa aku rasakan hawa di tempat itu meskipun sulit untuk aku paparkan.

terakhir aku sangat ingin tahu dan mungkin mendalami ajaran Islam kejawen.

oleh karena itu aku memohon bimbingan bagi siapapun yang ingin membantu saya. barangkali dapat memberitahu kepada siapa saya harus datang dan kemana saya harus mencari. entah menjadi guru atau membimbing.

saya juga sangat ingin mendalami 'ilmu' yang saya miliki ini. saya ingin dapat lebih jelas mengetahui semua ciptaan Gusti. entah jin atau sebagainya. Ilmu terawang, kebatinan dan seterusnya.

tolong kirim email anda ke padma_kuntjara@yahoo.com

terimakasih.

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 19, 2010 9:48 PM membalas Padma Kuntjara:

Just for sharing Bro Padma,

Seandainya.. saya menerima 2 buah undangan untuk pergi ke negara Jepang.

Undangan dari Orang ke-1 yg bilang : bahwa dia tahu Negara Jepang dan katanya dia pernah berkunjung ke Jepang.
Sedangkan Undangan yang ke-2 adalah undangan dari pribadi Kaisar Jepang itu sendiri.

Manakah yang Anda pilih..? ikut sama orang yang mengaku-ngaku pernah ke Jepang atau mau ikut undangan dari Kaisar Jepang itu sendiri.

Saya mendingan ikut undangan ke-2, karena pasti terjamin selamat sampai di Jepang mengapa..?? dia adalah orang no.1 di negaranya dan berkuasa penuh, apa yang dia perintahkan pasti dipatuhi oleh warganya. Daripada ikut undangan ke-1 yang masih tidak jelas selamat apa ndak.., nyasar ia.. dan itupun masih "katanya pernah ke Jepang".
("siapa yang bisa naik ke atas, adalah dia yang bisa/pernah turun ke bawah")

Untuk mengetahui ajaran itu benar atau baik diumpamakan seperti pada Pohon. Pohon itu baik atau tidak, lihatlah dari buah-buah yg dihasilkan. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula, pohon yang jahat akan menghasilkan buah yang jahat pula. Ajaran yg baik akan menghasil buah-buah roh/perilaku yg baik (sabar, melayani, kasih sayang, tidak iri, tidak dendam, tidak sombong, mau berkorban dll.)

Untuk membeli emas 1 gram saja di toko emas, manusia mati-matian ingin tahu keasliannya.. ini 24 karat atau bukan, jangan-jangan dibohongi. Apalagi masalah nasib kekal nanti setelah kematian, gue ini ke sorga atau ke neraka ya..? masa sih ngak mati-matian pengen tahu...

Balas Komentar Ini
wong cilik pada May 14, 2009 12:44 PM menulis:

ojo sok rumongso iso tapi bisao ngrumangsani

Balas Komentar Ini
gundul gelap pada May 16, 2009 12:08 PM menulis:

""""KULO NUWUN """
SAK URUNGe" NYUWUN NGAPUNTEN.."
.aku setuju lan melu koro "wong cilik""
wong kabeh mau lak mung crito lan critane
EE ....EEE YO PANCEN WONG URIP
""SING PASTI PASTI AE LA.... ESOK AWAN SORE BENGGI" KITO KABEH BAKALAN BALI {MATI[JASAT],DUT,KOIT,DEAD}
""" NAH KAN!!! IYO BENER JARE WONG TUO TUO BIYEN YEN PENGEN KEPENAK URIP YO KUDU SENG "LIMO T"

SAK SAMPUNe KULO KANTHI LEMBAH ENG MANAH NYUWUN GUNG'E PANGGAPSAMI
:)

Balas Komentar Ini
allie pada May 17, 2009 9:51 PM menulis:

Anda saja benar ada orang yang memahami "sangkan paraning dumadi"
Tentu dia orang "sakti"
Jika memang ada, saya harap dia juga belajar Biologi
supaya bisa memverifikasi teori evolusi..

Andai ada orang yang berhasil manunggal dengan gustinya (MKG)..
Saya harap dia pernah belajar sains&teknologi
sehingga dengan kemampuan "gustinya" yang menyatu dengan dirinya itu ia bisa merumuskan teori sains baru dan menemukan perangkat teknologi yang lebih canggih.

Tapi, jika kaum penganut MKG ga bisa menemukan teknologi baru atau menemukan kebenaran sains yang sejati, ya..gimana ..jgn2 gustinya yang dimanunggali itu dulunya gak sekolah?? Jangan2 yang dimanunggali itu justru jin khodam yang konon menyertai setiap manusia sejak lahir? Cilaka, to?
--
Wong kang manunggal karo "gustine" mesthine bisa pinter ngedap-edapi,dadi jiniyuse jiniyus!! Lha, yen ora, ateges gustine kuwi bodho.. apa paedahe manunggal? Apa isih adreng manunggal yen gustine wae kalah pinter karo Einstein? Tukul Arwana yen kasil ngetrapke MKG apa iso ngalahke Kasparov maen catur? Waduuh..mumet dhewe aku.
--
Eh, Bambang Pamungkas wae diajari MKG, mengko ben Indonesia isoh juara dunia sepakbola..sakwise menaklukkan MU..Anggota KPK sisan diajari MKG ben cepet leh nyekel koruptor.. :-D
--
Menurut saya, banyak sekali ajaran filosofis Jawa yang sebenarnya berisi retorika belaka. Maknanya semula (mungkin)simpel, tetapi berhubung bakat2 wartawan infotainment sudah lebih dulu merasuki masyarakat jawa jauh sebelum televisi ditemukan, yaa..akhirnya ajaran2 yang tersaji sekarang jadi bermacam-macam karena sudah mengalami pengolahan dan pengunyahan, bahkan (maaf) pe-lepeh-an. Mari kita sikapi dengan penuh kehati-hatian. (nuwun sewu, sekadar ikut meramaikan diskusi)

Balas Komentar Ini
Mr.Badai pada May 20, 2009 1:48 PM menulis:

Manusia adalah Makhluq dan Khaliqnya adalah Alloh Subhanahu wa Ta`ala, Dia berfirman dalam Q.S.Al-Ikhlash "Walam Yakun Lahu Kufuwan Ahad", dan pernyataan-Nya ini mutlaq tak dapat di ganggu gugat. Pemahaman yang baik akan Tauhid kepada Alloh akan membawa kepada keselamatan yang haqiqi, sedang mengutak atik tauhid serta bermain-main dengan akal, atau berfalsafah dengan falsafahnya orang-orang yang yang samasekali tidak memiliki kategori sebagai orang suci adalah sangat berbahaya, bisa-bisa kita kehilangan tauhid sedang kita tidak pernah menyadarinya. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini kecuali hanya Abal Qasim Shallallahu Alaihi wa Sallam, Beliaulah "AL INSANUN KAAMIL" segala kata-katanya adalah benar dan bukan berasal dari hawa nafsunya, Segala Tingkah lakunya adalah sunnah yang mengandung pahala bila di ikuti, dan segala tindak tanduknya langsung ALLOH Sendiri yang mengontrolnya. Beragamalah sebagaimana Abal Qasim beragama dan bertauhidlah sebagaimana Abal Qasim Bertauhid kepada Rabb-nya, niscaya kita akan menjadi orang-orang yang selamat fiddun-ya wal Akhirah.

Balas Komentar Ini
Allie pada May 25, 2009 8:31 PM membalas Mr.Badai:

Mr. Badai ada benarnya. Mengotak-atik agama menggunakan akal bisa "membahayakan" pikiran. Sy pernah mengalaminya. Sy pusing memikirkan mengapa ayat yang pertama turun bukan menjadi bagian pembuka surat? Mengapa ayat terakhir turun bukan menjadi bagian surat penutup kitab suci? semula saya pikir bhw Allah-lah yang menentukannya demikian, Dia-lah yang mengatur urutan surah2 dalam kitab suci-Nya, memberinya nomor urut!! Dan, Allah juga yang menentukan apakah dalam surat tertentu ia disebut "Engkau", Aku, Allah, atau Kami.
Tetapi, setelah pernah tahu tentang seluk beluk pembuatan sebuah buku yang notabene melalui serangkaian proses editing, saya menjadi "lebih pusing" lagi. Editor atau penyusun-lah yang menentukan urutan bab sebuah buku.Editor-lah yang menyesuaikan setiap kalimat agar sesuai kaidah/tata bahasa yang digunakan.

Allah sendiri-kah yang memilih kalimat; gaya bahasa; serta kata ganti untuk diri-Nya dalam kitab suci?

Allah-kah yang menentukan bahwa "kanan" adalah baik dan "kiri" adalah buruk dan menyimbolkannya dengan berfirman dalam bahasa Arab yang huruf2nya dibaca dari kanan?

Jika demikian, berarti Allah "patuh" pada tata bahasa Arab; patuh pada kesusasteraan Arab. Tuhan yang semacam itu tak beda jauh dengan "Gusti" yang mati-matian dimanunggali oleh penganut MKG.
Saya yakin bahwa Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan jauh lebih TINGGI daripada itu!
Mohon pencerahannya, Mr Badai. Salam.

Balas Komentar Ini
ARJUNA pada May 30, 2009 12:41 PM membalas Mr.Badai:

agama adalah akal tidak ada agama bagi yang tak berakal!ALLAH MENYURUH KITA TUK MEMBACA DI SETIAP BENTUK CIPTAANYA DRI YG TERKECIL DAN TERBESAR(MIKRO COSMOS DAN MAKROCOSMOS)Q.S AL ALAQ.SUPAYA MANUSIA THU AKN KEBERADAAN SANG PENCIPTA YG MAHA TUNGGAL TAK ADA SEKUTU BAGINYA.

Balas Komentar Ini
amar pada May 29, 2009 9:21 AM menulis:

salam, tuan-tuan,
saya ada baca buku-buku tentang ajaran yang didakwakan warisan dari para wali di indon tentang nur insan dan nur muhammad dan nur allah

dikatakan manusia itu harusnya dapat melihat pertamanya cahaya diri sejatinya @ nur insan @ ruh
kemudian memandang akan cahaya nur muhammad
akhirnya menyaksikan cahaya nur allah @ maha ruh yang meliputi, yang mana bala mencapai penyaksian ini baru namanya sudah makrifatullah...

pertanyaan saya ialah apakah beza hal keadaan dalam melihat nur insan
berbanding nur muhammad
berbanding nur allah

apakah ada beza warna? kadar terang cahaya kah seperti beza kadar terang matahari dan bulan dan bintang?
atau bagaimana...

dan bagaimana tekniknya atau caranya untuk melihat dan bertemu cahaya nur allah ini yang dikatakan boleh khatam kaji dalam semalam....tak perlu tarekat yang bertahun-tahun...

terima kasih

Balas Komentar Ini
nizar pada June 11, 2009 3:01 PM menulis:

@};-

A= Allah
K= Kui
U= Utusan
Weleh !!!Bingung aku!!!!

Balas Komentar Ini
nizar pada June 11, 2009 3:09 PM membalas nizar:

maksudnya utusannya Zat

Balas Komentar Ini
pur wanto pada August 7, 2009 7:23 PM membalas nizar:

aku adalah aku,aku adalah kamu.sesungguhnya kita itu satu.kata y ................he ..he ..he.

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 1:12 AM membalas nizar:

A - Aku

K - Kebesaran

U - Ujud

Betapa besar kah kebesaran tuhan. kenapa manusia sahaja yg bisa mengangkat kebesaran tuhan hanya dengan dua belah tangannya dan berucap 'Allahuakbar'?

Balas Komentar Ini
nizar pada June 11, 2009 3:07 PM menulis:

kalau kata-kata menyatu itu tentu masih ada dua, Tuhan dan hambanya tapi kalau menyatu menjadi satu, hilang hamba tinggal Tuhan.
Sejatinya hamba/makhluk itu tidaklah ada !!!!!!!

Balas Komentar Ini
allie pada June 15, 2009 12:22 AM menulis:

..coment dari bung Nizar di atas klo disimpulkan secara logis berarti: Tuhan tidak menciptakan apa-apa. Lumayan katastropik sebenarnya, karena jika dirunut lagi akan berujung pada kesimpulan bahwa : tak ada Sang pencipta dan tak ada penciptaan.

Balas Komentar Ini
freeze pada June 18, 2009 3:43 PM menulis:

:)

Balas Komentar Ini
mbah _brojol pada June 21, 2009 12:49 PM menulis:

Sebelumnya minta maaf nggih barangkali ada yang tidak sepaham.Ilmu itu sangat banyak dan luas kalaupun seluruh website digunakan untuk menampungpun tak kan muat.Cuma mari kita belajar mengerti kalau tidak semua orang yang Allah berikan ilmu akan bisa dan diberikan pemahaman.Ya sokur kalau dulur2 yg ikut milis ini pada paham dan ngerti,mungkin kalau semua orang di dunia ini paham dan tahu makna manunggaling kawula gusti dunia tak sebejat ini.Makanya yang udah tau hakekat dan makrifat jangan lupakan syariat apalagi mencemoohnya.Tetaplah konsisten dan istiqomah saling menghargai karena memang itu rahasia Tuhan yang harusnya juga kita pahami.Hilangkan kesombongan diri kita biar bagaimanapun iblis juga makrifat pada allah tapi dia toh tetap diusir dr surga lantaran satu aja kesalahan yg dibuatnya.Tiada kebenaran yg mutlak,karena yg mutlak hanya milik Allah kita sebagai manusia tidak diberi tahu kecuali hanya sedikit.Manusia dibekali akal,mari kita gunakan untuk ngakali yang baik bukan sebaliknya.Karena tidak sedikit manusia yg bisa berbuat baik kalau tidak diakali dulu.Wassalam

Balas Komentar Ini
DEMID pada July 24, 2009 11:45 PM menulis:

Ini merupakan tulisan saya pada tanggal 23 Oktober 1992 yang lalu namun mari kita renungi bersama - sama

AKU
AKU ADALAH AKU
BUKAN KAU TAPI AKU
AKU ADALAH AKU
KAU ADALAH KAU
TAPI ........
AKU ADALAH KAU
KAU ADALAH AKU
APA....??????
YA..YA...YA
AKU ADALAH KAU
KAU ADALAH AKU
TAPI.....!!!!!!
AKU BUKAN KAU
KAU BUKAN AKU
.............
INGATLAH SELALU.

Balas Komentar Ini
pur wanto pada August 7, 2009 7:50 PM menulis:

apa itu islam.aku tak melihat islam sekarang .....ini.yg kutau orang islam yg tak tau islam yg tanpa tujuan............ :-@

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 1:28 AM membalas pur wanto:

Tujuan memeluk Islam adalah untuk selamat dan selamat itu adalah dari kematian. Seperti kita dilahirkan di dunia untuk hidup bukan untuk mati. Kalau dalam perjalanan pulang ditabrak mobil taklah kita selamat pulang ke rumah. Tiada kematian dalam Islam. Yang mati itulah golongan orang yang tak selamat hanya selamat di kebumikan. Seperti kita disuruh solat sebelum disolatkan. Kita haruslah matikan diri sebelum dimatikan.

Balas Komentar Ini
purwanto pada August 26, 2009 8:12 AM membalas Manusia Biasa:

yerus caranya gimana,sekarang cari guru yg bener-bener guru agak susah

aku lihat RUKUN ISLAM sekarang tinggal formalitas aja ketaukhitnya udah hilang.............

Balas Komentar Ini
Manusia Biasa pada August 26, 2009 2:03 PM membalas purwanto:

Maaf bung. Rukun Islam tetap tiang bagi segala2nya dan tidak boleh dientengkan.

Yang disuruh kita oleh Nabi ialah 'tuntut ilmu'. Kalau cari guru ertinya 'menuntut ilmu'. Paling2 juga ilmu itu adalah punya guru itu. murid2 mya sekadar meempel atau meminjam aja. 'Tuntut' ertinya bukan belajar atau mengaji. 'Tuntut' ertinya ialah ambil semula hak punya kita. 'Ilmu' adalah pengetahuan dari kata dasarnya 'tahu'. jadi peringatan dari Nabi kita sebenarnya adalah 'tuntut ilmu' ialah 'ambil tahu'. Cara mudah untuk 'ambil tahu' ialah hanya dengan bertanya dengan sesiapa sahaja, tidak semestinya guru,ustaz, ulamak tapi sesiapa saja yg bisa menjawab pertanyaan kita.

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 6:33 PM membalas purwanto:

maav bank,kalou anda ingin mengenal islam lebih dalam kenali diri anda yang sebenar-benrnya,sehingga awloh menghingkapkan hijab antara engkau dan diia,

Balas Komentar Ini
liar pada January 9, 2010 6:43 PM membalas pur wanto:

maavv sebelumnya bank
pendapat saiia orang islam itu orang yang selamat dari azab tuhan,artinya orang islam itu yang mengislamkan awloh dan rorulnya karena hanya awloh dan rosul yang sesungguhnya islam jadi kalou kita orang mengaku beragama islamiia haarus menjalan kan apa yang di perintahkan awloh,dan tida cukup menjalankan perintah-perontahnya sajja tapi juga harus benar-benar mengenal awloh dengan sebenar-benarnya tanpa kabar dari orang atau kitab-kitab suci,karena kitab suci membawa kita untuk mengenal kepada tuhan jadi jangan hanya sekedar membaca kitab-kitab saja tentunya harus di pahami artinya; karena kata dalil(awal-awal beragama itu harus mengenal tuhannya,barang siapa belum mengenal tuhannya maka orang itu belum beragama yang pasti.

Balas Komentar Ini
Nugros pada August 7, 2009 9:14 PM menulis:

Kosong itu belum tentu kosong,dan berisi itu berisi... >:P

Balas Komentar Ini
dewi pada August 10, 2009 12:27 AM menulis:

saya itu lagi bingung .gimanasih kuncinya agar bisa menumbuhkan rasa cinta kepada ALLOH dan ROSULULLOH .tlg dong................kasih resepnya

Balas Komentar Ini
Hidayat pada August 13, 2009 9:43 PM membalas dewi:

Assalamualaikum... orang bilang tak kenal maka tak sayang tak sayang maka tak cinta tak cinta maka tak rindu tak rindu maka tak ingin bertemu ,kalo tak bertemu maka tak ada RASA. Kalo tak ada rasa bagai mana menjalani hidup.Kenali,sayangi,cintai,rindukan semual makhlukNya insyaAlloh ketemu dan dapat merasakannya.WA BUD ROBBAKA HATTA YATIYAL YAKIN ( SEMBAHLAH ROB MU HINGGA KAMU YAKIN )

Balas Komentar Ini
DEWA pada January 23, 2010 12:56 AM membalas dewi:

kuncinya ada dalam INNA," LILLAHI WA INNA LILLAHI ROJI'UN"pahami arti kata2 ini dan belajar utk' mengerti apa yang tertulis dan tunjukkan dengan segala perbuatan dan disertai segala isi hati ttg segala Kebaikan-Nya,ALLAHU JALLA JALLALLUHU....

Balas Komentar Ini
Sabdalangit pada August 12, 2009 7:34 PM menulis:

Ngaturaken salam kasugengan dumateng para nayaka praja,pangembating praja satrianing nagari. Mugi berkahing Gusti tansah kajiwa kasarira dumateng kula panjenengan sedaya. Mugi papan edipeni punika sageta minangkani jejeging soko guru kabudayan Jawi ingkang adiluhung.

Salam NKRI
rahayu

http://sabdalangit.wordpress.com
Jalan setapak menggapai spiritualitas sejati

Balas Komentar Ini
Hidayat pada August 13, 2009 9:30 PM menulis:

Assalamualaikum salam kenal semuanya.menuru saya MANUNGGALING KAULA LAN GUSTI ALLOH itu tidak bercerita tentang AL KHOLIK. Tapi tentang RASA seorang HAMBA yang sangat mencintai AL KHOLIK.bukankah kalo sudah sangat mencinta semua nya TERASA menjadi SATU.Karena RASA itulah orang bisa bicara apasaja tentang yang dirasakannya,tapi ingat tiap orang mempunyai rasa yang berbeda.ASAL JANGAN BERTEPUK SEBELAH TANGAN.

Balas Komentar Ini
allie pada August 14, 2009 11:25 PM menulis:

Cukup sering saya mendengar maupun membaca istilah "mencintai Tuhan". Apa maksudnya?

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada January 22, 2010 11:35 AM membalas allie:

Just For Sharing,

Comments di atas sudah pernah dituliskan :"istilah/perumpamaan kata-kata " Kekasih Allah" atau "Pengantin Allah". Maka kurang lebihnya ya...seperti itu. Kekasih & Pengantin (Kata Predikat), dan Mencintai (Kata Kerja) atau efeknya saja, kalau sudah jadi Kekasih ya.. pasti saling jatuh cinta ya... maka akan saling menjaga...ya.. saling komitmen...ya.. saling rela berkorban bagi sang kekasihnya...dst-nya.

Istilah kata "Mencintai Allah" adalah menjalankan semua perintah / kata2/ firman / yg daripadaNYA, bukan dengan terpaksa atau istilahnya "suatu KEWAJIBAN" tapi sudah masuk di area "KESENANGAN".

sedangkan "kewajiban" masih ada unsur "keterpaksaan" Tapi jika dia menjalankan perintahNYA dengan "KEGEMBIRAAN" dan "SENANG HATI (KESENANGAN)" dan dijalani dengan "SYUKUR" itu ada unsur "KASIH SAYANG" atau "RIDHO/RELA".

Gambaran "Dunianya" begini :
1) Kalau istri/anak kamu meminta kamu menjemput dia di tempat yang sangat jauh & sulit, padahal kamu tidak banyak waktu atau sedang sakit. Atau mereka menyuruh kamu mengerjakan pekerjaan yang berat. Tapi karena kamu sayang sama mereka (everything I'll do, I do it for you - seperti lagu), maka segalanya kamu kerjakan dengan "RINGAN (tdk capai) dan tdk terbebani.., coba yg suruh orang lain... misalnya boss kamu... pasti belum tentu sama, karena masih ada unsur kewajiban tadi.

Gambaran lain utk menjelaskan perbedaan antara : KASIH dan KEWAJIBAN mungkin sbb:

"terjadi kebakaran hebat di rumah seorang Ibu dan 2 orang anaknya, dan saat kebakaran tsb si ibu baru sadar kalau anaknya paling besar masih terjebak di dalam kebakaran tsb. dan Si petugas pemadam api sdh tdk berani utk masuk menyelamatkan krn beresiko kehilangan nyawanya. Tapi kemudian si Ibu tanpa mengkhawatirkan keselamatan nyawanya tetap nekat menerobos api utk menyelamatkan anaknya, dan didalam hatinya dia berkata: biarlah saya saja yang mati daripada anaknya yang mati.

Kekuatan/energy apa yg mengerakkan si Ibu sampai bisa seperti itu? : KASIH SAYANG.

Apa yg dilakukan si Ibu? : PENGORBANAN DIRI (Rela).

Mengapa si Pemadam tdk berani utk melakukan tindakan yg dilakukan si ibu tsb.? : karena dia merasa itu hanya "KEWAJIBAN"/ TUGAS saja, (wong dia juga punya anak & istri yg menunggunya pulang kerja di rumah).

Mencintai Allah adalah : melakukan perintahNYA dengan senang hati dan penuh kasih sayang, lepas dari unsur keterpaksaan.

Apakah tujuan hidup kita (manusia)???
Hukum Pertama :"Kasihilah Allah-mu dengan segenap hatimu, dengan segenap akal & pikiranmu, dan dengan segenap kekuatanmu.

dan Hukum Kedua :"Kasihilah sesamamu manusia, seperti engkau mengasihi dirimu sendiri"

Balas Komentar Ini
amar pada August 17, 2009 2:14 PM menulis:

ulang tanya:

dikatakan manusia itu harusnya dapat melihat pertamanya cahaya diri sejatinya @ nur insan @ ruhKu
kemudian memandang akan cahaya nur muhammad
akhirnya menyaksikan cahaya nur allah @ maha ruh yang meliputi, yang mana bila mencapai penyaksian ini baru namanya sudah makrifatullah...

pertanyaan saya ialah apakah beza hal keadaan dalam melihat nur insan
berbanding nur muhammad
berbanding nur allah

apakah ada beza warna? kadar terang cahaya kah seperti beza kadar terang matahari dan bulan dan bintang?
atau bagaimana...

Balas Komentar Ini
satrio tuban pada August 18, 2009 12:24 AM membalas amar:

mantab aku setuju dgn pendapatmu.kalau masalah warna dan cahaya itu enggak bisa diceritakan............! karena itu berurusan dgn rasa.

Balas Komentar Ini
Dasaal pada August 19, 2009 12:40 PM membalas amar:

dikatakan manusia itu harusnya dapat melihat pertamanya cahaya diri sejatinya @ nur insan @ ruhKu
kemudian memandang akan cahaya nur muhammad
akhirnya menyaksikan cahaya nur allah @ maha ruh yang meliputi, yang mana bila mencapai penyaksian ini baru namanya sudah makrifatullah...
..................................................
Maaf bila saya memberikan pendapat yang sedikit berbeda.
"Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian".
"Sesungguhnya manusia itu melampoi batas"
"Sesungguhnya manusia itu tidak ada rasa syukur"
"Sesungguhnya jin&manusia itu penduduk Nar"

Bagaimana anda katakan seharusnya manusia itu melihat.
Bahwa ketetapan manusia itu BUTA,TULI,BISU dst.
Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan.

Balas Komentar Ini
BASTIAN pada August 19, 2009 12:51 PM menulis:

WAMAN ARAFA NAFSAH FAQAD ARAFA RABBAA...DUNIA INI TIDAK CUKUP UNTUK TEMPAT TUHANKU TAPI ADA DALAM HATI INI TUHANKU BERSEMAYAM..

Balas Komentar Ini
bug pada August 23, 2009 3:36 PM menulis:

duh kok kabeh podo duwe "ndas" dhewe-dhewe...
bingung aku.. endi seng jarene manunggaling gusti?

Balas Komentar Ini
Masrofi pada August 25, 2009 8:32 PM menulis:

salam sedulur kabeh....

nangopo do ngomongke perkoro kang njenengan do ra ngerteni pasti..
seng ngerti pastine kabeh perkoro yo Gusti Allah...
langopo do ngandake kabeh kuwi mau?

dudu ra oleh blajar karo ajaran, tp ne misale blajar karo ajaranmu mara'i menungso do salah kaprah, sopo jajal seng ameh tanggung jawab????

mulakno kuwi, blajar kudu nganggo ilmu lan guru,
guru kuwi mau kudu ono garis lan tinitise..

ben ora do salah kaprah mahami perkoro seng durung cetho di pahami..

ngapunten sasampunipun.........

Balas Komentar Ini
satrio tuban pada August 25, 2009 11:49 PM membalas Masrofi:

suwun kang pituturipun . enggeh jenengan leres ,kalau hanya hasil pengalaman sereng dan baca buku itu bagus tp masih kurang bagus,tp yg jadi masalah itu cari guru yg ada garis titise itu agak susah.............. seng iso ngodonke ilmu sejati.

olah rogo
olah roso
olah jiwo
olah sokmo..

bagi aku saat ini yg penting sadar diri sebagai MENUMGSO................nuwun


Balas Komentar Ini
eko prasetyo pada September 12, 2009 4:40 PM membalas satrio tuban:

seng enak yo olah-olah....

Balas Komentar Ini
herista pada August 27, 2009 1:45 AM menulis:

semua pada pintar komentar
semua pada pintar konsep
tapi sangat sedikit yang bisa praktek
praktek yang konsisten (ajeg)
bisa praktek cuman pas waktu ingat (eling) aja
selebihnya lupa...lupa...dan lupa lagi
coba silahkan hitung dalam sehari 24 jam, berapa jam atau bahkan menit kita ingat dan tidak lupa?
kalo menurut saya....
gak usah kebanyakan konsep...
yang penting rutinitas sholat lima waktu dulu jangan sampai bolong.
lanjutkan dengan merasa berbicara dengan tuhan ketika sholat, kalau tidak bisa ya cukup merasa dilihat tuhan ketika sholat.
kalo sudah bisa istiqomah (ajeg) lanjutkan dengan konsep selalu ingat (sholat daim) dalam tiap detik, tiap menit, tiap jam dan tiap waktu.
pertama emang susah... tapi klao kita coba membiasakan pasti akan bisa.
ingat... amalan terberat menurut nabi bukan puasa mutih, puasa model apapun, sholat model apapun, tetapi amalan ISTIQOMAH (AJEG / KONSISTEN.
Silahkan praktek dan rasakan manfaatnya di hati.
dijamin akan mendapat ketenangan hati, baik lahir maupun batin.
sekian terima kasih

Balas Komentar Ini
Satrio Tuban pada August 28, 2009 8:41 PM membalas herista:

enjeh embah. jenenge wae manungso bisane mung berusaha.kalau ALLOH menghendaki apa aja bisa terjadi

Balas Komentar Ini
kumaha aing weh pada April 11, 2011 1:56 PM membalas herista:

ma'af sy mo tanya istiqomah itu apayah????

Balas Komentar Ini
eko prasetyo pada September 10, 2009 4:28 PM menulis:

Alloh adalah Alloh,,manusia adalah Hamba Alloh,,Ciptaan Alloh.
Saat2 paling dekat antara Alloh dg hamba-Nya adalah ketika hambanya bersujud...(AL_Hadist).
Klau kita tdk prnah sholat,ngaji,amal..trus mengaku dekat dg Alloh,,smpai2 merasakan nur illahi dlm diri kita,,apa iya..???
Maknya bnyk2 ngaji Al Hadist dg Al Quran...jgn ngaji primbon...

Balas Komentar Ini
Subhan thoha riyadh pada September 15, 2009 2:55 PM menulis:

didalam diri manusia ada 3 Nur ...mari kita kaji ke 3 Nur tsb... 1 Nur diantara 3 nur berisi 2 nur..
sblm belajar tentang hakekat, etape -etape hrs di pelajari dulu,...yaitu ..Syariat, Tharikat ,. Hakekat ,..baru kita menuju..Makrifatulloh...
:)

Balas Komentar Ini
Rudy Asnawi pada September 20, 2009 9:30 PM menulis:

Wahai manusia..."semua yg kita bicarakan" adalah tipu daya belaka...walau itu semua untuk kebaikan...apa lagi untuk keburukan...

Dari semua Artikel yg saya baca diatas,itu semua baru tahap awal dalam menempuh jalan menuju Tuhan.

Tapi setelah kalian sampai di "Kesempurnaan-nya Ilmu,....

Saya akan memberi tahu kalian semua : "Bahwa Tuhan itu tidak ada"..!!!!

Ingat..!!! Artikel saya ini hanya untuk Makom/kedudukan Wali keatas...tidak untuk...Ma'rifat,Hakikat,Tarekat,Apa lagi Syariat.

Sebelum-dan Sesudahnya saya minta maaf...buat Para Pencari Tuhan... :D

Balas Komentar Ini
Hidayat pada October 2, 2009 12:04 AM membalas Rudy Asnawi:

Yang ADA ALLAH Apanya ya ? ADA itu maksudnya ? TIDAK ADA itu maksudnya?ADA dan TIDAK ADA itu maksudnya? [-X

Balas Komentar Ini
Rudy Asnawi pada October 24, 2009 5:20 PM membalas Hidayat:

Ampun.n.n.n.n tuan Guru Hidayat...hehehe :(

Balas Komentar Ini
Hidayat pada November 18, 2009 7:16 AM membalas Rudy Asnawi:

hehhehe .....lagi

Balas Komentar Ini
Dewo pada January 10, 2010 9:23 PM membalas Hidayat:

Semua kata2 yang kalian tuliskan semuanya baik dan benar,tapi baik dan benarkah Sifat,Sikap dan perbuatan2 saudara2 sekalian dengan sehari2 dan sesuaikah kalian dgn isi kitab Al Qur'an yang dituliskan...Coba semua pahami ttg diri sendiri...
didalam diri ini ada sendiri....
didalam sendiri ini ada diri....
Aku adlh Segumpal tanah dan didalam diriku ada hati
dan didalam hatiku bersemayam para Nafsu....
dan diterdalam nafsu ada Roh....
dan Rohku memiliki nama....
sifat....
Sikap....
karena karunia-Nya aku Hidup dan karena-Nya aku terus Hidup dalam Genggaman-Nya.....Apalah Arti jasad bila tanpa Roh....dan jangan banyak bicara ttg MANUGGALING KAWULA GUSTI,Bila kalian masih belum memahami ttg 1,ALLAHU JALLA JALLALLUHU...
Mengerti ttg 1,ALLAHU JALLA JALLALLUHU...
Hidup kalian semua hanya utk diri sendiri...Bila kalian semua sudah dalam taraf,"MANUNGGALING KAWULA GUSTI" pastinya kalian sudah mengenal Nabi MUHAMMAD s.a.w.
utk Muhammad Ahmad,salam....yang lebih hebat lagi ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....

Balas Komentar Ini
ajan pada October 27, 2009 10:06 AM membalas Rudy Asnawi:

Salam mas..
saya tertarik dgn ayat saudara
kerana guru saya pernah mengatakan hal begini
mungkin kita boleh sama2 diskusi akan hal ini
minta email saya di xjoey666x@yahoo.com.au
terima kasih.. *-:)

Balas Komentar Ini
Muhammad Ahmad pada November 2, 2009 11:20 PM membalas Rudy Asnawi:

Assalamualaikum kepada saudara seagamaku.

Maaf ya saya mencelah...sambil mengutip cebisan ilmu. Kalau sudah mencapai "Kesempurnaan Ilmu" apa lagi yang boleh ditambah? seperti Islam itu telah sempurna. Kan kalau sudah maksudnya sempurna itu sudah...Sempurnya!

Tuhan itu tiada bukanlah di pertengahan pencarian ilmu tapi di awal pencarian...seperti kafirun...

Lailaha illallah...

La ilaha..."Tiada tuhan (nafi) Illallah (isbat)

Kalau sudah sempurna, apa ada yang belum termaktub di dalam ajaran Islam?

Maqom yang tertinggi itu Maqom Hamba. Telah aku jalankan Hambaku (Muhammad s.a.w.) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso......... Maqom Rasaulullah Muhammad s.a.w itu Hamba. sedangkan Rasulullah itu melaksanakan amalan Syariat...apa tidak layakkan Rasulullah ilmu yang saudara maksudkan?

Ada
Tiada
Tiada
Ada

Hebat ilmu Syareat, Tarekat, Hakikat, Maarifat
Yang lain tidak hebat

Tidak sehebat mana Ilmu Syareat, Tarekat, Hakikat, Maarifat.
Hebat lagi Allah Azzawajalla.

Maafkan kelemahan diriku.

Balas Komentar Ini
'd pada December 22, 2009 10:52 PM membalas Rudy Asnawi:

ingat!!!

ini untuk umum..
saya hanya mengingatkan kanjeng...
apakah simpul lam alif terbalik sudah mau anda buka?

Balas Komentar Ini
umi pada September 29, 2009 3:40 PM menulis:

apa tu 'Manunggaling Kawula Gusti
'

Balas Komentar Ini
Hidayat pada October 2, 2009 12:14 AM membalas umi:

Menurut saya istilah ungkapan perasaan hamba kepada yang sangat dicintainya. ;;)

Balas Komentar Ini
Hidayat pada October 4, 2009 10:32 PM menulis:

FIRAUNLAH yang mengangkat dirinya tuhan ,SYETANLAH yang merasa dirinya lebih baik .QORUNLAH yang merasa dirinya pintar. **==

Balas Komentar Ini
uby pada October 14, 2009 11:37 PM menulis:

manusia itu tercipta dengan sempurna dan janganlah menjadi manusia-manusia bego yang terhanyut bau fantasi dunia, kita terlahir kedunia adalah akibat....! bukan sebab. dunia adalah penjara tempat dimana kita berdegradasi untuk mencari sinkronisasi melalaui narasi yang tercipta. tak khayal kita dibuat terlena, kita membawa misi kedunia ini, yaitu SEMPURNA....! maka carilah kesempurnaan itu bukan kita jauhi, banyak yang hilang dari diri kita, yang mana Allah telah ikut sertakan dimana kita terlahir kedunia...., toh kita gak minta kan ... kalau ingin terlahir kedunia ini? dimana setelah kita merasa lelah dan penat menghadapi kenyataan "alam penjara ini" bukti nyata didepan mata Bumi dimana kita pijak ini adalah suatu kubangan soal-soal yang mana harus kita isi untuk menemukan ke SEMPURNAan itu! Iqra ... adalah ayat untuk membantu dan meyakinkan kita untuk bersatu dengan apa yang telah hilang didalam jiwa dan raga setelah kita terlahir kedunia......

Balas Komentar Ini
anis pada October 28, 2009 7:49 PM menulis:

semua itu alloh

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 16, 2010 9:45 PM membalas anis:

kalau semua ALLAH.....
siapakah hamba sebenarnya......
siapa diriku sebenarnya......
dan siapa Muhammad sebenarnya......
jelaskan beri aku sebuah pengertian dan pemahamannya
dengan sebenar2nya......
maaf,......
segala sesuatu itu harus dipertanggung jawabkan.... ^:)^

Balas Komentar Ini
Awang pada January 7, 2010 1:31 PM menulis:

Semua pitutur dan artikel di atas baik, tapi ingat jangan sampai pecah belah!manusia itu diberikan HAK PAKAI berupa panca indra gunakanlah dengan baik,ingat sifat 20 ALLah?pelajari itu, Kita itu calon bangkai yang hak itu adalah Allah, kita hidup di dunia itu AKIBAT bukan SEBAB,ZIKIRlah dengan lisan dan dibarengi oleh Hati pikiran FOKUS maka kita akan dibuat FANA yang ada hanya ALLAH,untuk yang Sholat jangan jadikan itu hanya sekedar UPACARA artinya setelah melaksanakan itu, yang maling tetep maling yang koruptor te2p korupsi. PEERRRCUMA!Hidup yang SEMPURNA mati yang SEMPURNA...

Balas Komentar Ini
jebeu pada January 8, 2010 3:24 PM menulis:

Kalau ingin merasakan "Manunggaling Kawula Gusti", insya'alloh aku bisa membantu..

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 16, 2010 9:29 PM membalas jebeu:

kalau saudara bisa memanuggalingkan seseorang,boleh aku mengenal Siapa nama ROHANIAH saudara......
perlu dipahami,SANG DURJANA IBLIS selalu menunjukan segala kemampuannya dan sebelum saudara MANUNGGALING
KAWULA GUSTI,IBLIS sudah terlebih dahulu MANUNGGALING KAWULA GUSTI sebelum kita.....
Coba perhatikan Ayat AL QUR'AN 1 sampai 30 juz,didalam surat AN-NASS menerangkan,Hati2 IBLIS bersemayam dihati Manusia...... Maaf,dan salam selalu buat para MANUNGGALING KAWULA GUSTI semuanya.......

AHMAD H.Y.(DEWA).

Balas Komentar Ini
Gus Awang pada January 12, 2010 3:36 PM menulis:

Kalo belum pernah merasakan/mencicipi tolong jangan gampang MENYALAHKAN yang lain jangan banyak DALIL,kita BANGKAI/BONEKA ya terserah ALLH mau diapakan kita yang penting PASRAH, jo ngelawan TAKDIR,Segala tindakan kita itu ya tindakan ALLAH bukan mau kita, karena tak ada daya dan upaya apalagi KEKUATAN selain IJIN DARI ALLAH.cari GURU yang goblok, TULI,BUTA, LUMPUH WIS POKOKNYA GAK DUWE DOYO UPOYO, SIAPA ITU, YA DIRI KAMU SENDIRI, Berkacalah wahai orang orang yang sedang mencari diri?AKU nya itulo yang harus dihilangkan...amit nggih nunut ngudi kaweruh....

Balas Komentar Ini
dewa pada January 13, 2010 7:46 PM membalas Gus Awang:

Aku adalah LAA HAULLAA WALLA QUWATTA ILAA BILLAHIL ALIYYIL ADZHIM...
dan SEJATIKU adalah INNA LILLAHI WA INNA LILLAHI ROJI'UN.....
dan kacaku adalah kalian semua yang hidup dalam segala kehidupanku......
aku adalah kaca yang retak.....
aku juga adalah kaca yang pecah dan dari pecahan kaca disitulah aku bercermin ttg diriku......
apalah diriku tanpa Diri-Nya......
HIDUPKU BUKAN UNTUK HIDUP.....
HIDUPKU BUKAN UNTUK DUNIA....
HIDUPKU BUKAN UNTUK MATI.....
TAPI HIDUPKU UNTUK SANG MAHA KEHIDUPAN...
ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
KEBODOHAN adalah AWAL dari sebuah KEGILAAN.....
kubaca setiap kata2 yang tertulis dengan menyebut Nama-Mu,ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
kubaca setiap perbuatan,sifat dan sikap manusia(WUJUD)dengan Menyebut Nama-Mu,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
kubaca setiap UCAPAN/Suara2 manusia(SIRR) dengan Menyebut Nama-Mu,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
aku tak perduli siapapun kamu.....
dari Golongan mana.....
dari Kasta mana.....
dan dari Agama apa......
Coba kita kembali lagi pada FITRAH......
"INNA LILLAHI WA INNA LILLAHI ROJI'UN".....
Lihat Agama kita.....
Lihat TANAH AIR KITA......
dan LIHAT SEMUA ORANG YANG HIDUP PADA KEDZHOLIMAN YANG TERSEMBUNYI dan semua orang menganggap dirinya adalah yang terbaik.......
DIDUNIA INI TAK ADA SEORANG MANUSIA YANG BAIK DAN BENAR,termasuk aku,kamu dan semuanya.....
Kecuali atas KEHENDAK DAN IZIN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
"MANUNGGALING KAWULA GUSTI"adalah KHUSUSnya ORANG2 KHUSUS atau yang disebut MANUSIA YANG TERPILIH DAN MANUSIA PILIHAN.....
AKU adalah Manusia biasa seperti kamu dan aku juga bukan siapa2......
aku hanya Manusia biasa sama seperti kamu yang Menyampaikan sebuah Risalah.....
Disini kita saling mengaji dan mengkaji diri sendiri.....
diantara segala perbedaan pasti ada persamaan....
DIDALAM DIRI ADA SENDIRI....
DIDALAM SENDIRI ADA DIRI....
dan DIDALAM DIRI SENDIRI ADA ROH YANG BERSEMBUNYI......
DIA(ROH)ADALAH KEHENDAK DAN IZIN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
DAN ROH ADALAH URUSAN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
DAN ROH MEMILIKI SEBUAH NAMA KARENA KEHENDAK DAN ATAS IZIN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
DAN SIAPA YANG BERKUASA ATAS DIRIKU YANG MENULISKAN TULISAN YANG TERTULIS INI IKA TANPA IZIN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
ADA TULISAN PASTI ADA WUJUD....
ADA SUARA PASTI ADA WUJUD.....
MUNGKIN DENGAN PERTEMUAN KITA PASTI ADA WUJUD ANTARA HAQ DAN BATHIL....
MANA SYARIAT....
MANA THAREKAT....
DAN MANA YANG HAKEKAT...
PASTI AKAN TERLIHAT SEJELAS-JELASNYA.......
BENARKAH KITA HIDUP DIDALAM AL QUR'AN AL KARIM SEBENARNYA......
PERTEMUAN KITA ADALAH UTK' MEWUJUDKAN APA YANG TERSEMBUNYI DAN MENYINGKAP APA YANG TELAH DITULISKAN DALAM KEHIDUPAN INI TTG DIRI KITA.....
TTG AGAMA KITA......
TTG SEGALA PERBEDAAN......
UNTUK SATU KEBERSATUAN DAN PERSATUAN MENUJU JALAN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
DAN UNTUK KEBERSATUAN DAN PERSATUAN SELURUH UMAT MANUSIA........

SALAM SELALU,

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
dewa pada January 13, 2010 12:12 AM menulis:

daripada banyak menulis,marilah kita saling bertemu membuka ttg sebuah KEBENARAN MILIK ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
mana yang HAQ dan mana yang BATHIL.....
didalam tulisan semua orang bisa berbohong tapi dialam yang wujud ALLAH AL HAQ akan menunjukkan kebenaran-Nya......
Kebenaran itu sangatlah Menyakitkan.....
percuma kalau kita hanya bertemu dialam maya atau tulisan ini.....
mari kita saling mengaji dan mengkaji diri ,siapa diri ini sebenarnya.....
bila memang semua yang ada disini adlh ahli mari'fat atau MANUNGGALING KAWULA GUSTI.....tlng jelaskan ttg R.PAKU MUHAMMAD AINUL YAQIN (Sunan Giri)selama 3thn aku mendekam didalam goa mengupas ttg tulisan ,"PAKU MUHAMMAD AINUL YAQIN".....aku selalu berada dimakam para Wali,kutunggu kedaatangan semuanya DITROWULAN (MAKAM.SAYYID JUMADIL KUBRO) disetiap makam para wali semua orang memanggilku DEWO.
DAN KITA membahas ttg MANUNGGAL KAWULA GUSTI sama2


salam kenal,

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 14, 2010 7:50 PM menulis:

Kutelusuri dunia Kebathilan disetiap kehidupan para manusia hanya utk' mencari sebuah Kebaikan hanyalah Milik-Mu,Ya ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
Kutelusuri dunia kebaikan disetiap kehidupan para manusia hanya utk' mencari sebuah Kebenaran hanyalah Milik-Mu,Ya ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
hingga kulupakan diriku segala taqdirku sebagai seorang manusia......
hingga kutempuh perjalanan panjang dialam segala alam utk' selalu bersujud Dihadapan-Mu,Ya ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
Kini kuhidup dialam nyata dalam Kenyataan setiap para manusia......
Perbedaanlah yang membuat aku selalu mengagumi-Mu,Ya ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
1 yang aku mohonkan pada-Mu,Ya ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
AMPUNI KAMI DENGAN SEGALA SUJUDKU ATAS KEKHILAFAN DIATAS MUKA BUMI INI......
KESALAHAN KAMI YANG TERTULIS......
KESALAHAN KAMI YANG NYATA.....
MAUPUN SEGALA KESALAHAN KAMI YANG TERSEMBUNYI DITERDALAM HATI......

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
widodo pada January 22, 2010 9:36 PM membalas Dewa:

matur nuwun nggih kang,kulo derek ngangsu,kawuruh.ALHAMDULILAH KLO MAS AHMAD DAN TEMAN2 MAU LEBIH MEMAHAMI HAL TERSEBUT DI ATAS SAYA TELAH MENEMUKAN MURSYID YAITU ABAH K.H JUNAEDI AL BAGDADI DI CIBITUNG SETIAP MALAM SENIN .NYUWUN SEWU,DI ANTARA KITA ITU BERBEDA DENGAN KULIT MAKANYA KITA HARUS KUMPUL DENGAN ORANG YANG SAMA BIAR NGK ADU ARGOMENTASI,DISANA MEMBAHAS HAKEKAT(JEROHAN)BUKAN SAREAT(KULIT).SENG PENTING RASA .CINTAILAH AKU MAKA AKU AKAN MENCINTAIMU,JANGAN KAU KIANATI CINTAKU KARNA AKU TAK MAU MENIGGALKANMU.SENTUHLAH APA INGIN KMU SENTUH TAPI JANGAN SAMPAI KAU DI SENTUH DAN TERSENTUH OLEHNYA CUKUP ALLAH LAH YANG MENYENTUHNYA


WONG TUBAN ^:)^

Balas Komentar Ini
dewa pada January 23, 2010 12:39 AM membalas widodo:

wong jerohan haruslah mengerti ttg kulitnya dan kulitnya harus mengerti dengan isinya.....
kejauhan bro,cibitung wong jawa timur itu adlh Gudangnya para Ilmu......
dan makam Sunan Giri(R.PAKU MUHAMMAD AINUL YAQIN)tempat aku belajar ttg Diri sendiri.....
DIDALAM DIRI ada SENDIRI.....
DIDALAM SENDIRI ada DIRI.....
3 thn aku berada didalam perut bumi(goa)dan mempelajari ttg MENGERTI TTG DAN MEMAHAMI TTG ASMA,SIFAT ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
dan tempat KEJAYAAN NANTI BERADA DIJAWA TIMUR....
sudahkah saudara menyentuh hatiku......
dan pernahkah saudara merasakan hatiku saat ini....
maukah saudara mengantarkan aku kesana(cibitung) K.H junaedi al bagdadi.....

salam selalu,

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
andra pada May 10, 2010 8:57 AM membalas dewa:

bener....satujuu....
sajroning woh ono isi,,sajroning isi ono woh...

Balas Komentar Ini
DEWA pada January 23, 2010 1:04 AM menulis:

HAQHAQHAQ......OMONG KOSONG BANYAK BICARA SEMUANYA......HAQHAQHAQ......
BUKTIKAN WAHAI PARA MANUNGGALING KAWULA GUSTI,HAQHAQHAQ....... =))

Balas Komentar Ini
Elly Solihin pada January 23, 2010 7:13 AM menulis:

prinsip manunggaling adalah proses ketika manusia mampu menyatukan cipta, rasa dan karsa serta mengembalikan dunia pada panca indra. karena manusia sering terjebak dengan panca indra sehingga akan melupakan kehidupan sejatai!!!

Balas Komentar Ini
Elly Solihin pada January 23, 2010 7:14 AM menulis:

prinsip manunggaling adalah proses ketika manusia mampu menyatukan cipta, rasa dan karsa serta mengembalikan dunia pada panca indra. karena manusia sering terjebak dengan panca indra sehingga akan melupakan kehidupan sejatai!!!

Balas Komentar Ini
dewa pada January 25, 2010 7:29 PM menulis:

Percuma kita anya pandai bersair saja.....
percuma kita anya ngomong soal cerita atau dongeng anak kecil,hehehe.....
alangkah baiknya kita bertemu dan membicarakan ttg MANUNGGALING KAWULA GUSTI berhadapan muka dan aku ingin melihat Wujudmu sebenarnya......
Siapa Kamu.....
Siapa Diriku....
Hahaha........
kutunggu diTROWULAN wahai para manusia,hahaha..... :))

Balas Komentar Ini
widodo pada January 26, 2010 10:52 PM membalas dewa :

waalaikumsalam mas dewa sugeng ndalu,kulo ngangsu kawuruh nggih,nuwun sewu,mas kulo mboten ainul yaqin tapi QAKKUL YAQIN ,DIDALAM HATI ITU ADA HATI ,DI DALAM HATI ITU ADA NUR,DIDALAM NUR ITU ADA SIRRULLOH, DI DALAM SIRRULLOH ADA ANA ALLAH DI DALAM ANA ALLAH ADA LAILA HAILLALLOH MUHAMADURROSULULLOH, JADI KITA ITU BANGKAI/BATHANG JANGAN MENGATUR2 KAYA TUHAN SAJA CARI DIRI SENDIRI,KARNA ALLAH ADA DI DIRI KITA SENDIRI


MATUR NUWUN MAS DEWA

HORMAT KULO WIDODO TUBAN >:D

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 26, 2010 11:57 PM membalas widodo:

coba kita pahami diri sendiri dalam sebuah kebenaran hidup yang Hakiki menuju Jalan-Nya sebenarnya....
aku menjalani hidup yang takkan pernah dipahami oleh orang lain,mas.....
didalam sehari2 dimanapun tempat aku hanya memakai satu pakaian 1 stel saja,mas......hormatku,aku bukan siapa2.....
dan dirumah pakaian putih adlh Lambang Kematianku tuk menjalani kehidupan saat yang kan tiba.
didalam hati manusia ada yakin,nurul yaqin,Ainul yaqin juga Haqqul yaqin dan semua itu berjalan bersama2 mengikuti arah yang terkendali lewat dgn perjalanan Dzikir nafas-nufus kita,dimana letak Ingat kita sebenarnya pada Sang Robbul Al amien,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
yang aku takutkan adlh diantara hati para manusia Sang Durjana Iblis juga bermain dihati dgn segala Tipu dayanya dan aku tak pernah sama sekali memusuhi seseorang manusia Ciptaan Sang Robbul Al Amien,HAQ......dan kenapa aku hanya memakai 1 stel pakaian,jawabannya adlh aku mati sebelum mati....
dalam kehidupan ini pantaskah seorang manusia yang GEMBEL seperti aku berlaku SOMBONG.....
jawabannya ada didalam hatiku sendiri.....
dan Maqom tertinggi para manusia ada diterdalam hati,yang mengenal Tuhan-Nya dengan segala Kebenaran-Nya dan mengenal dirinya dalam Puncak keLAA HAULLA WALLA QUWATTA ILA BILLAHIL ALIYYIL ADZHIMnya.....dan puncak dari sejati seorang manusia ada didalam INNA LILLAHI WA INNA LILLAHI ROJI'UN....
dan inilah laku yang aku dapatkan selama berada didalam Goa diGresik(sekitar makam Sunan Giri).
dan diantara orang2 aku juga masih menjalani perjalanan lakuku dengan selalu berdzkir mengingat-nya.....
dan didunia maya ini aku mencari letak titik Keinsanan para pencari Tuhan (manunggaling Kawula Gusti),maaf bila ada yang tersinggung dengan tulisan2ku dan yang aku inginkan adlh sebuah BUKTI2 TTG KEMANUNGGAL SEORANG HAMBA PADA TUHAN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU......
seberapa dalamkah hati seorang manusia yang manunggal kawulo gustinya akan terbuka dengan Wujud yang Aslinya....
hidup adlh pertanggung jawaban,saudara.....

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 29, 2010 6:22 PM membalas widodo:

yang aku tahu,Qakkul yakin itu gak ada saudara dan yang aku ketahui hanya HAQQUL YAQIN....
bila yang kamu ketahui hanya Qakkul yaqin itu adlh masalah Hakekatnya saja dan dimana letak FITRAHmu sebagai seorang manusia(WUJUD).karena didalam hati manusia bernaung NURUL YAQIN,AINUL YAQIN dan HAQQUL YAQIN yang berjalan bersama seiring perjalanan seorang manusia yang masih hidup didunia dan itu juga saling bertautan dalam kesehari2an hidup para manusia.
dan perlu diingat mas,SANG DURJANA IBLIS juga memiliki NUR dan juga SIRR.....(perlu diingat baik2).Maaf,perlu diingat lagi......
aku bukan BANGKAI.....karena BANGKAI itu BUSUK BAUnya dan MENYENGAT,GAMBARAN BANGKAI itu bukan utk' diriku tapi jika utk' MAS WIDODO aku menghormatinya dan selalu memberi salam utk'mu.....
dan sekali lagi perlu diingat,.....
AKU BUKAN TUHAN SEPERTI PARA PENGAKU2 MANUNGGALING KAWULA GUSTI LAINNYA.....
aku tau diri,saudara.......
HAMBA ADLH TETAP SEORANG HAMBA DAN HAMBA ITU JUGA ADLH HAQ ALLAH AL HAQ.
DAN PERLU DIPERJELAS LAGI SAUDARA,......
"AKU ADLH LAA HAULLA WALLA QUWATTA ILAA BILLAHIL ALIYYIL ADZHIM"....
"DAN SEJATIKU ADLH INNA LILLAHI WA INNA LILLAHI ROJI'UN"
AKU ADLH AHMAD H.Y. DAN DIMANAPUN AKU BERADA (DIMAKAM PARA WALI)SEMUA ORANG MENGENAL & MENGENALIKU,MEMANGGIL NAMAKU : DEWA/DEWO.
INGAT,DEWA ADLH NAMA SEBUAH JASAD (wujud seorang manusia mengGEMBEL dihadapan semua manusia termasuk kamu) DAN aku tahu ALLAH ada didalam hati kita sendiri tapi HATI yang mana.......??
DIDALAM DIRI ADA SENDIRI.....
DIDALAM SENDIRI ADA DIRI......
DIRI YANG MANA.....
SENDIRI YANG MANA.....
DIRI SENDIRI YANG MANA....
JANGAN BERCERMIN DIRI DIDALAM CERMIN SENDIRI....
COBALAH BERCERMIN DICERMIN YANG RETAK.....
MAKNAI HIDUPMU BUKAN UTK' SEBUAH KEPALSUAN DAN KEMUNAFIKKAN.....
COBA KAMU PERHATIKAN DIRIMU SENDIRI....
JANGAN SEKALI-KALI BERMAIN DENGAN HATI,KARENA DIDALAM ATIKU ADA SANG MATA HATI......


SALAM UTK'MU,


AHMAD HAQQUL YAQIN
:)>-

Balas Komentar Ini
widodo pada January 29, 2010 11:49 PM membalas Dewa:

asalamualaikum wr wb Hilangkan dirimu dari dirimu..Jgn m'genal dl dirinya sendiri nanti jd sombong dan kmu melempar batu aku membalas dengan roti trimakasih

:))

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 30, 2010 7:25 PM membalas widodo:

Didalam diriku ada Diri-Nya...
dan didalam Diri-Nya ada diriku....
dan didalam diriku ada dirimu,utk dirimu.....
cobalah kamu utk selalu bercermin dicermin yang retak/serpihan kaca dan jangan hanya meliat diri sendiri.....
dalam ilmu HAQ,kamu masih banyak mementingkan dirimu sendiri,KEMBALI LAGI BERCERMIN.....
KALAU MEMBACA YA PAKAI KACA MATA YANG JELAS SEJELASNYA,BIAR TAHU SETIAP BACAAN KATA2 YANG TERTULIS DAN MENGERTI+MEMAHAMI MAKSUD DAN TUJUAN DARI SETIAP TULISAN YANG TERTULIS....
BELAJAR PAKAI ATI,SAUDARA....
JANGAN HANYA PAKAI OTAK YANG BEBAL.....

Balas Komentar Ini
widodo pada January 30, 2010 8:47 PM membalas Dewa:

asalamualaikum alhamdulilah saudara engkao telah mengatakan otak bebal tetapi saya masih bersukur .ini adalah perbuatan allah .punya kuasa . sesama umat jangang saling menyalahkan

trimakasih =D>

Balas Komentar Ini
Dewa pada February 1, 2010 7:49 PM membalas widodo :

tak sepantasnya kita saling menyalahkan/memusuhi sesama Umat manusia,hanya saja yang saling bermusuhan adlh hati yang belum benar2 mengerti dan memahami 1 hati dgn hati yang lain,dikarenakan manusia itu belum bisa mendapat KEBENARAN sesungguhnya.....
kebanyakan manusia terlalu mudah mengatakan,semua ini perbuatan dari Allah tapi yang aku ingin tanyakan adlh perbuatan yang bagaimana.....
didunia manusia diciptakan oleh Allah,berkewajiban utk memilah dan memilih segala sesuatu perbuatan baik dan buruknya ttg kehidupan........
ada sebab pasti ada akibatnya(hukum sebab akibat).
jika kamu mengatakan semua ini adlh perbuatan dan Kuasa-Nya,perlu kamu dengar penjelasan ini.....
Aku(seorang hamba)adlh Kuasa dari Allah utk menyampaikan sebuah Risalah Dari-Nya ttg sebuah KEMANUNGGALAN DIRI SEORANG HAMBA DAN TUHAN-NYA(SANG MAHA HAQ),ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
didalam Syariatnya Syariat ada Hakekat....
didalam Thoriqotnya Thoriqot ada Hakekat....
dan didalamnya Hakekatnya Hakekat ada HAQ...
HAQ antara seorang hamba dan Tuhan-nya,Sang Robbul Izzah.....(terbuka dinding hijab antara seorang hamba dan Tuhan-nya,ALLAH AL HAQ)....
MEMPERDALAM ILMU HAKEKAT ITU BUKAN HANYA DALAM TEMBUNG JARE tapi Buktikan dgn segala Sifat dan Sikap perbuatan Dhohirnya baik(pada sesama Umat manusia) begitu juga bathinnya juga begitu baik trhadap Tuhan-Nya,Sang Robbul Izzah......
mari kita kembali pada renungan semula,"nggunduh Pakarti".....
dan Kewajiban sesama umat saling menyampaikan dan mengingatkan,perlu dipahami dan dimengerti kehidupan ini,antara baik dan buruk(HAQ DAN BATHIL).......
buruk dan baik (dipilah dan dipilih,dipilih dan dipilah),karena Ilmu,pengetahuan dan segala Kesempurnaan milik ALLAH AL HAQ ada diantara BAIK dan BURUK (HAQ dan BATHIL).....

Balas Komentar Ini
widodo pada February 3, 2010 8:43 PM membalas Dewa:

asalamualaikum wr wb alhamdulilah sunguh luar biasa jawaban yang engkao berikan kepadamu untuk ku .mengingatkan aku untuk belajar kepada mas dewa yang lebih baik lagi ..semata2 ALLAH punya kuasa dan mohon maaf apa bila aku ada kata ku yang kurang baik kepada mas dewa salam kenal mas widodo ...maaf punya facebook kah matur suwun


widodo tuban :)>-

Balas Komentar Ini
Dewa pada February 4, 2010 7:59 PM membalas widodo:

Wa'allaikum sallam wr.wb.
sama-sama mas widodo......
aku juga minta maaf padamu karena sifat dan sikapku yang tertulis ini,agak terlalu mendalamnya.....
mas widodo juga lebih baik dari aku dan kita juga diberikan yang terbaik oleh ALLAH AL HAKIM dengan segala pertemuan ini,meski hanya dalam lewat tulisan dan semua ini(PERTEMUAN KITA)adlh atas segala Kehendak dan Kekuasaan-Nya,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
bagiku,mas Widodo juga lebih baik lagi dan aku menghormati juga menghargai segala isi hati mas widodo lewat tulisannya.
dan dengan segala perbedaan ini,aku sangat berbahagia Kepada ALLAH AL KARIM dengan segala SUJUD-SYUKURKU aku bisa dipertemukan dengan para Saudara2ku yang memiliki Jiwa KEILLAHIAN....
aku tetap menghargai mas widodo dan semua yang ada dimana2pun berada(baik laki2 maupun perempuan)tetaplah sebagai seorang sahabat,saudara dan keluargaku.
face bookku:(krisna sailendra@ymail.com)
salamku dengan segala salam utkmu,

Wassalam,
L-)

Balas Komentar Ini
Gus Awang pada February 6, 2010 3:51 PM membalas Dewa:

Nyuwun tumut ngangsu kaweruh nggih mas
Wah-wah saya jadi bungah dan seneng lho karena komentar / argumentasi di atas sangatlah bagus dan saling membangun
Rahasia ras itulah makrifat yang tidak boleh sembarangan diomongkan karena tingkatan pemahaman setiap manusia tidaklah sama, ada yang masih TK, SMP,SMA atau SI, jadi membicarakanya harus sesuai dengan wadahny supaya tidak terjadi fitnah dan pecah belah.Amiin

Salam hangat, saking dulur lanang Awang

Balas Komentar Ini
Dewa pada February 12, 2010 2:28 PM membalas Gus Awang:

segala sesuatu Ilmu itu tergantung dari manusianya sendiri dalam menyingkapi ttg sebuah Ilmu hakiki,karena Kebanyakan dari semua orang banyak yang mementingkan diri sendiri dan disinilah kita saling Mengaji,mengasah,mengasih dan mengasuh utk satu hati,satu jiwa dan satu kebersamaan utk menuju jalan-Nya,ALLAH AL HAQ....
dan semua itu tergantung dari manusianya sendiri,karena ALLAH AL HAKIM tak pernah melihat Tingkatan seseorang dalam mencari Ilmu-Nya....
yang memandang segala perbedaan itu adlh manusianya sendiri....
tak ada tingkatan SD,SMP,SMA ataupun lain2nya dihadapan ALLAH AL KARIM,semua dihadapan-Nya adlh SAMA....Sama2 tercipta oleh-Nya....
yang memandang perbedaan itu adlh manusianya sendiri.....
Salam selalu... :x

Balas Komentar Ini
andra pada May 10, 2010 9:09 AM membalas Gus Awang:

setuju dengan komentar gus awang....coba gus tanya sama bapak....hehhehehhe,,mungkin lebih ahli....
ehem eheem....ckckkcckk

Balas Komentar Ini
ratu pada January 27, 2010 10:40 PM menulis:

asalamualaikum wr wb berati klo semuanya udah pada tahu semuanya klo ALLAH TEMPATNYA DIMANA YA MAS DEWA TRIMAKASIH :-t

Balas Komentar Ini
DEWA pada January 28, 2010 8:14 PM menulis:

bila mbak ratu sudah menemukan titik ALLAH ada didalam hati sendiri,coba mbak kembali perhatikan segala tiap titik2 yang hidup yang ada dihati setiap makhluk yang hidup disekitar mbak.
ttg segala SIFAT yang selalu ada dalam pandangan mata mbak lalu kembalikan semuanya pada diri mbak sendiri antara baik dan buruk,pilah dan pilih baik-buruknya segala sifat.
begini aja apapun yang mbak pandang dan dengar coba selalu Dzikir dengan Menyebut selalu nama-Nya,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
ALLAH JALLA JALLALLU....TARIK NAFAS
HU.....DIHEMBUSKAN LALU KEMBALI PADA ALLAH JALLA JALLALLU...HU....SETERUSNYA.
CIPTO,ROSO LAN KERSO ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
ISTHIQOMAH SETIAP SAAT SETIAP WAKTU DALAM KEADAAN BAGAIMANAPUN DAN BILA MBAK DALAM KEADAAN BINGUNG,RESAH ATAU APAPUN BERTANYALAH PADA ALLAHU JALLA JALLALLUHU DENGAN SELALU BERDZIKIR MENGINGAT NAMA-NYA......
AGAR MBAK BISA MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN....

SALAM UTK'MU,

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
Dewa pada January 28, 2010 11:13 PM menulis:

ASSALLAMMU'ALLAIKUM WR.WB.
Mari kita kembali pada SYAHADAT yang sebenarnya....
letak SYAHADAT,antara ALLAH dan SEORANG HAMBA(MUHAMMAD)......
DAN SEGALA ISI CIPTAAN DIMUKA BUMI ADLH HAKEKATNYA ADLH SEBUAH PENGENALAN ADANYA NUR MUHAMMAD DAN NURRULLAH TTG SEBUAH NAMA DAN SIFAT,antara MUHHAMMAD DAN TUHAN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
ISI CIPTAAN ADLH SEBUAH GAMBARAN TTG SIFAT MANUSIA AGAR MENGENALI TTG SANG PENCIPTA-NYA,ALLAH AL HAQ SEBENARNYA.....
SETELAH KITA MENGENAL SEGALA Ciptaan-Nya,kita mengenal dan mengenali segala Sifat manusia antara baik dan buruknya lalu kita menjalankannya lewat sebuah perbuatan kita dengan selalu Memuji-Nya,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....DISINILAH letak SYARIAT,THORIQOT DAN HAKEKAT BERJALAN BERSAMAAN BERSAMA SANG MAHA HIDUP,ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
bukan hanya sekedar OMONG KOSONG/menulis lewat tulisan yang sebenarnya sudah tertulis.....
ilmu kalau bisa bukan hanya tembung jare(kata seseorang,entah itu siapa orangnya dan alangkah baiknya kita menjalaninya/merasakannya sendiri dan menjalankannya).percuma kalau kita hanya menulis dalam tulisan ini(semua itu hanya teori saja,alangkah baiknya kita langsung praktekan,Ok!).
bulan2 ini aku bersama orang2ku saling mengaji dan terus mengkaji diri,menghadapi orang2 yang ngaku MANUNGGALING KAWULA GUSTI,dan utk' orang yang MANUNGGALING KAWULA GUSTI mari kita berhadapan secara WUJUD dalam pengetahuan ttg DIRI KITA.......
AKU SELALU MENUNGGU KALIAN......
ORANG2 YANG MANUNGGALING KAWULA GUSTI ADLH ORANG2 PILIHAN,SAUDARA.......
ORANG PILIHAN ADLH ORANG2 YANG SUDAH PASTI TERPILIH DAN ORANG2 YANG TERPILIH BELUM TENTU ORANG2 PILIHAN.......
ORANG PILIHAN = SATRIO PININGIT = AL MAHDI = AHLUL BAI'AT = AHLI WARIS NABI MUHAMMAD AL HAQ.
DAN MANUSIA PILIHAN ADLH MANUSIA SAMAR(SEMAR),DIA DILIPUTI OLEH ASMA2 DAN SIFAT ALLAH AL HAQ,TAK ADA SATUPUN MANUSIA YANG DAPAT MENEMBUSNYA TANPA ADA IZIN DAN KEHENDAK DARI-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
DAN PERLU KALIAN KETAHUI,DIA MASIH MEMILIKI DARAH PRABU BRAWIJAYA DAN SILSILAH DARI NABI MUHAMMAD S.A.W.(SAYYID JUMADIL KUBRO),MAAF....
AKU HANYA MENYAMPAIKAN RISALAHNYA.....
AKU BUKAN SIAPA-SIAPA......

WASSALAMU'ALLAIKUM,WR.WB.

AHMAD H.Y.

Balas Komentar Ini
dandy pada July 23, 2011 9:38 PM membalas Dewa:

mas, kadang angel lak ngomonge... ilmu batin ora iso didebatkan... seandainya ladies n gentlemen yg ada dsini ingin belajar, ya carilah gurunya... karena mengkaji ilmu kebatinan tanpa guru pembimbing bisa digurui oleh setan... mas dewa, jalaludin rumi pernah berkata "melihat onta diujung menara saja belum tentu bisa, apalagi melihat sehelai rambut dimulut sang onta" trkadang sulit untuk memaksa orang paham dengan tulisan yang mas buat, krena memang agk mustahil batiniah diajarkan secara tertulis,, sya jg msih belajar mas... sderhana "kita hidup di dunia ini harus mengenal tuhannya, krena jika tidak psti tersesat.. jika ingin mengenal tuhannya, maka kenalilah diri kita sendiri dulu" sampai ketemu mas, insya allah kita bakal jodoh dan ketemu di alam batiniah mas... ammiiiinnn...

Balas Komentar Ini
jok pada February 2, 2010 9:08 PM menulis:

Yang dimaksud mengenal DIRI BUKAN DIRI KITA INI TAPI DIRI MANUSIA YANG MEMPUNYAI NUR ALA NURIN YANG SEMPURNA YANG DITANAMKAN DALAM ARWAHUL MUKADASANYA.CARI MANUSIA INI .Masuki rohanianya anda akan bertemu denganNYA.Insya Allah.

Balas Komentar Ini
DEWA pada February 5, 2010 10:19 PM menulis:

disetiap kata2 yang tertulis ada sebuah HAKEKATNYA NUR....
1.NURRULLAH
2.NUR MUHAMMAD
3.NUR MALAIKAT
4.NUR IBLIS
5.NUR segala Ciptaan-Nya
dan didalam setiap Kehidupan didunia(WUJUD) ini juga ada NUR....(sama seperti yang diterangkan diatas).
dan diterdalam hati manusia juga ada sebuah NUR-Nya,ALLAH AL HAQ....
NUR-Nya Sang MUHAMMAD...
NUR-Nya DURJANA IBLIS...
dan segala NUR....
dan semua ini akan jelas-sejelasnya akan terungkap karena KEHENDAK dan ATAS SEGALA KEKUASAAN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
MANUSIA yang menjadi PILIHAN dan TERPILIH oleh-Nya,akan diberikan sebuah KEHENDAK dan KEKUASAAN-NYA,sebagai penyampai sebuah risalah dan pemberi PERINGATAN bagi setiap manusia....
dan manusia yang telah menjadi PILIHAN-NYA dan TERPILIH oleh-Nya akan dibukakan HIJAB RAHASIA-Nya
ttg segala KEHIDUPAN yang ada dalam dunia TERTULIS(AL QUR"AN)maupun yang tertulis lainnya.....
ttg segala KEHIDUPAN dialam yang WUJUD segala CIPTAAN-NYA(WUJUD YANG SEBENARNYA YANG HAKIKI/HAQ)....
ttg segala RAHASIA2 HATI yang terdalam(TERSEMBUNYI)akan diungkapkan oleh ALLAH MAHA HAQ dengan segala HAQ(atas segala KEKUASAAN-NYA=RAKHMATAN LIL AL AMIEN-NYA).
disini kita bersama dalam wujud segala PERBEDAAN RASA,marilah tetapkan SATU RASA itu utk Menuju sebuah KEHAKIKIAN yang lebih hidup bersama RAKHMATAN LIL AL AMIEN-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU.....
Tak ada KYAI maupun santri...
tak ada Guru maupun murid...
yang ada hanyalah sebuah KEBERSAMAAN YANG HAKIKI BERSAMA-NYA,ALLAHU JALLA JALLALLUHU....


Salam utk para Suadaraku semuanya,

AHMAD H.Y.
:x

Balas Komentar Ini
jowo edan pada February 9, 2010 8:20 PM membalas DEWA:

asalamualaikum wr wb mas dewa aku mau tanya kata2 ini menurut mas dewa benar ngk mas


Syahadat, shalat, dan puasa itu adalah amalan yang tidak diinginkan, oleh karena itu tidak perlu dilakukan. Adapun zakat dan naik haji ke Makkah, keduanya adalah omong kosong. Itu semua adalah palsu dan penipuan terhadap sesama manusia. Menurut para auliya’ bila manuasia melakukannya maka dia akan dapat pahala itu adalah omong kosong, dan keduanya adalah orang yang tidak tahu. #:-S

Balas Komentar Ini
Dewa pada February 11, 2010 2:54 PM membalas jowo edan :

semua itu tergantung dari kita sendiri dalam menyingkapi setiap hal KEBAIKAN maupun KEBURUKAN....
jika kita menyingkapi dengan baik,maka semuanya akan menjadi baik tapi dilihat dulu dalam menyingkapinya,baik utk diri sendiri adlh BATHIL dan jika baik karena ALLAH AL HAQ semua itu adlh RAKHMATAN LIL AL AMIEN-NYA.....
Jika kita menyingkapinya dengan segala KEBURUKAN maka KEBURUKANLAH yang terus dan terus ada tertanam dalam hati setiap manusia....
padahal ILMU ALLAH AL KHARIM ada diantara BAIK dan BURUK....HAQ dan BATHIL.....dan semua itu tergantung dari diri kita masing2 dalam menyingkapinya....
Siapakah yang dapat Menolong dirinya sendiri dalam Kehidupan ini,baik dalam Sholatnya ataupun segala Amal2 kebaikannya....bila ada seseorang bisa mengatakannya,itu bukanlah manusia tapi IBLIS yang bersemayam dihati manusia....
tak ada 1 makhlukpun didunia ini mampu menolong dirinya sendiri,Kecuali ALLAHU JALLA JALLALLUHU....
kita Kembali pada,"LAA HAULLA WALLAA QUWATTA ILAA BILLAAHIL ALIYYIL ADZHIM dan INNA LILLAHI WA INNA LILLAAHI ROJI'UN".....

Balas Komentar Ini
ekat pada October 3, 2011 12:34 PM membalas DEWA:

haq haq haq,,,,

Balas Komentar Ini
deva pada February 7, 2010 9:46 AM menulis:

banyak jalan menuju tuhan sebanyak orang yang ada didunia ini

Balas Komentar Ini
suherman oki pada March 10, 2010 9:42 PM membalas deva:

Ingat sebanyak manusia tidak akan cukup untuk menghitung nikmat yang tuhan berikan, hati ini hanya ada satu ALLAH SWT. " :D

Balas Komentar Ini
herman farah pada March 10, 2010 9:35 PM menulis:

manunggaling kawula gusti, merupakan penyatuan manusia dengan Tuhannya artinya dalam kehidupan sehari-hari manusia harus lebih banyak ingat akan sang pencipta alam semesta beserta isinya, ibu yang sedang masak, bapak yang sedang kekantor, adik yang sedang belajar ataupu kakak yang sedang bekerja, pada setiap tempat di hati ini hanya ada satu teman, saudara, kakak, adik, bapak, ibu, guru, hanya ada satu sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. pada dasarnya ilmu ini ada empat tingkatan dasar pada proses pembelajarannya, dan tiap tingkatan memiliki syarat mutlak dan harus dikerjakan dengan sebenarnya. jangan ada keraguan didalam hati hanya ada satu Allah SWT. yang selalu menjadi teman dan sahabat sejati.

Balas Komentar Ini
Alfa pada March 19, 2010 3:07 PM menulis:

Manunggaling kawula gusti adalah dimana wujud allah adalah wujud manusia karena allah disebut pencipta karena ada yang diciptakan...seandainya tidak ada allah maka manusia tidak ada...sehingga ini salah satu bukti sifat allah ada dan wujud...
dimana ada bisa kita rasakan bagaimana merasakan adalah dengan kita hidup ini...

Kita ini adalah bagian dari allah dimana kita didalam naungannya sehingga sejatinya manusia itu sama..yang membedakan adalah wadah atau temp;at yang disebut tubuh jasmani manusia itu sendiri dimana dia masih hidup karena diberikan nafsu yang berjumlah 4 ( Mutmainah, Aluwamah, Supiah, dan Amarah) sehingga setiap saat manusia akan merasakan berbeda-2 disetiap saat tergantung yang menguasai saat itu siapa....

Nah..konsep manunggaling kawula gusti adalah bahwea kita ini adalah wujud allah sehingga sejatinya allah ada dan diri kita dalam bagian allah itu sendiri...dan selama manusia hidup akan didampingi didalamnya oleh nafsu sehingga kita bs marah, bisa jahat, lapar , haus dsb.

Jadi jangan berpersepsi bahwa allah, manusia, syetan, malaikat itu terpisah-2 bukan itu tapi didalam manusia semua unsur itu ada dan itu wujud dari adanya allah...sehingga manusia kadang baik kadang jahat...

Sehingga jika kita bs menyeimbangkan nafsu dalam diri kita maka kita akan merasakan segala ketenangan karena nur allah yang akan mendominasi sehingga akan menemukan surga sejati itu sendiri jika tidak akan menemukan neraka sejati sebenarnya..semua ada hanya didunia ini....dan gaib adalah nyata begitu pula nyata adalah gaib...

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada April 2, 2010 2:43 PM menulis:

Melihat panjangnya rentang waktu dan antusiasnya komentar di thread ini, menandakan begitu banyaknya jiwa-jiwa yang haus ingin yang mencari Tuhannya Diumpakan "bagaikan Rusa yang haus akan air pegunungan". Siapakah yang bisa memuaskan dahaga ini? Hanya Tuhan saja...(Only God who can give "Living Water" to All Who are Thirsty). siapa yang meminumnya tidak akan haus lagi sampai selama-lamanya.

Ada perumpamaan :
manakah yang mudah? seorang warga/rakyat/hamba/budak ingin menemui Rajanya/Presidennya,

atau seorang Raja/Presiden ingin bertemu dengan rakyatnya/warganya?

Jawabannya: pasti lebih mudah Seorang dengan Posisi lebih tinggi menemui seseorang dengan posisi lebih rendah, malah sang RAJA bisa menyamar jadi rakyat jelata agar bisa berbincang-bincang dengan leluasa, sementara si hamba tsb tidak tahu kalau yang di temani bicara adalah seorang RAJA yg ingin ditemuinya.

Note : " Banyak hal mengenai Allah dan Kerajaan Sorga...
#1. bagi beberapa orang di berikan dengan perumpamaan-perumpamaan, agar sekalipun punya mata mereka tidak melihat dan sekalipun punya telinga mereka tidak mendengar dan mengerti",

#2. tapi bagi beberapa orang lain bisa dinyatakan dengan terbuka.

Dan bagi orang seperti #1. perumpamaan dianggap lelucon atau bahan tertawaan. Dan kita sibuk mencari Allah dengan rumus2, hapalan2, pola2.

Akhir kata : Bukan manusia melainkan Allah-lah yang memilih siapa yang mau di temui-nya (Choosen by God, not Human choose).

Best Regards,
God Loves you.


Balas Komentar Ini
Tika pada April 5, 2010 11:21 AM menulis:

wow,, sbenernya pendapat kalian masing-masing juga benar menurut diri kalian.. manusia itu bak besi yang ada dalam api.. kalau kita ibaratkan api itu adalah Tuhan,, kita bisa melihat dengan kasat mata,, jikalau besi bersatu dengan api,, kita tak bisa membedakan,, yang mana api,, yang mana besi,, itulah manusia yang menyatu dengan Tuhannya.. :)

Balas Komentar Ini
putra widodo pada April 11, 2010 3:49 PM membalas Tika:

MADEP TETEP NETEP MANTEP KEPADA ALLAH DIDALAM HATI ITU ADA HATI ,DI DALAM HATI ITU ADA NUR,DIDALAM NUR ITU ADA SIRRULLOH, DI DALAM SIRRULLOH ADA ANA ALLAH DI DALAM ANA ALLAH ADA LAILA HAILLALLOH MUHAMADURROSULULLOH,opo jare gusti ALLAH AJA KITA ITU NGK PUNYA DAYA APA APA TERSERAH ALLAH KITA ITU CALON BANGKAI KITA ITU HANYA BAJU YANG KOTOR ,KITA INI HANYA BONEKA BONEKA ALLAH :-h

Balas Komentar Ini
putra widodo pada April 11, 2010 3:54 PM membalas Tika:

TA MADEP TETEP NETEP MANTEP KEPADA ALLAH DIDALAM HATI ITU ADA HATI ,DI DALAM HATI ITU ADA NUR,DIDALAM NUR ITU ADA SIRRULLOH, DI DALAM SIRRULLOH ADA ANA ALLAH DI DALAM ANA ALLAH ADA LAILA HAILLALLOH MUHAMADURROSULULLOH,opo jare gusti ALLAH AJA KITA ITU NGK PUNYA DAYA APA APA KITA ITU CALON CALON BANGKAI KITA INI HANYA BONEKA BONEKA ALLAH KITA ITU HANYA BAJU YANG KOTOR TERSERAH ALLAH AJA KEBARAT IKUT KE BARAT KE TIMUR IKUT KETIMUR KE SELATAN IKUT KE SELATAN KE UTARA IKUT KE UTARA MATUR SUWUN MBAK SAKING KULO PUTRA WIDODO WONG TUBAN :D

Balas Komentar Ini
putra widodo pada April 11, 2010 3:57 PM membalas Tika:

TA MADEP TETEP NETEP MANTEP KEPADA ALLAH DIDALAM HATI ITU ADA HATI ,DI DALAM HATI ITU ADA NUR,DIDALAM NUR ITU ADA SIRRULLOH, DI DALAM SIRRULLOH ADA ANA ALLAH DI DALAM ANA ALLAH ADA LAILA HAILLALLOH MUHAMADURROSULULLOH,opo jare gusti ALLAH AJA KITA ITU NGK PUNYA DAYA APA APA KITA ITU CALON CALON BANGKAI KITA INI HANYA BONEKA BONEKA ALLAH KITA ITU HANYA BAJU YANG KOTOR TERSERAH ALLAH AJA KEBARAT IKUT KE BARAT KE TIMUR IKUT KETIMUR KE SELATAN IKUT KE SELATAN KE UTARA IKUT KE UTARA MATUR SUWUN MBAK SAKING KULO PUTRA WIDODO WONG TUBAN :D

Balas Komentar Ini
whendra pada April 13, 2010 12:41 PM menulis:

manuggal kawulo gusti ibarat embun jatuh ke air

Balas Komentar Ini
AWAN pada April 15, 2010 7:05 PM membalas whendra:

....ibarat lain: pisau adalah barang baru yang berasal dari besi... kenapa besi bisa di panggil pisau karena besi tanazul menjadi pisau... pada hakikatnya pisau itu adalah besi... dan nama panggilan pisau itu hanya sebuah majas... hanya sebuah nama... jadi yg wujud sebenarnya adalah besi (taroqi) ... pisau tdk punya wujud (hanya nama)

tetapi qta harus bisa menempatkan...krn kalo qta salah menempatkan namanya tdk punya adab/tata krama/sopan santun, maka itu dolalah (tersesat)..

so qta hrs bisa menempatkan mana yg harus didhohirkan (diungkapkan kpd sesama manusia) dan mana yg harus dirasakan (hanya antara qta dg Allah)... :-)

Balas Komentar Ini
andra pada May 10, 2010 8:50 AM menulis:

sangkaning dumadi/sangkan paraning dumadi berarti aSAL menjelmanya atau lahirnya jiwa atau sukma manusia yang disebut"PANCER" adalah dari alam ghaib, lahir hidup ke dunia dengan jalan/proses pakaian 4 analisir alam:udara,api,air,dan tanah. yang rohnya menjadi 4 saudara jiwa yang lahir menjadi manusia ke dunia(pengetahuan tentang sadulur papat limo pancer). Dalam serat sastra gendhing menggambarkan kebatinan jaman mataram yang mengajarkan sangkan paraning dumadi(asal dan tujuan hidup) serta mnunggaling kawula ghusti "menyatunya mahkluk dan khalik"
serat sastra gendhing:bernada islam tetapi islam mistik.terdapat pula dalam serat centhini memuat filsafat hanacaraka terdapat dalam pupuh 178, tembang mijil, bait 3-6. terjemahan 4 bait tembang mijil tersebut melukiskan hubungan kawula- ghusti.paling tidak orang jawa mempunyai pedoman tertentu dalam mengenali tuhan. yakni dengan panca indera yang memusat, manusia sebagai utusan akan mampu mencapai keabadian. keabadian itu tak lain ketika manusia sama-sama unggul dan bisa membayangkan siapa pencipta.....
untuk itu manusia perlu untuk mengenali dirinya sendiri sebelum bisa mengenal tuhanya....memang tidak kuat dicerna oleh otak,,tetapi menggunakan filsafat yang tinggi.....suhu2, maaf kalau ada kata2 yang salah, atau mungkin silahkan bertanya langsung 4 mata dengan ustad di kota anda yang sudah terkenal akan islamnya sudah mencapai tingkatan lebihh....ataupun bagi umat kristiani silahkan untuk bertanya kepada pendetanya,,
saya hanya ingin brbagi sharing tuker2 pengetahuan,,kata pepatah banyak belajar banyak lupa, sedikit belajar sedikit lupa dan tidak belajar tidak lupa...ada baiknya cari sumber tidak cuma dari 1 sumber.....dan lebi baik tidak usah saling menghujat,,
"yen sira kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng ojo dumeh, menawi ghusti bakal mundhut bali, sira ugi ora luwih soko godhong jati aking"

Balas Komentar Ini
Satria Muter pada May 13, 2010 6:02 PM menulis:

"Setelah kita mengenal siap kita, lalu apa yang dilakukan"???

Pengakuan bahwa kita sudah mengenal diri kita, apakah hanya dimulut saja???

Setelah Dalam penyatuan siapakah diri kita???

Balas Komentar Ini
andra pada May 18, 2010 2:10 PM membalas Satria Muter:

hahhahahha............mff tmn,ngakak q baca comentnya....ckckckkck,,turuut prihatin.....

Balas Komentar Ini
putra ronggolawe pada May 18, 2010 2:39 PM membalas Satria Muter:

yang penting apa kata gusti ALLAH L-)

Balas Komentar Ini
agung pada May 14, 2010 4:45 PM menulis:

selamat bergesekan seperti menumbuk padi menjadi beras putih. jangan lupa di masak yach jangan tan aja peace.

Balas Komentar Ini
izul pada May 20, 2010 6:55 PM menulis:

Manunggaling kawulo lan Gusti "Kawulo" adalah hamba "Gusti" Adalah Allah yang tidak menyerupai makhluk-Nya. jangan kita salah paham dengan istilah manunggaling kawulo lan gusti karena bisa menyesatkan bila kita salah mengartikannya. Nur Illahiah memang tertanam dalam sanubari kita yang paling dalam. jika kita bersih dan berusaha menyatu/ manunggal dalam artian berserah diri kepada Allah, pasrah dengan sepenuhnya bahwasanya kita sebagai hamba adalah DIHIDUPKAN dan DIMATIKAN oleh Allah. kita bisa menelaah arti dari firman Allah SWT "Aku adalah sesuai prasangka hambaKU kepadaKU" apabila hati kita senantiasa dibersihkan dengan kalimah Allah insyaAllah kita akan bersama Qodho'NYA. Berarti kita merasa bahwa diri kita adalah Tuhan, bukan seperti itu tapi lebih tepatnya "kita adalah sesuai dengan kehendak ALLAH"

Balas Komentar Ini
ahmad pada May 21, 2010 8:05 PM menulis:

Hidup hanya sementara...
ini tempat singgah bukanlah keabadian...
tak perlu risau...
dunia ini hanya amanah dan titipan...
semua adalah milikNYA yang haq...
patah tumbuh hilang kembali kemudian silih berganti maka ikhlaskan...
surga nerakapun hanya mahluk ciptaan...
jangan jadikan tujuan...
tiada berguna amal ibadah jika di lakoni tanpa keikhlasan...
Menggapai Cinta dan ridhoNYA adalah sejatinya tujuan...
Terlalu sukar di ungkapkan...
Hidup menjadi lapang ringan tanpa beban...
Di hinakan sekalipun akan berbalas senyuman...
bukan suatu kegilaan...
Saat mencapai kefanaan...
amat terasa hilang keduniawian...
Sifat dan AsmaNYA tanazzul menggantikan...

Balas Komentar Ini
ahmad Muhazir pada May 21, 2010 8:15 PM menulis:

Hidup hanya sementara...
ini tempat singgah bukanlah keabadian...
tak perlu risau...
dunia ini hanya amanah dan titipan...
semua adalah milikNYA yang haq...
patah tumbuh hilang kembali kemudian silih berganti maka ikhlaskan...
surga nerakapun hanya mahluk ciptaan...
jangan jadikan tujuan...
tiada berguna amal ibadah jika di lakoni tanpa keikhlasan...
Menggapai Cinta dan ridhoNYA adalah sejatinya tujuan...
Terlalu sukar di ungkapkan...
Hidup menjadi lapang ringan tanpa beban...
Di hinakan sekalipun akan berbalas senyuman...
bukan suatu kegilaan...
Saat mencapai kefanaan...
amat terasa hilang keduniawian...
Sifat dan AsmaNYA tanazzul menggantikan...

Balas Komentar Ini
pura _ronggolawe pada June 3, 2010 10:22 PM membalas ahmad Muhazir:

ALLAH ADA DI HATI KITA MASING MASING. SESAMA UMAT JANGAN ADA SALING YANG MENYALAHKAN [-X

Balas Komentar Ini
wiro pada June 6, 2010 11:31 AM menulis:

Inilah yg dinamakan indah krn adanya perbedaan,selama masing2 bisa menahan diri dan menganggap perbedaan itu merupakan suatu keharmonisan.MKG bukanlah suatu agama jadi tidak akan parnanah ada kata sepakat atau setuju bila membicarakan dengan mengatasnamakan agama tertentu.Dan juga bukan untuk diperdebatkan.MKG akan lebih pas bila dibahas dlm forum KETUANAN.ini hanya pengalaman pribadi saya yg kebetulan sempat ikut suatu foum yg membahas Manunggaling Kawulo Gusti(MKJ),ternyata bukan suatu pengajian tapi pengkajian.jd sangat universal.Syaratnya jd peserta:harus meninggalkan baju agama dan ras,hal ini ditujukan supaya ada sinkron.MKG akan menjdi benar hanya apabila dlm praktek,krn termasuk perjalanan spiritual individu.jd pd saat seseorang telah sadar tubuh(lupa akan hakekatnya yg ruh) maka tidak ada bedanya dia dgn Firaun(dilihat dr sudut pandang islam).MKG harus dipraktekkan,belajar mati selagi hidup.hilangkan ke-Aku an(ego mu),bagi yg tertarik dgn praktek MKG 3 hal berikut mungkin bisa membantu anda untuk lebih cepat membantu mengenali diri anda:
1.Aku tidak ada(yg ada Tuhan)
2.Aku tidak bisa(yg bisa Tuhan),dan
3.Aku tidak punya(cuma Tuhan yan punya)
Sbg praktek latihan usahan tiap hembusan nafasmu adalah Hu(Allah) dzikir kpdNya,berat memang tp kalau gak dilatih gak akan sampai.intiya gunakan waktu sebanyak yg kamu bs utk mengingatNya,ini tidak instan tapi istiqomah dlm keadaan apapun.teorinya kalau yg kamu pirkan hanya Allah maka sesungguhnya siapa kamu.adakah dunia ini...
keinginan duniawi hanya merupakan sumber penderitaan..jangan minta macem2 cukup satu macem aja dlm doa:
Ya Tuhan Satukan Aku Denganmu.
Saya bukan ahli tafsir atau tareqot.juga baru belajar menjadi hakekat wiro,maaf kalau dianggap salah karena keterbatasan kata2 utk mengungkap fakta,maka untuk menghindari salah pengertian wiro tdk melayani comment ...
salam kenal semua

Balas Komentar Ini
allahumaembuha pada June 14, 2010 10:35 PM menulis:

ora ono opo opo, kejobo siro dewekan. ora bingung yo ora ngerti bab ono keruwetan opo opo. yo ora bakalan ketemu sopo sopo bab mung dewekan yo ora butuh opo opo. hehehe. lakoni wae opo anane urip iki. bab sakbenere yo ora ono seng bener kejobo seng ora ngerti opo opo. ora ono bedane seng ngerti karo seng ora. sejatine ora ono opo opo kejobo siro dewekan.

Balas Komentar Ini
bimacakra pada July 26, 2010 3:04 PM menulis:

kita bicara marifat bicara mengenai Allah...tapi ada gak yang tau Allah selain mendengar, membaca, dan mengira-ngira? yang penting tau cara nya atau ilmu nya untuk kenal Allah...bukan jawaban umum seperti itu...sebab Allah ada wujud... dan saya tidak akan menyembah Tuhan kalau saya tidak kenal dengan Tuhan yg saya sembah...sebab mutlak ,karena kita akan pulang ke pada Allah/Tuhan kita nantinya...kalau gak kenal mau ke mana?...dan jgn selalu bicara bahwa kenal Allah nanti akan bisa ini...bisa itu...dapat ini dapat itu...harus ini harus itu...! pusing sendiri kita nanti...kunci nya kenal Allah...harus kita yg mau sungguh2 mencari Allah/Tuhan...ada guru yang akan menurunkan ilmu atau cara nya...dan ada ridho Allah/Tuhan....cari dengan niat ikhlas dan tekat...pasti..!!! dapat

Balas Komentar Ini
putra al baghdadi pada August 8, 2010 11:58 AM membalas bimacakra:

kenalilah tuhan kmu ALLAH baru akan mengenali diri kmu yang sesunguhnya maka jadi lah orang slalu bersuzukur atas nikmat ALLAH .karena ini semua udah ada catatan masing dan garis takdir masing .karena pada hakekatnya ALLAH ada dalam hati kita masing masing .matur nuwun ^:)^

Balas Komentar Ini
noval hulantala pada August 10, 2010 10:34 AM menulis:

yg bukan berasal dariNYA adalah yang sebelah kanan,akan tetapi saya menyarankan sebelum anda menuju keprtanyaan itu,harusnya anda bertanya dulu pada diri anda,apa yang anda tidak tahu dan orang lain juga tidak tahu??tapi ada pada anda dan ada pula pada orang lain?? :)>-

Balas Komentar Ini
adi pada August 13, 2010 12:52 PM menulis:

ada yang sudah menyaksikan cahaya Allah yang dijelaskan di surat an nur itu gak?kalo ada tolong komentar ke saya dong

Balas Komentar Ini
afton utomo pada August 21, 2010 12:53 PM menulis:

PADA HAKEKATNYA MANUSIA DICIPTAKAN OLEH KEDUA ORANG TUA!!!!!!!!!

Balas Komentar Ini
putra albahgdadi pada August 24, 2010 1:28 AM membalas afton utomo:

asalamualaikum wr wb la klo orang tua yang menciptakan siapa kang maaf matur suwun :-h

Balas Komentar Ini
Ayatulloh Akbar pada October 30, 2010 3:49 PM membalas afton utomo:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Al-hijr:28)
Dia (Alloh) telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (An-nahl:4)
Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.( An-Nahl:70).
"Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna. (Al-Kahfi:37)
"Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. (At-Taahaa:72)
Dan Dialah (Alloh) yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nya lah kamu akan dihimpunkan.(Al-Mukminuun:79).
Dan Dia (Alloh) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.(Al-Furqaan:54).
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu".(Asy-syu'araa':184)
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. (An-naml:64)
Dll..

Balas Komentar Ini
ardhie pada August 30, 2010 1:17 AM menulis:

manusia diciptakan untuk saling berhubungan atau bermasyarakat. tapi masalah kepercayaan LAKUM DINUKUM WALIYADIN..... karena kita tidak bisa menilai keimanan seseoarang hanya melihat fisik dan perbuatannya yang nyata. karena keimanan tu letaknya dihati.....

Balas Komentar Ini
Heru sugiatno pada September 8, 2010 9:54 AM menulis:

Mengapa kita hidup di alam dunia ?

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada September 10, 2010 9:05 PM menulis:

Logic & simple Bro : karena itulah rencana Allah, dan dia mencintai kita serta rencananya selalu indah,

di mana Allah sebenarnya sudah menciptakan dunia yang sempurna buat kita di bumi ini. Di awal-awal Dia sudah menciptakan bintang,bulan,cakrawala /langit, daratan, lautan, dan segala isinya, jauh sebelum hari penciptaan kita, mahluk yg sangat-sangat-sangat di cintaiNya".

Note: Sampai akhirnya nenek moyang kita itu (Adam & Hawa) jatuh ke dalam dosa (tergoda oleh si Setan) barulah bumi ini menjadi gelap (bumi gonjang-ganjing, langit kelap-kelap, wah kayak cerita wayang ya...).

Intermezzo:
Kapankah pertama kali terjadi pengrusakan alam oleh manusia?, yaitu tepat saat Adam & Hawa jatuh ke dalam dosa, saat itu juga menyadari ketelanjangan mereka, yg kemudian dengan panik membuat cawat dari daun dengan cara merusak pohon. Sampai sekarangpun kita keturunannya masih merusak alam & dirinya sendiri.(note: mahluk yg seharusnya mulia ini, sudah kehilangan kemuliaannya oleh karena perbuatan dosa 1 orang (Adam & Hawa)- kayaknya jadi ngak adil ya...., but Allah always have an amazing solution....

God loves you.

Balas Komentar Ini
iswadi pada September 13, 2010 5:08 PM menulis:

semua komentar diatas gak ada yg salah.....
semua benar.....
agamamu ya agamamu....
agamaku ya agamaku....
biarpun kita sama sama islam....
kebenaran akan semakin benar/nyata bisa juga sebaliknya seiring dg keyakinan pemegang kebenaran tersebut...
saya cm lagi belajar memaklumi sesama....
wassalam

Balas Komentar Ini
iswadi pada September 13, 2010 5:27 PM menulis:

bagus juga rubrik ini.....
ajang debat-eyel-eyelan....
tambah wawasan dan pengetahuan....
sing penting aja tambah;
pada mumet...
pada emosi....
kudu pada bs memaklumi kurang-lebihe sedulure...
Jurine Gusti Allah....
sing emosi berarti Kalah....
hahahahahahahaaa,,,,,,,

Balas Komentar Ini
dedy_m44 kaskus pada September 23, 2010 8:51 AM menulis:

hehehehhehhe,,, sy tidak tau harus berkomentar apa,, pokoknya luarbiasa sehingga sy menjadi tidak kuasa untuk mengungkapkannya,,,

Balas Komentar Ini
huaim pada September 25, 2010 11:31 AM menulis:

Yang perlu kita kenal dulu itu bahwa mengaji ada 5.yaitu;1.mengaji 30 juz . 2.mengaji salat. 3.mengaji diri. 4 .mengaji kawin. 5.mengaji mati .jika engkau telah sampai pada yang ke-5 berarti engkau telah hatam mengaji.dan maka engkau akan mengenal TUHAN-mu.karna engkau mengenal al'qur'an maka engkau mengenal salat.engkau mengenal salatmaka mengenal nabi.enkau mengenal nabi maka mengenal ALLAH ta'ala.dan jalan kematian akan engkau ketahui dan jiwamu dapat engkau tempatkan pada asal yang awal dan yang mengawali segalanya.salam HU'ALIM YANG MENGHARGAI SELURUH MAHLUK CIPTAAN YANG MAHA MENGADAKAN.

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada September 27, 2010 11:49 PM menulis:

Supreme Manunggaling like Somebody says :

AKU di dalam ENGKAU,
ENGKAU di dalam AKU, dan
KITA di dalam ALLAH

Untuk mengerti dan mengalami ini, bukan karena bijaksananya & pintarnya kita, bukan karena kuat & hebatnya kita, bukan karena kuasa & kayanya kita, bukan karena kita alim dan banyaknya pahala kita, atau bukan karena kita keturunan para alim, tapi semata-mata karena Cinta dan AnugerahNya untuk memampukan kita, manusia yang sudah tidak layak dan hina dan penuh dengan dosa ini.

God Loves u

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada October 6, 2010 12:09 AM menulis:

The Biggest Questions for Human Being:

* "Who am I?"
* "Why am I here?"
* "Where do we go after we die?"

Semua orang yg hidup pasti bertanya2 "apakah hidup ini mempunyai ARTI?" ngak peduli dia kaya/miskin/populer/terkenal atau tdk/Beragama atau Atheist sekalipun.

Pertanyaan di atas bisa di jawab saat kita "Manunggaling Kawula Gusti "
yaitu peristiwa "Bersatunya SANG PENCIPTA dengan yang DICIPTA (hambanya)" dan "Masuknya SANG PENCIPTA ke dalam DUNIA yang DIA CIPTAKAN sendiri.

Jangankan bagi kita manusia, malaikat aja sampai sekarangpun masih takjub & terheran-heran, sehingga terus-menerus memuji-muji Nama Allah untuk peristiwa itu.


God Loves u & me

Balas Komentar Ini
ujang sucipto pada October 29, 2010 9:33 PM menulis:

wahai manusia sesngguhnya kita ini adalah materi sedangkan yang namanya materi terdiri dari atom inti atom dan lebih dalam lagi kalau kita lebih teliti ternyata kita ini adalah tidak ada jadi yang ada adalah Rabb sang pencipta

Balas Komentar Ini
Ayatulloh Akbar pada October 30, 2010 2:30 PM menulis:

Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkannya dari Rabbmu dengan Al-Haqq, untuk meneguhkan orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. 16:102)

Ruhuhl Qudus berasal dari kata Ruh dan al-Quds. Ruh berarti ruh dan al-Quds adalah salah satu sifat Allah yang berarti Maha Suci. Berarti secara sederhana Ruhul Qudus berarti adalah Ruh Sang Maha Suci.

Ia (ruh) telah ada, bersemayam dalam diri tiap manusia. Hal ini diberikan-Nya ketika seorang manusia masih dalam kandungan bundanya.

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32:9)

Karena itulah, sesungguhnya tiap manusia punya potensi untuk menjadi citra Allah di muka bumi ini, karena di dalam dirinya bersemayam Ruh-Allah. Hal ini pulalah yang menyebabkan kenapa Allah mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena sesungguhnya ia dapat (berpotensi) menjadi citra dari-Nya.

Menyertai keberadaan sang Ruh, Allah menyertakan pula keberadaan hawa nafsu dan syahwat ke dalam diri manusia, yang berfungsi sebagai kuda tunggangan sekaligus menjadi ujian bagi manusia.

Setelah lahir ke mukam bumi, kebanyakan manusia melakukan aktifitasnya berdasarkan hawa nafsu dan syahwatnya yang masih liar. Imam al Ghazaly dalam kitab Sabar mengatakan bahwa masa kanak-kanak adalah masa seorang manusia sebagaimana binatang, ia hanya mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsu dan syahwatnya yang masih liar. Akibatnya tanpa disadarinya hatinya tertutup oleh noda-noda dosa, sehingga menutupi cahaya Ruh-Allah dalam memberi bimbingan dan pengetahuan kepada Sang Jiwa.

Ketika seorang manusia mulai beranjak remaja, akal otaknya mulai berfungsi, maka disinilah titik mula seseorang baru dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Saat inilah seorang manusia baru akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya. Namun pada saat ini pula manusia akan mendapatkan bahwa hatinya tertutup oleh noda-noda, sehingga Ruh-Allah yang bersemayam dalam dirinya tertutup.

Seorang yang mengisi akal otaknya dengan ilmu yang baik dan benar, akan menuntunnya kepada proses taubat, iman dan amal shalih. Akibat proses taubatan nasuuha ini, menyebabkan Allah mencurahkan rahmat-Nya, berupa cahaya yang menyebabkan hati yang gelap gulita menjadi sedikit demi sedikit luruh noda-noda yang menutupinya, dan menjadi terang benderang. Proses ini adalah proses yang panjang, yang penuh liku-liku bagaikan jalan yang curam lagi licin. Syaithan dan balatentaranya tidak akan merasa senang melihat seorang manusia menapaki jalan ini.

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (QS. 29:7)

Ketika seseorang melakukan proses pensucian diri dengan benar, hal ini akan menyebabkan jiwanya berproses menuju kesempurnaannya. Hawa nafsu dan syahwatnya yang asalnya liar, dengan rahmat Allah menjadi jinak, dan dapat menjadi kendaraan seorang manusia untuk beramal shalih, menjadi khalifah Allah di muka bumi.

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 12:53)

Dengan luruhnya noda-noda dosa yang menutupi qalbu, maka sedikit demi sedikit seorang hamba akan mampu menerima petunjuk langsung dari Sang Khalik. Ketika sang qalbu bersih dengan sebersih-bersihnya dari segala noda yang menutupinya, maka Ruhul Qudus akan menyala dalam dirinya.

Ruhul Qudus inilah adalah zat Allah yang ada dalam diri (qalbu) seorang manusia.

Berkata Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda: Allah Ta?ala telah berfirman : "Sesungguhnya semua petala langit dan bumi akan menjadi sempit untuk merangkul Zat-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk dirangkul oleh qalbu seorang Mu'min." (HR. Ahmad)

Dari Ummu Salamah R.A, Rasulullah SAW bersabda : ?Apabila dikehendaki oleh Allah kebajikan pada seorang hamba, niscaya dijadikan-Nya orang itu memperoleh pelajaran dari qalbunya.? (HR. Abu Manshur Ad-Dailamy).

Dengan menyalanya Ruhul Qudus dalam qalbunya, hal ini mengakibatkan sang hamba menjadi citra Allah. Ia ridla kepada Allah dan Allah ridla kepadanya. Segala yang dilakukannya bukan lagi beradasarkan hawa nafsunya, tetapi merupakan tuntunan dari Allah. Rasa karsanya telah 'menyatu' dengan rasa karsa Allah Sawt. Ibnu Arabi membahasakan seorang yang Ruhul Qudusnya telah menyala sebagai orang yang telah 'Wahdatul Wujud' dengan Tuhannya. Hal ini pula yang diisyaratkan Nabi Muhammad Saw dalam hadits berikut:

"Dan tiada cara bertaqarub (mendekatkan diri) dari seorang hamba yang lebih Aku sukai melainkan melaksanakan hal-hal yang Kufardhukan. Namun hamba-Ku itu senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan hal-hal yang sunnah, sehinggapun Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Aku menjadi alat pendengarannya yang dengannya dia mendengar. Aku menjadi alat penglihatannya yang dengannya ia melihat. Aku menjadi tangannya yang dengannya dia memukul dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku sungguh Aku akan kabulkan, dan jika ia memohon akan perlindungan-Ku, Aku akan melindunginya. [HR Bukhar

Balas Komentar Ini
Pro Bono pada October 31, 2010 12:33 PM menulis:

At Last..., finally...
after hundreds of comments, in years of ideas, of this Manunggaling blog, , I found somebody talk about Ruhul Qudus, which is the CORE or the KEY to open the "ENTERING DOOR" of HIS mistery

My hearth is full of grace to the God Almighty.

God loves you all...
Also many thanks for this Blog Owner...because this blog is one of many way to find and receive His Love.

Balas Komentar Ini
Pencari Kebenaran pada November 6, 2010 4:04 PM menulis:

terlalu lelah membaca keseluruhan komment,

Tapi ku hanya ingin berkata,

Bersatunya makhluk dengan pencipta adalah keinginan yang GILA...

Hapus lah Gambar Tulisan Syahadat YAng Kamu tempel.

Karna sesungguhnya Pengakuanmu Palsu

Syahadatmu telah BATAL.

Balas Komentar Ini
Aryo Sanjaya pada November 9, 2010 12:04 PM membalas Pencari Kebenaran:

Ini namanya sok tau yang berlebihan ;))

Seratus tahun yang lalu, orang yang mengatakan manusia bisa saling berbicara antar benua bisa jadi dikatakan GILA, tapi buktinya sekarang sudah terjadi di mana-mana.

Intinya: jika otakmu tidak mampu memahami sesuatu, bukan berarti sesuatu itu mustahil

Balas Komentar Ini
Alex pada July 16, 2011 2:11 PM membalas Pencari Kebenaran:

Nggak usah dibaca semua jeng... telahjelas mana yg benar dan mana yg salah... pelajari al qur'an... krn petunjuk'e menungso..

Balas Komentar Ini
Tofa Wijadmoko pada November 24, 2010 3:32 PM menulis:

"Urep iki meng sedelo
lan ndonyo iki koyo mong ibarate numpang ngombe . .
"

Balas Komentar Ini
jaka sumpek pada November 27, 2010 1:00 PM membalas Tofa Wijadmoko:

betul apa kata mas tofa ngk usah perdebatan banyak banyak bikin pusing aja yang penting menjalankan apa yang diajarkan oleh allah kita jalani dan kita sukuri nikmati ngk usah keluh kesah mersa semua apa apa dari allah itulah yang paling penting sholat kmu ibadah kmu haji kamu,wiritan kamu amalan kmu semua perbuatan kmu ngk akan jamin kmu masuk surga dan ngk akan sampe kepada allah ....kecuali orang yang rela merasa apa apa dari allah itulah orang yang sampai kepada allah ...klo merasa dari dirinya itu orang yang sombong

Balas Komentar Ini
jaka sumpek pada November 27, 2010 10:25 PM menulis:

asalamualaikum wr wb maaf saudaraku semua kata kata di atas benar semua ngk ada yang salah dan bagus semua ngk ada yang jelek tapi maaf saudaraku bicara tentang makrifat dan hakekat ,ngk semudah apa yang dikatakan itu tapi itu semua tahu dasar dasarnya bukan hanya cukup dilisan saja tapi di barengi dengan perbuatan bercinta pada allah juga bgtyu ngk cukup hanya kata kata yang di gembar gemborkan, aku bercinta ,dan aku sudah merasa menjadi orang yang hebat merasa orang yang sudah menyatu merasa udah menjadi manungaling kawula gusti ,bukan itu yang di maksut orang yang nmanungaling kawula gusti orang yang udah menyatu pada allah dia akan merasa dirinya itu mati mati dari segala galanya dari dunia. yang dia rasakan hanyalah fana .yang dia rasakan hanyalah ALLAH ALLAH ALLAH dan allah lah tapi bukan hanya ucapan saja lo di barengi dengan perbuatan karena pada haekatnya kita adalah allah karena hati dan lisan kita itu biasanya ngk sama slalu berbohong dengan dirinya maaf saudaraku semua klo ingin blajar tentang makrifat maaf bukan promosi aku ajak kalian yang terus berdebat ngk ada gunanya aku ajak kalian untuk menemui guru kami di ponpes barokatul qodiri cibitung kh juanaedi al baghdadi bekasi agar kalian kalian ngk saling berdebat saling jatuh menjatuhi

Balas Komentar Ini
rouh adi pada November 28, 2010 7:50 PM menulis:

assalamulaikum salam peseduluran...pada pendapat saya yg kurang ilmu ini...yang dinamakan manuggal kawula itu adalah capaian rasa cinta terhadap ilahi oleh siti syech jenar dlm kehidupanya...jesteru itu pencapaian itu diungkap dengan rasa dan bukan perkataan mahupun bahasa..justeru itu,ramai yg salah menafsir kata2 sufi melalui konsep kefahaman sendiri dan ilmu yg tidak sama kerna rasa kecintaan sufi itu tidak bisa diungkapkan dengan kata2 dalam bahasa...kerana ianya konsep yg difahami melalui rasa dan bukan deria..justeru tiada yang salah dlm hal ini...yang salah hanyalah ketaksuban terhadap konsep itu sehingga menyebabkan pergolakan sesama muslim dek hasutan syetan yg menangkup didada kita semua..justeru manunggal kawula gusti itu adalah rasa yg dialami oleh syeikh lemah abang dan bukan ajaran yg mudah kerna ianya memerlukan kita merasainya sendiri dan bukan mempelajarinya tanpa mencapainya..tetapi sudah berhujat seperti sudah mencapainya...sama seperti islam..semuanya islam tetapi adakah semuanya mencapai nikmat keimanan?? jika semua mencapai tahap kemanisan iman,pasti tiada yang namanya islam tapi tidk menuntut aurat,berjudi dan org islam boleh menikahi orang yang bukan islam...wasalam...salam sepeduluran :D/

Balas Komentar Ini
arik217 pada December 1, 2010 2:24 AM menulis:

Assalamualaikum wr wb....
Salam kenal semua..., bantu aku jelasin kalimat ini kk semua:
1. setelah kau mengenal sifat-sifatKu
kenal tuhanmu yang Nyata.
terima kasih kk atas bantuannya

Balas Komentar Ini
saiful anwar pada December 15, 2010 4:30 AM membalas arik217:

seperti kau mengenal jiwa ragamu....
maaf kalo diriku lancang..

Balas Komentar Ini
Cah Angon pada December 9, 2010 12:53 AM menulis:

Aku allah, allah aku, aq muhammad, muhammad aq, iblis allah, allah ciptakan nur allah, nur muhammad, langit bumi serta seluruh isinya, ciptakan 250 alam lain selain yang sudah terungkap untuk memuji dirinya sendiri, aq tak tau salah atau benar, aq ingin mencari anal haqnya al hallaj, merasakan manunggaling kawulo gustinya siti jenar, menikmati indahnya ma'rifat sejati. Aq sangat berharap ada yang berkenan membimbingku.
0812 3102 1829
Ofarabduh.s@gmail.com

Balas Komentar Ini
agus widodo pada May 8, 2012 4:18 PM membalas Cah Angon:

sebenarnya semua manusia di dunia akan tenang dan sepi jika manusia telah mengenalTuhan. yang membikin ramai adalah belajar agama sendiri bertingkat dari syariat tarikat hakikat dan makrifat. masing2 memahami sesuai tingkat keilmuannya.gak salah .emang pahamnya samapai segitu.tapi kalau ditingkatkan lagi kan lebih bagus.masalahnya ada orang yang sekolahnya sampai smp udah puas, ada yang sebaliknya.semua hak masing2.Allah pun kasih kesempatan yang sama pada hambanya untuk mengenalnya.dan Allah pun ingin dikenal hambanya.cuma banyak manusia dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhannya.belajarlah pada mursid yang berwenang mengajarkan. jangan mencari tanpa guru !!!

Balas Komentar Ini
saiful anwar pada December 15, 2010 4:26 AM menulis:

astaghfirullah,....
banyak syaithon yang hinggap didadaku....

Balas Komentar Ini
BEMBENG pada December 28, 2010 8:07 PM menulis:

Q BANGGA AMA ISI KEPALA Q

____________________** KOSONGG

Balas Komentar Ini
ADILLAH pada January 29, 2011 12:26 AM menulis:

KALAU KOMENTAR ILMU GA USAH PADE BEDEBAT BUNG! KARENA ILMU BUKAN UNTUK DI PERDEBATKAN?TAPI UNTUK SALING MEMBERI PENERANGAN."KARENA ILMU ITU NUR/SEMAR WUJUD ".TIDAK ADA BENTUK, CIPTAAN,KEHIDUPAN TANPA ILMU, JUGA TIDAK ADA YANG TAMPAK WUJUD TANPA CAHYA SURYA.BIARLAH NUR MUHAMMAD MENITIS DALAM DIRI KITA PENUH RASA DAMAI DENGAN ILAHIYAH...HE HE JANGAN BINGUNG....SALAM WONG BANTEN

Balas Komentar Ini
draft jiwa pada February 11, 2011 2:37 PM menulis:

Tidak pernah ada yang bisa membayangkan seperti apa Tuhan itu, tapi sebenarnya kesempurnaan itu meliputi ciptaanNya, Tidak masalah bagaimana kau mengenal Tuhan itu karena Dia mengerti dirimu dengan segala kesempurnaaNya, jangan ragu untuk memujaNya, karena yang membuatmu nyaman adalah kau Yakin dan meyakiniNya, karena Tuhan tahu kau tersesat dan tidak, tidak perlu membahas dan kau pedulikan apa itu jin dan setan yang penting adalah berbuat baiklah di kehidupanmu, dan bukalah inderamu untuk mengetahui Dia
Allahuma inni as-aluka bikulismin huwalaka

Balas Komentar Ini
habibi pada March 8, 2011 4:21 PM menulis:

assalamualaikum...
maaf sebelumnya saya sudah lancang.
tapi sebelum kita mempelejari tenteng hakikat dan ma'rifat sebaiknya kita memperkuat di syariatnya dulu..
karna zaman sekarang banyak orang yang terlalu jauh mengetahui hakikat tanpa dasar syariat yang kuat !
sekali lagi ngapunten kalau saya sudah lancang !

Balas Komentar Ini
angkoso pada March 9, 2011 2:38 PM membalas habibi:

assalamualaikum..
membalas habibi :
sebelumnya saya mohon maaf.
komentar anda memang benar tapi sesungguhnya tuhan juga menciptakan manusia yang tanpa syariat tapi dia mendapatkan hidayah sang ilahi tentang kema'rifatan (ilmu laduni)...

Balas Komentar Ini
java pro pada March 12, 2011 9:03 PM menulis:

makna dari tulisan diatas sungguh sangat nikmat diresapi. mantap mas

Balas Komentar Ini
Is pada April 10, 2011 5:13 AM menulis:

Kenalilah diri terlebih dahulu...
Selanjutnya, Diri akan mengenalkan diri di dalam diri...
Dan diri di dalam diri akan menunjukkan diri yang sebenar-benarnya diri...

Balas Komentar Ini
eenk ferdy pada April 10, 2011 11:17 PM menulis:

aslamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
salam kenal buat smuanya ;)

Balas Komentar Ini
Hairul Ashari Ritonga pada April 13, 2011 11:28 AM menulis:

Assalamualaikum wr wb.
Sesungguhnya manusia dan Jin Itu di ciptakan untuk menyembah hanya kepada Gusti Allah swt, untuk itu kenalilah dirimu sebelum engkau mengenal Allah, Bagaimana mengenal diri yaitu dengan perbanyak Dzikir dan sholat malam, niscaya baru kita tau diri kita hina yang hanya diciptakan dari setetes air mani yang hina disempurnakan oleh tanah, dan darah dialirkan di rahim ibu kita, walaupun kita hina tapi kita adalah mahluk paling sempurna di atas muka bumi ini, kita disucikan Oleh Allah swt dengan di tiupkannya Ruh dalam diri kita. Jangan sampai kita kembali kpd Allah swt tidak sempurna, bagaimana memperbaiki saya hanya memberikan saran bagaimana bermanunggal kepada Allah swt dengan cara :
1.Perbaiki Akhlakul karimah
2.Punya sandaran Aqidah yang kuat
3.mempunyai ke Tauhidan yang kokok
4.Mengerti akan Hikmah atas segala seuatu kejadian
5.Berma'rifat kepada Allah
6.hakekatnya hanyalah karna Allah yang inilah sesungguhnya manunggalig kpd Allah. Mudah mudahan bermanfaat. Wassalam. Mohon Maaf bila tdk berkenan

Balas Komentar Ini
anake wong ra nduwe pada April 25, 2011 1:31 AM menulis:

kulo nuwun

Ibaratno MKG iki gawe omah pasang genteng disik tanpo pondasi yo ora bakal iso dadi omah,ibaratno ngalamar kerjo ra nganggo sarat, nek iso pondasi di kuati men ra rubuh anggone ngadek

Nuwun

Balas Komentar Ini
anake wong ra nduwe pada April 25, 2011 1:34 AM menulis:

kulo nuwun

Ibaratno MKG iki gawe omah pasang genteng disik tanpo pondasi yo ora bakal iso dadi omah,ibaratno ngalamar kerjo ra nganggo sarat, nek iso pondasi di kuati men ra rubuh anggone ngadek

Nuwun

Balas Komentar Ini
ana al ibad pada May 30, 2011 2:16 PM menulis:

kok bising2 yeh..manunggaling...

bisa belajar dari TUHAN...

tauhid itu apa macam...

tauhid uluhiyyah apa mknanya..

tauhid rubbubiyyah apa maknanya..

setiap lautan ada perbatasan..

keTUHANAN ertinya laut...laut hakekat yang begitu dalam dan luas...takkan tercapai oleh manusia...sehinggalah deperkenalkan oleh keDIRInya sendiri... hamba itu pada asalnya "tiada" lalu "ada" disini tersifat huquq "harus".... jgn diputar belitkan nanti senjata memakan tuan...bahaya dong...

kehadrat yg berbahagia kang siti jenar... siti jenarlah yg tahu akan hakekat2 pembukaan demi pembukaan terhadap TUHANnya oleh TUHANnya... kok kita hanya dpt fhm2 biasa2 kekadang dari org2 sembarangan... sembang2 jgn amalnya tiada...pokoknya amal sih...baru tahu lauk itu enak atau tidaknya... ikan tengiri lain rasanya , pabila tongkol lain pula rasanya...

sedulur sedulur harus ingat... jgn dicita citakan fahaman akal kerana tidak bisa membawa apa2... yg sampainya hanya hamba hamba yg mempunyai kenderaan iaitu kenderaan "hati" yaitu hati yang dipakaikan akan dia sebangsa limpahan "nur"...

ayuh silalah dptkan "nur" tersebut... semata mata dari TUHAN mu...ayuh...zikir...zikir..zikir...fikir..fikir...fikir...al-quran itu jadikan pegangan buat menyusuri jalan2 bimbang takut disambar kegelapan...kalau berguru biarlah guru yg beraklhlag leluhur al-quraan... bukan diawang awangan... kaji dulu selidiki dulu pembawaanya... kalau ragu usah diteruskan... cari...cari sampai dpt...

sekian

wassalamualaik...

Balas Komentar Ini
dewa kegelapan pada June 9, 2011 7:30 PM menulis:

kulo nuwun

manunggaling kawulo gusti.....
keren n asik.....ma'rifat tatanan tertinggi dlm kbtinan ...

Balas Komentar Ini
...... pada June 15, 2011 11:27 PM menulis:

Didalam aku ada rasa...
Didalam rasa ada ruh...
Didalam ruh ada jiwa...
Didalam jiwa ada qalbu...
Didalam qalbu ada insung sejati...
Didalam insung sejati ada gusti allah...
manuggaling kawula nan gusti cerminan dari cintanya syekh siti jenar terhadap gusti allah ... maka apa yg dilakukannya adalah perintah dari gusti allah... bukan berarti syek siti jenar itu adalah allah... tpi mencerminkan sifat2 allah... walisanga saja menganggap syek siti jenar sesat, karna apa?? karna walisanga pun blum ada yg smpai pada tingkat tertinggi ini apalagi kita sendiri...

Balas Komentar Ini
iryansam pada July 4, 2011 1:06 PM menulis:

siapa aku dan siapa kamu

Balas Komentar Ini
zainur screamo pada July 16, 2011 8:16 AM menulis:

karinding militan..............

Balas Komentar Ini
zainur screamo pada July 16, 2011 8:18 AM menulis:

karinding militan..............

Balas Komentar Ini
Matt Gaple pada July 20, 2011 3:01 AM menulis:

assalamualaikum dulur...........
Manusia pada akhirnya akan terombang_ambingkan atas pencariannya akan tuhan,jika ada manusia mengganggap sudah paham(tentang tuhan,ajarannya,dll)berarti dia sudah tidak butuh tuhan lagi

Balas Komentar Ini
ekat pada October 3, 2011 12:26 PM membalas Matt Gaple:

yayaya,,,lanjut

Balas Komentar Ini
Matt Gaple pada July 20, 2011 3:02 AM menulis:

assalamualaikum dulur...........
Manusia pada akhirnya akan terombang_ambingkan atas pencariannya akan tuhan,jika ada manusia mengganggap sudah paham(tentang tuhan,ajarannya,dll)berarti dia sudah tidak butuh tuhan lagi

Balas Komentar Ini
Labib pada September 2, 2011 11:02 PM membalas Matt Gaple:

assalamualaikum dulur...........
Manusia pada akhirnya akan terombang_ambingkan atas pencariannya akan tuhan,jika ada manusia mengganggap sudah paham(tentang tuhan,ajarannya,dll)berarti dia sudah tidak butuh tuhan lagi


Waalaikum salam...
Lahh.. jika anda sudah menemukan makanan, anda berhenti makan dong, jikan anda menemukan air untuk mandi. otomatis anda gak pernah mandi seumur-umur gitu? [-(

di dunia ini tidak ada yang bukan ciptaan Allah

Balas Komentar Ini
gajah suro pada July 26, 2011 11:45 PM menulis:

nuwun sewu sedoyo poro poro rencang sedoyo nipun , kulo badhe semelo atur sekedhik mawon,bab masalah gegesangan meniko bilih pun rembak mboten wonten wates ipun ....punopo malih babagan keyakinan ,,,menawi kawulo . menawi kulo pidados bilih GUSTI pangeran inngih puniko GUSTI ALLAH meniko wonten, lan sedoyo umat ipun bilih badeh manyembah dateng Gusti pangeran kanti cara kanti pripun mawon piyambakipun perso, menami kagem kulo piayambak ingkang baken : dalanku yo dalanku , dalanmu yo dalanmu ,,ojo nggangu dalanku aku yo ora nggangu dalanmu.wong urip iku sing penting ojo gawe lorone lian ,,,,,,,,,,

Balas Komentar Ini
ahmad pada July 30, 2011 2:43 PM menulis:

assalamualaikum semua ketika kita mengenal diri maka barulah kita mengenal tuhan kenapa kita harus meributkan dengan mengklaim tuhan seperti apa sedangkan mengenal diripun kita belum tentu paham,, karena tuhan itu lebih dekat dari urat nadi dalam diri kita....

Balas Komentar Ini
biduan maharaja pada July 31, 2011 3:26 AM menulis:

sudah tau semua tinggal melakah saja, ayo bersama-sama...**om mani padme hum**

Balas Komentar Ini
Zhahiliyah pada August 2, 2011 10:46 PM menulis:

Surat 042 ASY-SYURA Ayat 051
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلاَّ وَحْيا ً أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولا ً فَيُوحِيَ بِإِذْنِه ِِ مَا يَشَاءُ إِنَّه ُُ عَلِيٌّ حَكِيم ٌ
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir [1348] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
>
Ingin Manunggal dengan Tuhan, Baca, Pelajari, pa hami, laksanakan ( tidak dibaca saja, tpi jalan pe rintah dan larangan2NYA ), syiarkan, Lestarikan maka Manusia akan mengenal "AKU" dan "AKU" akan menyatu dengan petunjukKU kepada Manusia
> Maka Manusia akan mengerti apa yang berbunyi Shodaqollahhulazdhim, maha benar Allah dengan sega la firmanNYA

Balas Komentar Ini
Zhahiliyah pada August 2, 2011 10:47 PM menulis:

Surat 042 ASY-SYURA Ayat 051
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلاَّ وَحْيا ً أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولا ً فَيُوحِيَ بِإِذْنِه ِِ مَا يَشَاءُ إِنَّه ُُ عَلِيٌّ حَكِيم ٌ
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir [1348] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
>
Ingin Manunggal dengan Tuhan, Baca, Pelajari, pa hami, laksanakan ( tidak dibaca saja, tpi jalan pe rintah dan larangan2NYA ), syiarkan, Lestarikan maka Manusia akan mengenal "AKU" dan "AKU" akan menyatu dengan petunjukKU kepada Manusia
> Maka Manusia akan mengerti apa yang berbunyi Shodaqollahhulazdhim, maha benar Allah dengan sega la firmanNYA

Balas Komentar Ini
Iwan pada August 23, 2011 1:42 AM menulis:

Seberapa Kenal Kalian Dengan Tuhan Dan Seberapa Dekat Kalian Dengan Tuhan...?

Balas Komentar Ini
Ruddy Asnawi pada August 24, 2011 10:49 AM menulis:

Percayalah buat Kalian yg sudah sedikit "Paham" bahwasanya selama itu semua kalian msh ucapkan, selama itu pula Kalian dalam Permasalah Mati, >> YM ruddyasnawi@yahoo.co.id

Balas Komentar Ini
luki pada September 9, 2011 8:30 PM membalas Ruddy Asnawi:

dibilang dekat dekat sekali sampai nggak pernah bersentuhan, dibilang jauh jauh sekali sampai angan2 aja tidak mampu mengenalinya

Balas Komentar Ini
fathur rozak pada May 6, 2014 7:37 AM membalas Ruddy Asnawi:

Haha..., sip, buat smuanya termasuk kaulo, Aku adalah Alloh, manusia hanya bangkai, jagn bicra tlah manunggal kalau lidahnya masih bisa mrasakan manis pahit, Aku adlh asmaul husna. Alloh jagad, ngajio laku. Jujur, ikhlas n sabar, nnti akn ktmu. Asal siap miskin. Jujur jujur jujur, ikhlas pati ikhlas, sabar.

Balas Komentar Ini
Brantasmala pada September 1, 2011 2:29 PM menulis:

Goog, tapi kembali pada keyakinan pribadi masing-masing

Balas Komentar Ini
jaka pada September 8, 2011 1:57 AM menulis:

pada ngomong apa sih,....

Balas Komentar Ini
luki pada September 9, 2011 8:36 PM menulis:

Banyak diantara kita belum menyadari bahwa kata ini bukan lagi menyandang maksud secara harafiah seperti yang tertulis dalam banyak kitab-kitab yang kita kenal, bukan berarti usang dalam pengertian dangkal, hanya karena keterbatasan kemampuan kita dalam memaknai maksud yang terkandung didalamnya. Penutur- penutur arif seringkali menjelajahi diri hanya untuk bisa menggapainya dengan cara mencoba untuk masuk dalam areal yang nyata dan memberi gambaran yang lebih jelas sehingga dapat ditangkap oleh kemampuan indra kita.
Perjalanan ke dalam diri hanyalah satu upaya untuk bisa mengenal lebih jauh dari berhala berselimut ini, bukan membukanya dari luar tapi masuk kedalam, membukanya dari dalam layaknya “ keris” bukan “curigo” manjing “warongko” tetapi “warongko” manjing “curigo” contoh lain juga bisa disimak dalam dunia pakeliran dimana “Bima” mendapat kan makna air kehidupan didalam telinganya “Dewa Ruci” yang besarnya hanya sekepalan tangan bima, apa tumon?. Secara fisik tidak akan pernah mungkin, namun perlu diingat sekali lagi bahwa karena keterbatasan indra kita ini sehingga layaklah bahwa kita sedang terpenjara oleh kepintaran , oleh tahta kekuasaan, oleh limpahan kekayaan, diri kita sendiri, padahal penjara inilah yang paling diperebutkan dan dicari untuk dijadikan sahabat-sahabat abadi kita. Pastilah kita tidak akan mampu memaknai ini semua kalau diri ini tidaklah dalam keadaan merdeka, hanya dengan membebaskan diri dari penjara itulah “rasa” akan terlatih, bisikan pemandu hati yang akan menjadi komandan semakin bening dalam memimpin, langkah akan semakin mantap, ucapan akan banyak mengilhami sahabat-sahabat, prilaku akan dijadikan teladan.
Berhala pada petunjuk-petunjuk suci adalah ujud nyata yang dapat disimak bahwa kita tidak boleh bersujud kepada selainNya. Berhala dalam kehidupan kini dapat berujud dan tanpa ujud sehingga sangat sulit sekali dalam memilah-milah, sedangkan yang berujud saja seringkali kita tidak mampu menandai , karena sangat tipis dan lembutnya. Ia bisa bersentuhan dengan ujud fisik seperti mobil mewah , rumah mewah, kekayaan, kekuasaan, istri, anak dan lain sebagainya, bahkan kemiskinan kenistaan , kepapaan dapat menciptakan bentuk bersujud selain kepadaNya.
Ibaratnya sebuah barang, kita sering terkesima oleh kemasannya, demikian juga nilai-nilai yang keberadaannya dengan membandingkan dualisme serapan indra menjadikan ketidakpastian yang akan menenggelamkan kuasa hati, badan kasar ini bagai kapal yang selalu gagal berlabuh, jangkar tak mampu menambat, ia terseret kemana arah gelombang bergulung. Sungguh tragis, harapan “ sangkan paraning dumadi” yang sudah dijanjikan para utusan kita tidak lagi membimbing, bagai layang-layang yang terputus dan tidak tahu kemana arah jatuhnya.
Sulitnya dalam pencarian ini justru menyemangati kita untuk terus menimba kasihNya yang tanpa batas, dengan berselancar diatas kesucian dan kekotoran, kejujuran dan kebohongan, kebodohan dan kepandaian , kekalahan dan kemenangan, kekayaan dan kemiskinan, kemandirian dan ketergantungan sampai kita yakin bahwa kita merasakan keseimbangan dan tidak tergoda untuk memilih suci atau kotor, jujur atau bohong, bodoh atau pandai, kalah atau menang dan kewajiban kita sebatas berjarak dengan dualisme tersebut. Perilaku ini hanya bisa dicapai dengan selalu bercermin terhadap diri kita sendiri dengan selalu minta ampunanNya, karena disadari atau tidak badan kasar yang mengikuti hasrat indra ini akan terus menumpuk kealpaan, dengan selalu memohon ampunanNya, kesucian yang sudah bermukim lebih dulu perlahan akan muncul seiring hilangnya selimut berhala yang tersapu oleh kebersihan hati kita, sehingga yang ada hanya terharu tapi senang, miskin tapi ada, bodoh tapi kuasa dan kosong tapi berisi. Jadi yang mampu menghadirkan maupun menghilangkan berhala hanyalah dari diri kita sendiri.

Balas Komentar Ini
kenaz pada December 5, 2011 9:39 PM membalas luki:

Mantap

Balas Komentar Ini
immawan rakhman pada October 9, 2011 11:07 AM menulis:

bNYk yg sok kenal krn tak tahu diri

Balas Komentar Ini
luki pada October 10, 2011 9:10 PM menulis:

memang nggak perlu dikenali ataupun dicari karena berada pada diri sendiri

Balas Komentar Ini
luki pada October 10, 2011 9:11 PM menulis:

memang nggak perlu dikenali ataupun dicari karena berada pada diri sendiri

Balas Komentar Ini
Edan pada October 13, 2011 7:54 PM menulis:

Mulut untuk bicara jangan disalahkan yang menyalahkan itulah yang salah.dst........
Apa yang kamu katakan/komentari itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar.
Berkomentarlah sepuasmu bebas!.

Tuhan tidak pernah menyalahkan pada dirinya maupun membenarkannya."Aku dewean sak karepku dewe".

Balas Komentar Ini
Edan pada October 13, 2011 7:57 PM menulis:

Mulut untuk bicara jangan disalahkan yang menyalahkan itulah yang salah.dst........
Apa yang kamu katakan/komentari itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar.
Berkomentarlah sepuasmu bebas!.

Tuhan tidak pernah menyalahkan pada dirinya maupun membenarkannya."Aku dewean sak karepku dewe".

Balas Komentar Ini
sasuto pada November 8, 2011 4:58 PM membalas Edan:

setujuuu...

Balas Komentar Ini
Arya Dharma pada November 28, 2011 1:38 AM menulis:

Assalaamu Alaikum...

Alhamdulillah... disini saya hanya menyimak, pembicaraan dan pembahasan.

Satu sisi tidak mau dikalahkan karena merasa benar, dilain sisi bangga dengan pengetahuan nya.

Mohon maaf, sekedar untuk tambahan dan renungan kedalam hati masing-masing, bahwa sebaiknya dalam menuntut ilmu ataupun yang akan mengajarkan ilmu seharusnya MENINGGALKAN SIFAT EGO artinya jangan sampai ada rasa bangga dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini...

Jangan pula selalu membanding-bandingkan pengertian walaupun MEMANG diciptakan berbeda.

Allah itu Maha mengendalikan semua yang ada di alam ini termasuk baik dan buruk, semua ini untuk mengarahkan manusia agar bisa bijak diantara kedua perbedaan ini, dengan demikian perlahan Hati ini memahami APA YANG ADA DISETIAP YANG ADA DI ALAM INI.

Bila si Santri mempertahankan EGO nya kepada gurunya... dan Gurunyapun merasa tidak mau diremehkan atau direndahkan... MAKA kedua-duanya sama saja BERDIRI DENGAN SIFAT INGIN MERASA BENAR.

Dengan EGO ini, berapapun tingginya pengetahuan kita tentang ilmu Allah maka akan menjadi sifat SOMBONG.

INTINYA KASIH DAN SAYANG, bagaimana mungkin hati bisa menerima sesuatu yang lebih tinggi sedangkan dengan sedikit ilmu kita sudah merasa BENAR, KUAT, PANDAI, BERILMU.

Berkasih sayanglah dengan apa yang kamu hadapi, merendah hatilah dengan apa-apa yang disampaikam orang lain. dengan demikian kita bisa mengenal diri kita sendiri.

Wassalaamu Alaikum.

Balas Komentar Ini
Rekno HP Windaya pada January 1, 2012 12:43 AM membalas Arya Dharma:

satu hal yang mesti anda pahami juga bahwa agama itu pasti..dan harus disampaikan dengan sejelas jelasnya..ini bukan masalah ego tapi kita harus meluruskan yang bengkok..tentu saja harus berdasarkan alquran dan assunnah

Balas Komentar Ini
BAMBANG EKO SUPRIYANTO pada November 29, 2011 6:52 PM menulis:

bagaimana syareatnya untuk menujuh Manunggaling Kawulo Gusti.......
mohon petunjuk

Balas Komentar Ini
siswanto pada December 27, 2011 2:22 AM membalas BAMBANG EKO SUPRIYANTO:

ketika kita ingin belajar tenteng "manunggaling kawulo gusti" belajarlah dengan sungguh2 dan mencari guru yang faham akan hal itu,,!! dan ilmu ini tidak bisa dikaitkan dengan ilmu syareat mas bro,,, matur thank you,,,,,,,,,,,!!!!!!!

Balas Komentar Ini
Jagat samudro pada December 1, 2011 3:34 AM menulis:

hemmmm.... saya gk tau jadi saya membaca aja.

Balas Komentar Ini
hadiwinarto pada December 2, 2011 4:27 PM membalas Jagat samudro:

DARI BAB INI MENYIPULKAN NYUWIJIAKE ALLAH

Balas Komentar Ini
sonhaji pada May 1, 2013 2:29 PM membalas hadiwinarto:

000000- KOSONG -000000

Balas Komentar Ini
kera sakti pada December 5, 2011 10:18 AM menulis:

tidak ada yang benar semua yang benar hanya allah.......yang ada adalah manusia yang mencari kebenaran.....dan sudah jelas lakum dinukum waliadin.....jadi sadarlah walau seluruh lautan dijadikan untuk menulis ilmu allah tak akan mencukupi tapi kita hanya perlu satu titik untuk mengakhirinya...................lebih baik kafir dimata manusia tapi mukmin dimata allah daripada mukmin dimata manusia tapi kafir di mata allah..........

Balas Komentar Ini
kera sakti pada December 5, 2011 10:19 AM menulis:

tidak ada yang benar semua yang benar hanya allah.......yang ada adalah manusia yang mencari kebenaran.....dan sudah jelas lakum dinukum waliadin.....jadi sadarlah walau seluruh lautan dijadikan tinta untuk menulis ilmu allah tak akan mencukupi tapi kita hanya perlu satu titik untuk mengakhirinya...................lebih baik kafir dimata manusia tapi mukmin dimata allah daripada mukmin dimata manusia tapi kafir di mata allah..........

Balas Komentar Ini
kenaz pada December 5, 2011 10:10 PM menulis:

assalammualaikum.wr.wb
bukan bermaksud untuk mencela atau bahkan merendahkan teman - teman ato siapapun,memang sangat berat jalan yg harus ditempuh tuk mencari jln kebenaran seperti jln untuk orang2 yg telah Engkau beri nikmat.ada awalan yg mungkin sedikit mudah...sadarilah dan pahamilah dari setiap suku kata dari semua literatur ,ilmu dan pengetahuan sedetail dan seobektif mungkin.sadarilah dan pahamilah setiap kejadian di diri kita ato sekitar kita sebijaksana mungkin. gak usah di cela, gak usah divonis dan gak usah di adili.kalo sekiranya TUHAN mau memberi penceahan kpd hambanya tak akan ada yg menghalangi dan kalo TUHAN sekiranya mau menutupi mata hati hambanya tak akan ada yg mencegahnya.
semoga TUHAN senantiasa memberikan hidayahnya kpd kita untuk menuju Manunggaling Kawulo lan Gusti...amin

Balas Komentar Ini
who am i? pada December 15, 2011 2:30 AM menulis:

saya tidak mengerti apa"..saya cuma bisa pasrah aja..silahkan lah berdebat,,,
postingya aja mengenal TUHAN..tapi masih berebut aja kebenaran...(%)
hadeuhh hadeuhhh

Balas Komentar Ini
SURRENDERS pada December 15, 2011 2:33 AM menulis:

saya tidak mengerti apa" mas...
saya cuma bisa pasrah aja..ada juga tidak sayah ini...
ceritanya mengenal ALLAH
tapi komentarnya masih berebut kebenaran|??
hadeuhhh hadeuhh

Balas Komentar Ini
R.Labib pada December 24, 2011 11:11 PM menulis:

Kelihatan dari semua komentar diantara orang-orang yang memberi pemahaman malah dikatakan menyombongkan diri/EGO, ada pula yang menganggap sesat, cobalah untuk berfikir positif tentang apapun termasuk hal yang belum anda pahami & mintalah hanya kepada Allah, karena tidak ada yg bukan ciptaan Allah baik & buruk semua itu ciptaan Allah.

Balas Komentar Ini
heruhadianmudjenan pada January 5, 2012 2:35 PM menulis:

Dzat Allah Maha Agung...Makhluq diciptakan dari Nur Allah yaitu Nur Muhammad...selanjutnya diciptakanlah makhluq lainnya sampai yang sekarang ada....yang bersatu bukanlah secara jasadi atau badan fisik tapi Kehendak bebas kita selaras dengan KehendakNYA....apa itu KehendakNYA yaitu Al-qur'an dan Sunnah....menurut pendapat saya....karena kita tidak memilih sewaktu kita belum dilahirkan didunia...setelah itu baru Kehendak bebas kita muncul..ada yang ta'at mengikuti tuntunan dan bimbinganNYA,ada yang ngaler ngidul ada juga yang gimana karepa wae...itu pilihan kehendak bebas kita...dan sebaik2nya pilihan yaitu sesuai dengan apa yang dikehendakiNYA ...yaitu mencontoh apa2 yang Rasulullah s.a.w contohkan,karena dia contoh manusia yang dimata Allah setaqwa2nya manusia...:)

Balas Komentar Ini
naruto pada March 3, 2012 5:28 PM menulis:

Pernahkah kita berfikir..
pada usia brp kita sadar klo kita ini hidup..
kita ini Ada.. Allah itu Ada.. alam semesta inipun Ada..

Pernahkan kita berfikir saat kita shalat.. itu karena takut, mengharapkan syurga atau karena Allah.. hanya qolbu kita yg tahu..

Pernahkah kita berfikir klo kita meninggalkan jasad.. mau kemana kita.. apakah kita sudah tahu Allah dan Muhammad..

????????

Balas Komentar Ini
Zahir Alif' pada March 14, 2012 6:29 PM menulis:

Maha Suci ALLAH dari segala Pemahaman.............

Balas Komentar Ini
dsfeea pada April 6, 2012 11:04 PM menulis:

delete

Balas Komentar Ini
RetteepeJob pada April 22, 2012 8:41 PM menulis:

del

Balas Komentar Ini
Heru winoto pada June 11, 2012 3:42 PM menulis:

bagus juga ada forum seperti ini,tapi jangan lah coba2 untuk bahan omongan saja..........,semoga yang ada di forum ini mampu melaksanakan atau paling tidak mau belajar pelaksanaannya apa arti Manunggaling Kawulo Gusti ,ngpunten geh

Balas Komentar Ini
man pada June 11, 2012 5:49 PM menulis:

apa yang kaumlihat Allah juga lihat apa yamh akau lihat ALLAH juga lihat apa yang kita lihat ALLAH juga lihat apa yang kita dengar apa yang kita pikirkan apa yamng kita selisihkan ZAT YANG MAHA MELIHAT MAHA MENDENGAR apa yang kita ketahui sekarang apa yang kita tau sebelumnya apa yang kita tau setelah ini IALAH YANG AWAL DAN YANG AHIR dalam diruku dirimu ada kasih sayang ada cinta IALAH YANG MAHA RAHMAN MAHA ROHIM dapatkah kita tau selain daripada kehendak YANG AWAL YANG AHIR kita tidak mengetahui apa apa melainkan sedikit dari ilmu YANG MAHA TAU bumi pun sangat kecil dibandingkan YANG MAHA BESAR kita yang kecil ini diberi kelebihan untuk melihat kebesaran dan atas iziNYA kita tau sehinga malaikat bersujut namun iblis tidak mau bersujud pada Adam apa artinya adam dan kita yang telah ada sebeleum kita tau kita akan ada bahkan pikiran kita tentang ini dan masa depan IA MAHA MELIHAT . YANG HARUS KITA TAU AL QURAN ITU ADALAH JANJI ALLAH DAN NABI MUHAMAD ITU UTUSAN ALLAH YAG BERBUAT DOSA YA AKAN DIHUKUM KALU SAMPAI MATINYA TIDAK BERTOBAT ALKURAN BUKAN SENDA GURAUAN BUKAN KALAM MANUSIA . SEMUA ADA KARNA ADA YANG MENGADAKAN YANG MENGADAKAN ALLAH RUH MAU ADA ATAU TIDAK ADA TERSERAH YANG MAHA BERKEHENDAK MAU ATAU TIDAK MAU KITA AKAN MATI SUDAH JELAS DAN TIDAK DICIPTAKAN JIN DAN MANUSIA UNTUK MENYEMBAH ALLOH. YANG MAHA PENGASIH URUSAN AHIRAT URUSANYA ALLAH JIKA BERKEHENDAK HILANG SEMUA INGATAN DAN RUHMUDAH SAJA IA TIDAK TERBATAS HANYA MAHLUK YANG TERBATAS JADI SUDAH JELAS KITA DAN SITI JENAR BUKAN TUHAN DAN SEMUA MENYEMBAH TUHAN DALAM DIRI ADA CINTA DA HATI ITU YANG DISAMPAIKAN MELAILUI NABI MUHAMAD SAW DARI YANG MAHA AWAL DAN MAHA AHIR TIDAK CUKUP TINTA DILAUTAN UNTUK MEMBAHAS ILMU ALLAH TAPI SUDAHKAH KITA MENJALANKAN JANJI ALLAH LEWAT RASULNYA DAN AL QURAN. BESAR KECIL SEMUANYA KECIL TIADA YANG SEBANDING DAN SETARA DENGAN DIA YANG MEMELIHARA LANGIT DAN BUMI YANG TIDAK MENGANTUK TIDAK PULA TIDUR. ILMU BUKAN HANYA YANG ILMU ILMU APA BILA TELAH MENJALANKANYA. SIAPA YANG BERANI MENGATAKAN DIRINYA SUCI DAN LEPAS DARI AZAB BAHKAN SEKALI-KALI TIDAK DIHUKUM. KITA HANYA MAHLUK YANG SELAYAKNYA MENYEMBAH YANG MAHA AGUNG SESUAI AJARAN BAGINDA RASUL. DALAM DIRIKU DIRIMU PIKIRAN ALLAH MAHA MENGETAHUI TIADA YANG TERSEMBUNYI APA YANG TERSIRAT DIDALAM HATI MELAINKAN IA TAU KITA TAU ATAS IZINYANG MAHA TAU MARILAH KITA SEMBAH ALLAH SESUAI DENGAN AJARAN YANG PALING TINGI DRAJATNYA DI ANTARA MAHLUK SELAWAT SALAM ATAS NABI UHAMAD SAW. tanyalah pada dirimu dan apa kewajibanmu dosa adalah apa bila hati tidak mersa tenteram tanyakan saja pada dirimu hatimu yang TELAH DIKETAHUI YANG MAHA MELIHAT DAN YAG MAHA AWAL DAN AHIR YANG TELAH MENGETAHUI SAAT INI TERJADI SIAPA YANG PALING DEKAT DARI KITA KECUALI YANG MAHA MELIHAT DAN MAHA MENGETAHUI :x

Balas Komentar Ini
dudie pada June 27, 2012 10:39 AM menulis:

adakah pernyataan ataupun Hadist dari junjungan kita Nabi Besar Muhammada SAW, mengenai Manunggaling Kawula Gusti, ataukah ini sebatas pernyataan kaum Sufi yg disalahartikan oleh para pengikutnya

Balas Komentar Ini
jagad pada September 3, 2012 1:15 AM menulis:

agama adalah kepercayaan/keyakinan,
jika kita yakin itu benar maka akan benar.
semua yg ditulis diatas benar jika mereka percaya itu benar,tapi yg tertulis itu salah jika tidak mempercayai...
dia salah menurut siapa benar oleh apa,tinggal dimana keyakinanmu...

Balas Komentar Ini
son haji pada May 1, 2013 2:06 PM menulis:

******KOSONG****** SUBKHANALLOH...ALLOHU AKBAR..

Balas Komentar Ini
maha tidak tau pada November 30, 2013 5:07 PM menulis:

Saya tidak mengerti semua ini, jika di fikirkan sangat sulit tentang Manunggaling Gusti, saya hanya punya angan2 ingin di kasihi ALLOH, ingin di Ridhoi alloh, mungkin saya harus Patuh seperti anak kecil di beri ES CREM, jadi saya lakukan Perintahnya Alloh, dan tinggalkan Larangan alloh, dan semua yang sudah jelas SUNAH kanjeng nabi Muhammad, mungkin jika saya selamat di Kehidupan abadi sana... ya Kanjeng nabi muhammad yang nanggung, mungkin saya berfikir akan kasihan pada saya seperti Ibu menyayangi anak umur 2-3 thn... semoga ucapan saya tidak salah.. maaf jika salah saya minta teguran. Hanya nglembah mana kemampuan Ilmu, dan sampai saat ini terus mencari ridho alloh...

Balas Komentar Ini
Sandi Kaladia pada December 2, 2013 5:17 PM menulis:


JAMAN BARU DATANG UNTUK MEMBUKA TABIR
SANGKAN PARANING DUMADI
SANGKAN PARANING DUMADI
SANGKAN PARANING DUMADI

Dalam Penggalian MANDALAJATI NISKALA
Memasuki Ruang Insun,Telah Melahirkan
Konsepsi SANGKAN PARANING DUMADI
Yang Fitrah, Original & Sangat Anyar.
KONSEPSI TERSEBUT BETUL BETUL BEGITU
SEDERHANA, NAMUN SANGAT MENYERUAK
DI KEDALAMAN YANG TANPA BATAS, sbb:

1♥Barang siapa yang memahami NAFAS~nya,
akan memahami rahasia HU~DA~RA~nya.
(HU~DA~RA adalah Whitehole berupa potensi
JAWAHAR AWAL, yang menjadi sistem
TRI TANGTU DI BUWANA, dan jadilah ketentuan
Tuhan SEGALA MACAM KEJADIAN
SECARA SISTEMIK TERMASUK MANUSIA)

2♥Barang siapa yang memahami HU~DA~RA~nya,
akan memahami potensi HI~DI~RI~nya.
(Potensi HI~DI~RI meliputi:
HI adalah alam Subconcious
DI adalam alam Concious
RI adalah alam Heperconcious)

3♥Barang siapa yang memahami HI~DI~RI~nya,
akan memahami satuan terkecil DI~RI~nya.
(Tribaka, Panca Azasi Wujud &
Panca Maha Buta)

4♥Barang siapa yang memahami DIRI~nya,
akan memahami HI~DIR~nya.
(Kesadaran Semesta = Kesadaran Manunggal)

5♥Barang siapa yang memahami HI~DIR~nya,
akan memahami satuan terkecil ATMA~nya.
(Kehidupan JAWAHAR AKHIR yang mengendap
pada Tribaka)

6♥Barang siapa yang memahami ATMA~nya,
akan memahami TAMAT~nya.
(Reaktor Nuklir dari akumulasi satu
Oktiliun Tribaka pada tubuh manusia,
yang segera memasuki Blackhole
untuk keluar dari Jagat Raya
dan meledak menjadi Bigbang,
di ruang hampa, gelap gulita,
bertekanan minus)

7♥Barang siapa yang memahami TAMAT~nya,
akan memahami WIWIT~nya.
(Ledakan Bigbang membentuk Whitehole
yaitu berupa potensi Jawahar Awal
di Jagat Raya Baru)

Peringatan dari Mandalajati Niskala:
"JIKA ANDA SULIT UNTUK MEMAHAMI,
LEBIH BAIK ABAIKAN SAJA. TERIMA KASIH)

════════════════════════════

Syair Sunda:
JAWAHAR AKHIR NGARAGA~DIA
ditulis ku Mandalajati NIskala

Atma na sakujur raga.
Hanargi museur na tazi.
Bobot Bentang JAGAT RAYA panimbangan.
Paeunteung eujeung.

Ziro sazironing titik Nu Maha Leutik.
Madet dina JAGAT LEUTIK.
Gumulung sakuliahing cahya.
Ngahideung Nu Maha Meles.
Ngan beuratna Maha Beurat.

Insun gumulung nu Tilu NGAMANUNGGAL;
PARA~TRI~NA, NI~TRI~NA jeung
HOLIK~TRI~NA dina Jawahar Akhir.

Tandaning Insun lulus nurubus.
Lolos norobos, Robbah lalakon.
Kaluar tina Sapanunggalan Gusti Nu Maha Suci.
Bitu ngajelegur.
Manggulung-gulung kabutna.
Huwung nungtung ngahujung.

Jadi jumadi ngajadi.
INSUN ROBBAH NGARAGADIA.
Gelar Ngajawahar Awal.
Gusti papanggih jeung Gusti.
Dina babak carita SAWA~RAGA~ANYAR.

Ahuuung
Ahuuung
Ahuuung
Aheeeng.

════════════════════════════
Artikulasi Sunda:
PANTO JAWAHAR AWAL
KA PANTO JAWAHAR AKHIR
ditulis ku Mandalajati NIskala

Manusa sategesna bagian ti Gustina.
Kum eusi samesta KOKOJAYAN
di jero HAWA~K GUSTI NU MAHA AGUNG
(Zibghotulloh).

Sagala rupa kaasup Manusa MANUNGGAL
DINA JERO HAWA~K GUSTI NU MAHA AGUNG
(Sapanunggalan).

Gusti NU MAHA AGUNG mibanda TILU
ENERGI PRIMER (Tri Tangtu Di Buwana),
nu gumulung jadi tunggal tampa wates
disebut;
JAWAHARA HAWAL WAL HAKHIR (JHWH)

SANG MAHA AGUNG
nyaeta "JHWH" dina CAKUPAN ALAM MAKRO,
mibanda:
Energi "HU" Acining Cahi,
Energi "DA" Acining Taneuh,
Energi "RA" Acining Seuneu.
Tiluanana Gumulung dina SAJATINING HUDARA,
salaku PANTO HAWAL Zat Abadi Makro,
nu disebut JAWAHAR HAWAL WHITEHOLE,
nyaeta proses DIA NGAJADIKEUN INSUN.

SANG MAHA LEMBUT
nyaeta "JHWH" dina CAKUPAN ALAM MIKRO,
mibanda:
Energi "HU" Proton,
Energi "DA" Netron,
Energi "RA" Elektron.
Tiluanana Gumulung dina SAJATINING HATOM,
salaku PANTO HAKHIR Zat Abadi Mikro,
nu disebut JAWAHAR HAKHIR BLACKHOLE,
nyaeta proses INSUN JADI DIA.
════════════════════════════
Filsuf MANDALAJATI NISKALA, sbg:
Zaro Bandung Zaro Agung
Majelis Agung Parahyangan Anyar.

Klik di google Mandalajati Niskala
BACALAH SELURUH SULUR BUAH PIKIRANNYA.

Balas Komentar Ini
Urip pada April 27, 2014 4:01 PM menulis:

manusia berkuasa, tuhan maha kuasa.

Balas Komentar Ini
Raj pada May 9, 2016 12:05 PM menulis:

Keterpurukan hidup membuat saya melakoni pesugihan di PAK MANDALA,sebelumnya saya Mendapatkan no hp aki (082348985714) dari teman yang sudah sukses kaya, saran PAK MANDALA pesugihan yang cocok untuk saya adalah Bank GHAIB, di waktu itu tanpa banyak perhitungan saya ikuti petunjuk dari aki ,saya sudah sangat bingung dengan hutang yang beratus-ratus juta. Untung saja ada PAK MANDALA yang membantu melalui syareatnya. Saya serahkan umur 1 hari saya untuk ritual ini . pada malam pelaksanaan ritual saya merasa sesuatu yang sangat asing,. Karna merasa tak kuat kemudian saya coba melelapkan diri, entah sadar atau tidak saya melihat sosok makhluk tinggi besar yang memberikan saya kain hitam yang berisi uang 50-100rbuan yang sangat banyak setelah benar-benar sadar saya memeriksa kotak hitam yang telah saya persiapkan sebelumnya atas perintah PAK MANDALA ,dan dengan sangat terkejut saya melihat kotak tersebut penuh dengan uang 50-100ribuan sampai ratusan lembAr banyaknya , tanpa ada rekayasa saya membuat kesaksian ini karna semua ini benar-benar saya alami. SUMPAH DEMI ALLAH DAN ATS NAMA KELUARGA Saya ucapkan ribuan terimkasih kepada PAK MANDALA,saat ini hutang saya telah lunas dan saya tlah memiliki toko elektronik yang lumayan besar . sekali lagi saya ucapkan terimakasih yang sangat besar kepada PAK MANDALA dan keluarga.

Balas Komentar Ini

Isi Komentar




  Isi Smiley


Pencarian

Komentar Terbaru

December 2021

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 6.3.10


Aryo Sanjaya

Sindikasi