Basa Basi Bosok

Posted by Aryo Sanjaya, 10 Sep 2005

Judul itu istilah yang aku dapat dari seseorang, ... terajana...

Yup, basa-basi, kadang emang udah basi, bosok lagi...

"Kamu gak usah jemput, aku jalan kaki aja..."

"Ya udah aku pulang aja, di sini nanti aku mengganggu kamu..."

Adat ketimuran?
Ah, aku merasa orang timur (apapun istilahnya), aku lahir di sini, Demak, Jawa Tengah, tapi adat seperti itu, justru menghambat sopan dan santun.

Kok bisa?

Iya lah, wong megelne gitu (bagi aku)

Misalnya ada seseorang curhat ke temennya:
"Menurutmu, aku mesti gimana ngadepi masalah ini?"

Orang (yang ngaku orang timur) akan menjawab:
"Ya menurutku itu sih terserah kamu"

DUARR...

Aku pengin ngajak makan orang yang menjawab begitu ketika diajak curhat...

Kalo tentang terserah sih, ya terserah pada aku, itu jelas... tapi kan sebagai manusia, ada batasan kemampuan melihat suatu masalah, sehingga butuh masukan dari manusia lain, yang mungkin lepas dari pengetahuanku...

Ya, uwes... basa-basilah terus... bosok maren!

Filed in

9 Comments

"Kamu gak usah jemput, aku jalan kaki aja..."
"Ya udah aku pulang aja, di sini nanti aku mengganggu kamu..."
(kayaknya kata itu ga peduli itu org timur, barat, selatan, ato org negro sekalipun. kalo menurut saya itu adalah suatu ekspresi sejuta umat dimanapun, dalam bahasa apapun, dengan gaya apapun itu sah sah saja, karena kalo saya dari sudut pandang bahasa itu bukan bahasa yang saklek kok, semua org bisa mngucapkan nya)..... hehehehe ini cuma sedikit opini ajah...

Iyo, tetep ae iku jenis wong sing basa-basi-bosok, bangsa pengecut dan nggatheli...
Gak peduli wonge iku putih, nggantheng, ayu, blonthang, dll... tetep nggatheli...

Karena, mestinya tegas, mau dijemput atau tidak, mau tetap di situ atau tidak!

Dalam katalog jawa, contoh kalimat di atas selalu meminta timbal balik berupa kalimat: "jangan jalan kaki, aku jemput sekarang ya"...
atau "gak apa-apa, kamu di sini saja, aku malah senang kok" ...

Kenapa tidak berani dengan tegas mengatakan: "aku mau pergi sekarang, kalo mungkin, kamu jemput aku ya"
dan kalimat:
"kamu sibuk? kalo tidak aku nginep sini ya"

Gitu lebih tegas....

Gak paham?

SWGTL

apa artinya ketegasan kalo emang itu hanya sebuah argumen yang hanya untuk membanggakan diri sendiri..., kadang orang juga sering berbohong untuk kepentingan diri sendiri atau org lain....

Jelas berarti!
Dan itu bukan untuk membanggakan diri sendiri, tapi justru untuk menghormati lawan bicara.

Dan tidak pernah ada pembenaran atas kebohongan!
Bisa jadi kebohongan adalah yang paling benar dari semua pilihan, tetapi tetap saja kebohongan adalah pilihan terbaik dari semua pilihan yang jelek...

Kulo nuwun!

Salam sejahtera rekan-rekan..

Berikut saya berikan sedikit oret2an yang saya punya, yang saya temukan di buku yang dulu saya pake untuk kuliah.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi yang berkenan saja..


Anda Dan Sang Kholik


Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu
memikirkan diri sendiri; namun demikian ... ampunilah mereka

Bila anda baik hati, orang mungkin menuduh anda egois, atau
punya mau; namun demikian ... tetaplah berbuat baik

Bila anda sukses, anda akan menemui teman-teman yang tidak
bersahabat, dan musuh-musuh sejati anda; namun demikian ...
teruskan kesuksesan anda

Bila anda jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu anda;
namun demikian... tetaplah jujur dan tulus hati.

Hasil karya anda selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang
dalam semalam; namun demikian ... tetaplah berkarya

Bila anda menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada
yang iri; namun demikian ... syukurilah kebahagiaan anda.

Kebaikan anda hari ini gampang sering dilupakan orang; namun
demikian ... teruslah berbuat kebaikan

Berikanlah yang terbaik dari anda dan itu pun tidak akan
pernah memuaskan orang, namun demikian ... tetaplah memberi
yang terbaik.

Pada akhirnya ....

Perkaranya adalah antara anda dan Sang Kholik ...
dan bukan antara anda dan mereka

Semoga Bermanfaat!

** Tetap Semangat **


Lebih dalam lagi, perkaranya bukan lagi antara anda dan Sang Kholik, tapi antara anda dan anda sendiri...

Kita berjalan bukan untuk Dia, tapi untuk kita, yang telah disuruh berjalan olehNya...

Kita ibadah bukan untukNya, tapi untuk kita, yang telah disuruh beribadah olehNya...

Dia tidak butuh dituruti perintahNya, tidak pula butuh disembah...

Kitalah yang butuh membangun diri kita, agar menjadi manusia utuh sesuai ketentuanNya...

Jadi, bukan lagi antara kita dan Dia, tapi antara kita dan kita...

** Jadi, bukan lagi antara kita dan Dia, tapi antara kita dan kita...**

Bahwa kita diciptakan sesuai dengan 'citra'Nya. Atau dengan kata lain, kita sudah diciptakan serupa denganNya.

Dia ada di dalam diri kita...

Antara kita dan Sang Kholik, berarti antara kita dengan Dia yang 'telah' berada dalam diri kita...

Bahwa sebenarnya Dia tidaklah jauh, akan tetapi dekat sekali dengan kita, di 'dalam' diri kita....

Manunggaling kawulo gusti

he eh bosok yo bosok,nek gk bosok y aku