Utama

November 21, 2008

Hal-hal Yang Mengganggu Programmer


Berikut ini hanya catatan kecil, yang mungkin lebih bisa dirasakan oleh mereka sesama programmer, terutama programmer yang menjadi amunisi sebuah perusahaan. Bukan yang freelancer atau yang berdiri sendiri.


1. Kebanyakan Interupsi

Saat sedang coding, penggunaan kedua otak kanan dan otak kiri benar-benar dioptimalkan. Berimajinasi dan berlogika.
Sejak awal coding banyak hal yang diingat, disimpan, direncanakan, dikira-kira, disiasati, menyusun secara dinamis flowchart program di otak (selain yang di kertas, kalau ada).
Seandainya di tengah proses coding ada interupsi dari menejer, bos, pacar, teman sebelah meja, bakso lewat, whatever, yang membutuhkan menghandle hal lain, maka nanti saat memulai coding programmer harus mulai menyusun lagi dan mengingat-ingat apa yang tadi telah tersusun. Repot.

Hal ini yang jarang diketahui oleh pihak lain. Kebanyakan menganggap coding itu seperti tukang bangunan yang menyusun batu bata (meskipun aku belum pernah jadi tukang batu), yang bisa dilanjutkan kapan saja dengan mudah. Mereka dengan mudah mengatakan 'pak, bisa kesini sebentar?', menyuruh melakukan hal yang lain, dan berharap saat kembali ke meja kita dapat kembali ke state yang tadi. Angel bos.

Lanjutkan membaca "Hal-hal Yang Mengganggu Programmer" »

August 21, 2008

Kena Vertigo



// var w = window.parent.window;
if( w && w.App )
w.setTimeout( 'App.bootstrapIframe();', 1 );
// ]]>


February 14, 2008

Sudut Pandang


Alkisah di suatu kantor, si A adalah pekerja yang disiplin dan konsisten. Salah satu mottonya adalah "kalau datangnya ke kantor sudah telat, nanti pulangnya tidak boleh telat"

Si A memiliki 1 atasan dan 3 pengawas. Dalam strukturnya, A mendapatkan tugas secara langsung dari atasannya, namanya S.
Namun dalam prakteknya, 3 pengawas (B, C, D) juga ikut memberikan tugas tambahan. Juga kadang diberikan tugas tambahan oleh S melalui salah satu dari 3 pengawasnya.

Jika digambarkan, skemanya seperti ini:

  1. S memberi perintah ke A, lalu A laporan ke S, (B, C, D tidak perlu tahu)
  2. B memberi perintah ke A, lalu A laporan ke B, (S, C, D tidak perlu tahu)
  3. C memberi perintah ke A, lalu A laporan ke C, (S, B, D tidak perlu tahu)
  4. D memberi perintah ke A, lalu A laporan ke D, (S, B, C tidak perlu tahu)
  5. S memberi perintah ke B/C/D untuk diteruskan ke A, dan A laporan balik ke B/C/D untuk diteruskan ke S.

Dari sudut pandang S, A hanya mengerjakan poin #1 dan #5 saja.
Sedangkan dari sudut pandang 3 pengawas, A hanya mengerjakan tugas yang diberikan olehnya, atau yang dari poin #5 saja.

Sedangkan dari sudut pandang pegawai lain, A datangnya telat terus. Kok enak.


October 13, 2007

Mudik Lebaran

1 Syawal 1428 H

Akhirnya... ngeblog lagi. Selama bulan Ramadhan ini kegiatan blogging mendadak terhenti, meski sebenernya gak ada maksud untuk itu, tapi entah mengapa nulis jadi kaku, ide jadi buntu, imajinasi jadi gak mutu, dan ... ga tau.

Karena kantor mulai meliburkan karyawannya tanggal 12 Oktober, ya tanggal itu pula aku baru bisa mudik. Meski sebagian besar warga kota Malang merayakan Idul Fitri tanggal 12, tidak begitu merisaukan bagiku, yang harus mendengar gema takbir di tanah rantau.
Yang merisaukanku justru orang yang kuatir adanya perpecahan dalam umat muslim karena perbedaan, tapi justru membesar-besarkan kekuatirannya itu, yang mana malah beresiko menimbulkan apa yang dikuatirkannya. Ruwet deh. Beda ya beda, no offense dong. Sudah sering terjadi di Indonesia, ummatnya rukun tapi justru pemimpinnya yang ruwet, yang lalu ummatnya jadi ikut 'perang' juga.

Yang nyeleneh, banyak kalangan yang sebenernya mantep lebaran tanggal 13, tapi punya keyakinan bahwa kalau sudah mendengar takbir maka tidak boleh puasa. Jadi mereka lebaran tanggal 13 tapi tanggal 12 sudah tidak berpuasa. Aneh dong.

Dalam hadits disebutkan, kalau di tanggal 29 belum melihat hilal, puasanya digenapkan 30 hari. Jadi kalo yakin lebaran tanggal 13, tanggal 12 harusnya tetep puasa. Terserah bagi yang meyakini puasa 29 hari itu bertakbir atau tidak, gak ngaruh harusnya. (confirmed by Side-A)

Yang lebih ngawur, dia yakin puasa itu 30 hari, tapi karena 29 sudah ada yang lebaran, dia memilih tidak berpuasa ke-30, dan berniat menggantinya di kemudian hari. Ini kan aneh, menjalankan keyakinan orang lain terhadap keyakinan sendiri.

Ah, cukup deh mbahas perbedaan :)

Tanggal 12 Oktober itu aku berniat mudik ke Kendari, yang entah sudah berapa tahun aku gak pulang kesana. Seingatku sejak bikin SIM B1 di tahun 1999, sudah gak pernah kesana lagi. Tapi kayaknya pernah sih beberapa kali setelahnya. *pikun, ga ada dokumentasi pula*

Lanjutkan membaca "Mudik Lebaran" »

August 30, 2007

Touring Ke Paralayang

Informasi yang basbang dan tidak aptudet, karena mesti menunggu persetujuan (dan ketidaksetujuan) beberapa peserta untuk ditampilkan wajahnya di posting ini.

Anyway, sekali-kali posting berupa gambar, jadi tidak melulu berisi teks.




Album yang laen:

July 20, 2007

Klub Tipes

Pada hari ini, Jum'at 20 Juli 2007, diresmikan klub baru di kantor sini, namanya Klub Tipes.

Struktur Organisasi
KetuaVenus
Wakil KetuaVenus
SekretarisEndah
BendaharaVenus
Ketua HarianAnton Bunali
AnggotaAryo Sanjaya

Bagi yang berminat mendaftar harap menghubungi pihak terkait.

Sekian,

Makan-makanâ„¢



Empat orang ini termasuk pengidap tipes, dan akan hidup dalam bayang-bayang tipes. Harah kono.

Menurut rekan yang kerja di Prodia Malang, Eni Cahyono (nama belakangnya ngawur) tipes disebabkan oleh bakteri yang hampir setiap hari masuk ke dalam tubuh. Sebagai orang Indonesia, nyaris tidak dapat menghindari hal itu, terutama di Jakarta. Jika kondisi badan sedang tidak fit, maka sistem kekebalan tubuh akan terganggu dengan bakteri tersebut. Jadilah tipes.

Dan orang yang sudah pernah kena tipes, akan lebih mudah terkena kembali dibandingkan jika belum pernah kena sama sekali. Maka dari itu, empat orang di atas itu harus lebih waspada, kalo tidak ingin kembali ke ranjang opname. (padahal cuman Endah yang sempat diopname)
Dan memang, keempatnya bukan cuma sekali terkena tipes.

Kalo dari aku sendiri, jangan sampai bertemu dengan masakan yang amat sangat pedes sekali seperti sedia kala. Karena menurut Eni, tipesku bakal kumat lagi kalo kena itu.

Dia juga mengomentari tentang hasil tes laboratorium tempat dimana aku diperiksa. Dalam surat keterangannya, dokter menyatakan aku positif tipes karena titer widal-ku mencapai 1/160. Padahal hal tersebut belum tentu positif tipes. Dan setelah aku cari-cari artikel, ketemulah artikel Sekali Lagi Mengenai Test Widal Untuk Tifus.

Kesimpulannya, aku memang dulunya kena tipes, tapi hasil tes widal itu masih banyak kemungkinannya, bisa tipes, DB, dsb.
Lah yang periksa di laboratorium saja belum pasti, apalagi yang cuma katanya-katanya.

Karena itu, pesan untuk ketua klub tipes dan para membernya, kalo mengalami gejala seakan-akan tipes, jangan main diagnosa sendiri, cari-cari obat sendiri. Emangnya tubuhmu bisa di-recovery from backup?

July 5, 2007

Makan Siang Kantor

Sudah terhitung satu bulan lewat beberapa hari, sejak terakhir kali aku menggunakan fasilitas makan siang di kantor. Dan sejak saat itu selalu keluar cari makan di warung sekitar PBI, sampai kisaran terminal Arjosari.

Ada beberapa keuntungan dengan makan di luar kantor:

  • lebih banyak pilihan jenis makanan
  • lebih bebas mau makan berapa piring. sekalian piringnya kalo mau.
  • dapat sejenak berganti suasana, tidak melulu melihat orang-orang berwajah monitor
  • dapat kenalan baru, minimal tukang parkirnya

Di samping itu, ada juga kerugian:

  • saat sedang malas keluar, ya gak makan siang
  • mesti sediakan budget tambahan buat makan di warung

Sampai saat ini belum pernah ada yang menanyakan kenapa aku tidak pernah makan siang di kantor lagi. Ya ya, siapa juga yang mau peduli, hihihi. Atau pada sungkan kalo mau bertanya?

Alasanku hanya aku ceritakan dengan programmer satunya, si A, yang sudah lebih duluan tidak pernah makan di kantor. Dengan kata lain, semua programmer (meskipun cuman 2 orang) sekarang tidak ada yang makan di kantor.

Kalo si A, dia tidak tahan dengan ketidakbersihan lingkungan dapur dan juga pemasaknya.

Lanjutkan membaca "Makan Siang Kantor" »

November 24, 2006

Fiuhh...

Akhirnya, ini hari terakhir dari minggu yang melelahkan. Segala daya upaya telah dikerahkan, segala pengorbanan telah dikeluarkan. Stop blogging, stop ngejunk, stop funny scripting, dan banyak lainnya.

Memang targetnya simple, mengedit script yang dipindah agar sesuai dengan server baru. Tapi jumlahnya ratusan script, dan menggunakan bahasa pemrograman yang tidak familiar (PERL), dan strukturnya yang tidak teratur.

Memang orang Amerika kakehan njaluk (kebanyakan minta, red), gak seperti bigboss kalau takeover situs lain, langsung diembat seluruh script, dan kita yang nantinya mreteli script itu agar sesuai dengan server kita.

Saking seriusnya, mereka sampe mengirim 2 orang mereka untuk menemani kita di sini, duduk tepat di sebelahku. Duh, mana aku sudah lupa logat londonku lagi. 

Hari ini mereka bakal cabut, jalan-jalan dulu di Indonesia, baru nanti kembali ke NY. 

 

coding2.jpg

May 1, 2006

Jakarta Vacation: Trilogy III

Di hari terakhir, acara pagi adalah acara bebas, yang penting ngumpul kembali di hotel pukul 13:00, persiapan untuk check-out. Para ibu-ibu memanfaatkannya dengan belanja ke Pasar Pagi Mangga Dua, yang lain ke Mal Mangga Dua, Isdah janjian dengan temannya, sedangkan aku berkelana ke Plasa Semanggi, ketemu dengan teman milis, anak_bungsu.

Di Plasa Semanggi, karena ada hotspot gratis, aku sekalian mencoba Wi-Fi yang baru aku beli, dan ngecek email yang sudah 4 hari aku tinggalkan. Benar saja, banyak antrian email dari website BengkelProgram.com, dari kantor, dan dari milis. Tidak sempat membalas semua email, karena keburu battreynya habis.

Jam 12 siang, aku balik ke hotel, takut ketinggalan rombongan. Huh, ternyata bukan jam 13:00, tapi jam 14.

Tepat jam 2 siang, kita cabut dari hotel, menuju ke jalan tol, dan balik lagi ke hotel, karena tiket pesawat semua tertinggal di kamar hotel. Nah lho.

Setelah agak lama, kita sampai di Bandara Soekarno Hatta lagi, jam 4-an. Masalah muncul lagi, karena boarding baru dilakukan jam 19:25. Weks, 3 setengah jam lagi.

Tidur, muter-muter, makan, adalah pengisi waktu yang baik.

Sampai waktu yang dijadwalkan, muncul pemberitahuan dari loudspeaker bahwa pesawat mengalami keterlambatan sekitar 30 menit. Derr... Tidur lagi deh.

Lanjutkan membaca "Jakarta Vacation: Trilogy III" »

Jakarta Vacation: Trilogy II

Hari pertama yang dijadwalkan untuk jalan-jalan bersama ke ITC dan Mal Mangga Dua, tidak terlaksana, karena para peserta yang capek, dan mungkin juga butuh adaptasi dengan udara Jakarta. Isdah tidur dengan nyaman, aku kabur sendirian ke Harco dan Mal Mangga Dua, beli VCD Rossa dan USB Wi-Fi.

Malamnya, jadwal acara adalah keliling Jakarta. Tapi karena si Isdah sudah kadung janji dengan Gajah Jakarta, aku dijadikan bumper untuk minta ijin pada pimpinan rombongan (Pak Tedy), bahwa kita tidak bisa ikut rombongan.

Setelah diberikan ijin, kita dengan dipandu oleh Koh Fahmi lewat SMS dan Lea lewat telepon, akhirnya mengarungi samudra Jakarta. Pertama kita naik angkot 39 dari Mangga Dua menuju Stasiun Kota, disambung dengan Bus Way menuju Bendungan Hilir (Benhil).
Tidak ada masalah berarti dalam perjalanan kali ini, selain surprise pada ramainya trafik, dan bingung cara masuk ke halte Bus Way.

Meski kita tidak ikut rombongan, yang tujuannya adalah untuk mengenalkan Jakarta, tapi kita malah langsung masuk dan merasakan kehidupan Jakarta. Jadi tau bahwa Benhil adalah Bendungan Hilir.

Sampai di halte tujuan, kita sudah dijemput oleh Henny. Selanjutnya diantar menuju Pelangi di Plasa Semanggi lantai 5, ketemu para Gajah Jakarta, semisal Markum, Made, Holda, Nugi, Lea, Andri, etc.
Acara disambung dengan karaoke, dan pulang ke hotel jam 1.
(kopdar diceritakan pada posting lainnya).

Hari pertama sangat capek, sehingga nekat tidur satu ranjang dengan Isdah.

Lanjutkan membaca "Jakarta Vacation: Trilogy II" »

Jakarta Vacation: Trilogy I

Kisah ini berawal dari kegiatan rutin kantor kami, untuk melaksanakan liburan (wisata) setiap satu tahun sekali, sebagai bentuk apresiasi serta rileksasi, setelah setiap hari berkutat dengan monitor dan keyboard.

Terima kasih kepada Big Boss untuk fasilitas ini.

Acara ini sempat beberapa kali tertunda, karena seharusnya dilaksanakan pada awal Januari, lalu tertunda menjadi pertengahan Februari. Tapi karena pada masa itu team website selebritis harus kerja lembur menghadapi Piala Oscar, acara ditunda lagi menjadi akhir April, dipastikan tanggal 27 April 2006.

Pagi itu (jam 6:30) kita berangkat dari C1 (kantor 1). Dengan diantar oleh Big Boss, kita berjumlah 38 orang naik bis Gunung Harta menuju Bandara Juanda Surabaya. Sebelumnya kita berencana berangkat dari Bandara Abdurahman Saleh Malang. Tapi karena kehabisan tiket pesawat untuk pulang-pergi, kita tidak tidak jadi merasakan bandara kota sendiri.


Tampang cerah ketika akan berangkat
(Nadlir, Deny, Arief, Venus, Isdah dan Fitra)

Lanjutkan membaca "Jakarta Vacation: Trilogy I" »

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2021

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 6.3.10


Aryo Sanjaya

Sindikasi