Oleh-oleh Mudik

Posted by Aryo Sanjaya, 18 Oct 2007

Kembali ke kampung halaman setelah waktu yang lama justru seperti memasuki lingkungan baru. Terlebih lagi jika kampung halaman itu adalah sebuah ibu kota provinsi yang sedang bergerak maju, seperti halnya Kendari. Banyak bangunan baru, kabupaten baru, jalan baru, aturan baru, tetangga baru, dan yang serba baru tahu lainnya.

Saat aku masih tinggal di Kendari dulu, saat itu jumlah provinsi di Indonesia masih 27, Sulawesi Tenggara ada di urutan ke-26. Di bawahnya adalah Timor Timur. Ketika Timtim lepas, jadilah provinsi ini di urutan terakhir.

Saat itu jumlah kabupatennya hanya ada 4: Kendari, Kolaka, Bau-bau (pulau Buton) dan Raha (pulau Muna).
Sekarang sudah menjadi 8 kabupaten, dan sebentar lagi jadi 10 kabupaten.

Ok, cukup pembahasan tentang perubahan di Sultra (bukan Sulteng seperti banyak kesalahan yang masih sering aku temui di media).

Mumpung aku sedang berada di wilayah tengah Indonesia, wisata kuliner adalah salah satu kesempatan. Makanan khas Kendari menurutku tidak ada yang qualified, selain mente yang produksi terbesar memang dari Kendari.

Meskipun demikian, di Kendari berkumpul berbagai makanan khas dari daerah lain, terutama dari Makassar, diantaranya adalah Coto Makassar, Pisang Epek, Sinonggi, Sarabba, Pisang Hijau dan Konro.
Kalau Soto Lamongan, Masakan Padang dan Bakso Solo memang sudah menjalar kemana-mana.

Saat ini Coto Makassar sudah banyak ditemui di Malang, misalnya di jalan Galunggung, jalan Wilis, dan seputaran ruko Blimbing. Rasanya sendiri tidak jauh beda dengan yang di Kendari, hanya aturannya yang agak beda. Salah satunya, di sini makan ketupat bisa sepuasnya, karena ketupatnya tidak dihitung alias gratis :)

Pisang Epek (gepeng) adalah pisang yang digepengkan, dibakar dikit, dan diberi cairan gula serta serpihan kacang. Cocok dimakan di malam hari di pinggir pantai teluk Kendari Beach, sambil curhat kapan nikah *uhuk*

Gambar makanan bonus: udang bakar di Aroma Labakkang, Triangle Teluk Kendari.

Selain makanan, wisata alam di Kendari juga banyak sekali (jadi mirip iklan ini). Masih banyak pantai 'perawan', yang belum dihiasi kaleng soft-drink bergeletakan, botol aqua, bungkus permen, dan setumpuk sampah lainnya.

Namun demikian, hanya beberapa pantai yang dikelola untuk wisata, misalnya pantai Batugong, Taipa dan Nambo.

Kemarin aku sempat berenang di pantai Batugong, tanpa pakai baju (sok jadi baywatch). Padahal Kendari dilewati garis katulistiwa, jalur perlintasan matahari. Dan hasilnya sampai sekarang punggungku masih terasa panas, sisa terbakar sinar matahari, seperti akibat tersiram air panas. Bahkan untuk menggendong ransel naik ke atas pesawat saja tidak kuat.
Kapok.

*draft selesai ditulis di ketinggian 22.000 kaki di atas teluk Bone*

Prepare for landing.

Filed in , , , , , and tagged

7 Comments

bajaxx!!

sempat ngerasain menua di bandara, nggak?

Aryo:
Ndak tuh, berangkatnya bener-bener tepat waktu semua.
Hanya baliknya ke sini yang tertunda 1 jam, pilotnya lagi beser.

hehhe..Sulteng = Sulawesi Tengah kalee... :D

wah, jadi pengen neh cicip2 makanan di situ...*sigh+ngiler*

Aryo: *sodorin tissue seken ke engkoh buat ngelap iler*

MOHON MA'AF LAHIR DAN BATIN!!


ini masih posting tentang lebaran khan??

Aryo:
masih, ayo sungkem ke aku!

Jo, suwun mentenya yo..hiks jadi terharu, ane kagak bisa kasih apa². maaf ya...hiks...hiks

*ngelap air mata, ingus, liur, dan keringat*

Aryo:
wah, mentene malih tambah asin keno ingusmu.


mantap ji,,kota kendari,,ko kesini mi

Aryo:
di manakah ko rumahmu? sa mampir mi kalo kesana lagi, na?

mantap..mantap...

Aryo:
tenan


Salam hangat,
Kami dari PINBOO Bandung,
bergerak dibidang aksesoris pin/bros (pin bulat dan gantungan kunci).
produksi pin/bros (pin bulat dan gantungan kunci),
Apabila perusahaan bpk/ibu memerlukan merchandise menunjang kegiatan perusahaan bpk/ibu dalam melakukan branding ataupun event-event tertentu. Kami dapat membantu bpk/ibu dengan baik dan cepat..
Terimakasih
http://www.pinboo.org