" /> Mahesa Jenar: December 2006 Archives

« November 2006 | Depan | January 2007 »

December 29, 2006

Airsoft Gun

Setelah dituduh oleh Arie kalo saya adalah intel wannabe, maka dengan ini saya menyatakan pembelaan diri, bahwa tuduhan Arie itu adalah palesu belaka, tanpa alasan, palesu pol wes poko'e, dan tidak benar sama sekali. Yang benar saya adalah FBI wannabe ;))

-------------------------------------------------------------------- 

Ndak lah, saya ndak pingin jadi agen sirri kok. 

Sejak kecil saya memang senang bermain dengan senjata, baik itu senjata tajam maupun senjata tumpul api. Tapi semua itu hanyalah senjata replika atau mainan. Hanya beberapa yang merupakan senjata betulan, misalnya mandau (senjata khas Kalimantan), belati (pisau milik Polisi Militer), double-stick, dan sapu.

Di antara senjata tersebut, yang sering saya pegang adalah pistol.

Saat sedang serius programming, rasanya kurang lengkap kalo tidak pegang senjata ini. Pistol plastik yang saya ambil dari dagangan di toko mainan ibuku, sejak aku masih awal kuliah dulu, masih ada sampai sekarang. Sebelumnya juga sering ngambil pistol dari toko, tapi pistol ini adalah yang paling awet.

Pistol ini yang kemaren dilihat oleh Arie, sewaktu dia nyasar ke Malang.

Tapi dia belum tau, kalo saya juga punya pistol yang lebih serius, yaitu Airsoft Gun BERETTA M945.

Meski tergolong kids toy, namun ini bukanlah mainan anak-anak. Syarat usia harus 18 tahun ke atas. Bayangkan, film biru aja syaratnya usia 17 tahun ke atas ;))

Untuk memiliki senjata ini, ada aturan tertulis dan tidak tertulis (etika). Hal ini dikarenakan jika digunakan dengan tidak bertanggung jawab, senjata ini dapat menyakiti orang lain. Bahkan jika terlalu parah, kemungkinan kepemilikan senjata ini akan dilarang, atau minimal akan semakin dibatasi. Tentu saja hal ini jangan sampai terjadi, mengingat banyak pemilik lainnya yang sudah berusaha sebaik mungkin dan bertanggung jawab dalam menggunakan Airsoft ini.

Beberapa etika dasar:

  • Jangan menggunakan/memperlihatkan senjata di tempat umum
  • Jangan pernah mengarahkan senjata ke orang lain, meskipun kita yakin tidak ada peluru di dalamnya
  • Kosongkan peluru (lepaskan magazine) dan kunci triggernya sebelum senjata disimpan
  • Jangan biarkan senjata ini dibuat mainan oleh anak anda, terutama bagi anda yang belum punya anak

Panduan selengkapnya dapat dilihat di Pedoman Airsoftgunner.

Data BERETTA M945 Metal Airsoft BB Guns:

  • 1:1 real scale
  • Full BERETTA trademarks
  • Black colour
  • Metal Barrel (inner) about 700g in weight
  • Metal Slide , Frame (high quality plastic)
  • Metal Trigger
  • Metal Hammer
  • Working metal safety catch
  • High powered single action spring gun (one shot per cock)
  • 260 fps with .12 gram BBs, 220 fps with .20 gram BBs
  • Magazine capacity: 12 pellets (Removeable)
  • 50 of 0.12 gram BBs included
  • Quality Heavy Weight Construction with high quality plastic and Metal Parts
  • Grip and Frame made by thick plastic
  • Extremely Realistic in Appearance and Feel

Gambar:

 Airsoft Gun

December 27, 2006

Liburan Virtual

Gara-gara koneksi internet Indonesia yang sedang sekarat (meminjam istilah detikinet.com), pekerjaan di kantor banyak yang terlantar. Maklum saja, kita sebagai internet company, tentu saja ketergantungan pada koneksi internet teramat tinggi. Dan kalau terjadi down seperti ini, vital deh.

Kebetulan ini adalah hari pertama masuk kantor, setelah liburan Natal kemaren. Lha karena kita di kantor relatif nganggur, seakan-akan ini adalah lanjutan liburan yang kemaren, hanya saja kita sekarang ada di kantor.

Permasalahan yang terjadi sebenarnya simple, yaitu salah satu koneksi kita ke link internasional terputus di Taiwan karena di sana ada gempa.

Bahkan beberapa ISP yang menggunakan satelit, juga mengalami kendala yang sama, karena satelitnya pada akhirnya juga melewati jalur fiber optik yang putus tersebut.

Untuk memperbaiki koneksi yang terputus itu akan memakan banyak waktu, berhari-hari. Tapi kemungkinan akan ada jalur alternatif yang digunakan. Tergantung hasil pertemuan para petinggi ISP yang akan rapat darurat besok jam 9 pagi. 

Ah, entah memang belum pernah terpikirkan, atau memang kita belum mampu untuk konek langsung ke backbone internasional. Yang jelas dengan kejadian ini, semoga akan ada banyak perbaikan pada infrastruktur perinternetan kita. Aamiin.

Jadi, besok liburan di kantor lagi? ;)) 

December 25, 2006

Belajar Dari Berbagai Sumber

Sudah akrab di telinga kita quote ini: "lihatlah apa yang dinasehatkan, jangan lihat siapa yang menasehati"

Quote itu sudah menjadi konsumsi publik, serta banyak pula yang meyakini kebenarannya. Didukung berbagai macam kisah menarik, salah satunya seperti yang diceritakan di postingan Getting The Point oleh Ryo Saeba, di mana Imam Ghozali mendapat masukan yang bijak dari seorang perampok.

Kisah Imam Ghozali itu memang ngetren di kalangan pesantren, sehingga secara tidak langsung quote itu juga sudah lama aku dengar.

Meskipun sudah banyak yang meyakini kebenaran quote di atas, dan merasa sudah menerapkannya, namun terkadang masih saja terselip ketidakcocokan, dimana kita lebih melihat orangnya ketimbang nasehatnya.

Ketika orang yang memberi nasehat itu cocok dengan feeling kita, nasehatnya kita ambil. Tapi begitu ada ketidakcocokan, nasehatnya kita abaikan. Padahal muatan, ilmu dan maksud nasehat tadi masih sama.

Ketika seorang dai sedang berdakwah kita mau meresapi setiap ucapannya, tapi begitu dia berpoligami maka tidak lagi kita mau mendengar dakwahnya. Jadi selama itu kita hanya melihat orangnya, bukan nasehatnya.

Contoh lain, kita sering tanpa sengaja memakan mentah omongan orang yang kesohor, dan mengabaikan sama sekali omongan orang yang di pinggiran.

Orang akan lebih memperhatikan petuah sang seleb, ketimbang ocehan si bondet.

Ya, tentu saja, nasehat sang seleb lebih berkualitas, ada dasarnya, tahu apa yang sedang dan akan diomongkan, sedangkan ocehan si bondet cuma asal njeplak, dilandasi pengalaman yang sempit.

Jangan salahkan sang seleb kalo blognya lebih rame orang berkomentar, dibandingkan blog si bondet yang cuma dikunjungi oleh Bot Crawlernya Google. 

Ya, wajar saja, sang seleb lebih terlihat dari banyak sudut, sedangkan si bondet terjepit di pojok.

Jika ditanyakan kepada tiap individu, apakah penganut ajaran "melihat yang dinasehatkan" atau "melihat siapa yang menasehati", rasanya kok banyak yang memilih ajaran yang pertama. Tapi dalam pelaksanaannya, apakah tetap seperti itu?

Memang bagi tiap individu itu, tidak ada salahnya lebih mendengarkan omongan sang seleb ketimbang si bondet. Tapi dengan menskip ocehan si bondet, berarti telah melewatkan informasi yang mungkin berharga di waktu yang tidak diketahui, dan untuk orang yang belum diketahui.

*sekedar mengingatkan diri sendiri, untuk belajar dari berbagai sumber* 

December 19, 2006

Monitor Menclek

Sebenarnya sejak membeli laptop ini, kejadian negatif bukan saja kutukan tanpa alasan, tapi juga tampilan tanpa batas, alias tampilane menclek, dengan kata lain tampilan layar monitorku tidak pada posisinya.

Berikut ini skrinsutnya:

Perhatikan bahwa tampilan agak banyak tergeser ke kanan. Informasi lebar layar bukan lagi 1024x768, tapi 1280x960. Cape deh.

Aku yakin itu adalah permasalahan hardware, karena kejadiane gak mesti. Kadang bener kadang gak bener. Makanya setiap me-restart laptop, bawaannya H2C saja, berdoa agar monitor tampil sebagaimana mestinya.

Ketika sudah menclek gitu, biasane butuh beberapa kali restart baru monitornya normal lagi. Bisa cuma sekali restart, bisa juga 1 jam beberapa kali restart. Dan hari ini adalah rekor menclek terlama, bahkan saking lamanya, aku nekat memposting ini, karena meski kejadian error ini sudah sejak 2005 yang lalu, baru kali ini aku dibuat kesal todemax.

Tapi jika sudah benar, dia tidak akan menclek sampe nanti direstart. Makanya kalo aku matikan laptop, tidak dalam posisi Off. Laptop hanya masuk ke posisi Stand-By. Sehingga nanti kalo dihidupkan lagi langsung mak clap, gak ada proses booting.

Masalahnya kalo ada modifikasi sistem, seperti Update Windows, Update Engine Antivirus, yang mengharuskan proses restart, maka siap-siap horor lagi deh.

Sudah mencoba browsing cari solusi permasalahan ini, tapi sampai saat ini tetap nihil. Kebanyakan yang mbahas ini situsnya Jepang.

Beginilah nasib beli barang selundupan. Hmm, bukan ilegal, hanya temen TKI dari Jepang bawa ini dari sana. No technical support, no licensed Windows. 

Pernah aku bawa ke teknisi di kantorku, lha kok direstart mbolak-mbalik gak mau menclek. Ngelu deh, teknisinya gak bisa mendiagnosa.

Solusi yang terpikirkan, beli replacernya. 

Solusi lainnya? 

December 18, 2006

Nonton Eragon

Sabtu di-SMS sama Penyu, Minggu malam diajak nonton bareng di Dieng Plaza. Rencanae mau nonton Eragon, jam 8 malam, bersama arek-arek dari gerombolan sini.

Malem Senin jam 7 aku sudah standby di Dieng. Aku pikir masih ada waktu longgar buat si Penyu untuk curhat. Lha ternyata aku malah datang paling duluan.

Aku telpon Penyu, dia baru berangkat dari rumahnya. Aku telpon Venus malah gak diangkat, yang lalu dia SMS kalo masih di Sumberpucung, gak bisa ikut. Apa-apaan ini?

Pingine maen game dulu di Fantasia, lha kok ternyata tempatnya sudah digusur. Berarti aku sudah lama gak ke Dieng nih.

Karena studionya udah buka, aku beli karcis duluan, lalu masuk ke Studio 1. Aku gak mau ketinggalan awal cerita, yang kadang menentukan.

Sebelum film dimulai, datanglah Penyu, Ula dan Ambar. Aik gak bisa ikut karena alasan tidak suka film fantasi. Ada-ada saja.

Animasi grafis di film ini, dan jalan cerita secara keseluruhan sangatlah bagus, namun menurutku ada sesuatu yang kurang ketika menonton film ini, yaitu pop-corn. Blas gak ada camilan. Lupa beli sih.

Eragon 

Ketika melihat poster film ini, aku jatuh hati pada pedang yang dibawa Arya, seorang peri cewek yang berhasil membawa kabur telur naga dari sang raja. Melihat pedang itu, aku pikir akan ada pertarungan yang spektakuler. Ya, memang ada, tapi cuman sebentar, itupun sebagai adegan penutup film ini.

Pengangkatan cerita yang diambil dari novel ini terkesan maksa, seakan dipercepat. Seakan-akan ingin memuat banyak hal dalam waktu yang terbatas 2 jam. Jadinya banyak hal yang mudah ditebak.

Contohnya ketika Eragon disuruh beli roti di suatu perkampungan, ada orang asing yang mengintainya. Nah, pada saat Eragon nekat masuk ke penjara untuk membebaskan Arya, aku sudah nebak kalo Eragon akan mengalami kesulitan dan ditolong orang asing yang berkerudung tadi. Simple.

Novelnya sendiri adalah bagian dari trilogi, mungkin filmnya juga, karena jalan ceritanya yang masih menggantung. Arya pasti akan pacaran sama Eragon.

Namun menilik dari judulnya, karo trilogi biasanya mempunyai sub-judul, kayak Lord of The Ring: Return of The King. Sedangkan Eragon, ya Eragon saja.

Kalaupun trilogi, semoga seri keduanya lebih banyak lagi adegan spektakuler, pertarungan naga, dan romantis. 

December 12, 2006

Perfect Woman

Saat itu aku lagi kerja di kantor, sambil ndengerin siaran radio, kalo gak salah sih Kosmonita FM, radionya para wanita di Malang :D

Di sebelahku ada si kacamata, lagi ngedit berita untuk websitenya. Meskipun matanya melotot ke monitor, tapi sesekali dia ikut komentar tentang acara radio itu.

Acara radio saat itu adalah tanya jawab antar pendengar, menjawab keluhan para penelepon tentang masalah mereka dengan pasangan, pacar, proses pedekate, selingkuhan, dan sejenisnya. Abegeh™ banget gitu deh. Tapi kita dengerin terus kok Tongue out

Salah satu percakapan yang masih aku ingat adalah dari seorang penelpon, kita sebut saja namanya Budi. Dia curhat tentang proses pedekatenya pada seorang cewek. Intinya, Budi sudah menyerah kalah, tidak berani melanjutkan usahanya, karena dia merasa cewek yang dikejarnya itu terlalu sempurna baginya.

Jawaban tentang keluhan Budi, datang dari penelpon lainnya (karena ini adalah forum antar pendengar radio), seorang penelpon cewek menegaskan, bahwa pemikiran Budi itu salah, karena bagaimanapun sempurnanya seorang cewek, tetap membutuhkan kehadiran cowok.

Dan memang, Budi benar-benar menyerah. Aku tau itu karena aku kenal baik sama si Budi, dan juga dengan cewek yang diincar Budi. Kenal banget deh Cool

Inti cerita di atas, adalah seringnya terjadi kesalahan pandangan cowok terhadap cewek, apalagi bagi yang sedang dibutakan oleh pesona si cewek, bisa peteng ndedet dunia ini, logika gak jalan, unsur diri udah gak sinkron, makan ndak nyenyak, tidur gak enak, de el el.

Padahal seandainya memang diberi kesempatan untuk jadian, belum tentu perasaan yang gemuruh tadi masih bertahan hingga 1 - 2 tahun.

Aku berani bilang begitu, karena sudah mengalaminya berkali-kali (hm, ya ya ya, ini deklarasi kalo aku playboy, hihihi).

Aku sudah pernah mendapatkan beberapa tipe cewek, mulai dari tipe yang dipinggirkan, sampai yang menjadi rebutan. Walhasil, yang menentukan awet dan tidaknya suatu hubungan, adalah konsistensi pada orientasi. *mbuh opo artine kuwi*

Meskipun pada awalnya perasaan cinta datang menggebu, nanti selang 6 bulan sudah mulai longgar, 12 bulan sudah pudar, dan 24 bulan mungkin sudah buyar. 

Bukan berarti pacarannya buyar, tapi bahan bakar cinta yang menyala di awal hubunganlah yang padam. Dan kalo pacaran cuma mengandalkan bahan bakar ini, gak bakal bertahan lama. 2 tahun itu ukuran yang lama banget loh. Manusia adalah mahluk pembosan.

Karena itu, agar pacarannya awet, perlu adanya faktor pendukung lain ... hmm... ntar dulu, kok inti postingan ini melenceng dari topik awal?

Ok, kita balik lagi ke topik awal aja Laughing

Mencari pasangan hidup, kalo mereferensi pada hadits Nabi, carilah yang bagus ibadahnya, cantik fisiknya, bagus sosial ekonominya, dan bagus pula nashab (asal-usul)-nya.

Maka ketika menemukan cewek yang seperti ini, dan memang ada keinginan untuk mendapatkannya, tidak ada salahnya diraih. Urusan dia mau atau tidak, itu adalah hak dia. Sebagaimana pepatah Jawa "lanang menang milih, wadon menang nolak", yang cowok bebas memilih, yang cewek bebas nolak.

Karena mendapatkan pasangan yang bagaimanapun, sempurna ataupun tidak, pada akhirnya kembali pada yang menjalaninya, bukan pada pesona di awal pacaran. 

Buat si Budi, "maap kemaren di wallpaperku ada foto dia" >_<

 

December 8, 2006

Membantu dan Dibantu

Hari ini aku pulang telat lagi, lebih telat dari hari sebelumnya. Biasanya mentok jam 8 malam udah keluar kantor, lah tadi ini kok molor sampe jam 10-an. Untung aku diusir dari kantor oleh bajigul satu ini.

Padahal gak ada lagi yang penting untuk dilakukan di kantor, karena pekerjaan merubah layout SuperiorPics sudah selesai, proses generate HTML juga sudah komplit semua. Tapi keinginan untuk ngeklik fitur-fitur di CMS MovableType blog ini tak kunjung reda. Malah sempat mbenahi beberapa layout yang jelek. Kalo anda perhatikan, ada yang berubah dari blog ini. Memang masih jelek, tapi tidak sejelek blog ini. *loh*

Dalam perjalanan pulang, aku sempatkan beli makan di warung Padang di depan Kampus Paska Sarjana UNIBRAW. Seperti biasa, nasi 1 lauk 2.

Ketika sudah nenteng sebungkus nasi dan nyalakan mesin Tiger, mendadak ada cowok yang mendekati aku. Rambutnya gondrong, pake jaket ketat, tapi wajahnya culun Sealed

Dia nanya "mas, tujuannya ke mana?"

"Ke Joyogrand" jawabku, sambil mengetrapkan aji waspada.

"Saya mau ikut mbonceng, dari perempatan itu ke kiri", dia nunjuk ke perempatan Dinoyo, sambil mengangkat helm di tangannya.

"Memangnya mas kenapa?"

"Motor saya baru dibawa polisi, ..."

Pengalaman kerasnya kehidupan di Malang (hah? mosok sih?) dan informasi dari berbagai pihak, memaksaku untuk meyakinkan bahwa keadaan baik-baik saja.

"Masnya mau ke mana?" aku bertanya sambil matikan mesin motor.

"Ke Dempo mas, di Galunggung"

"Wah, jauh itu mas. Aku antar sampai jalur angkot AL saja ya" aku mengelak, ngetes aja sih, karena emang gak seberapa jauh. AL gak lewat Galunggung.

"Itu lho mas, perempatan ke kiri, aku turun di Bandulan"

Dempo <> Galunggung <> Bandulan

Dia kelihatan bingung, bener-bener bingung. Bingung mau omong apa lagi, dan bingung dengan keinginannya.

"Sebenere mas tinggal di mana?" desakku.

"Di Sawahan mas" jawabnya lirih.

Waw, tambah jauh, di tengah kota. Jelas banget dia gak menguasai area Malang. Orang baru datang di Malang kayaknya. Plus kejadian yang baru saja menimpanya. Gugup. Kasian banget deh melihatnya.

"Yang daerah kampus itu lho mas" mencoba menerangkan.

Phew, ada puluhan kampus di Malang, mas. Pikirku. Tapi karena dia bilang Dempo, cuma ada 1 kampus di daerah situ. 

"Ayo, aku antarkan, tapi sampe kampus Widya Gama saja ya, kan sudah deket tuh ke Dempo" kataku menghentikan tanya jawab.

Aku boncengkan dia melewati Dinoyo, menuju Galunggung. Tapi tidak begitu jauh setelah melewati perempatan, dia nunjuk ke sebuah warnet, "saya turun di situ aja mas"

Aku turunkan dia di situ. "Lho, kok di sini?"

"Iya, nunggu temen, nanti saya telpon dia saja"

Kenapa gak dari tadi, pikirku.

"Bener gak apa-apa turun di sini? ayo aku antarkan" aku menawarkan.

"Ndak mas, nanti masnya kemalaman"

"Yang buat telpon ada gak?"

Dia meraba saku belakang celananya, "ada mas"

"Ok, aku tinggal"

"Ya mas, makasih"

Aku lalu neruskan perjalanan pulang, lewat Sardo. Jalur ini memang yang seharunya aku lewati, meskipun tidak mengantar si orang tadi.

Ketika hendak melewati jembatan menuju Joyogrand, aku lihat seorang tua berjalan kaki sendiri, sambil pegang helm. Melihat arahnya, dia bakal menuju Joyogrand pula. 

Aku berhenti di dekatnya "Badhe ten pundhi pak?" (mau ke mana pak?)

"Mrono" (ke sana) sambil nunjuk ke depan, jalan terus tanpa melihat ke aku.

"Mboten nderek kulo?" (ndak ikut saya?) 

"Gak" jawabnya singkat padat jelas keras.

Ya udah, aku teruskan perjalananku. Padahal untuk masuk ke Joyogrand masih sekitar 2 kiloan lagi, gelap, sepi dan jalan menanjak. Juga angker *aarrrrggh*

 

Dari dua kejadian singkat yang baru saja terjadi tadi, ada 2 fenomena yang dapat aku tarik.

 

Orang Semakin Tidak Percaya Dengan Kesulitan Orang Lain

Saat dimintai bantuan orang lain, banyak sekali kecurigaan dan pertimbangan yang hinggap di kepala kita.

Seandainya aku tidak banyak bertanya pada mas yang gondrong tadi, mungkin dia bakal enjoy aku antarkan sampai ke Dempo.

Contoh lain, saat ada pengemis datang ke aku, gak selamanya hati ini tergerak untuk memberi.

Dalam satu saat aku bisa dengan ikhlas dan senang untung ngasih, tapi kadang kalo lihat ada pengemis yang masih bergas, sehat, hati ini berat banget buat ngasih. Hal ini karena aku sering melihat orang tua, yang dengan tertatih-tatih berjalan di panasnya matahari, menarik karung berisi sampah, untuk dijual buat sekedar mengisi perut. Jadi kalo melihat yang masih relatif muda dan sehat kok meminta-minta, gak sreg aja.

Tapi perlu diingat, itu adalah pandangan dari sisiku. Kalau mau imbang, aku mencoba membayangkan bahwa aku yang berada di posisi mereka, dengan berbagai kesulitan yang pernah dan sedang dihadapi.

Atau ketika aku melihat petugas pengumpul amal jariyah, baik itu dari masjid atau dari panti asuhan. Yang terpikirkan di otak adalah, apakah ini benar petugas dari instansi itu, atau jangan-jangan itu adalah petugas palsu, yang uangnya untuk dirinya sendiri.

Memang repot, karena kemungkinan seperti itu memanglah ada. Dan kalau aku ngasih uang ke petugas palsu itu, sama saja aku menghidupinya.

Padahal seharusnya tidak demikian. Palsu ataupun tidak, kalau memang aku berniat menyalurkan harta di jalan Alloh, tidak ada salahnya aku ngasih. Kecuali memang benar-benar terbukti diapetugas palsu. Hajar saja.

Menurutku, Alloh telah mengirimkan petugas itu ke aku, jadi aku berusaha sebaik mungkin untuk menyikapinya.

 

Orang Semakin Tidak Percaya Dengan Bantuan Orang Lain

Ini juga repot, meskipun toh tidak ada ruginya bagi yang menawarkan bantuan. 

Bapak tua tadi mungkin beranggapan, bahwa tawaranku untuk membonceng dia, dapat menimbulkan masalah baginya. Padahal, seandainya bapak tadi tau, aku sudah beberapa kali memboncengkan orang yang akan menuju Joyogrand dengan berjalan kaki. Tentunya yang sendirian.

Dulu sewaktu aku masih aktif di SCeN, saat aku dan teman-teman masih senang mengajar ilmu jaringan komputer, pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. 

Salah seorang anggota club kita, Wawan, berniat memberikan pengajaran ilmu jaringan komputer ke SMU-nya, di kota Batu. Lalu dirancanglah jadwal, materi, dan pengajarnya.

Di hari yang ditentukan, kita datang berombongan menggunakan kendaraan dan akomodasi sendiri. Pihak sekolah hanya menyediakan ruangan dan waktu.

Meski begitu, tanggapan pihak sekolah tidak semanis yang kita kira. Rupanya mereka curiga kita ada maksud terselubung di balik pengajaran itu. Bahkan saat berpamitan, ucapan terima kasih hanya muncul dari bibir, bukan dari hati.

 

Bertindak waspada itu boleh, bahkan harus. Tapi bertindak bijak akan jauh lebih bermanfaat.

Semua ada yang mengatur, dan kitapun diberi otak serta hati untuk bertindak.

Keep trying, dan jadilah manusia seutuhnya. 

December 7, 2006

Welty & Kamen

Pernah mendengar dua nama itu?

Kalau belum tau, silakan cari di Google. Dijamin gak bakal nemu penjelasannya Cool
Setidaknya dalam waktu dekat ini, kedua nama itu masih belum di-index oleh Google. Setelah aku ulas di sini, gak lama lagi pasti muncul di Google *pede abiss*

Kedua tokoh itu adalah karakter fiktif, yang menggambarkan kehidupan 2 orang bersahabat, yang dulunya adalah teman sekolah.

Namun karena mereka menempuh cara hidup yang berbeda, penghidupan mereka pun berbeda. Welty sebagai seorang yang sukses berbisnis, punya banyak uang dan banyak waktu. Sering bertamasya dan melakukan kegiatan sosial.

Sedangkan Kamen adalah karyawan kantor, yang setiap harinya membanting sepatu dan setumpuk pekerjaan kantor. Meskipun Kamen banyak uang, tapi dia kerja terus setiap hari. Pergi pagi dan pulang petang, bahkan sering malam. Di rumah hanya sempat tidur, karena begitu bangun, pergi kerja lagi. Secara tidak sadar, Kamen telah menukarkan waktunya dengan uang.

Kamu tersindir dengan kehidupan Kamen? tenang, aku tau kamu memang sering lembur, tapi tidak banyak uang kan >:)

Akhirnya kedua sahabat tadi bertemu. Saling bercerita pengalaman kehidupan mereka. Welty memberikan masukan pada Kamen, untuk merubah pola pikirnya tentang cara mendapatkan penghasilan.

Setelah mengikuti saran Welty, Kamen juga menjadi sukses seperti Welty. Cerita selesai.

Gak seru? 

Tentu saja, karena itu bukanlah inti ceritanya. Cerita ini ditekankan pada bisnis Investasi dan Referensi. Lebih jelasnya, silakan lihat di sini: Quest.net

Ya, ini adalah tentang bisnis referensi (mendapatkan downline untuk mendapatkan uang).

Aku memang dan masih tidak sreg dengan bisnis referal, atau skema piramid, atau MLM (tertentu), tapi tidak ada salahnya untuk mengambil sisi positif dari cerita di atas.

Aku tidak akan mendebatkan mengenai pro-kontra bisnis semacam ini, sudah banyak yang membahasnya.

Bagiku, bekerja memang untuk mendapatkan penghasilan sebanyak mungkin, namun jangan sampai menyebabkan kerugian di pihak lain.

Bagaimanapun, bisnis referal pasti lebih banyak yang rugi (got nothing). Jikalau ada yang sukses, adalah dengan mengorbankan orang di bawahnya (downline). Memang si downline tadi akan bisa sukses pula, tapi dengan mengorbankan downline di bawahnya, begitu seterusnya. Dan yang paling bawah, tidak akan mendapatkan apa-apa.

Karena dalam Quest.net ini setiap orang memiliki 2 downline (1 kanan dan 1 kiri), berarti di setiap level (kalau seimbang, dan harus), jumlahnya adalah 2 kali lipat dari level atasnya. Bisa membayangkan bentuknya kan?

Semakin besar piramidnya, semakin banyak jumlah orang di level paling bawah, yang gak dapat apa-apa, kecuali barang, karena member harus membeli barang ketika melakukan pendaftaran pertama kali. 

Mengetahui jumlah orang yang gak dapat penghasilan apa-apa ini, akan menjadi beban di perasaan. Makanya aku gak tertarik.

Tapi ada sesuatu yang dapat dipelajari dari cerita Welty dan Kamen tadi, terutama mengenai pola pikir untuk mendapatkan uang. Salah satunya adalah menyiapkan penghasilan untuk masa depan.

Sebagai seorang programmer, salah satu hal yang mungkin aku perbuat adalah menciptakan sesuatu yang tidak habis dimakan waktu, yaitu copyrighted software. Misalnya membuat aplikasi semacam WinZip, yang laris manis dibeli orang. Kecuali di negara penuh pembajak (aku gak menyebut Indonesia loh), yang suka nyari crack-nya.

Dan investasi yang tidak kalah pentingnya adalah sahabat. Saling terkait dengan banyak orang, tanpa tendensi menjadikan mereka sebagai downline.

Mau jadi sahabatku? jangan jadikan aku downline.

December 5, 2006

Kesurupan

RuqyahAkhir-akhir ini sering diberitakan munculnya kasus kesurupan di mana-mana. Bukan cuma kesurupan tunggal, namun sudah berupa kesurupan massal. Gendeng bareng-bareng!

Memprihatinkan, karena kesurupan merupakan kondisi dimana manusia tidak dapat mengkontrol dirinya sendiri. Manusia yang lupa akan kemanusiannya. Yang bisa saja saat itu jiwanya sedang diisi oleh mahluk yang seharusnya mempunyai level di bawah kita, yaitu jin.

Namun tidak semua kesurupan selalu dapat dihubungkan dengan mahluk dari dunia lain tersebut. Ada kalanya mahluk halus hanya dijadikan kambing yang dihitamkan.

Sepengetahuanku, berikut ini adalah beberapa jenis kesurupan:

Pura-pura

Kesurupan ini biasanya dilakukan oleh anak yang bandelnya gak ketulungan, untuk memaksa orang lain (atau orang tuanya) agar berbuat/memberi sesuatu.
Atau dilakukan oleh sekelompok orang (konspirasi) untuk menipu orang banyak lainnya. Misalnya penjual jamu (contoh yang sudah kuno), acara di TV (mungkin gak semuanya, tapi most of them), atau peragaan ilmu kebatinan di perkumpulan tertentu.

Kesurupan palsu ini juga sering dilakukan untuk peneteran mental, misalnya pada acara orientasi anggota baru di organisasi tertentu. Kadang saat sedang camping, panitia sengaja membuat acara, salah seorang dari mereka berpura-pura kesurupan.

Namun tidak jarang pula, di antara mereka malah kesurupan betulan. Kapok.

Berpikiran labil dan akhirnya terbawa oleh suasana

Dari kebanyakan kasus kesurupan massal, inilah biang keroknya. Jika salah seorang temannya mengalami kesurupan, maka akan muncul ketakutan dan histeria yang luar biasa, sehingga dirinya dan orang di sekitarnya juga mengalami gangguan yang serupa. Hal ini didukung oleh sugesti berlebihan yang didapatkan dari acara TV (lagi-lagi TV), pemberitaan kesurupan yang tidak benar, dan sejenisnya.

Makanya, kebanyakan korban kesurupan massal adalah para cewek (yang cenderung lemah secara mental), dan memiliki latar belakang mental yang tidak stabil. Kalaupun ada cowok yang kena, berarti lebih parah lagi mentalnya.

Hal ini juga terjadi pada acara ruqyah massal. Dimana orang yang sebelumnya baik-baik saja, dapat ikut terkena kesurupan.

Saat aku mengikuti prosesi ruqyah, banyak yang sebelumnya tidak dicurigai mengandung penyakit ini, justru malah parah. Pengalaman ruqyah.

Jiwanya disusupi oleh roh

Mungkin inilah yang paling sering dianggap sebagai penyebab utama kesurupan. Kita mesti yakin, bahwa ada mahluk lain ciptaan Alloh SWT, yang ada di dunia yang disembunyikan dari pandangan kita. Meskipun demikian, tidak sebegitu mudahnya mereka berani masuk ke dalam jiwa/raga kita. Mereka dapat masuk, apabila kita menghendakinya meskipun secara tidak sengaja. (nah loh)

Misalnya melalui penerapan ilmu kebatinan, atau ilmu penyembuhan, yang biasanya merasuk saat melakukan dzikir atau upacara khusus lainnya. Maka, berhati-hatilah pada pengobatan alternatif yang memberikan penyembuhan kilat, apalagi dengan doa-doa khusus dan persembahan-persembahan lainnya.

Atau juga karena kemarahan mereka, karena ‘ketenangan’ mereka terganggu atau merasa terancam. Misalnya melakukan tindakan maksiat di tempat-tempat angker, atau menggusur lahan mereka.

Kalau untuk hal ini, aku tidak bisa berkomentar banyak. Hanya, semakin dekat kita dengan sang Pencipta (apapun agamanya), maka semakin jauh ancaman gangguan dari mahluk halus ini.

Selama kita masih berpegang teguh pada keyakinan kita sebagai manusia, sebagai hamba Alloh yang mulia:

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya (At-Tiin: 4-6)

Pencarian

Komentar Terbaru

December 2021

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 6.3.10


Aryo Sanjaya

Sindikasi